Amalan Mudah agar Sukses dan Kaya Raya, 2 Cara Ini Disunnahkan Kata Buya Yahya

10 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Keinginan untuk hidup sukses dan kaya raya merupakan harapan hampir semua orang. Namun, dalam Islam, kekayaan bukan hanya soal angka dan harta benda, melainkan juga tentang bagaimana harta itu diperoleh dan digunakan.

Dalam ceramah terbarunya, pendakwah KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya memberikan penjelasan tegas dan lugas mengenai cara mencapai kesuksesan dan kekayaan yang hakiki.

Menurut Buya Yahya, segala aktivitas harus dimulai dengan menyandarkan diri kepada Allah. Termasuk ketika seseorang hendak memulai usaha atau membuka toko, niat dan langkah pertama harus disertai kesadaran spiritual.

“Yang dibangun tidak dengan Allah, maka susah menghantarkan kepada Allah,” ujar Buya Yahya mengingatkan pentingnya hubungan dengan Tuhan sebagai fondasi utama dalam meraih kesuksesan dunia dan akhirat.

Penjelasan itu disampaikan dalam sebuah ceramah yang dikutip Ahad (29/06/2025) dari tayangan video di kanal YouTube @buyayahyaofficial.

Buya Yahya menegaskan, sedikit sekali orang yang saat membuka toko atau memulai usaha, memulainya dengan berwudhu lalu berdoa atau bahkan sholat. Padahal, menurutnya, ada dua cara yang disunnahkan dalam riwayat hadits Nabi SAW.

Simak Video Pilihan Ini:

Video Amatir Detik-detik Kereta Tabrak Mobil Box dan Picu Ledakan Dahsyat di Semarang, Tragedi KA Brantas

Begini Cara Sukses dan Kaya

Cara pertama adalah mengambil wudhu lalu berdoa, dan yang kedua adalah mengambil wudhu lalu melanjutkannya dengan sholat dua rakaat dan berdoa. Inilah bentuk permohonan pertolongan kepada Allah yang sering terlupakan.

“Siapa di antara kita yang saat membuka toko melakukannya?” tanya Buya Yahya dengan nada mengingatkan.

Ia menjelaskan bahwa dalam benak banyak orang yang hendak berbisnis, yang terlintas hanyalah soal strategi, target pasar, teknik promosi, dan keuntungan. Sementara sisi spiritual nyaris diabaikan.

Buya Yahya tidak menampik bahwa banyak orang bisa menjadi kaya walau tidak mengenal Allah. Namun kekayaan yang diraih tanpa sandaran kepada Allah akan berbeda nilainya dan dampaknya dalam kehidupan.

Kekayaan yang tidak dibarengi dengan rasa syukur dan kesadaran spiritual, menurutnya, akan menyulitkan pemiliknya untuk menggunakan harta itu di jalan Allah.

Sebaliknya, orang yang kaya bersama Allah, akan sangat mudah mengarahkan hartanya untuk kebaikan, bahkan untuk menuju surga.

Buya Yahya menekankan bahwa kaya bukan tujuan akhir, tapi alat untuk mencapai ridha Allah. Maka, orang yang kaya dan bersandar kepada Allah akan ringan dalam berzakat, bersedekah, dan membantu sesama.

Ia menambahkan, rezeki yang dicari hanya dengan akal semata tanpa ruh spiritual akan terasa berat dan seringkali membawa kegelisahan, meskipun secara nominal terlihat besar.

Jangan Pernah Lupa Bersyukur

Sementara itu, rezeki yang datang dengan keikhlasan dan niat baik untuk mendekatkan diri kepada Allah, walaupun tampak kecil, akan membawa ketenangan dan keberkahan.

Buya Yahya mengingatkan agar umat Islam tidak lupa bersyukur dan memohon pertolongan Allah dalam setiap langkah usaha dan pekerjaan.

Dengan menjaga hubungan baik dengan Allah sejak awal aktivitas, maka jalan kesuksesan dan kekayaan akan terasa lebih mudah dan penuh berkah.

Ia menutup penjelasannya dengan ajakan agar setiap muslim mengembalikan konsep rezeki pada tempatnya, yaitu sebagai titipan Allah yang harus dijaga dan dimanfaatkan sesuai syariat.

Dengan demikian, kunci sukses dan kaya raya bukan hanya terletak pada kerja keras, tetapi juga pada kedekatan dengan Allah, ketulusan niat, dan keberkahan dalam usaha.

Pesan Buya Yahya menjadi pengingat bahwa di tengah hiruk-pikuk dunia bisnis modern, unsur spiritualitas tetap menjadi pilar utama bagi siapa pun yang ingin meraih kesuksesan sejati.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |