Sebelum membahas lebih jauh tentang tafsir dan cara meneladani Surat Al-Fajr, penting untuk mengetahui bacaan lengkap ayat 1-30. Melansir dari Al-Qur’an Online Kementerian Agama Republik Indonesia atau Kemenag RI, berikut adalah bacaan Surat Al-Fajr:
Surat Al-Fajr adalah surat ke-89 dalam Al-Qur'an dan terdiri dari 30 ayat. Surat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyah, yang berarti diturunkan di Mekkah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
Membaca dan memahami surat ini memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, melansir dari Kemenag RI.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالْفَجْرِۙ
wal-fajr
Artinya : "Demi fajar,"
وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ
wa layālin 'asyr
Artinya : "demi malam yang sepuluh,"
وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ
wasy-syaf'i wal-watr
Artinya : "demi yang genap dan yang ganjil,"
وَالَّيْلِ اِذَا يَسْرِۚ
wal-laili iżā yasr
Artinya : "demi malam apabila berlalu."
هَلْ فِيْ ذٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِيْ حِجْرٍۗ
hal fī żālika qasamul liżī ḥijr
Artinya : "Adakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) bagi orang-orang yang berakal?"
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍۖ
a lam tara kaifa fa'ala rabbuka bi'ād
Artinya : "Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) ‘Ad?"
اِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِۖ
irama żātil-'imād
Artinya : "(yaitu) penduduk Iram (ibukota kaum ‘Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi,"
الَّتِيْ لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى الْبِلَادِۖ
allatī lam yukhlaq miṡluhā fil-bilād
Artinya : "yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain,"
وَثَمُوْدَ الَّذِيْنَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِۖ
wa ṡamụdallażīna jābuṣ-ṣakhra bil-wād
Artinya : "dan (terhadap) kaum samud yang memotong batu-batu besar di lembah,"
وَفِرْعَوْنَ ذِى الْاَوْتَادِۖ
wa fir'auna żil-autād
Artinya : "dan (terhadap) Fir‘aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar),"
الَّذِيْنَ طَغَوْا فِى الْبِلَادِۖ
allażīna ṭagau fil-bilād
Artinya : "yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,"
فَاَكْثَرُوْا فِيْهَا الْفَسَادَۖ
fa akṡarụ fīhal-fasād
Artinya : "lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu,"
فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍۖ
fa ṣabba 'alaihim rabbuka sauṭa 'ażāb
Artinya : "karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka,"
اِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِۗ
inna rabbaka labil-mirṣād
Artinya : "sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi."
فَاَمَّا الْاِنْسَانُ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ رَبُّهٗ فَاَكْرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَكْرَمَنِۗ
fa ammal-insānu iżā mabtalāhu rabbuhụ fa akramahụ wa na''amahụ fa yaqụlu rabbī akraman
Artinya : "Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, "Tuhanku telah memuliakanku."
وَاَمَّآ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهٗ ەۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَهَانَنِۚ
wa ammā iżā mabtalāhu fa qadara 'alaihi rizqahụ fa yaqụlu rabbī ahānan
Artinya : "Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku."
كَلَّا بَلْ لَّا تُكْرِمُوْنَ الْيَتِيْمَۙ
kallā bal lā tukrimụnal-yatīm
Artinya : "Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,"
وَلَا تَحٰۤضُّوْنَ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۙ
wa lā tahāḍḍụna 'alā ṭa'āmil-miskīn
Artinya : "dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,"
وَتَأْكُلُوْنَ التُّرَاثَ اَكْلًا لَّمًّاۙ
wa ta`kulụnat-turāṡa aklal lammā
Artinya : "sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram),"
وَّتُحِبُّوْنَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّاۗ
wa tuḥibbụnal-māla ḥubban jammā
Artinya : "dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan."
كَلَّآ اِذَا دُكَّتِ الْاَرْضُ دَكًّا دَكًّاۙ
kallā iżā dukkatil-arḍu dakkan dakkā
Artinya : "Sekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut (berbenturan),"
وَّجَآءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّاۚ
wa jā`a rabbuka wal-malaku ṣaffan ṣaffā
Artinya : "dan datanglah Tuhanmu; dan malaikat berbaris-baris,"
وَجِايْۤءَ يَوْمَىِٕذٍۢ بِجَهَنَّمَۙ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ وَاَنّٰى لَهُ الذِّكْرٰىۗ
wa jī`a yauma`iżim bijahannama yauma`iżiy yatażakkarul-insānu wa annā lahuż-żikrā
Artinya : "dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; pada hari itu sadarlah manusia, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu."
يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ قَدَّمْتُ لِحَيَاتِيْۚ
yaqụlu yā laitanī qaddamtu liḥayātī
Artinya : "Dia berkata, "Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini."
فَيَوْمَىِٕذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهٗٓ اَحَدٌ ۙ
fa yauma`iżil lā yu'ażżibu 'ażābahū aḥad
Artinya : "Maka pada hari itu tidak ada seorang pun yang mengazab seperti azab-Nya (yang adil),"
وَّلَا يُوْثِقُ وَثَاقَهٗٓ اَحَدٌ ۗ
wa lā yụṡiqu waṡāqahū aḥad
Artinya : "dan tidak ada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya."
يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ
yā ayyatuhan-nafsul-muṭma`innah
Artinya : "Wahai jiwa yang tenang!"
ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ
irji'ī ilā rabbiki rāḍiyatam marḍiyyah
Artinya : "Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya."
فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ
fadkhulī fī 'ibādī
Artinya : "Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,"
وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْࣖ
wadkhulī jannatī
Artinya : "dan masuklah ke dalam surga-Ku."