3 Doa Turun Hujan Mustajab, Kumpulan Lafaz Arab, Latin, dan Artinya

Liputan6.com, Jakarta Hujan adalah rahmat dari Allah SWT yang membawa kehidupan bagi seluruh makhluk. Dalam Islam, datangnya hujan menjadi momen istimewa untuk memanjatkan doa turun hujan sebagai bentuk syukur atas karunia-Nya.

Membaca doa turun hujan juga mencerminkan adab seorang Muslim saat menyambut hujan. Selain berharap berkah, kita juga memohon agar hujan yang turun membawa manfaat, bukan musibah.

Saat masa kekeringan telah tiba, doa turun hujan tentunya menjadi permohonan yang tulus agar Allah SWT menurunkan hujan sebagai penyubur bumi dan penyejuk kehidupan manusia.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang doa turun hujan, Senin (30/6/2025). 

Kumpulan doa Ramadan hari ini berisi doa yang kita baca ketika sedang turun hujan.

Mengutip kajian yang dipublikasikan di International Journal of Cross Knowledge Volume 2 Number 1 (2024) dijelaskan proses turunnya hujan dalam al-Qur‟an sama dengan proses hujan-hujan dalam ilmu pengetahuan. Hujan adalah hasil dari proses siklus air yang berasal dari: air sungai, air laut dan air danau. Air tersebut sehingga menjadikan butiran-butiran uap air di awan hingga turun ke bumi, maka terjadilah hujan. 

Salah satu doa turun hujan yang paling umum diamalkan oleh umat Islam adalah doa memohon agar hujan yang turun membawa manfaat. Doa singkat ini mencerminkan sikap rendah hati seorang hamba yang sadar bahwa turunnya hujan bukan semata fenomena alam, melainkan bentuk rahmat dari Allah SWT. 

Doa ini juga mencerminkan keimanan dan ketergantungan total seorang Muslim kepada Sang Pencipta yang Maha Mengatur segala hal di alam semesta. Dengan memohon hujan yang bermanfaat, seorang hamba tidak hanya meminta air bagi bumi, tetapi juga perlindungan dari bencana yang mungkin ditimbulkan oleh cuaca ekstrem, seperti banjir atau tanah longsor. Ini adalah wujud permohonan agar kebaikan datang tanpa disertai mudarat.

Berikut adalah lafal doa yang bisa dibaca ketika hujan mulai turun:

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

Latin: Allahumma shoyyiban nafi'an

Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat."

Mengutip buku berjudul Jangan Putus Asa dari Rahmat Allah (2018) oleh Masyuril Khamis, kata hujan disebutkan kurang lebih 23 kali pada ayat berbeda dalam Al-Qur'an. Mulai dari proses hujan, tujuan hujan, kegunaan hujan, kadar hujan, sampai pada hujan batu sebagai azab dan awan hujan. Misalnya tentang turunnya hujan diuraikan dengan indah dalam Al-Qur'an pada beberapa surat, antara lain, QS Al An'am [6]: 99 ; QS Al-A'raf [7]: 57 ; QS Al-Anfal [8]: 11 ; QS Yunus [10]: 24 ; QS Ar-Ra'du [13]: 17.

Semua ayat tersebut menguraikan tentang diturunkannya hujan sebagai salah satu ayat-ayat Allah, yang banyak mendatangkan hikmah bagi kehidupan kita.

Hujan deras disertai angin kencang sering kali datang secara mendadak dan menimbulkan rasa waswas, terutama jika disertai petir dan langit yang menggelap. Dalam situasi seperti ini, Islam tidak hanya mengajarkan kewaspadaan fisik, tetapi juga mengarahkan umatnya untuk memperbanyak doa dan bergantung kepada perlindungan Allah SWT. Doa menjadi bentuk ikhtiar batin yang penting di tengah gejolak cuaca.

Rasulullah SAW telah memberikan tuntunan kepada umatnya untuk membaca doa saat hujan turun, terlebih ketika cuaca mulai ekstrem atau membahayakan. Beliau tidak hanya mengajarkan doa permohonan hujan yang bermanfaat, tetapi juga doa perlindungan agar hujan tidak menimbulkan kerusakan.

Berikut salah satu doa perlindungan saat hujan lebat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ، وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Latin: Allahumma hawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal akaami wadh-dhiraabi wa buthuunil audiyati wa manaabitis syajar.

Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan tepat di atas kami. Ya Allah, turunkanlah hujan di dataran tinggi, bukit-bukit, lembah-lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan."

Doa setelah hujan reda merupakan wujud rasa syukur seorang hamba kepada Allah SWT atas rahmat yang telah diturunkan-Nya dari langit. Seperti halnya ketika memanjatkan doa turun hujan, membaca doa saat hujan berhenti juga merupakan bentuk adab dan pengakuan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak-Nya. Oleh karena itu, penting untuk membiasakan diri melafalkan doa ini setiap kali hujan telah berhenti.

Berikut doa setelah hujan reda yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

Arab: مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Latin: Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih

Artinya: "Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah."

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Pada pagi hari, di antara hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ‘Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan itu), maka dialah yang kufur kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.” (HR. Bukhari-Muslim).

Hadis ini menegaskan pentingnya keyakinan bahwa hujan, sebagaimana diminta melalui doa turun hujan, semata-mata turun karena kehendak dan rahmat Allah, bukan karena faktor alam semata. Mengucapkan doa ini setelah hujan berhenti menjadi cara untuk memperkuat keimanan serta menumbuhkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan.

Quraish Shihab dalam kitab tafsirnya sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di situs Repositori UIN Alauddin menjelaskan bahwa hujan merupakan salah satu nikmat Allah SWT yang diturunkan untuk hamba-Nya dari langit. Kemudian dengan air hujan tersebut dapat memenuhi kebutuhan minum hamba-Nya di padang pasir dan air tersebut digunakan untuk berwudhu atau mandi wajib dan sunnah. Serta menghilangkan kotoran yang dilakukan oleh setan yakni hadas besar atau gangguan setan yang menanamkan pesimisme dan sebagainya. Lalu dengan turunnya air hujan tersebut, pasir menjadi lebih mantap dan padat, sehingga kamu dapat berjalan lebih cepat dan tidak terbenam oleh pasir.

Apa pentingnya membaca doa turun hujan dalam Islam?

Membaca doa saat hujan adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas turunnya rahmat dari langit. Hujan tidak hanya menyuburkan bumi, tapi juga menjadi waktu mustajab untuk berdoa. Islam mengajarkan umatnya untuk mengingat Allah dalam setiap keadaan, termasuk saat turun hujan.

Apa saja doa yang bisa dibaca ketika hujan mulai turun?

Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah SAW saat hujan mulai turun adalah:

- Arab: اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

- Latin: Allahumma shoyyiban nafi’an

- Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat.”

Apakah ada doa khusus saat hujan deras disertai angin kencang?

Ya, Rasulullah SAW menganjurkan membaca doa berikut:

- Arab: اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ، وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

- Latin: Allahumma hawalaina wa laa 'alaina...

- Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan di atas kami langsung…”

Doa ini memohon agar hujan tidak menimbulkan bahaya, dan tetap membawa manfaat.

Bagaimana jika kita ingin memohon hujan saat musim kemarau?

Doa yang bisa dibaca adalah:

- Arab: اللَّهُمَّ أَسْقِنَا غَيْثًا نَافِعًا...

- Latin: Allahumma asqinaa ghaithan naafi’an...

- Artinya: “Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang menyelamatkan, membawa manfaat, dan tidak membahayakan.”

Doa ini cocok diamalkan saat kekeringan atau kemarau panjang.

Apa keutamaan membaca doa saat hujan turun?

Waktu turunnya hujan termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa doa pada saat hujan sangat mungkin dikabulkan. Oleh karena itu, selain membaca doa turun hujan, kita juga dianjurkan memperbanyak permohonan lainnya saat hujan turun.