Liputan6.com, Jakarta - Mencari pekerjaan termasuk amaliah yang berpotensi mendapatkan pahala. Selain ikhtiar lahiriah dengan menjalani proses, mulai dari mendaftar dan menjalani tes, ada baiknya umat Islam memanjatkan doa diterima kerja.
Mengutip buku Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 7, Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili menjelaskan bekerja dan berusaha merupakan kegiatan mulia dan menjadi kewajiban bagi setiap individu yang mampu melakukannya. Muslim wajib memerangi sikap malas, lemah, mengemis, dan pengangguran. Sebab, kemiskinan merupakan bisa menjadi penyakit sosial yang sangat berbahaya.
Dalam Al-Qur'an perintah bekerja cukup banyak disebut. Di antaranya dalam Surat Al-Jumu’ah ayat 10, yang artinya: “Apabila sholat (Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung..” (QS. Al-Jumu’ah: 10).
Berikut ini adalah kumpulan doa diterima kerja, sebagai ikhtiar bathin, sebagaimana firman Allah di atas, 'Ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung', sebagai pendamping upaya lahir dengan mencari pekerjaan dan menjalani proses lainnya.
1. Doa Ilmu, Rezeki, dan Amal yang Diterima
Doa ini tercantum Al-Adzkar an-Nawawiyyah karya Imam Yahya bin Syaraf an-Nawawi, dengan sumber rujukan hadis riwayat Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Latin: Allahumma inni as’aluka ‘ilman naafi‘an, wa rizqan thayyiban, wa ‘amalan mutaqabbalan.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.”
2. Doa Pekerjaan yang Baik dan Akhlak yang Mulia
Doa ini disebut dalam Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi, merujuk hadis riwayat Ibnu an-Najjar.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي، وَوَسِّعْ لِي فِي خُلُقِي، وَطَيِّبْ لِي كَسْبِي، وَقَنِّعْنِي بِمَا رَزَقْتَنِي، وَلَا تَذْهَبْ بِقَلْبِي إِلَى شَيْءٍ صَرَفْتَهُ عَنِّي
Latin: Allahummaghfir lii dzambii, wa wassi‘ lii fii khuluqii, wa thayyib lii kasbii, wa qanni‘nii bimaa razaqtanii, wa laa tudz-hib biqalbii ilaa syai’in sharraftahu ‘annii.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosaku, muliakanlah akhlakku, berilah aku pekerjaan yang baik, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu, dan janganlah Engkau palingkan hatiku kepada sesuatu yang telah Engkau jauhkan dariku.”
3. Doa Rezeki Halal, Luas, dan Baik
Doa ini disebut dalam kumpulan doa Al-Hisnul Muslim karya Syaikh Sa‘id bin Ali bin Wahf al-Qahthani.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِي رِزْقًا حَلَالًا وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلَا مَشَقَّةٍ وَلَا ضَيْرٍ وَلَا نَصَبٍ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Latin: Allahumma inni as’aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi‘an thayyiban min ghairi ta‘abin wa laa masyaqqatin wa laa dhairin wa laa nashabin, innaka ‘ala kulli syai’in qadiir.
Artinya: “Ya Allah, aku memohon agar Engkau memberiku rezeki halal, luas, dan baik tanpa susah payah, kesulitan, bahaya, dan kepayahan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
4. Doa Dimudahkan Urusan
Doa ini termuat dalam Al-Hisnul Hashin karya Imam Ibn al-Jazari, merujuk hadis riwayat Ibnu Hibban.
اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا، وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا
Latin: Allahumma laa sahla illaa maa ja‘altahu sahlā, wa anta taj‘alul-hazna idzaa syi’ta sahlā.
Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau jadikan mudah, dan Engkau dapat menjadikan kesulitan menjadi mudah apabila Engkau menghendaki.”
5. Doa Membuka Pintu Kebaikan dan Rezeki
Doa ini disebut dalam Dalailul Khairat karya Imam al-Jazuli, diriwayatkan dalam doa-doa ulama salaf.
اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الْخَيْرِ، وَأَبْوَابَ الْبَرَكَةِ، وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ، وَأَبْوَابَ الْقُوَّةِ، وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ، وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ، وَأَبْوَابَ الْجَنَّةِ
Latin: Allahumma iftah lanaa abwaabal khair, wa abwaabal barakah, wa abwaaban ni‘mah, wa abwaabal quwwah, wa abwaabas shihhah, wa abwaabas salaamah, wa abwaabal jannah.
Artinya: “Ya Allah, bukakanlah untuk kami pintu-pintu kebaikan, keberkahan, nikmat, kekuatan, kesehatan, keselamatan, dan pintu-pintu surga.”
6. Doa Nabi Musa AS
Ibnu Katsir dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan doa ini dipanjatkan Nabi Musa saat beliau dalam kondisi kesulitan hidup dan butuh pekerjaan/pertolongan. Dia ini merupakan Surah Al-Qashash ayat 24.
رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
Latin: Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khairin faqir.
Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku sangat membutuhkan segala kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.”
Ibnu Katsir menjelaskan doa ini dipanjatkan Nabi Musa saat beliau dalam kondisi kesulitan hidup dan butuh pekerjaan/pertolongan.
7. Doa Mohon Ridha dan Keberkahan dari Ketetapan Allah
Doa ini disebutkan dalam Majmu‘ Syarif (kumpulan doa pesantren Nusantara) dan dalam kitab doa modern Al-Hisnul Muslim.
بِسْمِ اللَّهِ عَلَى نَفْسِي وَمَالِي وَدِينِي، اللَّهُمَّ رَضِّنِي بِقَضَائِكَ، وَبَارِكْ لِي فِيمَا قُدِّرَ عَلَيَّ، حَتَّى لَا أُحِبَّ تَعْجِيلَ مَا أَخَّرْتَ، وَلَا تَأْخِيرَ مَا عَجَّلْتَ
Latin: Bismillaahi ‘alaa nafsii wa maalii wa diinii. Allahummar-dlinnii biqadhaa’ika, wa baarik lii fiimaa quddira ‘alayya, hatta laa uhibba ta‘jiila maa akhkharta wa laa ta’khiira maa ‘ajjalt.
Artinya: “Dengan nama Allah untuk diriku, hartaku, dan agamaku. Ya Allah, ridhailah aku dengan ketetapan-Mu, berkahilah aku dalam apa yang telah Engkau takdirkan, sehingga aku tidak suka mempercepat apa yang Engkau tunda, dan tidak menunda apa yang Engkau cepatkan.”
8. Doa Pekerjaan Halal, Lancar, dan Berkah
Kumpulan Doa Pembuka Rezeki, Ustadz Fayumi Al-Maliki. Doa ini dianjurkan diamalkan untuk membuka pintu rezeki halal dan mencukupi kebutuhan hidup. Diajarkan dalam tradisi doa-doa ulama salaf.
اللَّهُمَّ يَا أَحَدُ يَا وَاحِدُ يَا مَوْجُودُ يَا جَوَادُ يَا بَاسِطُ يَا كَرِيمُ يَا وَهَّابُ يَا ذَا الطَّوْلِ يَا غَنِيُّ يَا مُغْنِي يَا فَتَّاحُ يَا رَزَّاقُ يَا عَلِيمُ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ يَا رَحْمَانُ يَا رَحِيمُ يَا بَدِيعَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ يَا حَنَّانُ يَا مَنَّانُ انْفَحْنِي مِنْكَ بِنَفْحَةٍ خَيْرٍ تُغْنِينِي عَمَّنْ سِوَاكَ
Latin: Allaahumma yaa ahadu ya waahidu ya maujuudu yaa jawwaadu yaa baasithu yaa kariimu ya wahhaabu yaa dzath thauli yaa ghaniyyu yaa mughnii yaa fattaahu yaa razzaaqu yaa ‘aliimu yaa hayyu yaa qayyuumu yaa rahmaanu yaa rahiimu yaa badii’us samaawati wal ardhi yaa dzal jalaali wal ikraam yaa hannaanu yaa mannaanu infahnii minka binafhati khairin tughninii ‘amman siwaaka.
Artinya: “Ya Allah, wahai Dzat Yang Maha Esa, tiada sekutu, Yang ada, Yang Maha Pemurah, Maha Membagi, Maha Mulia, Maha Memberi, Dzat yang Maha Kaya, Maha Pencukup, Maha Membuka rezeki, Maha Mengetahui, Maha Hidup, Maha Berdiri sendiri, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pencipta langit dan bumi, Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, Maha Pengasih, Maha Pemberi anugerah. Limpahkanlah kepadaku kebaikan-Mu sehingga aku tidak bergantung pada selain-Mu.”
9. Doa Rezeki Halal & Kesuksesan
Doa ini tercantum dalam Buku Doa Mustajab Terlengkap, karya H. Amrin Ali Al-Kasyaf. Doa ini ditujukan agar pekerjaan yang didapat memberi keberhasilan lahir batin, tidak sekadar materi tapi juga keberkahan hidup.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ صِحَّةً فِي إِيمَانٍ وَإِيمَانًا فِي حُسْنِ خُلُقٍ وَنَجَاحًا يَتْبَعُهُ فَلَاحٌ وَرَحْمَةً مِنْكَ وَعَافِيَةً وَمَغْفِرَةً مِنْكَ وَرِضْوَانًا
Latin: Allaahumma inni as-aluka shihhatan fii iimaanin wa imaanaan fii husni khuluqin wa najahan yatba‘uhu falaahun wa rahmatan minka wa ‘aafiyatan wa maghfiratan minka wa ridhwaanan.
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kesehatan dalam iman, iman dengan akhlak mulia, kesuksesan yang disertai keberuntungan, rahmat, keselamatan, ampunan, dan keridhaan-Mu.”
Waktu Terbaik Berdoa
Mengutip Ihya’ Ulum ad-Din, Imam al-Ghazali dan buku fiqih ulama lain serta Jurnal The Power of Du’a: A Study of Supplication in Islam, Journal of Islamic Studies, Muhammad Iqbal (2019), berikut ini adalah rangkuman waktu-waktu terbaik berdoa.
1. Sepertiga Malam Terakhir (Tahajud)
2. Antara Adzan dan Iqamah
3. Saat Sujud dalam Shalat
4. Hari Jumat (khususnya menjelang maghrib)
5. Ketika Berbuka Puasa
6. Hari Arafah (9 Dzulhijjah)
7. Waktu Turun Hujan
Demikian ulasan bacaan doa diterima kerja. Doa akan berdampak lebih maksimal dibarengi dengan upaya sungguh-sungguh. Semoga bermanfaat. Wallahua'lam.
People also Ask:
1. Apa doa supaya diterima kerja?
Untuk memohon agar diterima kerja, Anda dapat memanjatkan doa seperti "Allahummaghfirli dzanbi, wassi' khuluqi, wa thayyib li kasabi, wa qanni'ni bima razaqtani, wala tadzhab qalbi ila sya'in sharraftahu 'anni",
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosaku, muliakanlah akhlakku, berikanlah untukku pekerjaan yang baik, jadikan aku puas dengan apa yang Engkau karuniakan, dan janganlah palingkan hatiku dari apapun yang telah Engkau palingkan dariku"
2. Apa doa dipermudahkan segala urusan?
Doa Nabi Muhammad SAW:"Allahumma laa sahla illa maa ja'altahu sahlaa, wa anta taj'alul hazna idza syi'ta sahlaa"
Artinya: "Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan Engkau menjadikan kesulitan (kesedihan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah".
3. Doa agar apa yang diinginkan cepat terkabul?
Untuk memohon agar hajat cepat terkabul, umat Muslim dapat membaca doa-doa mustajab seperti Doa Nabi Yunus (QS. Al-Anbiya: 87), doa memohon kemudahan urusan, atau doa khusus saat sholat Hajat.
Selain itu, perbanyak sedekah, membaca sholawat, serta berdoa di waktu-waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir atau saat sujud dapat meningkatkan peluang doa terkabul.
4. Sebelum interview baca doa apa?
Doa sebelum interview kerja yang umum adalah doa permohonan kelancaran, seperti Rabbisyraḥ lī ṣadrī wa yassir lī amrī waḥlul 'uqdatam mil lisānī yafqahụ qaulī dan Allahumma laa sahla illaa maa ja'altahu sahlaan.
Artinya: Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.
dan
Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah
Doa-doa ini bertujuan agar diberikan ketenangan, kelancaran berbicara, dan kemudahan dalam menjawab pertanyaan saat wawancara.
Sumber Referensi:
- QS. Al-Jumu’ah: 10
- Buku Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 7, Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili
- Al-Adzkar an-Nawawiyyah, Imam Yahya bin Syaraf an-Nawawi
- Riyadhus Shalihin, Imam an-Nawawi
- Al-Hisnul Muslim, Syaikh Sa‘id bin Ali bin Wahf al-Qahthani
- Al-Hisnul Hashin karya Imam Ibn al-Jazari, merujuk hadis riwayat Ibnu Hibban
- Dalailul Khairat, Imam al-Jazuli
- Kitab Tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Katsir
- Majmu‘ Syarif (kumpulan doa pesantren Nusantara) dan dalam kitab doa modern Al-Hisnul Muslim
- Doa Pembuka Rezeki, Ustadz Fayumi Al-Maliki
- Buku Doa Mustajab Terlengkap,H. Amrin Ali Al-Kasyaf
- Ihya’ Ulum ad-Din, Imam al-Ghazali
- The Power of Du’a: A Study of Supplication in Islam, Journal of Islamic Studies, Muhammad Iqbal