Liputan6.com, Jakarta Doa kirim kubur merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat mulia dalam Islam untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Amalan ini menjadi wujud kasih sayang dan kebaktian anak kepada orang tua yang sudah berpulang ke rahmatullah.
Mendoakan orang tua yang sudah meninggal termasuk dalam kategori amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir. Praktik doa kirim kubur ini memiliki landasan yang kuat dalam Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW. Mengutip buku Tuntunan Akhlak dalam Al-Quran dan Sunnah karya Hardisman (2017), mendoakan orang tua yang sudah meninggal merupakan kewajiban seorang anak.
Hal ini juga ditegaskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa doa anak yang saleh termasuk amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir kepada orang tua. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (16/9/2025).
Doa Kirim Kubur untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal (Versi Pendek dan Panjang)
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, praktik mendoakan orang yang sudah meninggal merupakan bentuk birrul walidain (berbakti kepada orang tua) yang dapat dilanjutkan bahkan setelah mereka wafat. Hal ini menunjukkan keluhuran ajaran Islam yang mengajarkan kesinambungan kasih sayang dalam keluarga.
Mendoakan orang tua yang telah meninggal adalah salah satu bentuk bakti yang paling mulia dalam Islam. Ada beberapa versi doa kirim kubur yang bisa dipanjatkan, baik yang pendek maupun yang lebih panjang, yang semuanya bertujuan memohon ampunan dan rahmat Allah SWT bagi kedua orang tua.
1. Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal Versi Pendek
رَّبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً
Arab latin: Rabbigh firlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaani shaghiiraa
Artinya: "Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil."
2. Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal Versi Panjang
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَا
Arab latin: Allāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mukminīna wal mukmināt, al-ahyā'i minhum wal amwāt, min masyāriqil ardhi ilā maghāribihā, barrihā wa bahrihā, khushūshan ilā ābā'inā, wa ummahātinā, wa ajdādinā, wa jaddārinā, wa asātidzatinā, wa mu'allimīnā, wa li man ahsana ilainā, wa li ashhābil huquqi 'alaynā.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami."
Keutamaan Mendoakan Orang Tua yang Sudah Meninggal
Mendoakan orang tua yang sudah meninggal memiliki keutamaan yang sangat besar dalam pandangan Islam. Amalan ini tidak hanya bermanfaat bagi arwah orang tua, tetapi juga memberikan keberkahan bagi anak yang melakukannya.
Keutamaan utama dari doa kirim kubur adalah sebagai bentuk amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir selama doa tersebut dipanjatkan. Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim menyebutkan bahwa doa anak yang saleh termasuk dalam tiga perkara yang tidak akan terputus pahalanya meskipun seseorang telah meninggal.
Doa untuk orang tua yang sudah meninggal juga merupakan manifestasi dari sifat birrul walidain (berbakti kepada orang tua) yang dapat dilanjutkan bahkan setelah kematian. Hal ini menunjukkan bahwa kewajiban berbakti kepada orang tua tidak berhenti dengan kematian mereka.
Selain itu, amalan doa kirim kubur dapat menjadi sebab datangnya keberkahan dalam kehidupan sang anak. Banyak ulama yang menyebutkan bahwa anak yang rajin mendoakan orang tua akan mendapat perlindungan dan kemudahan dalam menjalani kehidupan.
Mengutip dari Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, mendoakan orang tua yang sudah meninggal merupakan salah satu bentuk ibadah yang paling dicintai Allah SWT. Hal ini karena amalan tersebut mencerminkan akhlak mulia dan rasa terima kasih yang mendalam kepada orang tua.
Adab dan Tata Cara Membaca Doa Kirim Kubur
Dalam membaca doa kirim kubur, terdapat beberapa adab dan tata cara yang perlu diperhatikan agar doa menjadi lebih khusyuk dan berkah. Mengikuti adab yang benar dapat meningkatkan kualitas spiritual dari amalan ini.
Pertama, pastikan dalam keadaan suci baik dari hadas kecil maupun hadas besar. Berwudhu sebelum membaca doa kirim kubur merupakan sunnah yang dianjurkan untuk meningkatkan kesucian lahir dan batin.
Kedua, carilah tempat yang tenang dan bersih untuk membaca doa. Hindarilah tempat-tempat yang bising atau kotor karena dapat mengganggu konsentrasi dan kekhusyukan dalam berdoa.
Ketiga, hadapkan wajah ke arah kiblat saat membaca doa kirim kubur. Meskipun tidak wajib, menghadap kiblat dapat menambah kesempurnaan dalam beribadah dan menunjukkan penghormatan kepada Allah SWT.
Keempat, bacalah doa dengan suara yang jelas namun tidak terlalu keras. Doa dapat dibaca dengan lirih atau dalam hati, yang terpenting adalah keikhlasan dan kekhusyukan dalam memanjatkannya.
Kelima, awali dan akhiri doa dengan bacaan tahmid (Alhamdulillah), tasbih (Subhanallah), dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini akan menambah keberkahan dan keutamaan dari doa yang dipanjatkan.
Berdasarkan Kitab Adab az-Ziyarah karya Imam An-Nawawi, mengikuti adab-adab tersebut dapat meningkatkan kemungkinan dikabulkannya doa dan memberikan ketenangan batin bagi yang membacanya.
Amalan Lain untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal
Selain doa kirim kubur, ada beberapa amalan lain yang dapat dilakukan seorang anak untuk orang tua yang sudah meninggal dunia. Amalan-amalan ini juga bertujuan untuk memberikan manfaat dan pahala bagi orang tua di alam kubur, serta menunjukkan bakti seorang anak yang tidak terputus.
Bersedekah atas Nama Orang Tua: Bersedekah atas nama orang tua yang telah meninggal adalah amalan yang sangat dianjurkan, pahalanya akan sampai kepada mereka dan dapat meringankan beban di akhirat.
Membayar Utang Orang Tua: Jika orang tua memiliki utang yang belum terlunasi, baik kepada manusia maupun kepada Allah, menjadi kewajiban anak untuk melunasinya agar membebaskan mereka dari tanggungan di akhirat.
Menunaikan Janji atau Nazar Orang Tua: Apabila orang tua memiliki janji atau nazar yang belum sempat ditunaikan semasa hidupnya, anak dapat menunaikannya sebagai bentuk pemenuhan hak-hak mereka.
Menjalin Silaturahmi dengan Kerabat dan Sahabat Orang Tua: Meneruskan silaturahmi dengan keluarga besar, kerabat, dan sahabat-sahabat orang tua adalah bentuk penghormatan dan bakti yang mendatangkan keberkahan.
Membaca Al-Qur'an dan Menghadiahkan Pahalanya: Membaca Al-Qur'an dan menghadiahkan pahalanya kepada orang tua yang telah meninggal adalah amalan yang banyak dilakukan, dengan keyakinan bahwa doa dan niat baik anak akan sampai kepada orang tuanya.
Manfaat Doa Kirim Kubur bagi Arwah dan Ahli Kubur
Doa kirim kubur memiliki manfaat yang luar biasa, tidak hanya bagi yang membacanya tetapi juga bagi arwah orang tua yang sudah meninggal dunia. Pemahaman tentang manfaat ini dapat meningkatkan motivasi untuk konsisten dalam mengamalkannya.
Manfaat utama bagi arwah adalah mendapat ampunan dari Allah SWT atas dosa-dosa yang pernah dilakukan semasa hidup. Doa anak yang saleh dapat menjadi sebab turunnya rahmat dan maghfiroh Allah kepada orang tua di alam barzakh.
Doa kirim kubur juga dapat meringankan azab kubur yang mungkin dialami oleh arwah. Dalam beberapa hadis disebutkan bahwa doa dari keluarga dapat menjadi penyejuk bagi arwah yang sedang mengalami cobaan di alam kubur.
Selain itu, doa tersebut dapat meningkatkan derajat arwah di sisi Allah SWT. Pahala dari doa anak yang saleh akan menambah kebaikan bagi orang tua dan mengangkat kedudukan mereka di akhirat nanti.
Bagi yang membaca doa, manfaatnya antara lain mendapat keberkahan hidup, dimudahkan dalam segala urusan, dan mendapat perlindungan Allah. Anak yang rajin mendoakan orang tua akan mendapat balasan kebaikan yang berlipat ganda.
Mengutip dari Tafsir Fi Zhilal Al-Quran karya Sayyid Quthb, hubungan spiritual antara anak dan orang tua melalui doa dapat menjadi jembatan keberkahan yang menghubungkan dunia dan akhirat. Hal ini menunjukkan keagungan syariat Islam yang memelihara hubungan kekeluargaan bahkan setelah kematian.
FAQ
1. Apakah doa kirim kubur hanya boleh dibaca untuk orang tua? Tidak, doa kirim kubur dapat dibaca untuk semua orang yang sudah meninggal dunia, tidak terbatas pada orang tua saja.
2. Berapa kali sebaiknya doa kirim kubur dibaca dalam sehari? Tidak ada batasan khusus, doa kirim kubur dapat dibaca kapan saja sesuai dengan kemampuan dan keinginan.
3. Apakah doa kirim kubur harus dibaca dalam bahasa Arab? Lebih utama dibaca dalam bahasa Arab, namun jika tidak bisa, boleh dibaca dengan bahasa yang dipahami sambil tetap mempelajari bahasa Arab.
4. Bisakah doa kirim kubur dibaca untuk orang yang berbeda agama? Menurut mayoritas ulama, doa kirim kubur khusus untuk orang yang meninggal dalam keadaan Muslim.
5. Apakah ada waktu tertentu yang dilarang untuk membaca doa kirim kubur? Tidak ada waktu yang secara khusus dilarang, namun lebih utama dibaca pada waktu-waktu mustajab.
6. Bagaimana jika tidak hafal bacaan doa kirim kubur dalam bahasa Arab? Boleh membaca sambil melihat teks atau menggunakan aplikasi, yang terpenting adalah keikhlasan dan konsistensi.
7. Apakah doa kirim kubur bisa dibaca secara berjamaah? Ya, doa kirim kubur boleh dibaca secara berjamaah atau sendiri-sendiri, keduanya memiliki keutamaan masing-masing.