Liputan6.com, Jakarta - Arti hasbunallah memiliki makna yang dalam bagi umat Islam. Kalimat ini merupakan bagian dari zikir "Hasbunallah wa ni'mal wakil" yang berarti "Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Dia adalah sebaik-baik pelindung." Ucapan tersebut menjadi simbol tawakal dan keteguhan hati ketika menghadapi berbagai ujian.
Arti hasbunallah juga tersurat dalam Al-Qur’an, tepatnya di Surah Ali Imran ayat 173. Ayat ini turun ketika kaum Muslimin sedang dihadapkan pada ancaman musuh, dan dengan kalimat tersebut, mereka menegaskan keyakinan penuh bahwa pertolongan Allah sudah cukup bagi mereka.
Zikir hasbunallah menjadi doa yang kerap diamalkan saat hati resah atau pikiran penuh kekhawatiran. Membacanya menumbuhkan keyakinan bahwa segala urusan manusia pada akhirnya akan berpulang kepada Allah SWT.
Dalam banyak riwayat, zikir ini juga menjadi pegangan para nabi dan sahabat. Nabi Ibrahim AS mengucapkan kalimat ini ketika dilempar ke api oleh kaumnya, dan Rasulullah SAW membacakannya bersama para sahabat saat menghadapi Perang Badar.
Arti Zikir Hasbunallah wa ni'mal wakil
Kalimat "Hasbunallah wa ni'mal wakil" menunjukkan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah. Seorang Muslim yang melafazkannya berarti menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya tempat bergantung.
Menurut para ulama tafsir, kata hasbunallah bermakna “Allah sudah cukup untuk mencukupi segala urusan hamba-Nya.” Sedangkan frasa wa ni'mal wakil berarti “Allah adalah sebaik-baik pelindung yang bisa dipercaya.”
Zikir ini bukan hanya bentuk lisan, tetapi juga perwujudan sikap mental seorang mukmin. Ia mengajarkan keikhlasan, keberanian, dan optimisme menghadapi hidup.
Kitab Zaadul Masiir karya Ibnu Jauzi menjelaskan bahwa arti hasbunallah adalah pengakuan mutlak seorang hamba bahwa segala sesuatu ada dalam genggaman Allah SWT.
Kedudukan dalam Al-Qur’an dan Hadis
Arti hasbunallah tidak bisa dilepaskan dari konteks turunnya ayat dalam Surah Ali Imran ayat 173. Ayat tersebut menceritakan orang-orang beriman yang tetap teguh meski ada kabar bahwa musuh telah bersiap menyerang.
Dalam tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menunjukkan puncak ketawakkalan kaum Muslim. Mereka tidak gentar, justru semakin kuat dengan keyakinan penuh kepada Allah.
Rasulullah SAW juga mencontohkan bacaan ini dalam banyak peristiwa penting. Salah satunya ketika hendak berangkat ke medan perang, doa tersebut menjadi pegangan untuk meneguhkan hati para sahabat.
Ibnu Qayyim dalam kitab Al-Wabilus Shayyib menambahkan, zikir ini dapat menenangkan hati yang gundah serta memperkokoh keyakinan terhadap takdir Allah SWT.
Kalimat hasbunallah juga dikaitkan dengan kondisi psikologis seseorang. Membacanya diyakini dapat mengurangi rasa takut, stres, dan kecemasan. Zikir ini seakan menanamkan sugesti positif bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya.
Zikir Penguat saat Ditimpa Musibah
Selain itu, zikir ini kerap dijadikan penguat saat menghadapi musibah atau kehilangan. Banyak umat Islam yang mengamalkannya sebagai doa agar tetap tabah menerima cobaan.
Kitab klasik al-Faraj Ba’da asy-Syiddah karya at-Tanukhi juga menyinggung kekuatan spiritual zikir ini. Disebutkan bahwa dalam sejarah, kalimat hasbunallah menjadi doa penyelamat bagi banyak orang yang menghadapi kesulitan besar.
Zikir ini tidak hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga berdampak sosial. Orang yang mengamalkannya akan lebih tenang, sabar, dan tidak mudah panik. Dengan demikian, interaksi sosial pun menjadi lebih harmonis.
Dalam buku kontemporer Ampuhnya Kalimat Hasbunallah wa Ni’mal Wakil karya Ahmad Fathoni El-Kaysi, dijelaskan bahwa kalimat ini bukan sekadar bacaan, melainkan afirmasi spiritual yang menumbuhkan rasa aman dan optimisme.
Lebih jauh lagi, penulis menekankan bahwa hasbunallah dapat membentuk mindset positif dalam menjalani hidup: berusaha maksimal, lalu menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.
Kapan Amalkan Zikir Ini?
Para ulama menegaskan, mengucapkan hasbunallah bukan berarti pasrah tanpa usaha. Justru, kalimat ini menekankan pentingnya ikhtiar sekaligus tawakal. Seorang Muslim tetap berjuang, namun yakin bahwa hasil akhirnya ada di tangan Allah.
Dalam praktik sehari-hari, zikir ini bisa diamalkan kapan saja, baik setelah sholat maupun di waktu senggang. Banyak ulama juga menganjurkan untuk membacanya ketika menghadapi keputusan besar.
Dengan mengingat arti hasbunallah, seorang Muslim tidak mudah goyah menghadapi rintangan hidup. Zikir ini seakan menjadi benteng batin yang memperkuat iman.
Pada akhirnya, arti hasbunallah adalah pengingat bahwa manusia memiliki keterbatasan, sementara Allah adalah sebaik-baik penolong. Maka, semakin sering diucapkan, semakin kuat pula jiwa dalam menghadapi hidup.
Daftar Sumber:
Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 173
Zaadul Masiir – Ibnu Jauzi
Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib – Ibnu Qayyim al-Jauziyyah
Al-Faraj Ba’da asy-Syiddah – at-Tanukhi
Lubabun Nuqul fi Asbabunnuzul – M. Abdul Mujieb
Ampuhnya Kalimat Hasbunallah wa Ni’mal Wakil – Ahmad Fathoni El-Kaysi
People Also Talk
1. Apa arti hasbunallah wa ni'mal wakil?Artinya adalah "Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Dia adalah sebaik-baik pelindung."
2. Kapan sebaiknya membaca zikir hasbunallah?Bisa dibaca saat menghadapi kesulitan, kecemasan, musibah, atau setelah sholat.
3. Siapa yang pertama kali mencontohkan zikir ini?Nabi Ibrahim AS saat dilempar ke api, dan Nabi Muhammad SAW beserta sahabat saat perang.
4. Apa manfaat membaca hasbunallah bagi psikologi?Dapat menenangkan hati, mengurangi stres, serta memperkuat mental dalam menghadapi ujian.
5. Apakah zikir hasbunallah menggantikan usaha manusia?Tidak. Zikir ini justru menekankan usaha maksimal sekaligus tawakal penuh kepada Allah