Bacaan Sholat Idul Adha, Lengkap Arab Latin Beserta Artinya

4 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta Sholat Idul Adha adalah ibadah sunnah yang dilaksanakan setahun sekali pada 10 Dzulhijjah. Umat muslim dianjurkan melaksanakannya dengan khusyuk serta memahami bacaan sholat Idul Adha agar sesuai tuntunan Nabi.

Perbedaannya dengan sholat wajib terlihat pada jumlah takbir di rakaat pertama dan kedua. Karena itu, penting mengetahui urutan serta bacaan sholat Idul Adha supaya ibadah berjalan lancar dan benar.

Selain bernilai pahala, sholat ini juga mengajarkan pengorbanan dan ketaatan. Menyempurnakan tata cara beserta bacaan sholat Idul Adha menjadi wujud syukur sekaligus bentuk pengagungan kepada Allah.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan lengkap bacaan sholat Idul Adha.

Niat Sholat Idul Adha

Niat adalah pondasi utama dalam setiap ibadah, termasuk sholat Idul Adha. Niat diucapkan dalam hati sebelum takbiratul ihram, namun disunnahkan untuk melafalkannya secara lisan agar lisan membantu hati dan menghindari keraguan.

Mengutip buku berjudul Ushul Fikih Metode Ijtihad Hukum Islam (2017) oleh Agus Hermanto dan Rohmi Yuhani’ah, tujuan niat adalah disyariatkannya niat dalam setiap ibadah yaitu untuk membedakan antara ibadah dan perbuatan yang dilakukan biasa (bukan ibadah) dan untuk membedakan antara ibadah yang satu dengan yang lainnya. Waktu niat adalah pada saat melakukan awal dari ibadah yang dilakukan.

Terdapat beberapa variasi niat yang disesuaikan dengan posisi sholat, apakah sebagai imam, makmum, atau sholat sendiri (munfarid):

1. Niat Sholat Idul Adha untuk Sendiri (Munfarid)

"أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى"

Ushalli sunnatan li 'iidil adha rak‘ataini lillaahi ta‘aala

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah Ta'ala."

2. Niat Sholat Idul Adha sebagai Imam

"أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَى"

Ushallî sunnatan li 'îdil adlhâ rak‘ataini imâman lillâhi ta‘âlâ

Artinya: "Saya niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala."

3. Niat Sholat Idul Adha sebagai Makmum

"أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى"

Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ rak‘ataini mustaqbilal qiblati ma’mûman lillâhi ta‘âlâ

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Imam Ar-Ramli dalam kitab Nihayatul Muhtaj menyatakan bahwa melafalkan niat menjelang takbir disunahkan. Hal ini bertujuan agar lisan dapat membantu kekhusyukan hati, menjauhkan dari was-was, dan sebagai bentuk kehati-hatian karena ada perbedaan pendapat ulama mengenai kewajiban melafalkan niat.

Tata Cara Sholat Idul Adha

Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal Kalamuna, Vol. 3. No. 1, Januari 2022, bacaan-bacaan dalam shalat memiliki makna yang dalam dan filosofis yang sangat indah.

Hal ini menjadi suatu hal yang menarik untuk digali dan dipelajari untuk mendukung upaya peningkatan kualitas shalat. Penguasaan bacaan shalat tentunya mencakup ilmu-ilmu Bahasa Arab yang komprehensif yang mencakup ilmu bunyi (ashwat), bentuk (sharaf), struktur (nahwu), dan makna (dilalah).

Berikut ini tata cara sholat Idul Adha beserta bacaannya:

1. Niat Sholat Idul Adha

Dilafalkan di dalam hati ketika takbiratul ihram:

Ushallī sunnatan ‘Īdil Adhā rak‘ataini ma’mūman lillāhi ta‘ālā (Aku niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala).

Jika jadi imam: ... imāman lillāhi ta‘ālā.

2. Takbiratul Ihram & Doa Iftitah (Kabîrô)

Setelah takbiratul ihram, baca doa iftitah berikut:

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ.

Allāhu akbaru kabīrā, wal-ḥamdu lillāhi katsīrā, wa subḥānallāhi bukratan wa aṣīlā. Innī wajjahtu wajhiya lilladzī faṭara as-samāwāti wal-arḍa ḥanīfan musliman wa mā anā minal musyrikīn. Inna ṣalātī wa nusukī wa maḥyāya wa mamātī lillāhi rabbil-‘ālamīn, lā syarīka lahu wa bidzālika umirtu wa anā minal-muslimīn.

Artinya: “Allah Maha Besar dengan kebesaran-Nya, segala puji hanya bagi Allah yang banyak, Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang. Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang menciptakan langit dan bumi, dengan penuh ketundukan, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan itu aku diperintahkan, dan aku termasuk orang-orang muslim.”

3. Rakaat Pertama

  • Setelah doa iftitah, imam membaca takbir tambahan 7 kali, makmum mengikuti dengan mengangkat tangan.
  • Di antara takbir, disunnahkan membaca: Subḥānallāhi wal-ḥamdu lillāhi wa lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.
  • Setelah itu imam membaca Surat Al-Fatihah, disunnahkan membaca Surah Al-A'la (Surah ke-87) atau Surah Qaf (Surah ke-50).
  • Ruku’, i‘tidal, sujud, duduk, hingga berdiri rakaat kedua seperti biasa.

4. Rakaat Kedua

  • Setelah berdiri, imam membaca takbir tambahan 5 kali.
  • Di antara takbir, bacaan sama seperti di rakaat pertama.
  • Setelah itu, imam membaca Al-Fatihah, selanjutnya disunnahkan membaca Surah Al-Ghasyiyah (Surah ke-88) atau Surah Al-Qamar (Surah ke-54).
  • Ruku’, i‘tidal, sujud, tasyahud akhir, lalu salam.

5. Khutbah Idul Adha

Setelah salam, imam menyampaikan khutbah dua kali dengan duduk sebentar di antaranya. Dalam khutbah ini biasanya dijelaskan makna kurban, syiar, dan ketakwaan.

Memahami Takbir Tambahan (Zawaid) dan Dzikirnya

Salah satu kekhasan sholat Idul Adha yang membedakannya dari sholat fardhu adalah adanya takbir tambahan atau takbir zawaid. Pada rakaat pertama, terdapat tujuh kali takbir setelah takbiratul ihram dan doa iftitah. Sementara itu, pada rakaat kedua, terdapat lima kali takbir setelah takbir intiqal (takbir berdiri dari sujud).

Menurut Al-Sijistāni, Abu Dāwūd Sulaimān bin al-Asy’aṡ bin Ishāk Sunan Abi Dāwūd (2009) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di NUKHBATUL ‘ULUM : Jurnal Bidang Kajian Islam Vol. 6, No. 2 (2020), takbir zawāid merupakan salah satu sunah yang menjadi penyempurna ibadah salat Id dan dianjurkan untuk dikerjakan menurut para ulama lantaran banyak riwayat yang menyebutkannya.

Hadis yang paling terkenal tentang takbir zawāid adalah hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Amr bin ʿĀsh ra: "Takbir pada salat Idul fitri itu terdiri dari tujuh kali takbir di rakaat pertama dan lima kali di rakaat kedua selain takbiratulihram."

Setiap takbir tambahan tersebut, disunnahkan untuk membaca dzikir. Dzikir ini berfungsi sebagai jeda dan penguat kekhusyukan, mengingatkan kita akan kebesaran Allah SWT. Dzikir yang umum dibaca di antara takbir tambahan adalah:

"سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ."

(Subhânallâhi walhamdu lillâhi walâ ilâha illallâhu wallâhu akbar.) Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar.”

Ada juga versi lain yang bisa dibaca, seperti:

"Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila." Pembacaan dzikir ini menambah nilai ibadah dan kesempurnaan bacaan sholat Idul Adha.

Sumber:

- Buku berjudul Ushul Fikih Metode Ijtihad Hukum Islam (2017) oleh Agus Hermanto dan Rohmi Yuhani’ah

- Kajian berjudul Bacaan-Bacaan dalam Shalat(Kajian Bahasa dan Nilai-Nilai Pendidikan) dipublikasikan di Jurnal Kalamuna, Vol. 3. No. 1, Januari 2022

- Kajian berjudul Takbir Zawāid dalam Salat Id Perspektif K.H. Lanre Said Al-Bugisi dipublikasikan di NUKHBATUL ‘ULUM : Jurnal Bidang Kajian Islam Vol. 6, No. 2 (2020)

Q & A Seputar Topik

Apa niat bacaan sholat Idul Adha? 

Niat sholat Idul Adha dibaca dalam hati sebelum takbiratul ihram, misalnya: “Ushalli sunnatan li ‘idil adha rak‘ataini ma’muman lillahi ta‘ala.”

Bagaimana bacaan doa iftitah dalam sholat Idul Adha? 

Doa iftitah yang biasa dibaca adalah versi panjang, yaitu “Allahu akbar kabīra walhamdulillāhi kathīra...” hingga selesai, sesuai sunnah Rasulullah.

Berapa kali takbir tambahan pada bacaan sholat Idul Adha? 

Pada rakaat pertama ada tujuh kali takbir setelah takbiratul ihram, sedangkan rakaat kedua ada lima kali takbir sebelum membaca Al-Fatihah.

Apa surat yang dianjurkan dibaca setelah Al-Fatihah?

Rasulullah SAW menganjurkan membaca Surat Al-A‘la pada rakaat pertama dan Surat Al-Ghāsyiyah pada rakaat kedua. Namun, surat lain juga boleh dibaca.

Apakah ada bacaan khusus setelah sholat Idul Adha selesai?

Setelah sholat, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Adha. Selain itu, umat dianjurkan memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tahlil sebagai syiar hari raya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |