Liputan6.com, Jakarta Ratusan panitia kampung, masjid, dan sekolah di berbagai daerah tengah berupaya menyiapkan 15 lomba untuk peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M. Beberapa di antaranya yang bisa dilombakan mulai dari MTQ, azan, pildacil, hingga karya kreatif digital. Meski Maulid Nabi Rasulullah SAW tercatat akan berlangsung besok pada 12 Rabiul Awal atau Jumat 5 September 2025, persiapan agaknya sudah mulai bisa dilakukan sejak sekarang.
Fokus utama dari kegiatan ini adalah mencintai Rasulullah melalui karya tilawah yang benar, dakwah yang menyentuh, hingga aksi kebersihan masjid yang berdampak langsung bagi umat. Setiap lomba punya tujuan jelas, aturan sederhana, dan kriteria penilaian terukur. Panitia bisa mengambil beberapa inspirasi yang Liputan6 sediakan sebagai bahan pertimbangan dalam memeriahkan salah satu hari besar umat Muslim itu.
Lantas lomba apa saja yang sekiranya cocok diadakan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW? Simak 15 referensinya yang kami rangkum untuk Anda semua, Kamis (4/9).
Lomba MTQ Bisa Jadi Pembuka Acara
MTQ ditempatkan di awal rangkaian karena membutuhkan fokus dan ketenangan. Tujuan utamanya memastikan standar tajwid, makhraj, dan adab membaca Al-Qur’an tersampaikan sejak start kegiatan. Efeknya, atmosfer religius terbentuk lebih dahulu dan menjadi patokan mutu bagi lomba-lomba berikutnya.
Terkait pelaksanaan bisa diawali dengan memanggil peserta per kategori usia (anak, remaja, dewasa). Masing-masing diberi potongan surah acak dengan waktu tampil 4–5 menit. Mikrofon, mimbar, dan daftar surah disiapkan di meja juri. Panitia menempatkan petugas pengatur antrean agar ritme tak molor.
Berikut kriteria penilaian yang bisa dipakai:
- Tajwid (40%).
- Irama/lagu (30%).
- Fasih dan tartil (20%).
- Serta adab panggung (10%).
Tiga terbaik tiap kategori menerima sertifikat dan mushaf. Rekap nilai ditempel di papan pengumuman untuk transparansi.
Tahfiz Juz ‘Amma Bisa Digelar Setelah MTQ
Setelah melantunkan bacaan secara benar, lomba tahfiz bisa dilanjutkan dengan murojaah (mengulangi hafalan). Urutan ini membuat peserta mengaitkan antara tilawah yang baik dan hafalan yang kuat, sebab hafalan akan rapuh jika tajwid diabaikan.
Untuk teknisnya, peserta diminta melanjutkan ayat dari nomor acak pada Juz ‘Amma. Waktu uji 3 menit dengan maksimal dua kali koreksi. Penguji bisa dilakukan oleh dua orang, dengan satu fokus pada ketepatan ayat, satu lainnya fokus tajwid ketika melantunkan hafalan.
Skor kemudian dihitung dari beberapa aspek berikut:
- Ketepatan lanjutan ayat (50%).
- Kelancaran (30%).
- Tajwid (20%).
Peserta yang salah dua kali diberi tanda “peringatan” namun tetap menyelesaikan sesi agar semua mendapat pengalaman utuh.
Azan Remaja Bisa Jadi Referensi Selanjutnya di Siang Hari
Setelah sebelumnya berkutat dengan pembacaan Al Quran, lomba berikutnya bisa diadakan untuk jenis adzan bagi remaja. Pelaksanaannya bisa diadakan pada siang hari, mendekati waktu Zuhur agar peserta merasakan konteks sebenarnya. Dampaknya, latihan disiplin waktu dan kekhidmatan suara menjadi kebiasaan, bukan sekadar penampilan.
Untuk teknis pelaksanannya, peserta bisa tampil satu per satu lalu dipersilahkan melantunkan adzan lengkap dan iqamah singkat. Mikrofon diatur tetap, agar penilaian tidak bias karena jarak. Petugas sound memastikan gema tidak berlebihan.
Panita kemudian bisa mencatat beberapa kriteria penialaian berikut:
- Lagu dan napas (35%).
- Lafal dan harakat (35%).
- Volume/ketegasan (20%).
- Adab muadzin (10%).
Pemenang diberi jadwal giliran adzan pekanan di masjid sebagai tindak lanjut pembinaan.
Lomba Pildacil Jadi Opsi yang Edukatif dan Melatih Keberanian
Pildacil atau pemilihan dai (pendakwah) cilik bisa jadi salah satu cara untuk mengasah kemampuan menyampaikan pesan dengan bahasa ringan. Sebab keberanian berbicara di depan publik perlu ruang aman dan terarah, sehingga ini bisa jadi jalan bagi pembentuk mental, sekaligus akurasi materi yang dibawakan.
Terkait pelaksanaannya, tema bisa disediakan panitia (akhlak Nabi, adab bertetangga, cinta Al-Qur’an). Durasi bisa dilangsungkan secara singkat, yakni 5–7 menit, materi wajib menyertakan dalil atau kisah teladan dari Rasulullah SAW. Penggunaan properti juga diperbolehkan selama sopan, sekaligus sebagai salah satu daya tarik nilai.
Panitia bisa menentukan kriteria pnilaian berikut:
- Ketepatan materi (40%).
- Cara menyampaikan (30%).
- Struktur (20%).
- Interaksi audiens (10%).
Juri memberi catatan singkat untuk perbaikan peserta di kesempatan berikutnya.
Lomba Marawis/Hadroh Bisa Jadi Pencair Suasana
Marawis/hadroh bisa diadakan selanjutnya agar momentum semakin ramai. Irama yang hidup akan mampu menarik penonton kembali ke area panggung dan menjaga energi acara tetap naik. Irama sholawat bisa jadi salah satu momentum pengingat akan perjuangan Rasulullah SAW sang pembawa rahmat.
Untuk aturannya, bisa disiapkan grup berisi 7–12 personel. Kemudian, para tim bisa mempersiapkan waktu tampil selama 6–8 menit. Daftar syair shalawat harus dikurasi panitia, serta sound-check juga wajib dilakukan cepat di sela pergantian grup untuk mencegah jeda panjang.
Penilaian bisa mengacu pada beberapa poin berikut:
- Ketepatan pukulan (30%).
- Harmoni vokal (30%).
- Koreografi panggung (20%).
- Kekompakan kostum/etiket (20%).
Grup terbaik diminta mengisi penampilan jeda sebelum pengumuman pemenang.
Qasidah Rebana Jadi Opsi Lain yang Bisa Ditandingkan Berkelompok
Qasidah rebana menekankan sinkron pukulan dan vokal. Diletakkan setelah marawis supaya penonton menikmati variasi irama yang berbeda namun tetap syahdu. Perlombaan ini bisa turut memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Terkait pelaksanaannya, formasi duduk/berdiri bisa dilakukan sesuai kesepatakan anggota tim. Lalu, lirik lagu tentunya wajib santun. Setiap grup menyiapkan dua lagu sebagai pembuka dan penutup. Panitia menandai “batas panggung” agar formasi tidak keluar frame.
Panitia bisa menentukan penilaian berikut:
- Diambil dari kekompakan (40%).
- Variatif ritme (25%).
- Vokal utama & backing (25%).
- Penampilan (10%).
Komentar juri dibacakan singkat untuk edukasi publik, sekaligus masukan untuk tim agar ke depannya lebih baik.
Lomba Sholawat Kreatif Diperlombakan
Shalawat kreatif memberi ruang aransemen baru tanpa melepas adab. Ini bisa memberi generasi muda merasa dekat dengan syair pujian kepada Nabi melalui gaya yang mereka kuasai. Dengan gaya sholawat yang unik ini, masyarakat bisa turut menangkap pesan yang ingin disampaikan.
Pelaksanaannya bisa dilakukan dengan format solo/duo/kolaborasi dari tim kecil. Peserta juga bisa menggunakan alat musik ringan atau minus-one yang sopan. Durasi 3–4 menit, wajib mencantumkan sumber syair yang dicatat oleh panitia.
Berikut kriteria penilaian yang bisa dipakai:
- Orisinalitas aransemen (35%).
- Kesantunan lirik (30%).
- Teknik vokal (25%).
- Presentasi penampilan (10%).
Karya terbaik diunggah ke kanal resmi panitia.
Lomba Kaligrafi Al-Qur’an
Kaligrafi mengajak peserta menyerap makna ayat lewat tulisan indah. Lomba ini bisa dimulai pada pagi, siang atau sore hari. Namun biasanya, kegiatan yang berfokus pada konsentrasi peserta yang akan sangat mumpuni pada pagi atau sore hari.
Terkait teknis, panitia bisa menentukan tema ayat/shalawat. Lalu, tentukan juga ukuran kertas minimal A3. Peserta kemudian diarahkan untuk membawa alat sendiri dan waktu pengerjaan berlangsung selama 90 menit di area yang disediakan. Panitia menyiapkan papan alas dan penjepit.
Juri bisa menilai beberapa kategori berikut:
- Ketepatan kaidah huruf (40%).
- Komposisi (30%).
- Kebersihan karya (20%).
- Kesesuaian tema (10%).
Karya selanjutnya bisa dipajang hingga penutupan sebagai galeri Maulid untuk memeriahkan acara tersebut.
Lomba Cerdas Cermat Islami Akan Menciptakan Keseruan
Cerdas cermat menjaga antusias publik sekaligus memperkuat literasi agama. Lomba ini bisa diletakkan setelah sesi seni rupa agar tempo kembali cepat dan interaktif. Namun ini bisa juga diadakan pada sore atau malam hari, sebagai pemantik semangat warga.
Format pelaksanaan bisa dilakukan melalui tim 3 orang (SD/SMP/SMA/umum). Kemudian, babak cepat-tepat, lempar-bonus, dan rebutan. Materi bisa tentang sirah, fiqih dasar, adab, dan tafsir ringkas yang tentunya related an mudah dipahami.
Skor dihitung real time di layar, dengan beberapa kriteria:
- Bobot jawaban benar cepat (40%).
- Rebutan (30%).
- Kedisiplinan dan sportivitas (30%).
Bagi para pemenang bisa mendapatkan hadiah berupa buku keislaman untuk top 3 atau Al Quran terjemahan.
Poster Maulid Nabi Bisa Diadakan untuk Membawa Pesan Kebaikan
Poster/infografis bisa meringkas pesan Maulid Nabi Muhammad agar mudah dipahami. Lomba ini bisa ditempatkan menjelang sore supaya karya bisa dipasang untuk menyambut pengunjung sesi malam, atau untuk dipajang selama serangkaian perlombaan berlangsung.
Teknis bisa ditekankan pada format A3 vertikal, lalu konten minimal berisi tema, dalil, dan ajakan kebaikan untuk meneladani Rasulullah SAW. Boleh manual/digital, dicetak lalu dipajang. Waktu pengerjaan 60 menit (on the spot) atau koleksi kirim sebelumnya.
Penilaian bisa ditekankan pada:
- Akurasi pesan (40%).
- Hierarki visual (30%).
- Keterbacaan (20%).
- Kreativitas (10%).
Poster terpilih dipakai panitia untuk materi edukasi lingkungan, atau dipajang di gedung desa, pos kamling maupun gedung lingkungan.
Lomba Video Dakwah 60 Detik Bisa Diadakan
Video singkat menyesuaikan kebiasaan menonton publik. Tujuannya, pesan Maulid tersebar cepat di kanal resmi RW/masjid/sekolah. Video singkat bisa dibuat menarik dengan berbagai gaya yang menggambarkan seorang pendakwah.
Panitia bisa menyusun format berdasarkan durasi video 30–60 detik, tampilan vertikal serta bisa menyertakan teks ajakan yang santun. Karya dikirim via tautan unggah dan panitia bisa memutar video pilihan finalis di layar.
Juri kemudian menilai melalui beberapa poin:
- Ketajaman pesan (40%).
- Alur (25%).
- Audio-visual (25%).
- Kepatuhan etika (10%).
Video juara diunggah terjadwal sepanjang bulan Rabiul Awal, untuk disebarkan sesuai tujuan.
Lomba Busana Muslim Anak Bisa Jadi Opsi Lomba yang Menarik
Busana muslim anak memotivasi keluarga menanamkan adab berpakaian sopan. Dampaknya, anak merasa bangga hadir di acara keagamaan. Ini sekaligus mengenalan Islam melalui tren fashion yang bisa tetap stylish dan trendi.
Teknisnya bisa dilangsungkan melalui catwalk pendek dengan pengantar makna busana. Durasi maksimal 30 detik per peserta. Kriteria kesopanan dijelaskan sejak briefing. Orang tua mendampingi di sisi panggung, bersama dewan juri.
Beberapa poin penilaian yang bisa dilombakan di antaranya:
- Kesopanan & kelayakan (40%).
- Kecocokan tema (25%).
- Kebersihan & kerapian (25%).
- Kepercayaan diri (10%).
Semua peserta anak menerima medali partisipasi sebagai motivasi semangat.
Lomba Hias Botol Bertema Maulid Bisa Jadi Alternatif untuk Menyatukan Warga
Tradisi hias botol Maulid memperkuat kebersamaan dan syukur. Penempatannya mendekati malam agar hasil dekorasi mempercantik lingkungan hingga penutupan. Menariknya, botol-botol bisa dikreasikan dengan cahaya sehingga semakin menarik.
Teknisnya, bisa ditekankan pada kelompok keluarga/RT, melalui penyiapan serangkaian botol hias, janur, dan bunga kertas. Waktu pelaksanaan selama 60 menit, dengan menggunakan bahan utama yang dibawa peserta, namun alat bantu disediakan panitia.
Dewan juri bisa menilai lomba dari:
- Kekokohan rangkaian (30%).
- Keindahan dan kerapian (30%).
- Kesesuaian simbol Maulid (25%).
- Keterlibatan anggota keluarga (15%).
Karya terbaik jadi latar foto resmi yang kemudian dipajang panitia yang meramaikan acara.
Lomba Tumpeng Sedekah Bisa Mempererat Kebersamaan
Tumpeng sedekah menekankan makna berbagi. Lomba ini kemudian mengundang RT/kelompok ibu-ibu untuk membuat di rumah lalu membawa tumpeng terbaik untuk disantap bersama jamaah. Namun, sebelumnya panitia sudah melalukan penilaia melalui beberapa kategori, terkait visual, rasa dan kesesuaian tema.
Formatnya, presentasi atau penjelasan tumpeng paling lama 1 menit. Perlu ada penyampaian pesan sedekah, sekaligus pesan Rasulullah tentang makna berbagi. Porsi harus cukup dibagi minimal 20 orang. Wadah ramah lingkungan diutamakan.
Penilaian bisa ditekankan pada:
- Kebersamaan & kebermanfaatan (40%).
- Kebersihan & keamanan pangan (30%).
- Kreativitas penyajian (20%).
- Narasi makna (10%).
Seusai penjurian, tumpeng dibagikan merata sehingga setiap warga yang hadir bisa ikut merasakan.
Lomba Kebersihan Masjid Jadi Pelengkap Semangat Persatuan Maulid Nabi Muhammad SAW
Penutup bisa diadakan lomba berupa kebersihan masjid dan lingkungan. Ini akan menegaskan bahwa pesan Maulid tak berhenti di panggung, tapi hadir dalam amal yang bisa bermanfaat secara langsung bagi masyarakat. Efeknya terlihat langsung: halaman bersih, tempat wudu rapi, dan area sampah tertata.
Teknisnya bisa dibuat dengan skema tim gabungan remaja, ibu-ibu, dan bapak-bapak. Zona tugas dibagi di beberapa titik seperti halaman, serambi, area wudu, toilet, gudang. Waktu pembersihan bisa dilangsungkan selama 45 menit dengan alat kebersihan yang sudah disediakan panitia.
Penilaian bisa ditekankan pada aspek berikut:
- Hasil akhir (50%).
- Ketertiban kerja (30%).
- Pengelolaan sampah (20%).
Panitia mengumumkan juara umum sekaligus menutup acara dengan doa dan salawat.
People Also Ask
1. Kapan Maulid Nabi 2025 diperingati?
Maulid Nabi 1447 H jatuh pada 12 Rabiul Awal, yang bertepatan di tahun Masehi 2025 (sesuai kalender hijriah yang dirilis otoritas setempat).
2. Apa saja kegiatan yang cocok untuk peringatan Maulid Nabi?
Pilihan umum meliputi MTQ, tahfiz, adzan, pildacil, shalawat (marawis, qasidah), lomba kaligrafi, cerdas cermat, karya poster/video, hingga aksi kebersihan masjid.
3. Bagaimana cara menyusun lomba Maulid agar rapi dan efektif?
Tentukan tujuan, buat urutan dari khusyuk ke meriah, tetapkan durasi, siapkan juri kompeten, sediakan tata panggung, dan umumkan kriteria penilaian sejak awal.
4. Apa kriteria penilaian umum di lomba-lomba Maulid?
Biasanya mencakup ketepatan (tajwid/materi), penyajian (vokal/visual), kedisiplinan, adab, serta kesesuaian tema Maulid.
5. Bagaimana cara memastikan acara Maulid ramah lingkungan?
Gunakan peralatan pakai ulang, batasi dekorasi sekali pakai, sediakan bank sampah terpilah, dan dorong peserta membawa wadah minum sendiri.