Liputan6.com, Jakarta - Dalam Islam dikenal konsep taawun. Taawun berasal dari bahasa Arab yang berarti saling membantu, tolong menolong.
Mengutip digilib.uinsgd.ac.id, taawun adalah salah satu bentuk ibadah Mu’amalah (hablu minan naas) terhadap sesama makhluk di muka bumi ini. Tolong menolong sesama manusia merupakan sunnatullah yang tidak dapat dihindari.
Sebagai makhluk sosial, umat manusia berinteraksi dengan individu atau kelompok lainnya. Mereka akan saling terhubung dalam hubungan sosial, ekonomi dan politik yang kompleks.
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri, sehingga membutuhkan uluran bantuan dari orang lain. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia perlu bantuan dari orang lain dengan saling menolong.
Di sisi lain, arti taawun dalam Islam mengarahkan tujuan dan bentuk tolong menolong itu dalam kebaikan, dalam segala perkara yang baik, bermanfaat yang diizini oleh Allah Swt. serta dalam ketakwaan.
"Artinya, tolong menolong itu didasarkan atas iman, kebenaran dan guna mendapatkan ridha Allah Swt," demikian mengutip repository.uin-suska.ac.id, Sabtu (16/8/2025).
Arti dan Dalil tentang Taawun
Ta’awun dalam al-Quran diistilahkan dengan berbagai kata. Meski berlainan, memiliki kata lain namun memiliki makna yang sama. Hal ini merupakan salah satu keunikan yang terdapat dalam al-Quran, karena terdapat berbagai lafadz yang berlainan tetapi mengandung makna yang serupa.
Dalil naqli yang berasal dari al-Qur’an dan hadis yang menjadi dasar dari pelaksanaan ta’awun salah satunya terdapat dalam al-Qur’an surah ke 5, Al-Maidah ayat 2:
وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ...
.. Wa ta‘āwanū ‘alal-birri wat-taqwā, wa lā ta‘āwanū ‘alal-iṡmi wal-‘udwān(i), wattaqullāh(a), innallāha syadīdul-‘iqāb(i).
Artinya: “ … dan tolong menolonglah kamu dalam (perkara) kebaikan dan ketakwaan, dan janganlah kamu tolong menolong dalam (perkara) dosa dan permusuhan “. (QS. Al-Maidah [5]:2).
Islam mengarahkan tujuan dan bentuk tolong menolong itu dalam kebaikan, dalam segala perkara yang baik, bermanfaat yang diizini oleh Allah Swt. serta dalam ketakwaan. Artinya, tolong menolong itu didasarkan atas iman, kebenaran dan guna mendapatkan ridha Allah Swt.
Tolong menolong ditujukan kepada semua manusia, tidak harus dengan sesama muslim saja, dalam seluruh aspek kehidupan. Namun, jika dengan non muslim, harus dibatasi, tidak ada kerjasama, tolong menolong dalam hal akidah dan ibadah.
Dalil lain dalam Al-Qur'an mengenai Taawun di antaranya terdapat dalam Q.S. Al-Maidah ayat 2; Q.S. Al-Kahfi ayat 95; Q.S. Al-Hujurat ayat 9-10; Q.S.. Thaha Ayat 29-32; Q.S. Al-Baqarah ayat 153 dan 177; dan Q.S. Al-Ma’un ayat 1-7.
Dalil Taawun dalam Hadis
Dalam konteks hubungan sosial, Rasulullah bersabda:
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
Al mu'mnu lil mu'mini kalbunyaani yasyuddu ba'dhuhu ba'dhaa(n)
Seorang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan satu bangunan yang sebagiannya menguatkan bagian lainnya.[HR. Al-Bukhari (no. 481, 2446, 6026),
Mengutip repository.ar-raniry.ac.id dalil taawun senada juga terdapat dalam hadis Muslim (no. 2585) dan at-Tirmidzi (no. 1928)].
Manusia memiliki keterbatasan dan banyak perbedaan kemampuan. untuk itulah penting bagi kita agar saling membantu. Manusia sebagai makhluk yang lemah harus saling membantu dalam memenuhi hajat hidupnya.
Contoh Ta’awun
Dalam salah satu kajiannya, KH Quraish Shihab menjelaskan, ta’awun tolong-menolong yang merupakan prinsip dasar dalam menjalin kerja sama dengan siapapun, selama tujuannya adalah kebajikan dan ketaqwaan.
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW memberikan panduan konsep taawun dalam kehidupan sehari-hari. Hadis ini diriwayatkan oleh Muslim, yang artinya:
“Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari suatu kesusahan dunia, maka Allah akan melapangkannya satu kesusahan dari beberapa kesusahan di hari kiamat. Barang siapa meringankan penderitaan seseorang, maka Allah akan meringankan penderitaannya di dunia maupun akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” (Hadist riwayat Muslim no.2699)
Berdasar hadis di atas, maka beberapa contoh taawun yang relevan dilakukan hingga saat ini di antaranya:
- Tidak membahas aib orang lain
- Memberi bantuan kepada orang-orang di sekitar
- Mengunjungi orang yang tengah sakit atau yang sedang mengalami musibah
- Meringankan kesulitan orang lain
Selain menjalankan perintah Allah dalam Al-Quran dan mendapat pahala serta memenuhi peran sebagai makhluk sosial, kebaikan-kebaikan yang telah kita lakukan sebenarnya akan kembali pada diri sendiri.
People also Ask
1. Apa yang dimaksud taawun?
Ta'awun, yang secara harfiah berarti "bekerja sama" atau "kolaborasi," menjadi fondasi dalam menciptakan ekonomi yang adil, berkelanjutan, dan berorientasi pada kebaikan bersama. Artikel ini akan membahas secara lengkap pengertian, prinsip-prinsip, manfaat, dan implementasi ta'awun dalam ekonomi Syariah.
2. Apa contoh sikap taawun?
Memulainya dari hal-hal kecil. Mulai memupuk rasa peduli kepada orang lain. Belajar ikhlas dalam setiap perbuatan yang dilakukan. Mengingat semua karunia dalam diri kita ini adalah berasal dari Allah SWT (yang sebagai bentuk pertolongan Allah SWT kepada umat-Nya)
3. Apa arti dari sikap al-Taawun?
Ta'awun adalah suatu pekerjaan maupun perbuatan tolong-menolong antar sesama manusia yang didasari pada hati nurani dan semata-mata mencari ridha Allah Subhanallahuwata'ala.
4. Apa dalil tentang taawun?
Dalil utama tentang ta'awun (tolong-menolong) dalam Islam terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 2: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...". Ayat ini secara jelas memerintahkan umat Islam untuk saling membantu dalam kebaikan dan menjauhi kerjasama dalam perbuatan dosa dan permusuhan.
Sumber Referensi:
- Quran.kemenag.go.id
- digilib.uinsgd.ac.id
- repository.uin-suska.ac.id
- repository.ar-raniry.ac.id
- QS. Al-Maidah [5]:2
- HR. Al-Bukhari
- HR. Muslim