Liputan6.com, Jakarta - Tausiah singkat bisa sangat berguna untuk berbagai situasi yang menuntut ketepatan waktu di tengah aktivitas yang makin dinamis. Tausiah singkat cocok disampaikan dalam berbagai momen, misalnya kultum Ramadhan, setelah sholat, kuliah subuh, bahkan dalam acara yang semi-formal sekalipun, semisal walimatul 'ursy atau khitan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Tausiah berarti pesan, misalnya dalam bentuk syair lagu yang berisi nasihat. Sementara, dalam Islam tausiah berasal dari bahasa Arab yang berarti saling memberikan wasiat atau pesan.
Penjelasan tausiah paling tepat bisa dilihat dalam Al-Qur'an Surat Al-Ashr ayat 3, yang artinya: "Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran," (QS. Al-Ashr: 3). Dari ayat ini, bisa dipahami bahwa tausiah adalah saling menasihati dalam kebenaran yang lantas diartikan dengan syiar kebaikan.
Merujuk gerbangkurikulum.sma.kemdikbud.go.id cara membuat teks ceramah yang baik perlu mengetahui struktur yang meliputi pendahuluan, isi dan penutup. Ceramah merupakan sinonim tausiah, sebagimana nasihat, ceramah agama, dakwah, syiar, atau tabligh.
Berikut ini adalah contoh tausiah singkat berbagai topik, yang bisa disampaikan dalam berbagai momen, baik nonformal maupun formal.
1. Tausiah Singkat tentang Takwa
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadirin hadirat yang dirahmati Allah,
Takwa adalah pegangan batin yang menjaga kita agar patuh kepada Allah dalam setiap langkah kehidupan. Ia bukan sekadar ritual, melainkan sebuah cara hidup yang membentuk karakter dan kebiasaan harian.
Secara bahasa, takwa berarti menjaga diri. Secara spiritual, takwa adalah kesiapan hati untuk taat kepada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, di mana pun kita berada.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa" (Q.S. Ali 'Imran 3:102). Ayat ini menegaskan bahwa takwa itu bukan sekadar ritual lahiriah, melainkan keadaan batin yang mempengaruhi perbuatan kita setiap hari.
Ciri-ciri orang bertakwa antara lain: khushu’ dan khidmat dalam shalat; menjaga lisan agar tidak menyakiti orang lain; jujur, adil, dan amanah dalam segala urusan; menghindari maksiat dan segera bertaubat ketika tersandung; ridha terhadap takdir Allah, sabar menghadapi ujian, tidak tergoda dunia; mengutamakan akhirat dalam pengambilan keputusan.
Bagaimana cara menumbuhkan takwa dalam kehidupan sehari-hari? Muhasabah diri setiap malam untuk mengevaluasi amalan hari itu dan memperbaiki diri esok hari. Perkuat ibadah rutin: shalat tepat waktu, membaca Al-Quran dengan tadabbur, berzikir, dan berdoa. Jaga hubungan dengan sesama melalui tolong-menolong, menepati janji, dan tidak menyakiti orang lain.
Selain itu, hindari pergaulan yang menjauhkan kita dari ketaatan; perbanyak berteman dengan orang yang shaleh.
Miliki niat ikhlas dalam setiap amal agar diterima oleh Allah, bukan karena pujian manusia. Rencanakan peningkatan kualitas amal dengan langkah konkret: sedekah rutin, menjaga amanah pekerjaan, menjauhi kemaksiatan kecil maupun besar, dan memperbanyak aktivitas ibadah yang konsisten.
semoga kita semua menjadi hamba-hamba Allah yang bertakwa, diberikan kekuatan untuk konsisten dalam ketaatan, dan selalu dipelihara dari hal-hal yang mendatangkan kemurkaan-Nya. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang bertakwa, jadikan kami mampu menjalankan takwa dalam setiap perbuatan, dan ampunilah dosa-dosa kami. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2. Tausiah Singkat tentang Mencintai Al-Qur’an
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadirin hadirat yang dirahmati Allah dan saya hormati,
Mencintai Al-Qur’an berarti menempuh jalan hidup yang ditempuh kitab suci ini—petunjuk, rahmat, dan pengingat bagi setiap langkah kita. Cinta ini menuntun kita untuk tidak sekadar membaca, tetapi membiarkan Al-Qur’an membentuk cara berpikir, bertindak, dan berhubungan dengan sesama.
Seperti Firman Allah SWT, Surah Al-Baqarah 2:2
ذلك الكتاب لا ريب فيه هدى للمتقين
Artinya: “Ini adalah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya; petunjuk bagi orang-orang bertakwa.” Dalil ini mengingatkan kita bahwa Al-Qur’an adalah sumber petunjuk bagi hati yang bertakwa, bukan sekadar bacaan.
Karena itu, mencintai Al-Qur’an berarti menjadikannya sumber hidup yang membentuk hati dan pola hidup kita, agar selalu selaras dengan kebenaran dan keadilan. Cinta itu seharusnya mempengaruhi bagaimana kita berpikir, menilai, dan bertindak dalam keadaan apapun.
Cara mengekspresikan cinta itu secara praktis: membaca secara rutin, mempelajari arti ayatnya melalui terjemahan atau tafsir singkat, dan merenungkan relevansnya dengan keadaan kita. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya perlu diimplementasikan dalam keseharian.
Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an Surah Al-Isra 17:9
إنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ
Artinya: “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke jalan yang paling lurus/yang paling tepat.” Dalil ini menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah panduan menuju jalan yang benar dalam segala aspek hidup.
Selain itu, menghafal sebagian ayat atau surat pendek bisa menjadi cara mengikat cinta kepada Al-Qur’an, karena hafalan memperkuat ingatan dan memudahkan kita mengamalkan isinya.
Berbagilah ilmu dengan keluarga dan komunitas; mengajarkan bacaan, makna, dan akhlak yang terkandung di dalamnya dapat memperkuat cinta bersama dan menjaga tradisi ilmu. Cinta kepada Al-Qur’an tumbuh ketika kita tak hanya membaca, tetapi juga menyebarkan manfaatnya kepada orang lain.
Marilah kita menata hati untuk mencintai Al-Qur’an dengan membaca, memahami, mengamalkan, dan menyebarkan cahaya-Nya. Ya Allah, anugerahkan kami taufik untuk mencintai-Mu melalui Al-Qur’an dan membawanya dalam setiap langkah hidup. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. Tausiah Singkat tentang Mengingat Akhirat
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadirin yang saya hormati,
Mengingat akhirat adalah menempatkan hidup kita dalam bingkai yang lebih luas: dunia ini fana, sedangkan akhirat kekal. Ketika kita menata niat, cita-cita, dan tindakan dengan kesadaran akan hari pembalasan, kita diberi pedoman untuk berbuat baik dan menjauhi yang sia-sia.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan bahwa hidup di dunia ini hanyalah ujian, dan kita akan dihisab kelak di hadapan Allah. Karena itu, mengingat akhirat dapat menguatkan iman, menumbuhkan keikhlasan, dan menjaga diri dari perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Surah Al-Baqarah 2:177 menyatakan bahwa akhirat lebih baik dan lebih abadi. Secara spesifik ayat tersebut menegaskan bahwa kebaikan tidak hanya berwujud ibadah ritual, melainkan juga keadilan, kasih sayang, dan ketakwaan yang berujung pada balasan di akhirat.
Penjelasan dalil ini menuntun kita untuk menilai hidup dari sisi akhirat, bukan sekadar kenyamanan duniawi. Dengan memahami bahwa ganjaran terakhir lebih mulia dan kekal, kita terdorong menata moral, prioritas, dan tujuan hidup agar selaras dengan nilai-nilai Islami.
Surah Al-Mu’minun ayat 115 Ayat ini mengingatkan kita bahwa segala tindakan di dunia memiliki konsekuensi di akhirat, sehingga kita perlu siap dengan pertanggungjawabannya.
Kedua dalil tersebut menegaskan bahwa hidup ini bersifat akhirat-oriented: amal saleh, kejujuran, menjaga hak sesama, dan taqwa adalah investasi yang akan dihadiahkan atau dibalas di hari kiamat.
Beberapa langkah praktis untuk mengingat akhirat dalam keseharian: perbanyak dzikir dan tafakkur tentang hari pembalasan, utamakan keadilan dalam perilaku sehari-hari, rancang prioritas dengan mempertimbangkan pahala dan rizki yang Allah janjikan, serta perbanyak ibadah dan amalan yang bermanfaat bagi orang lain.
Ya Allah, tunjukkan kami jalan yang lurus, jadikan akhirat sebagai tujuan hidup kami, dan anugerahkan kami kekuatan untuk berbuat kebaikan di setiap langkah. Jauhkan kami dari sifat terlena duniawi, ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, dan masukkan kami ke dalam surga-Mu yang luas. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
4. Tausiah Singkat tentang Pentingnya Sholat 5 Waktu
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadirin hadirat yang saya banggakan,
Sholat 5 waktu adalah salah satu rukun Islam yang paling penting setelah syahadat. Sholat merupakan sarana komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Allah SWT. Dengan melaksanakan sholat 5 waktu, kita dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Sesungguhnya sholat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar" (QS. Al-Ankabut: 45). Ayat ini menunjukkan bahwa sholat dapat membantu kita terhindar dari perbuatan dosa dan maksiat.
Sholat 5 waktu juga dapat memberikan ketenangan dan kedamaian bagi jiwa kita. Ketika kita melaksanakan sholat, kita dapat merasakan kehadiran Allah SWT dan meningkatkan rasa syukur kita kepada-Nya.Dengan melaksanakan sholat 5 waktu, kita dapat meningkatkan kesadaran akan kehadiran Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan kita. Sholat dapat membantu kita terhindar dari kelalaian dan meningkatkan fokus kita pada Allah SWT.
Sholat 5 waktu juga merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita. Dengan melaksanakan sholat, kita dapat meningkatkan rasa syukur kita dan merasakan kebahagiaan yang hakiki.
Sholat 5 waktu juga dapat membantu kita meningkatkan kualitas diri kita menjadi lebih baik. Dengan melaksanakan sholat, kita dapat meningkatkan kesabaran, kedisiplinan, dan kesadaran kita akan tanggung jawab kita sebagai hamba Allah SWT.
Dengan melaksanakan sholat 5 waktu, kita dapat merasakan kebahagiaan yang hakiki dan meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita. Mari kita laksanakan sholat 5 waktu dengan khusyu' dan khudu', serta meningkatkan kesadaran akan kehadiran Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan kita.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
5. Tausiah Singkat tentang Mengingat Kematian
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadirin hadirat yang dirahmati Allah,
Ingat kematian adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran kita akan kehidupan yang sebenarnya. Ketika kita ingat kematian, kita akan lebih fokus pada kehidupan akhirat dan lebih giat dalam beramal saleh.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Dan tiada seseorang yang mengetahui apa yang akan diusahakannya esok hari, dan tiada seseorang yang mengetahui di bumi mana dia akan mati" (QS. Luqman: 34).
Ayat ini menunjukkan bahwa kehidupan kita tidak pasti dan kematian dapat datang kapan saja.Ingat kematian dapat membantu kita meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT. Ketika kita ingat bahwa kehidupan kita tidak pasti, kita akan lebih menghargai setiap momen yang kita miliki dan lebih bersyukur atas nikmat yang telah diberikan kepada kita.
Dengan ingat kematian, kita juga dapat meningkatkan kesadaran kita akan kehidupan akhirat. Kita akan lebih fokus pada amal saleh dan lebih giat dalam beribadah kepada Allah SWT.Ingat kematian juga dapat membantu kita meninggalkan perbuatan dosa dan maksiat. Ketika kita ingat bahwa kematian dapat datang kapan saja, kita akan lebih berhati-hati dalam setiap perbuatan kita dan lebih berusaha untuk menjadi orang yang baik.
Ingat kematian juga dapat memberikan kita kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan tantangan dalam kehidupan. Ketika kita ingat bahwa kehidupan ini tidak kekal, kita akan lebih siap untuk menghadapi setiap kesulitan dan lebih kuat dalam menghadapi tantangan.
Dengan ingat kematian, kita dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Mari kita ingat kematian dan meningkatkan kesadaran kita akan kehidupan akhirat, serta lebih giat dalam beramal saleh dan beribadah kepada Allah SWT.
6. Tausiah Singkat tentang Sedekah Menambah Berkah
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jamaah yang berbahagia dan dirahmati Allah,
Sedekah adalah salah satu cara untuk meningkatkan keberkahan dalam kehidupan kita. Ketika kita memberikan sedekah, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Dan Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa saja yang Dia kehendaki" (QS. Al-Baqarah: 261). Ayat ini menunjukkan bahwa sedekah dapat membawa berkah berlipat ganda dalam kehidupan kita.
Dengan memberikan sedekah, kita dapat meningkatkan kesadaran kita akan harta yang sebenarnya milik Allah SWT. Kita hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelola harta tersebut dan memberikan sebagian kepada orang lain yang membutuhkan.
Sedekah juga dapat membantu kita meninggalkan sifat kikir dan tamak. Ketika kita memberikan sedekah, kita akan lebih terbuka dan lebih peduli terhadap kebutuhan orang lain.Sedekah juga dapat membawa keberkahan dalam kehidupan kita, baik dalam bentuk harta, kesehatan, atau kebahagiaan. Dengan memberikan sedekah, kita dapat merasakan kebahagiaan yang hakiki dan meningkatkan kualitas hidup kita.
Dengan memberikan sedekah, kita juga dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Kita akan lebih yakin bahwa Allah SWT akan melipatgandakan pahala kita dan memberikan keberkahan dalam kehidupan kita.
Mari kita memberikan sedekah dengan ikhlas dan sabar, serta mempercayai bahwa Allah SWT akan melipatgandakan pahala kita dan memberikan keberkahan dalam kehidupan kita.
7. Tausiah Singkat tentang Keutamaan Sabar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Allah Swt. selalu menghendaki umat-Nya untuk berlaku sabar dan lapang dada dalam melakukan segala hal. Sabar merupakan kata serapan bahasa Arab yang bermakna menahan diri. Perilaku sabar akan mudah diterapkan jika Anda memahami makna dan hikmah yang diperoleh atas amalan sabar. Maka itu, mulailah sedari dini untuk membiasakan diri menerapkan sabar dalam kehidupan sehari-hari.
Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 153, yang menyatakan, "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar".
Allah akan menghapus dosa-dosa seorang hamba yang sabar dalam menghadapi cobaan hidup, seperti sakit, kesulitan, atau kesedihan. Orang yang sabar akan senantiasa berada di bawah penjagaan Allah, dan Allah akan bersama orang-orang yang sabar.
Kesabaran merupakan ladang pahala yang tidak ada habisnya, sehingga dapat mengumpulkan banyak pahala dari Allah. Sabar menjadi kunci bagi kesuksesan karena membantu seseorang untuk fokus pada tujuan dan tidak mudah menyerah menghadapi rintangan.
Orang yang sabar akan diberikan petunjuk dan solusi terbaik dalam menghadapi suatu masalah. Allah menyukai orang-orang yang sabar, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an.
Perilaku sabar dapat diterapkan dengan sadar bahwa ternyata kehidupan dunia tidak terlepas dari bermacam cobaan. Namun, pada hakikatnya Allah sedang menguji umat-Nya apakah bisa melalui sebuah ujian dengan sabar atau tidak. Untuk itu, marilah bertindak sabar selagi masih diberi kesempatan hidup di dunia.
Waalaikumussalam warahmatullahi wabaarakatuh.
8. Tausiah Singkat tentang Menuntut Ilmu
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Alhamdulillah kita semua sampai saat ini masih diberikan kesehatan jasmani dari Allah Swt. sehingga kita semua dapat berkumpul dalam acara ini. Selawat serta salam tak luput mari kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir kelak. Amin.
Hadirin yang kami muliakan,
Ilmu pengetahuan memberi kita pemahaman mengenai pentingnya menuntut ilmu sebagaimana telah diberikan contoh Allah melalui firman pertama yang turun. Bahwasanya Allah mengajari Nabi Muhammad untuk membaca.
Selain itu, dalam surat Al Mujadalah ayat 11 menjelaskan mengenai kedudukan orang yang menuntut ilmu. Allah akan meninggikan derajat orang orang berilmu.
Tanpa ilmu pengetahuan seseorang akan buta dengan apa yang ada di sekitarnya. Oleh sebab itu, jangan letih untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya.
Demikian yang saya tuturkan, apabila ada salah ucap saya mohon maaf.
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh.
8. Tausiah Singkat tentang Ikhtiar, Doa dan Tawakal
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ada tiga hal yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim, yaitu ikhtiar, doa, dan tawakal. Ketiganya harus selalu berjalan beriringan dalam setiap langkah kehidupan dan ketiga hal ini pula yang menentukan kesuksesan kita, baik di dunia maupun di akhirat.
Ikhtiar dapat didefinisikan sebagai usaha maksimal atau sungguh-sungguh untuk mencapai sesuatu. Islam tidak mengajarkan umatnya untuk berpangku tangan. Sebaliknya, Islam mendorong kita untuk berusaha sebaik-baiknya. Ikhtiar adalah bentuk tanggung jawab manusia atas kehidupan yang Allah amanahkan.
Rasulullah SAW pun memberi contoh nyata. Dalam setiap urusan, beliau melakukan ikhtiar atau usaha yang sungguh-sungguh. Bahkan dalam peperangan pun, beliau menyiapkan strategi, senjata, dan logistik secara matang. Ini menunjukkan bahwa ikhtiar adalah bagian dari sunnah Rasul.
Allah SWT pun berfirman dalam Al-Qur'an:
وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ
“Bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.” (QS. An Najm: 39).
Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa usaha adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai manusia. Kita tidak boleh hanya berpangku tangan, menunggu keajaiban datang tanpa adanya kerja keras.
Namun, ikhtiar saja tidak cukup. Kita juga diperintahkan untuk berdoa sebab keberhasilan sejatinya datang dengan izin Allah SWT. Rasulullah SAW pun pernah mengatakan bahwa doa adalah senjata orang mukmin.
Berdoalah dengan penuh keyakinan. Jangan ragu bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan. Bahkan ketika doa belum dikabulkan, ketahuilah bahwa Allah sedang mempersiapkan yang terbaik, atau menundanya untuk waktu yang lebih baik, atau menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.
Setelah berusaha sekuat tenaga dan berdoa, maka tibalah saatnya bagi kita untuk menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT. Inilah yang disebut dengan tawakal. Tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan berserah diri setelah ikhtiar dilakukan dengan maksimal.
Terkadang, setelah segala usaha kita kerahkan, hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Di sinilah tawakal mengajarkan kita arti rida, sabar, dan yakin bahwa Allah lebih tahu mana yang terbaik. Bisa jadi yang kita inginkan bukan yang terbaik menurut-Nya.
Seorang muslim yang baik adalah mereka yang gigih dalam ikhtiar, rajin dalam berdoa, dan kuat dalam tawakal. Usaha tanpa doa dan tawakal akan membuat kita sombong, sementara berdoa dan tawakal saja tanpa usaha justru menjadikan kita malas. Jadi, mari kita jadikan tiga hal ini sebagai prinsip dalam hidup kita.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
9. Tausiah Singkat tentang Pentingnya Menjaga Lisan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebagai seorang muslim yang baik, kita wajib menjaga lisan dalam kehidupan sehari-hari. Lisan adalah salah satu bentuk nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita. Dengan lisan, kita bisa senantiasa mengucap syukur, berdoa, menyampaikan kebenaran, bahkan menyenangkan orang dengan perkataan kita.
Namun, lisan bagaikan pisau bermata dua. Lisan dapat menguntungkan dan menyelamatkan kita, tapi lisan juga bisa menjadi sumber malapetaka jika tidak dijaga dengan sebaik-baiknya. Itulah sebabnya Rasulullah SAW pernah bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis tersebut menunjukkan bahwa lisan kita harus diarahkan untuk berkata yang baik dan memberi manfaat, atau diam jika tidak ada kebaikan di dalamnya.
Kita juga perlu mengingat bahwa lisan bisa menjadi sumber dosa. Lisan dapat menjerumuskan kita ke dalam dosa-dosa seperti ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), dusta dan fitnah, mencela atau menghina orang lain, serta mengucapkan kata-kata kasar dan kotor.
Ucapan yang buruk bisa menimbulkan sakit hati dan kebencian bagi mereka yang mendengarnya. Setiap ucapan kita dicatat oleh malaikat. Maka jangan sampai kita mengeluarkan kata-kata yang tidak bermanfaat atau menyakitkan.
Menjaga lisan adalah bentuk ketaatan dan tanda kesempurnaan iman. Jika kita ingin hidup mulia di dunia dan selamat di akhirat, maka jagalah lisan kita dari berkata yang sia-sia, menyakiti, atau menzalimi orang lain.
Mari kita perbanyak ucapan yang baik, zikir, doa, dan saling menasihati dalam kebaikan. Sebab, bisa jadi satu kalimat baik yang kita ucapkan, menjadi jalan kita masuk surga. Dan na’udzubillah, bisa jadi satu kalimat buruk, menjadi sebab celakanya kita.
Semoga Allah SWT senantiasa menjaga lisan kita, membersihkan hati kita, dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang selalu berkata baik.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
10. Tausiah Singkat tentang Memiliki Akhlak Mulia
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Akhlak mulia memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ajaran agama Islam. Akhlak bukan hanya pelengkap agama, tapi justru inti dari ajaran Islam itu sendiri. Bahkan, salah satu misi utama diutusnya Rasulullah adalah untuk memperbaiki akhlak manusia.
Islam tidak hanya mengajarkan ibadah ritual yang menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhannya, tapi juga menekankan bagaimana kita bersikap terhadap sesama.
Akhlak memiliki hubungan erat dengan keimanan. Akhlak yang baik menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki iman yang kuat. Begitu pula sebaliknya, akhlak buruk sudah cukup menandakan bahwa orang tersebut memiliki iman yang lemah.
Akhlak mulia sendiri tercermin dalam perilaku kita sehari-hari. Misalnya, jujur dalam perkataan dan perbuatan, amanah terhadap tanggung jawab, bersikap rendah hati dan tidak sombong, sabar saat menghadapi cobaan, serta menghormati dan menolong sesama.
Akhlak mulia juga bukan hanya untuk lingkungan masjid atau majelis, tapi harus senantiasa hadir setiap saat di mana pun kita berada, baik di rumah, sekolah, kantor, pasar, bahkan di media sosial.
Lalu, apa keuntungan memiliki akhlak yang baik? Akhlak yang baik bisa meluluhkan hati orang, mempererat ukhuwah, dan menciptakan kedamaian di masyarakat. Bahkan, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara kalian.” (HR. Imam Tirmidzi)
Bayangkan, betapa tinggi kedudukan orang yang memiliki akhlak mulia di sisi Rasulullah. Akhlak bukan hanya diajarkan, tapi juga harus dipraktikkan. Mari kita jadikan akhlak Rasulullah sebagai teladan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mulailah dari diri sendiri, dari hal yang kecil, dan mulai dari sekarang.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan menjadikan kita bagian dari umat Rasulullah yang dirindukan di akhirat kelak.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
11. Tausiah Singkat tentang Bahaya Riya dan Ujub
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ujub dan riya adalah dua penyakit hati yang sangat berbahaya dan sering kali tersembunyi. Dua hal ini bisa merusak amal ibadah seseorang, bahkan tanpa disadari.
Riya adalah melakukan suatu amalan untuk dilihat dan dipuji manusia, bukan karena mengharap rida Allah SWT. Riya bisa muncul dalam banyak bentuk, misalnya pamer dalam bersedekah, ingin dipuji karena rajin shalat, atau beramal hanya agar dikatakan dermawan.
Riya bahkan sering disebut sebagai syirik kecil. Hal Ini karena orang yang riya menjadikan manusia sebagai “tujuan” amalnya, bukan Allah SWT. Orang yang riya melakukan sesuatu karena ingin dilihat oleh sesama manusia, bukan karena ingin dilihat oleh Allah SWT.
Selain riya, ada pula ujub. Ujub adalah rasa bangga berlebihan terhadap diri sendiri. Memiliki rasa bangga adalah hal yang manusiawi dan sangat wajar, tapi menjadi hal yang buruk ketika kita menganggap diri kita lebih baik dari orang lain.
Padahal, semua kelebihan yang kita miliki adalah karunia dari Allah, bukan murni hasil dari usaha kita. Rasulullah SAW bersabda:
“Tiga perkara yang membinasakan: kebakhilan (kikir) yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan takjubnya seseorang terhadap dirinya sendiri.” (HR. Thabrani)
Orang yang ujub sering kali lupa untuk bersyukur, dan malah meremehkan orang lain. Ia lupa bahwa kesombongan hanya milik Allah SWT. Ibarat api membakar kayu, riya dan ujub bisa menghanguskan amal-amal baik kita. Amal yang seharusnya bernilai besar bisa menjadi sia-sia karena niat yang rusak.
Obat dari riya dan ujub adalah dengan terus memperbaiki niat, memperbanyak muhasabah (introspeksi diri), serta mengingat bahwa semua amal diterima bukan karena bagus di mata manusia, tapi karena ikhlas karena Allah dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
Mari kita tanamkan dalam hati bahwa amal hanya untuk Allah, dan kita tak memiliki apa-apa kecuali yang Allah titipkan. Semoga Allah membersihkan hati kita dari riya, ujub, dan segala penyakit hati lainnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
12. Tausiah Singkat tentang Taubat sebelum Terlambat
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadirin hadirat yang dirahmati Allah,
Taubat adalah salah satu cara untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan. Ketika kita melakukan kesalahan, kita harus segera bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung" (QS. An-Nur: 31). Ayat ini menunjukkan bahwa taubat adalah kunci untuk mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan dalam kehidupan.
Taubat bukan hanya tentang memohon ampun kepada Allah SWT, tetapi juga tentang meninggalkan perbuatan dosa dan maksiat. Ketika kita bertaubat, kita harus berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Dengan bertaubat, kita dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Kita akan lebih yakin bahwa Allah SWT akan menerima taubat kita dan memberikan ampunan kepada kita.Taubat juga dapat membantu kita meninggalkan sifat malas dan lalai. Ketika kita bertaubat, kita akan lebih giat dalam beribadah dan beramal saleh.
Namun, kita harus ingat bahwa waktu untuk bertaubat adalah sekarang. Jangan menunda-nunda taubat, karena kita tidak tahu kapan ajal kita akan tiba.
Mari kita bertaubat sebelum terlambat dan memohon ampun kepada Allah SWT. Dengan bertaubat, kita dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita, serta mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan dalam kehidupan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
13. Tausiah Singkat tentang Jodoh
Assalamualaikum wr.wb
Pertama-tama, mari kita panjatkan puji syukur pada Allah SWT, karena kita bisa berada di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat. Pada kesempatan ini, saya akan memberikan ceramah tentang jodoh.
Jodoh bisa diartikan sebagai teman hidup yang mencerminkan diri sendiri. Terdapat tiga hal yang menjadi landasan bahwa orang tersebut layak untuk dijadikan pendamping. Pertama, pilihlah orang yang pemaaf apabila kita berbuat salah, meskipun sangat sulit mendapat pasangan yang baik.
Kedua, pilih orang yang bisa memaklumi dan menerima setiap kekurangan kita. Karena pada dasarnya semua orang tidak ada yang sempurna, karena semuanya saling melengkapi. Ketiga, pilih yang bisa memotivasi kita, karena roda kehidupan terus berputar dan dapat memotivasi kita ke arah yang lebih baik.
Kesimpulan yang dapat diambil dari tema ini adalah kita harus memilih jodoh yang bisa menuntun kita ke arah yang lebih baik sehingga kita dapat hidup dengan orang yang tepat dan berakhlak mulia.
Sekian ceramah hari ini yang bisa saya sampaikan, Wassalamualaikum wr.wb
14. Tausiah Singkat 3 Amal yang Pahalanya Tak Putus karena Kematian
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadirin hadirat yang dirahmati Allah,
Sebagai seorang muslim, kita pasti ingin melakukan amal yang dapat membawa manfaat bagi kita setelah kematian. Rasulullah SAW telah menyebutkan bahwa ada beberapa amal yang dapat terus mengalir pahalanya meskipun kita telah meninggal dunia.
Rasulullah SAW bersabda, "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau doa anak yang sholeh" (HR. Muslim). Hadits ini menunjukkan bahwa ada tiga amal yang dapat terus mengalir pahalanya setelah kita meninggal dunia.
Sedekah jariyah adalah sedekah yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi orang lain, seperti membangun masjid, sekolah, atau rumah sakit. Dengan melakukan sedekah jariyah, kita dapat membantu orang lain dan mendapatkan pahala yang terus mengalir.
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain, seperti ilmu agama, ilmu pengetahuan, atau keterampilan yang dapat membantu orang lain. Dengan membagikan ilmu yang bermanfaat, kita dapat membantu orang lain dan mendapatkan pahala yang terus mengalir.
Doa anak yang sholeh juga dapat menjadi amal yang tak putus oleh kematian. Ketika anak kita mendoakan kita, maka pahala doa tersebut dapat terus mengalir kepada kita meskipun kita telah meninggal dunia.Dengan melakukan ketiga amal tersebut, kita dapat memastikan bahwa pahala kita terus mengalir meskipun kita telah meninggal dunia. Mari kita melakukan amal yang dapat membawa manfaat bagi kita setelah kematian.
Dengan demikian, kita dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita, serta memastikan bahwa kita mendapatkan pahala yang terus mengalir di akhirat nanti.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
15. Tausiah Singkat tentang Toleransi
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadirin hadirat dirahmati Allah,
Toleransi adalah salah satu nilai penting dalam Islam yang mengajarkan kita untuk hidup berdampingan dengan orang lain yang berbeda keyakinan, budaya, dan latar belakang. Dengan memiliki toleransi, kita dapat menciptakan kehidupan yang harmonis dan damai.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu" (QS. Al-Hujurat: 13). Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT menciptakan kita berbeda-beda untuk saling mengenal dan hidup berdampingan.
Toleransi bukan berarti kita harus menyetujui atau mengikuti keyakinan orang lain, tetapi kita harus menghormati hak-hak mereka untuk memiliki keyakinan yang berbeda. Dengan memiliki toleransi, kita dapat menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis.
Toleransi juga berarti kita harus dapat menerima perbedaan dan tidak membeda-bedakan orang lain berdasarkan suku, agama, atau ras. Kita harus dapat hidup berdampingan dengan orang lain yang berbeda dan saling menghormati.
Dengan memiliki toleransi, kita dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Kita akan lebih yakin bahwa Allah SWT menciptakan kita berbeda-beda untuk saling mengenal dan hidup berdampingan.
Toleransi juga dapat membantu kita menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan damai. Kita dapat hidup berdampingan dengan orang lain yang berbeda dan saling menghormati.Mari kita memiliki toleransi dan hidup berdampingan dengan orang lain yang berbeda. Dengan memiliki toleransi, kita dapat menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis, serta meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
16. Tausiah Singkat tentang Setia Kunci Pernikahan Bahagia
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Saudaraku yang berbahagia dan dirahmati Allah,
Setia kepada pasangan adalah salah satu kunci keberhasilan dalam pernikahan. Ketika kita setia kepada pasangan, kita dapat membangun kepercayaan dan keharmonisan dalam rumah tangga.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang" (QS. Ar-Rum: 21).
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT menciptakan pasangan untuk hidup bersama dan saling mencintai.Setia kepada pasangan berarti kita harus dapat memahami dan menerima kekurangan dan kelebihan pasangan kita.
Kita harus dapat hidup bersama dan saling mendukung dalam setiap situasi.Dengan setia kepada pasangan, kita dapat membangun kepercayaan dan keharmonisan dalam rumah tangga. Kita akan lebih yakin bahwa pasangan kita akan selalu ada untuk kita dan mendukung kita dalam setiap situasi.
Setia kepada pasangan juga berarti kita harus dapat menjaga komunikasi yang baik dan terbuka dengan pasangan kita. Kita harus dapat berbicara secara jujur dan terbuka tentang perasaan dan kebutuhan kita.
Dengan setia kepada pasangan, kita dapat menciptakan kehidupan rumah tangga yang bahagia dan harmonis. Kita akan lebih yakin bahwa kita telah membuat pilihan yang tepat dalam memilih pasangan hidup kita.
Mari kita setia kepada pasangan kita dan membangun kepercayaan dan keharmonisan dalam rumah tangga. Dengan setia kepada pasangan, kita dapat menciptakan kehidupan rumah tangga yang bahagia dan harmonis, serta mendapatkan ridho Allah SWT.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
People also Ask:
1. Apa yang dimaksud tausiyah?
Tausiyah atau sering juga disebut dengan tausiah adalah istilah umum di kalangan umat Islam yang merujuk kepada kegiatan siar agama (dakwah) yang disampaikan secara tidak resmi (informal), berbeda dengan tabliq, ceramah, orasi, atau khotbah yang lebih berkonotasi kepada pidato serius
2. Cara membuat ceramah singkat?
Untuk membuat ceramah singkat, tentukan tema dan tujuan yang jelas, lalu susun kerangka yang mencakup pembukaan, isi, dan penutup. Dalam pembukaan, ucapkan salam dan sapaan hormat, lalu sampaikan pengantar topik. Pada bagian isi, paparkan materi secara logis dan gunakan bahasa sederhana yang persuasif. Di bagian penutup, berikan kesimpulan, pesan, doa, dan salam penutup. Tambahkan unsur menarik seperti humor atau kisah inspiratif agar ceramah tidak membosankan.
3. Tausiah untuk apa?
Fungsi ceramah adalah memberikan informasi dan pengetahuan, mengajak untuk perubahan perilaku, mempengaruhi dan menginspirasi, menerangkan serta mengedukasi, serta bisa juga menjadi hiburan bagi audiens. Ceramah juga berfungsi sebagai sarana untuk berdiskusi, menyebarkan ajaran agama, dan memberikan nasihat serta petunjuk kepada khalayak.
4. Apa saja tema dakwah?
Tema dakwah adalah topik atau pokok bahasan yang disampaikan dalam kegiatan dakwah, yang bertujuan untuk mengajak umat manusia ke jalan kebaikan. Tema-tema umum dalam dakwah meliputi akhlak (seperti kesabaran, kejujuran, dan berbakti kepada orang tua), akidah (iman dan takwa), serta syariah atau hukum Islam (seperti shalat, sedekah, dan kebersihan). Selain itu, ada juga tema yang lebih spesifik seperti pendidikan, peran wanita, literasi media, dan isu-isu lingkungan.
Sumber Referensi:
- kbbi.kemdikbud.go.id
- QS. Al-Ashr: 3
- gerbangkurikulum.sma.kemdikbud.go.id
- ai.stmikkomputama.ac.id