Liputan6.com, Jakarta Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal 2025 menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Momentum ini adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak amalan baik, salah satunya dengan memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat bukan sekadar bacaan, melainkan bentuk kecintaan dan penghormatan mendalam kepada Rasulullah, serta ibadah yang dijanjikan mendatangkan syafaat dan keberkahan bagi yang mengamalkannya.
Allah SWT sendiri telah memerintahkan hamba-Nya untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Ahzab ayat 56: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." Perintah ini menegaskan pentingnya sholawat dalam kehidupan seorang Muslim.
Untuk membantu umat Islam mengamalkan sholawat secara maksimal, artikel ini menyajikan tujuh bacaan sholawat maulid nabi 2025 dalam Bahasa Arab dan Latin, lengkap dengan terjemahannya. Dengan memahami makna dan keutamaannya, diharapkan setiap Muslim dapat lebih khusyuk dan istiqamah dalam bersholawat, sehingga mendapatkan limpahan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT. Berikut bacaan sholawat maulid nabi 2025 dalam Bahasa Arab dan Latin, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (2/9/2025).
Sholawat Ibrahimiyah: Sholawat Utama dalam Salat
Sholawat Ibrahimiyah adalah salah satu sholawat yang paling dikenal dan sering dibaca, terutama dalam tasyahud akhir salat. Keutamaan sholawat ini sangat besar karena merupakan bagian dari rukun salat yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW.
Sholawat ini memiliki redaksi yang lengkap, mencakup permohonan shalawat dan berkah untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, serta menyandingkannya dengan shalawat yang telah diberikan kepada Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Ini menunjukkan kemuliaan Nabi Muhammad SAW yang disejajarkan dengan Nabi Ibrahim AS, Khalilullah (kekasih Allah).
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ (فِي رِوَايَةٍ: وَ بَارِكْ) عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allahumma shalli ‘alā Muḥammadin wa ‘alā āli Muḥammad, kamā shallaita ‘alā (Ibrāhīma wa ‘alā) āli Ibrāhīm, innaka ḥamīdun majīd. Allahumma bārik (fī riwāyatin: wa bārik) ‘alā Muḥammadin wa ‘alā āli Muḥammad, kamā bārakta ‘alā (Ibrāhīma wa ‘alā) āli Ibrāhīm, innaka ḥamīdun majīd.
Artinya: “Ya, Allah. Berilah (yakni, tambahkanlah) shalawat (sanjungan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya, Allah. Berilah berkah (tambahan kebaikan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia.”
Sholawat Nariyah: Pembuka Jalan dan Penghilang Kesedihan
Sholawat Nariyah dikenal luas karena keutamaannya dalam membuka pintu rezeki, menghilangkan kesusahan, dan melancarkan segala hajat. Banyak umat Islam yang mengamalkan sholawat ini ketika menghadapi kesulitan atau memiliki keinginan besar yang ingin dicapai.
Teks sholawat ini menggambarkan Nabi Muhammad SAW sebagai sosok yang mampu memecahkan segala kesulitan, melenyapkan kesusahan, dan memenuhi segala keperluan. Hal ini menunjukkan keyakinan akan peran syafaat Nabi dalam membantu umatnya.
اللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَــمَّدِ الَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىٰ اٰلِهِ وِصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Allahumma shalli shalatan kamilatan wa sallim salaman tamman `ala sayyidina Muhammadinil-ladzi tanḫallu bihil-`uqadu wa tanfariju bihil-kurabu wa tuqdla bihil-ḫawaju wa tunalu bihir-ragha'ibu wa husnul-khawatimi wa yustasqal-ghamamu biwajhihil-karimi wa `ala alihi wa shahbihi fî kulli lamhatin wa nafasin bi`adadi kulli ma`lumilak(a").
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.”
Sholawat Al-Fatih: Pujian atas Kemuliaan Nabi
Sholawat Al-Fatih adalah sholawat yang mengandung pujian agung untuk Nabi Muhammad SAW. Dinamakan Al-Fatih karena Nabi Muhammad SAW diibaratkan sebagai pembuka segala yang terkunci, penutup risalah kenabian sebelumnya, pembela kebenaran dengan kebenaran, dan petunjuk menuju jalan yang lurus.
Mengamalkan sholawat ini diharapkan dapat membuka pintu-pintu kebaikan dan kemudahan dalam hidup. Keindahan redaksinya juga menjadikannya salah satu sholawat yang populer di kalangan umat Muslim.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الحَقَّ بِالحَقِّ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ
Allahumma shalli wa sallim wa barik 'ala sayyidina Muhammadinil Fatihi lima ughliqa, wal khatimi lima sabaqa, wan nashiril haqqa bil haqqi, wal hadi ila shiratin mustaqim. Shallallahu 'alayhi, wa 'ala alihi, wa ashhabihi haqqa qadrihi wa miqdarihil 'azhim.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad saw, pembuka apa yang terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepadanya, keluarga dan para sahabatnya dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung.”
Sholawat Ummi: Mengingat Sifat Kenabian
Sholawat Ummi menyoroti salah satu sifat mulia Nabi Muhammad SAW, yaitu ummi atau tidak bisa membaca dan menulis sebelum diutus menjadi Rasul. Sifat ini justru menjadi mukjizat, karena beliau mampu menyampaikan wahyu yang agung tanpa pernah mengenyam pendidikan formal.
Melalui sholawat ini, umat Muslim diingatkan akan kebesaran Allah SWT yang memilih seorang yang *ummi* untuk membawa risalah terakhir. Ini juga menjadi bukti kebenaran risalah kenabian beliau.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Allāhumma shalli 'ala Muhammad 'abdika wa rasulika an-nabiyyil ummiyyi wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallim.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah sholawat-Mu kepada Muhammad, hamba, Nabi dan Rasul-Mu, seorang Nabi yang ummi.”
Sholawat Bani Hasyim: Khusus untuk Keturunan Mulia
Sholawat Bani Hasyim adalah bentuk sholawat yang secara spesifik mengkhususkan pujian kepada Nabi Muhammad SAW yang berasal dari keturunan Bani Hasyim. Bani Hasyim adalah salah satu kabilah paling mulia di kalangan suku Quraisy, yang merupakan garis keturunan langsung Nabi Muhammad SAW.
Mengamalkan sholawat ini adalah bentuk penghormatan terhadap kemuliaan nasab Nabi. Ini juga mengingatkan kita akan sejarah dan asal-usul beliau yang agung.
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى النَّبِيِّ الْهَـاشِمِيِّ مُحَمَّدٍ وَّعَلَى الِه وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
Allahumma shalli 'alán-nabiyil hasyimiyyi Muhammadin wa'ala alihi wa sallim tasliman.
Artinya: “Ya Allah, berikanlah rahmat serta salam kepada seorang nabi keturunan Bangsawan Hasyim, yakni Muhammad beserta keluarganya, semogalah tetap selamat dan sejahtera.”
Sholawat Imam Syafi'i: Amalan Ulama Besar
Sholawat ini merupakan amalan yang dianjurkan oleh Imam Syafi'i, salah satu imam mazhab terkemuka dalam Islam. Keutamaan sholawat ini terletak pada penekanannya untuk senantiasa mengingat Nabi Muhammad SAW, baik dalam keadaan sadar maupun lalai.
Amalan para ulama besar seperti Imam Syafi'i menjadi teladan bagi umat Muslim. Dengan mengamalkan sholawat ini, kita mengikuti jejak para pendahulu yang sholeh dalam mencintai dan menghormati Rasulullah SAW.
صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ كُلَّمَا ذَكَرَهُ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِهِ الْغَافِلُوْنَ
Shallahu 'alâ nabiyyinâ muḫammadin kullamâ dzakarahudz dzâkirûna wa ghafala 'an dzikrihil ghâfilûn(a).
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas nabi kami, Nabi Muhammad, selama orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan orang-orang yang lalai lupa untuk menyebut-Mu.”
Sholawat Singkat: Mudah Diingat dan Diamalkan Kapan Saja
Sholawat singkat ini sangat praktis dan mudah dihafal, sehingga dapat diamalkan kapan saja dan di mana saja. Meskipun singkat, keutamaan sholawat ini tetap besar, karena setiap sholawat yang diucapkan akan dibalas oleh Allah SWT dengan sepuluh kali lipat sholawat.
Kemudahan dalam mengamalkan sholawat ini memungkinkan setiap Muslim untuk memperbanyak sholawat dalam aktivitas sehari-hari, meraih keberkahan, dan senantiasa terhubung dengan Rasulullah SAW.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad.
Artinya: “Ya Allah berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.”
Tips Mengamalkan Sholawat Maulid Nabi dengan Maksimal
Mengamalkan sholawat, khususnya menjelang dan selama perayaan Maulid Nabi, adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Agar amalan sholawat Anda lebih bermakna dan mendatangkan keberkahan yang optimal, ada beberapa tips yang bisa diterapkan. Pertama, niatkan membaca sholawat semata-mata karena Allah SWT dan sebagai bentuk kecintaan serta penghormatan tulus kepada Nabi Muhammad SAW, karena keikhlasan adalah kunci diterimanya setiap amalan.
Kedua, usahakan untuk konsisten dalam membaca sholawat, tidak hanya saat Maulid Nabi. Membiasakan diri bersholawat setiap hari akan menjaga hati tetap terhubung dengan Rasulullah dan mendatangkan ketenangan jiwa. Ketiga, pahami makna dari setiap sholawat yang dibaca; dengan memahami artinya, bacaan akan terasa lebih khusyuk dan meresap ke dalam hati, sehingga Anda dapat lebih menghayati pujian dan doa yang terkandung di dalamnya.
Keempat, kombinasikan sholawat dengan doa-doa pribadi Anda. Sholawat merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa, karena dengan bersholawat, doa Anda akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Kelima, jika memungkinkan, amalkan sholawat secara berjamaah, karena berkumpul bersama dalam majelis sholawat dapat meningkatkan semangat kebersamaan dan mempererat tali silaturahmi antar sesama Muslim. Terakhir, amalan sholawat tidak hanya sebatas lisan, tetapi harus diiringi dengan upaya meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari, sebab inilah esensi utama dari peringatan Maulid Nabi.
Sumber:
Rusdianto. (2018). Kitab Shalawat Terbaik & Terlengkap. [Penerbit].
[Habib] Ali bin Ahmad bin Abdullah bin Thalib bin Ali bin Hasan Al Athas. Bughyatu Thalib fi Safinah.
Liputan6.com. (2025). 7 Bacaan Doa Maulid Nabi Muhammad SAW Arab, Latin, dan Terjemahannya.
FAQ
Q: Kapan Maulid Nabi 2025 diperingati?
A: Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah. Untuk tahun 2025 Masehi, tanggal pastinya dapat dilihat pada kalender Islam atau pengumuman resmi dari Kementerian Agama.
Q: Apa hukum membaca sholawat?
A: Hukum membaca sholawat adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). Perintah bershalawat bahkan tercantum dalam Al-Qur'an Surah Al-Ahzab ayat 56.
Q: Apakah harus menghafal semua sholawat di atas?
A: Tidak harus. Anda bisa memulai dengan sholawat yang pendek dan mudah dihafal, seperti Sholawat Ibrahimiyah atau sholawat singkat. Yang terpenting adalah konsisten dalam mengamalkannya.
Q: Apa keutamaan membaca sholawat?
A: Keutamaannya sangat banyak, di antaranya: mendapatkan syafaat Nabi di akhirat, dilapangkan rezeki, dihapuskan dosa dan kesulitan, serta ditinggikan derajat oleh Allah SWT.