Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar ucapan jazakallah khair, sebagai ungkapan terima kasih dan syukur mendalam. Lantas, apa balasan jazakallah khair yang benar?
Sebelum mengetahui balasan atau jawaban jazakallah khair, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu arti jazakallah khair. Kalimat ini berbahasa Arab terdiri dari dua arti besar
جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرً: Jazakallah Khair -- Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan
جَزَاكَ اللَّهُ: Jazakallah -- Semoga Allah membalasmu
خَيْرً: khair/Khairan -- kebaikan
Ucapan ini bukan sekadar terima kasih, melainkan pujian dan meninggikan rasa syukur kepada Allah SWT.
Bahwa kebaikan yang diperoleh tak akan terjadi tanpa campur tangan Allah, dan atas izin Allahlah kebaikan yang akan menjadi balasan.
"Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan". Kalimat ini merupakan anjuran Rasulullah SAW ketika seorang muslim menerima limpahan kebaikan orang lain.
Dalil Ucapan Jazakallah Khair
Tentang ucapan Jazakallah khair/khairan, sebagaimana diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid RA, bahwa Rasulullah bersabda:
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم "مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِى الثَّنَاءِ" .
"an usamaatabni zaidin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: Man shuni'a ilaihir ma'ruufun faqaala lifaa'ilihi jazakallahu khairann faqad ablagha fitstsamanaa'(i)
Artinya: Dari Usamah bin Zaid berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang mendapatkan kebaikan, lalu ia mengatakan kepada pelakunya, "Jazakallahu khairan (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan)", maka sungguh ia telah benar-benar meninggikan pujian. (HR Tirmidzi)
Dalam hadis lain, dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إذا قال الرجلُ لأخيه:جزاك الله خيراً، فقد أبلغ في الثناء
Idzaa qoola ar-rajulu li akhiihi: Jazakallahu khairan, faqad ablagha fi at-tsanaa'
“Jika seseorang berkata kepada saudaranya, “Jazaakallahu khairan”, berarti ia telah sampai pada derajat memujinya (telah berterima kasih kepadanya dengan memujinya).” (HR. Abdur Razaq dan Al-Humaidi, dinilai shahih oleh Al-Albani)
Muhammad Abdurrahman al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi menjelaskan, makna jazakallah khairan dalam hadis tersebut, adalah “sebaik-baik balasan” atau “semoga Allah membalasmu dengan balasan kebaikan di dunia maupun di akhirat”.
“sedangkan makna “berarti dia telah sampai pada derajat mensyukurinya” adalah dengan ucapan tersebut, berarti dia mengakui bahwa dirinya kurang mensyukurinya dan dirinya termasuk orang yang tidak mampu membalas kebaikannya dan tidak mampu memujinya (dengan semestinya atas kebaikannya). Sehingga dia serahkan pembalasan kebaikannya kepada Allah, agar Allah membalasnya dengan balasan kebaikan yang sempurna.”
“Sebagian ulama berkata, apabila Anda tidak mampu membalas kebaikan (orang lain), maka perbanyaklah lisanmu dengan berterima kasih dan mendoakannya.” (Tuhfatul Ahwadzi, 6: 156).
Bisa disimpulkan bahwa ketika kita mengucapkan “jazaakallahu khairan” kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita, hendaknya kita menghayati dalam hati dan mengakui bahwa diri kita kurang bisa mensyukuri kebaikannya dan tidak mampu membalas kebaikannya dan tidak mampu memujinya dengan semestinya, serta tidak mampu memenuhi haknya sehingga kita serahkan pembalasan kebaikannya kepada Allah, agar Allah membalasnya dengan balasan kebaikan yang sempurna.
Balasan Jazakallah Khair
Ucapan jazakallah khair ini sangat diperhatikan oleh shalafushaleh terdahulu. Sahabat ‘Umar bin Khattab RA berkata,
“Seandainya salah seorang di antara kalian mengetahui kebaikan yang didapatkan pada ucapan yang ditujukan kepada saudaranya, “jazaakallahu khairan”, tentulah satu sama lain akan memperbanyak ucapan tersebut di antara kalian.” (Diriwayatkan oleh Abu Syaibah dalam Al-Mushannaf)
Dapat disimpulkan bahwa dalam Islam terdapat perintah membalas kebaikan dengan kebaikan pula. Hendaklah seseorang meniatkan mengamalkan dalil-dalil tentangnya dalam membalas kebaikan orang lain dengan ikhlas karena mencari ridha Allah Ta’ala semata.
Menerima hadiah dan membalas dengan memberi hadiah pula adalah salah satu ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Meskipun jazakallah khairan adalah doa, tidak ada dalil khusus yang menjelaskan cara menjawabnya.
Beberapa ulama mengatakan bahwa balasan ucapan jazakallah khairan adalah dengan mengucapkan:
- Wa jazakallahu khairan (وجَزَاكَ اللَّهُ خَيْرً) - dan semoga Allah membalas juga dengan kebaikan.
- Wa iyyakum (وإياكم) — Dan untukmu juga (banyak) atau waiyyaka (laki-laki)
- Barakallahu feek (بارك الله فيك) — Semoga Allah memberkati kamu (laki-laki)
- Barakallahu fiikum (بارك الله فيكم) — Semoga Allah memberkati kalian (banyak)
- Amin (آمين) — Aamiin (jika ada doa yang disampaikan).
People also Ask
1. Apa jawaban dari jazakallah khair?
Jawaban untuk "Jazakallah khair" (جزاك الله خيرًا) adalah "Wa iyyaka" (وإياك) untuk laki-laki, "Wa iyyaki" (وإياكي) untuk perempuan, atau "Wa iyyakum" (وإياكم) untuk banyak orang. Artinya, "Dan (kebaikan) untukmu juga."
2. Apa balasan syukron jazakallah khair?
Jawaban yang umum untuk "Syukron jazakallah khairan" adalah "Wa iyyaka" (untuk laki-laki) atau "Wa iyyaki" (untuk perempuan). "Wa iyyaka/i" artinya "dan kebaikan untukmu juga". Selain itu, bisa juga dijawab dengan "Wa jazakallahu khairan" yang artinya "dan semoga Allah juga membalasmu dengan kebaikan". Anda juga bisa mengaminkan doa tersebut dengan mengucapkan "Aamiin" atau "Aamiin ya Rabbal 'alamiin".
3. Jawaban waiyyaki apa?
"Waiyyaki" (وَاِيَّاكِ) adalah jawaban dalam bahasa Arab untuk ucapan "Jazakillah khairan" atau "Jazakallahu khairan", yang berarti "Semoga Allah membalas kebaikanmu". "Waiyyaki" secara spesifik ditujukan kepada seorang perempuan, dan artinya adalah "Semoga demikian juga untukmu" atau "Semoga Allah juga membalas kebaikanmu".
4. Khair dijawab apa?
Cara menjawab Jazakallah khair
"Wa iyyaka" (وإياك) untuk laki-laki. "Wa iyyaki" (وإياكِ) untuk perempuan.
Referensi:
- HR Tirmidzi
- HR Abdur Razaq dan Al-Humaidi
- Tuhfatul Ahwadzi, Imam Abdurrazzaq Ash-Shan'ani
- Al-Mushannaf, Imam Abdurrazzaq Ash-Shan'ani
- stmikkomputama.ac.id