Liputan6.com, Jakarta Adab ziarah kubur merupakan tata cara yang harus dipahami setiap muslim sebelum melakukan kunjungan ke makam. Amalan ini tidak hanya sekedar ritual, namun juga bentuk penghormatan kepada almarhum yang telah berpulang ke hadirat Allah SWT.
Ziarah kubur dalam ajaran Islam bertujuan untuk mengingatkan kita akan kematian yang pasti datang. Melalui adab ziarah kubur yang benar, kita dapat memperoleh pelajaran spiritual dan pahala dari Allah SWT.
Melansir dari buku Adab Berziarah Kubur karya Mutmainah Afra (2014), ziarah kubur dapat mengingatkan akan akhirat dan kematian sehingga memberikan pelajaran dan hidayah bagi yang berziarah. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (4/9/2025).
6 Adab Ziarah Kubur Sesuai Sunnah
Dikutip dari Fiqh Ziarah Kubur dalam jurnal Al-Ahkam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (2019), ziarah kubur merupakan sunnah muakkad yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW pernah melarang ziarah kubur pada awal Islam, namun kemudian menganjurkannya karena dapat memberikan pelajaran tentang kematian.
1. Mengucapkan Salam kepada Penghuni Kubur
Adab pertama dalam ziarah kubur adalah mengucapkan salam kepada penghuni makam. Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus ketika memasuki area pemakaman: "Assalamu'alaikum ahla diyaril mu'minin wa inallahu bikum lahiqun wa antum lana faratun wa nahnu bikum lahiqun."
Salam ini bukan sekedar ucapan, melainkan bentuk penghormatan kepada roh yang telah berpulang. Mengucapkan salam menunjukkan adab yang baik dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
2. Membaca Al-Fatihah dan Surat-Surat Pendek
Setelah mengucapkan salam, disunahkan membaca Al-Fatihah sebagai surat pembuka. Dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas. Bacaan ini dimaksudkan sebagai hadiah pahala untuk almarhum.
Membaca ayat-ayat Al-Quran di makam memiliki manfaat ganda, yaitu pahala untuk pembaca dan manfaat untuk orang yang telah meninggal. Praktik ini telah dilakukan oleh para sahabat Rasulullah SAW.
3. Tidak Duduk atau Menginjak Bagian Atas Kuburan
Adab penting lainnya adalah tidak duduk atau menginjak bagian atas kuburan. Hal ini merupakan bentuk penghormatan kepada penghuni makam. Peziarah diperbolehkan berjalan di sisi atau di antara makam-makam.
Larangan ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang melarang umat muslim untuk duduk di atas kuburan. Menghormati tempat peristirahatan terakhir orang yang telah meninggal adalah bagian dari akhlak mulia.
4. Melepas Alas Kaki
Ketika memasuki area pemakaman, disunahkan untuk melepas alas kaki sebagai bentuk penghormatan. Namun, jika kondisi tanah panas, basah, atau berbahaya, diperbolehkan menggunakan sandal.
Tradisi melepas alas kaki ini menunjukkan rasa hormat dan kesucian tempat yang dikunjungi. Sama seperti ketika memasuki masjid, area pemakaman juga dianggap sebagai tempat yang membutuhkan adab khusus.
5. Berdoa untuk Almarhum dan Menghadap Kiblat
Adab selanjutnya adalah berdoa untuk almarhum dengan menghadap kiblat. Dianjurkan membaca tasbih, takbir, tahmid, dan zikir lainnya. Doa yang dipanjatkan hendaknya memohon ampunan dan kebaikan untuk orang yang telah meninggal.
Posisi menghadap kiblat ketika berdoa menunjukkan kesungguhan dan mengikuti tata cara yang telah diajarkan dalam Islam. Doa untuk orang yang telah meninggal merupakan amalan yang sangat mulia.
6. Menyiram Air di Atas Kuburan
Disunahkan menyiram kuburan dengan air, sebagaimana pernah dilakukan Rasulullah SAW terhadap makam anaknya, Ibrahim. Penyiraman ini bukan ritual wajib, namun sunnah yang membawa berkah.
Air yang disiramkan di atas kuburan memiliki makna simbolis sebagai doa agar almarhum mendapat kesejukan di alam kubur. Praktik ini dilakukan dengan penuh khusyuk dan keikhlasan.
Doa Ziarah Kubur dalam Arab, Latin, dan Terjemah
Berikut adalah doa lengkap yang dianjurkan ketika berziarah kubur:
Arab: اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ دِيَارِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ، نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Latin: "Assalamu'alaikum ahla diyaril mu'minina wal muslimina wa inna insya Allahu bikum lahiqun, nas'alullaha lana wa lakumul 'afiyah"
Terjemah: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian wahai penghuni negeri orang-orang mukmin dan muslim. Dan sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul kalian. Kami mohon kepada Allah keselamatan untuk kami dan untuk kalian."
Dikutip dari Shahih Muslim dalam kitab Al-Janaiz, doa ini merupakan yang paling sering dibaca Rasulullah SAW ketika berziarah kubur. Doa ini mengandung makna yang mendalam tentang persaudaraan dalam Islam yang melampaui batas kehidupan dan kematian.
Hikmah dan Manfaat Ziarah Kubur
Ziarah kubur memiliki hikmah yang luar biasa bagi kehidupan spiritual seorang muslim. Pertama, ziarah kubur mengingatkan kita akan kematian yang pasti datang, sehingga mendorong untuk lebih rajin beribadah.
Kedua, ziarah kubur dapat membersihkan hati dari sifat-sifat duniawi seperti sombong, tamak, dan lalai. Ketika melihat makam, seseorang akan teringat bahwa semua harta dan kedudukan dunia tidak akan dibawa mati.
Dikutip dari penelitian Journal of Islamic Studies Universitas Al-Azhar (2020), ziarah kubur terbukti dapat meningkatkan kesadaran spiritual dan mengurangi tingkat stres. Praktik ini memberikan ketenangan batin melalui renungan tentang kehidupan sementara di dunia.
Ketiga, ziarah kubur merupakan bentuk berbakti kepada orang tua atau keluarga yang telah meninggal. Doa yang dipanjatkan untuk almarhum dapat memberikan manfaat bagi roh yang telah berpulang ke hadirat Allah SWT.
Hal-hal yang Harus Dihindari Saat Ziarah Kubur
Ada beberapa larangan yang harus dihindari ketika melakukan ziarah kubur. Pertama, tidak boleh menangis berlebihan atau meratapi si mati dengan keras. Islam mengajarkan untuk bersikap sabar dan tawakal dalam menghadapi kematian.
Kedua, hindari melakukan ritual yang tidak sesuai dengan ajaran Islam seperti membakar kemenyan, menaburkan bunga, atau melakukan sesajen. Praktik ini termasuk bid'ah yang tidak diajarkan Rasulullah SAW.
Melansir dari fatwa Majma' Fiqh Islami (2018), ziarah kubur harus dilakukan dengan cara yang sesuai syariat. Segala bentuk ritual yang menyimpang dari ajaran Islam harus dihindari agar ziarah kubur tetap mendapat berkah Allah SWT.
Ketiga, tidak boleh berdoa kepada penghuni kubur atau meminta sesuatu kepada orang yang telah meninggal. Doa hanya boleh dipanjatkan kepada Allah SWT, sedangkan untuk almarhum kita hanya mendoakan kebaikan.
Perbedaan Ziarah Kubur untuk Pria dan Wanita
Dalam Islam, terdapat perbedaan aturan ziarah kubur antara pria dan wanita. Pria diperbolehkan melakukan ziarah kubur kapan saja selama mengikuti adab yang telah ditetapkan.
Untuk wanita, mayoritas ulama memperbolehkan ziarah kubur dengan syarat tidak menangis berlebihan dan tetap menjaga adab. Namun, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal ini.
Dikutip dari Al-Mausu'ah al-Fiqhiyyah Kuwait (2019), wanita diperbolehkan berziarah kubur selama tidak melanggar norma kesopanan dan tetap mengikuti aturan syariat. Yang terpenting adalah niat ikhlas dan mengikuti adab yang telah ditetapkan.
Baik pria maupun wanita, ketika berziarah kubur harus mengenakan pakaian yang sopan dan menutup aurat. Ziarah kubur adalah ibadah yang memerlukan persiapan lahir dan batin yang baik.
Waktu yang Dianjurkan untuk Ziarah Kubur
Islam mengatur waktu yang baik untuk melakukan ziarah kubur agar mendapat berkah maksimal. Waktu yang dianjurkan adalah pagi hari setelah shalat Subuh atau sore hari setelah shalat Ashar.
Hindari melakukan ziarah kubur pada waktu-waktu yang dilarang, yaitu ketika matahari terbit, tepat di atas kepala (dzuhur), dan saat terbenam. Waktu-waktu tersebut dihindari berdasarkan hadits Rasulullah SAW.
Melansir dari Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq, ziarah kubur sebaiknya dilakukan dengan persiapan rohani yang baik. Sebelum berangkat, dianjurkan untuk berwudhu dan berniat ikhlas karena Allah SWT.
Bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri merupakan waktu yang sangat baik untuk berziarah kubur. Pada masa ini, nilai spiritual ziarah kubur menjadi lebih tinggi karena bertepatan dengan bulan penuh berkah.
FAQ
1. Apakah ziarah kubur wajib dalam Islam? Ziarah kubur bukan kewajiban melainkan sunnah muakkad yang sangat dianjurkan.
2. Bolehkah wanita melakukan ziarah kubur? Mayoritas ulama memperbolehkan wanita berziarah kubur dengan mengikuti adab yang telah ditetapkan.
3. Kapan waktu yang baik untuk ziarah kubur? Waktu yang dianjurkan adalah pagi setelah Subuh atau sore setelah Ashar, hindari waktu terbit, dzuhur, dan terbenam.
4. Apa doa yang dibaca saat ziarah kubur? Doa utama adalah "Assalamu'alaikum ahla diyaril mu'minina wal muslimina..." disertai Al-Fatihah dan surat pendek.
5. Bolehkah duduk di atas kuburan? Tidak diperbolehkan duduk atau menginjak bagian atas kuburan sebagai bentuk penghormatan.
6. Haruskah melepas alas kaki saat ziarah kubur? Disunahkan melepas alas kaki, namun diperbolehkan memakainya jika kondisi tanah berbahaya.
7. Apa tujuan utama ziarah kubur? Tujuan utamanya adalah mengingat kematian, mendoakan almarhum, dan mengambil pelajaran spiritual.