Liputan6.com, Jakarta - Memahami fi'il mudhari dalam Al-Qur'an merupakan kunci penting dalam mempelajari tata bahasa Arab. Fi'il mudhari adalah bentuk kata kerja yang menunjukkan pekerjaan atau kejadian yang sedang berlangsung atau akan terjadi di masa mendatang.
Dalam kajian nahwu, fi'il mudhari memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari jenis kata kerja lainnya. Bentuk kata kerja ini sering muncul dalam ayat-ayat Al-Qur'an dengan berbagai fungsi dan makna yang kaya.
Menurut penelitian yang dilakukan di UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, terdapat 164 contoh fi'il mudhari dalam surat Yusuf saja, yang menunjukkan betapa pentingnya pemahaman terhadap bentuk kata kerja ini dalam memahami makna Al-Qur'an.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (26/8/2025).
Contoh Fi'il Mudhari dalam Al-Qur'an
Dari Surat Al-Baqarah
تُنْذِرْهُمْ (تُنذِر) - memberi peringatan
يُؤْمِنُوْنَ (يؤمن) - beriman
يَقُوْلُ (يقول) - berkata
يُخَادِعُوْنَ (يخادع) - menipu
يَخْدَعُوْنَ (يخدع) - menipu
يَشْعُرُوْنَ (يشعر) - merasa
يَكْذِبُوْنَ (يكذب) - berdusta
تُفْسِدُوا (تفسد) - merusak
أَنُؤْمِنُ (نؤمن) - beriman
يَعْلَمُوْنَ (يعلم) - mengetahui
Dari Surat Al-Kahfi
يَتَنَازَعُوْنَ (يتنازع) - berselisih
لَنَتَّخِذَّنَ (نتخذ) - membangun/menjadikan
سَيَقُوْلُوْنَ (يقول) - berkata
تُمَارِ (تماري) - berdebat
تَسْتَفْتِ (تستفتي) - bertanya/meminta fatwa
يَشَاءَ (يشاء) - berkehendak
يَهْدِيَنِ (يهدي) - memberi hidayah
يُشْرِكُ (يشرك) - menyekutukan
تَجِدَ (تجد) - menemukan/mendapati
Dari Surat Yasin
تَكْذِبُوْنَ (تكذب) - berdusta
يَعْلَمُ (يعلم) - mengetahui
تَنْتَهُوا (تنتهي) - berhenti
لَنَرْجُمَنَّكُمْ (نرجم) - merajam
لَيَمَسَّنَّكُمْ (يمس) - mendapat
يَسْعَى (يسعى) - bergegas-gegas
يَسْئَلُكُمْ (يسأل) - bertanya
أَعْبُدُ (أعبد) - beribadah/menyembah
تُرْجَعُوْنَ (ترجع) - dikembalikan/dibangkitkan
آأَتَّخِذُ (أتخذ) - menjadikan
Dari Surat Yusuf
تَعْقِلُونَ (تعقل) - berakal
نَقُصُّ (نقص) - menceritakan
يَكِيدُوا (يكيد) - bersiasat
يَجْتَبِيكَ (يجتبي) - memilih
يُعَلِّمُكَ (يعلم) - mengajar
تَكُونُوا (تكون) - menjadi
تَقْتُلُوا (تقتل) - membunuh
أَلْقُوهُ (ألقي) - lemparkan
يَلْتَقِطْهُ (يلتقط) - memungut
أَرْسِلْهُ (أرسل) - kirimkan
Lainnya
يَرْتَعْ (يرتع) - merumput/bermain
يَلْعَبْ (يلعب) - bermain
لَيَحْزُنَنِي (يحزن) - menyedihkan
تَذْهَبُوا (تذهب) - pergi
أَخَافُ (أخاف) - takut
أَيْأَكُلُهُ (يأكل) - memakan
يَجْعَلُوهُ (يجعل) - menjadikan
لَتُنَبِّئَنَّهُمْ (تنبئ) - memberitahu
يَشْعُرُونَ (يشعر) - merasakan
يَبْكُونَ (يبكي) - menangis
نَسْتَبِقُ (نستبق) - berlomba
تَرْكَنَا (ترك) - meninggalkan
تَصِفُونَ (تصف) - menyifati
يَعْمَلُونَ (يعمل) - bekerja
Definisi Fi'il Mudhari
Fi'il mudhari merupakan kata kerja dalam bahasa Arab yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi (hal) atau akan terjadi (istiqbal). Kata "mudhari" sendiri berasal dari kata "dharaba" yang berarti "menyerupai", karena fi'il mudhari menyerupai ism fa'il dalam beberapa aspek.
Melansir dari buku Jami' Al-Durus Al-Arabiyah karya Ghalayaini, fi'il mudhari adalah kata yang menunjukkan arti pada dirinya sendiri, disertai dengan waktu atau zaman yang 'sedang' dan 'akan' terjadi.
Ciri-Ciri Fi'il Mudhari
Berdasarkan Modul Belajar Mandiri Calon Guru: Bidang Studi Bahasa Arab, fi'il mudhari memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari jenis kata kerja lainnya:
- Huruf Mudharoah: Diawali dengan huruf nun (ن), ta (ت), ya (ي), dan hamzah (أ) untuk menunjukkan pelaku
- Harakat Awal: Huruf awal selalu berharakat fathah, kecuali jika dimasuki amil nashab dan jazm
- Makna Waktu: Memiliki makna pekerjaan yang sedang atau akan dilakukan
- Dapat Didahului Huruf Tertentu: Seperti sin (سَ), saufa (سَوْفَ), qad (قَدْ), lam (لَمْ), dan lan (لَنْ)
Wazan Fi'il Mudhari
Wazan fi'il mudhari terdiri dari tiga huruf asal (fa, ain, lam) yang ditambahkan dengan huruf mudharoah pada awal kata:
- Dhamir Huwa: يَفْعُلُ
- Dhamir Huma: يَفْعُلَانِ
- Dhamir Hum: يَفْعُلُونَ
- Dhamir Hiya: تَفْعُلُ
- Dhamir Huma (muanats): تَفْعُلَانِ
- Dhamir Hunna: يَفْعُلْنَ
- Dhamir Anta: تَفْعُلُ
- Dhamir Antuma: تَفْعُلَانِ
- Dhamir Antum: تَفْعُلُونَ
- Dhamir Anti: تَفْعُلِينَ
- Dhamir Antuma (muanats): تَفْعُلَانِ
- Dhamir Antunna: تَفْعُلْنَ
- Dhamir Ana: أَفْعُلُ
- Dhamir Nahnu: نَفْعُلُ
I'rab Fi'il Mudhari
Fi'il mudhari termasuk kata yang mu'rab (dapat berubah harakat akhirnya) dan memiliki tiga kemungkinan i'rab:
Fi'il Mudhari Marfu'
Tanda rofa': Dhammah untuk fi'il biasa, tetapnya nun untuk af'alul khomsah
Contoh: يَكْتُبُ، يَكْتُبَانِ، يَكْتُبُونَ
Fi'il Mudhari Mansub
Tanda nashab: Fathah untuk fi'il biasa, membuang nun untuk af'alul khomsah
Huruf nashab: أن، لن، كي، إذن، لام التعليل، فاء السببية، حتى
Contoh: لَنْ يَكْتُبَ، لَنْ يَكْتُبَا، لَنْ يَكْتُبُوا
Fi'il Mudhari Majzum
Tanda jazm: Sukun untuk fi'il biasa, membuang nun untuk af'alul khomsah
Huruf jazm: لَمْ، لَمَّا، لام الأمر، لا الناهية
Contoh: لَمْ يَكْتُبْ، لَمْ يَكْتُبَا، لَمْ يَكْتُبُوا
Jenis-jenis Fi'il Mudhari
Fi'il Mudhari Murab
Fi'il mudhari yang dapat berubah harakat akhirnya karena faktor i'rab.
Fi'il Mudhari Mabni
Fi'il mudhari yang tidak dapat berubah harakat akhirnya, yaitu:
Yang disambung dengan nun niswah (نون النسوة)
Yang disambung dengan nun taukid (نون التوكيد)
Contoh dalam Kalimat
Untuk memahami penggunaan fi'il mudhari dalam konteks, berikut beberapa contoh:
أَنْتَ تَقْرَأُ الْقُرْآنَ - Kamu sedang membaca Al-Qur'an
أَنَا أَقُومُ أَمَامَ السَّبُّورَةِ - Saya berdiri di depan papan tulis
هُوَ يَتَعَلَّمُ بِالْجِدِّ - Dia belajar dengan sungguh-sungguh
هُمْ يَذْهَبُونَ إِلَى الْمَسْجِدِ - Mereka pergi ke masjid
نَحْنُ نَرْضَى زَيْدًا - Kami meridhoi Zaid
Daftar Sumber
- Ghalayaini, Musthafa. Jami' Al-Durus Al-Arabiyah. Beirut: Manshurat Al-Maktabah Al-Ashriyyah.
- Setiawan, Hendro Eko dan Atikah Rizqoh. Rumus-rumus Terjemah Arab-Indonesia.
- Modul Belajar Mandiri Calon Guru: Bidang Studi Bahasa Arab.
- Fitria, Lailatul. "Pembelajaran Materi Fiil Mudhari di Kelas VII MTs dengan Lagu Ampar-Ampar Pisang". Journal of Arabic Learning and Teaching.
- Janah, Roikhatul. "Analisis Fi'il Mudhori' dalam Al-Qur'an Surah Yusuf dan Konsep Pembelajarannya dalam Materi Nahwu di Madrasah Tsanawiyah". Skripsi UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, 2023.
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan fi'il mudhari?
Fi'il mudhari adalah kata kerja dalam bahasa Arab yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi sekarang atau akan terjadi di masa mendatang. Kata kerja ini memiliki ciri khas diawali dengan huruf mudharoah (ن، ت، ي، أ).
2. Bagaimana cara mengenali fi'il mudhari dalam Al-Qur'an?
Fi'il mudhari dapat dikenali melalui huruf awalnya yang berupa nun, ta, ya, atau hamzah. Selain itu, kata kerja ini menunjukkan makna pekerjaan yang sedang atau akan dilakukan, dan dapat didahului oleh huruf-huruf tertentu seperti sin, saufa, atau qad.
3. Apa perbedaan fi'il mudhari dengan fi'il madhi?
Fi'il mudhari menunjukkan waktu sekarang atau akan datang, sedangkan fi'il madhi menunjukkan waktu lampau. Dari segi bentuk, fi'il mudhari diawali huruf mudharoah, sementara fi'il madhi tidak memiliki huruf khusus di awal.
4. Mengapa penting mempelajari fi'il mudhari dalam Al-Qur'an?
Mempelajari fi'il mudhari penting untuk memahami makna ayat-ayat Al-Qur'an dengan tepat, terutama dalam konteks waktu terjadinya suatu peristiwa. Hal ini membantu dalam memahami pesan dan hikmah yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut.
5. Apa saja jenis i'rab fi'il mudhari?
Fi'il mudhari memiliki tiga jenis i'rab: marfu' (dengan tanda dhammah atau tetapnya nun), mansub (dengan tanda fathah atau membuang nun), dan majzum (dengan tanda sukun atau membuang nun). Jenis i'rab ini tergantung pada huruf atau kata yang mendahului fi'il mudhari tersebut.
6. Bagaimana cara mengajarkan fi'il mudhari kepada siswa madrasah?
Fi'il mudhari dapat diajarkan dengan berbagai metode, seperti metode qiyasiyah (kaidah-contoh) atau istiqraiyah (contoh-kaidah). Penggunaan contoh dari Al-Qur'an sangat efektif karena memberikan konteks yang familiar bagi siswa Muslim dan membantu mereka memahami aplikasi praktis dalam teks suci.
7. Apakah fi'il mudhari selalu mu'rab (dapat berubah harakat)?
Tidak selalu. Fi'il mudhari umumnya mu'rab, tetapi menjadi mabni (tidak berubah harakat) dalam dua kondisi: ketika disambung dengan nun niswah (نون النسوة) dan ketika disambung dengan nun taukid (نون التوكيد). Dalam kondisi ini, fi'il mudhari memiliki harakat tetap tanpa terpengaruh faktor i'rab.