4 Manfaat Sholat Istikharah, Ketahui Tanda Petunjuk Allah setelah Mengamalkannya

4 days ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam dianjurkan melakukan sholat istikharah ketika berada dalam kondisi bimbang, antara dua pilihan atau lebih, dan berharap memperoleh petunjuk terbaik dari Allah SWT. Manfaat sholat istikharah, di antaranya adalah dibebaskan dari kebimbangan di antara dua pilihan karena manusia tak mengetahui apa yang terjadi di masa depan.

Dalam Buku 5 Sholat Bab Sholat Istikharah, Nasrudin Abd Rochim menjelaskan, secara bahasa, “Istikharah” berarti meminta pilihan (thalabul khiyarah) kepada Allah SWT, karena manusia terbatas dalam kemampuan memilih yang paling tepat. Sholat istikharah disunnahkan ketika menghadapi dua pilihan atau lebih yang keduanya mungkin punya dampak signifikan dalam kehidupan seseorang.

bacajuga:Baca Juga](6155371 6155293 6155859)

Dalil sholat Istikharah berdasarkan hadis riwayat Jabir, yang artinya: "Dari Jabir bin Abdullah RA berkata:“Rasulullah SAW mengajarkan kepada kami sholat istikharah dalam segala urusan sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur’an. Beliau bersabda: ‘Jika salah seorang di antara kalian berniat melakukan suatu perkara, maka hendaklah ia shalat dua rakaat yang bukan fardhu, kemudian berdoa:“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kekuatan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon kepada-Mu dari karunia-Mu yang agung. Karena sesungguhnya Engkau Maha Kuasa sedangkan aku tidak kuasa, Engkau Maha Tahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara-perkara gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam urusan agamaku, kehidupanku, dan akibat urusanku (atau: dalam waktu dekat dan yang akan datang), maka takdirkanlah untukku, mudahkanlah bagiku, lalu berkahilah untukku di dalamnya. Namun jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini buruk bagiku dalam urusan agamaku, kehidupanku, dan akibat urusanku (atau: dalam waktu dekat dan yang akan datang), maka palingkanlah ia dariku dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun adanya, lalu jadikanlah aku ridha dengannya.'”(HR. al-Bukhari no. 1162).

Berikut ini adalah manfaat sholat istikharah dan cara melihat jawaban serta petunjuk setelah sholat istikharah sunnah ini. Artikel ini juga mengulas tata cara sholat istikharah dan bacaan doanya.

1. Mendapatkan Bimbingan Allah dalam Memilih Perkara yang Membingungkan

Imam an-Nawawi dalam al-Adzkār menegaskan bahwa sholat istikharah disyariatkan untuk setiap urusan yang penting, baik besar maupun kecil. Oleh sebab itu, sholat istikharah bisa saja dilakukan tidak hanya saat menghadapi dilema besar, tapi menjadi ibadah yang relatif sering (meski tidak rutin) dilaksanakan. Pada intinya adalah memohon petunjuk Allah SWT.

Manfaat sholat istikharah bagi yang mengamalkannya secara istiqamah adalah Mendapatkan Bimbingan Allah dalam Memilih Perkara yang Membingungkan

Hal ini berdasar hadis, "Dari Jabir bin Abdullah RA, Rasulullah ﷺ bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian hendak melakukan sesuatu perkara, hendaklah ia shalat dua rakaat di luar shalat wajib, kemudian berdoa: Allahumma inni astakhiruka bi‘ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa as’aluka min fadhlikal-‘azhim….” (HR. al-Bukhari no. 1162; HR. Muslim no. 1057).

Dikutip dari The Concept of Istikharah in Islamic Tradition, Journal of Islamic Studies, Universitas Al-Azhar, sholat istikharah mengajarkan kita menyerahkan urusan kepada Allah, meminta petunjuk dalam pilihan yang membingungkan. Allah memberikan hidayah dan ketenangan hati, sehingga manusia tidak sekadar mengandalkan akal atau emosi.

2. Menguatkan Hati dan Menenangkan Jiwa karena Menyerahkan Urusan kepada Allah

Dalam Kitab al-Mughni, Ibnu Qudamah menjelaskan, sholat istikharah membuat hati menjadi tentram karena kita menyerahkan hasil urusan kepada Allah, bukan menanggung beban sendiri. Ulama menegaskan bahwa tawakkal penuh adalah inti dari ibadah ini.

Allah berfirman, yang artinya: “Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupinya.” (QS. At-Taubah [9]: 51)

3. Menjauhkan dari Penyesalan dalam Memilih Sesuatu

Sholat Istikharah adalah praktik tawakkal aktif, yakni berusaha dengan doa dan ibadah sambil menyerahkan hasil kepada Allah. Imam an-Nawawi dalam Riyadhus Shalihin, Bab Istikharah, menekankan bahwa ini adalah cara melatih kepasrahan sekaligus usaha maksimal. Menekankan bahwa keputusan yang dibimbing Allah membawa ketenteraman.

Hal ini sesuai dengan hadis, yang artinya: “Shalat dua rakaat sebelum keputusan penting akan menenangkan hati dan menyingkirkan penyesalan.” (HR. al-Baihaqi, Sunan al-Kubra)Penjelasan: Dengan Istikharah, keputusan yang diambil lebih dekat dengan ridha Allah, sehingga risiko penyesalan berkurang. Para ulama (Al-Qurtubi, al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an)

Dan dalil di dalam Al-Qur'an Surat Al-Mukmin ayat 40, yang artinya: “Dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal.” (QS. Al-Mukmin [40]

4. Mendapatkan Keberkahan dalam Pilihan yang Ditetapkan Allah

Pilihan yang telah dibimbing Allah melalui Istikharah akan membawa barakah dalam urusan dunia dan akhirat. Ulama menjelaskan bahwa keberkahan ini muncul dalam bentuk kemudahan, manfaat, dan kesuksesan yang berkelanjutan (Ibn Hajar al-‘Asqalani, Fath al-Bari).

Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia akan mencukupinya dan memberkahi pilihannya.” (HR. Ahmad, Ibn Majah).

Demikian beberapa manfaat sholat istikharah, di samping hikmah besar lain yang diperoleh mukmin yang istiqamah melaksanakannya.

Bagaimana Melihat Jawaban atau Petunjuk setelah Sholat Istikharah?

Mengenai bagaimana melihat petunjuk atau jawaban-jawaban setelah sholat istikharah, Nasrudin Abd. Rohim menjelaskannya dengan cukup rinci. Menurut dia, seseorang tidak bisa melihat petunjuk dengan terburu-buru atau hanya memperhatikan satu tanda sementara petunjuk lainnya diabaikan.

Berikut di antaranya, dikutip dari ebook Shalat Istikharah:

1. Jangan Hanya Mengandalkan Mimpi

Setelah shalat Istikharah, Anda tidak diwajibkan menunggu mimpi, meskipun mimpi bisa saja menjadi salah satu tanda. Jawaban dari Allah bisa datang melalui berbagai bentu, bukan hanya mimpi, seperti sinyal yang terasa di hati atau melalui kemantapan pilihan. 

2. Proses Keyakinan yang Datang dari Hati

Dianjurkan untuk melakukan Istikharah berulang kali hingga hati menjadi mantap dalam mengambil keputusan. Tanpa ada batasan waktu atau jumlah rakaat, Anda bisa shalat Istikharah sesering yang diperlukan sampai benar-benar yakin.

3. Teladan dari Para Ulama & Sahabat

Imam Nawawi meriwayatkan bahwa Nabi pernah menyuruh Anas bin Malik untuk beristikharah hingga tujuh kali, sampai hatinya yakin. Ibnu Az-Zubair mengulang Istikharah tiga kali hingga kemudian mantap dalam melakukan pilihannya. 

4. Bentuk Jawaban yang Lain Selain Mimpi

Meskipun mimpi bisa menjadi tanda, indikator utama jawaban Istikharah adalah ketentraman hati, kemudahan dalam menjalani pilihan tersebut, atau ketersediaan jalan dari Allah. Kadang jawaban datang lewat petunjuk dari orang lain, atau muncul kesempatan yang tak terduga—semuanya bisa dianggap sebagai petunjuk jawaban. 

5. Ketetapan Hati sebagai Petunjuk Utama

Menurut ulama seperti Al-‘Iraqi dan Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Istikharah digunakan untuk menguatkan keyakinan atas pilihan yang telah kita ambil. Apabila hati terasa mantap dan ikhlas, maka itu adalah jawaban dari Allah untuk melanjutkan pilihan tersebut.

6. Indikator Jawaban Istikharah

Secara ringkas, indikator bahwa Istikharah telah dijawab oleh Allah SWT adalah ketika:

  • Pilihan yang diambil mudah dijalankan dan diberi keberkahan
  • Atau sebaliknya, jika pilihan itu buruk, akan muncul rasa berat, terhalang, atau tertutup dan mendorong Anda pada pilihan lain yang lebih baik.

Berikut ini adalah tata cara sholat istikharah, bacaan niat dan doanya.

Niat dan Tata Cara Sholat Istikharah

Perlu diingatkan, Imam Nawawi menjelaskan bahwa sholat istikharah bukan hanya dilakukan ketika menghadapi perkara besar. Perkara-perkara kecil pun bisa menjadi alasan sholat istikharah. Pada intinya adalah meminta petunjuk Allah.

Niat dan Tata Cara Sholat Istikharah

Dalam Kitab Fathul Muin, Syekh Zainuddin Al-Malibari menjelaskan bahwa sholat istikharah bukan merupakan salah satu sholat yang disunnahkah berjamaah. "Dua rakaat salat Istikharah, Ihram, Tawaf dan salat sesudah wudu," demikian dikutip dari Fathul Mu'in.

Dari isyarat di atas, sholat istikharah dilakukan dua rakaat.

Niat Sholat Istikharah:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Ushallî sunnatal istikhârati rak’ataini lillâhi ta’âlâ.

Artinya: Aku niat sholat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta'ala.

Tata Cara Shalat istikharah:

  • Membaca niat sholat istikharah
  • Takbiratul ihram
  • Membaca surah Al Fatihah
  • Membaca surah dalam Al-Qur'an (Surat Al-Kafirun- anjuran Imam Ghazali)
  • Rukuk
  • I'tidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
  • Sujud kedua
  • Bangun atau berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua
  • Membaca surah Al Fatihah
  • Membaca surah dalam Al-Qur'an (Surat Al-Ikhlash - anjuran Imam Ghazali)
  • Rukuk
  • I'tidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
  • Sujud kedua
  • Bangun dari sujud dan membaca tasyahud akhir
  • Salam

Untuk bacaannya Imam al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulumiddin, menjelaskan pada rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Kafirun; sementara pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Ikhlash.

Doa setelah Sholat Istikharah

Berikut ini adalah bacaan doa setelah sholat istikharah: 

اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَاللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌوَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Latin: Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina muḫamamdin, Alḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. Allâhumma innî astakhîruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta’lamu wa lâ a’lamu, wa anta ‘allâmul ghuyûb. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî. Wa in kunta ta’lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi fashrifnî ‘anhu washrfhu ‘annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, diniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apa pun keadaannya. Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu.”

Doa ini bersumber dari salah satu hadits Nabi yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dari hadits Jabir bin ‘Abdillah. Penulis menambahkan shalawat, salam, dan hamdalah pada akhir dan awal doa sebagaimana anjuran Imam an-Nawawi. (Al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulumiddin).

Setelah membaca doa ini, seseorang bisa berdoa sesuai dengan perkaranya. Semoga bermanfaat, wallahu'a'lam.

People also Ask:

1. Apa keajaiban sholat istikharah?

Keajaiban salat istikharah adalah kemampuan untuk memperoleh ketenangan diri, mendapatkan petunjuk terbaik dari Allah, dan menghindari penyesalan dalam mengambil keputusan penting. Salat ini membantu untuk memantapkan hati dan memberikan pilihan takdir yang terbaik dari Tuhan, yang bisa terwujud melalui perasaan condong, mimpi, atau petunjuk tak terduga lainnya, karena Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.

2. Kapan waktu tepat untuk sholat istikharah?

Shalat Istikharah bisa dilaksanakan kapan saja, tetapi waktu terbaik adalah pada sepertiga malam terakhir (mendekati waktu Subuh) atau setelah Shalat Isya. Anda tidak boleh melaksanakan shalat istikharah pada waktu-waktu terlarang, yaitu saat matahari terbit, tengah hari, dan terbenam.

3. Sholat istikharah untuk meminta apa saja?

Shalat Istikharah dilakukan untuk memohon petunjuk dan pilihan terbaik kepada Allah SWT ketika seseorang dihadapkan pada suatu keputusan atau urusan yang sulit, seperti memilih jodoh, menentukan tujuan hidup, atau memilih jalan usaha. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan kemantapan hati, terhindar dari keburukan, dan mendapatkan ketenangan batin melalui petunjuk dan kebaikan dari Allah SWT.

4. Berapa kali sholat istikharah agar dapat petunjuk?

Tidak ada batas pasti berapa kali sholat istikharah harus dilakukan, namun ulama menyarankan untuk mengulanginya hingga tujuh kali, terutama jika ada keraguan yang mendalam, dan melakukannya secara ganjil (misalnya tiga, lima, atau tujuh kali) untuk mendapatkan kemantapan hati. Kuncinya adalah melakukannya dengan khusyuk dan penuh keyakinan, karena petunjuk dapat datang melalui mimpi, firasat hati, atau kemudahan dalam urusan tersebut.

Sumber Referensi:

  • Buku 5 Sholat Bab Sholat Istikharah, Nasrudin Abd Rochim
  • Kitab al-Adzkār, Imam an-Nawawi dalam
  • The Concept of Istikharah in Islamic Tradition, Journal of Islamic Studies, Universitas Al-Azha
  • Kitab al-Mughni, Ibnu Qudamah
  • Riyadhus Shalihin, Imam an-Nawawi
  • Fath al-Bari, Ibn Hajar al-‘Asqalani,
  • ebook Shalat Istikharah, Nasrudin Abd Rochim
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |