Liputan6.com, Jakarta - Maulid Al Barzanji menjadi salah satu kitab maulid paling populer di Indonesia. Kitab ini berisi kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW serta puji-pujian kepadanya. Sebelum membacanya, umat Islam biasanya memulai dengan Bacaan Tawasul Al Barzanji dan Profil Pengarangnya sebagai bentuk penghormatan.
Dalam tradisi masyarakat Muslim, terutama di Indonesia, Bacaan Tawasul Al Barzanji dan Profil Pengarangnya menjadi bagian penting untuk membuka rangkaian pembacaan maulid. Tawasul ini berisi doa dan hadiah Al-Fatihah kepada Rasulullah SAW, keluarganya, sahabat, para wali, hingga pengarang Maulid Al Barzanji.
Teks Tawasul Al Barzanji biasanya dibaca dengan penuh khidmat. Bacaan tersebut ditulis dalam bahasa Arab, dilengkapi transliterasi Latin agar mudah diamalkan, serta terjemahannya supaya lebih dipahami.
Kitab Al Barzanji sendiri disusun oleh Sayyid Ja’far bin Hasan Al-Barzanji, seorang ulama besar dari Madinah yang masih keturunan Rasulullah SAW. Nama Barzanji dinisbatkan pada kampung asal keluarganya di Barzanjiyah, wilayah Kurdistan.
Dalam membaca Maulid Al Barzanji ada tata cara yang harus dipenuhi. Di antaranya adalah mengawalinya dengan pembacaan tawasul.
Tawasul Maulid Al Barzanji berisi pembacaan fatihah yang dihadiahkan kepada Rasulullah SAW, keluarganya, sahabatnya, pengarang Maulid Al Barzanji, para wali, guru-guru, dan orang-orang yang sudah meninggal.
Teks Tawasul Maulid Al Barzanji
Di artikel ini akan disajikan teks Tawasul Maulid Al Barzanji berbahasa Arab dilengkapi dengan tulisan Latin dan terjemahannya.
Bacaan tawasul sebelum memulai membaca Maulid Al Barzanji ini singkat, sehingga memudahkan bagi pemula untuk membacanya.
Teks Tawasul Maulid Al Barzanji Arab
الْفَاتِحَةُ إِلَى حَضْرَةِ رَسُولِ اللّٰهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ وَآلِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ وَأهْلِ بَيْتِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ وَأَصْحَابِهِ الْأكْرَمِينَ، وَسَائِرِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ وَالْمَلَاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِينَ وَعِبَادِ اللّٰهِ الصَّالِحِينَ، ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحٍ جَمِيعِ سَادَاتِنَا آلِ بَاعَلَوِيْ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرَضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا.
ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ وَالِدِينَا وَمَنِ انْتَسَبَ إِلَيْنَا وَمَشَايِخِنَا وَأَمْوَاتِنَا خَاصَّةً وَأَمْوَاتِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً، وَخُصُوصًا إِلَى رُوْحِ السَّيِّدِ جَعْفَرَ بْنِ حَسَنٍ البَرْزَنْجِيْ، ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ جَمِيعِ أَصْحَابِ الْمَوَالِدِ وَأُصولِهِمْ وَفُرُوعِهِمْ أَنَّ اللهَ يَتَغَشَّاهُمْ بِالرَّحْمَةِ وَالْمَغْفِرَةِ وَيُسْكِنُهُمُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِهِ وَيَنْفَعُنَا بِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَعُلُومِهِمْ وَنَفَحَاتِهِمْ فِي الدِّينِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ. الْفَاتِحَةُ
Teks Tawasul Maulid Al Barzanji Latin
Alfatihah ila hadroti Rosulillahi Sayyidina Muhammadin shollalloohu 'alaihi wasallam wa aalihii wa azwaajihii wa dzurriyyatihii wa ahli baytihit-thoyyibiina at-thoohiriina wa ash-haabihil akromiina wa saa-iril anbiyaa-i wal mursaliin wal malaaikatil muqorrobin wa ibadillaahis sholihiin, tsumma ila arwaahi jamii-'i saadatinaa aali Ba 'Alawy min masyaariqil ardhi ilaa maghooribihaa barriha wa bahrihaa.
Tsumma ila arwaahi waalidiinaa waman intasaba ilainaa wa masyaayikhinaa wa amwaatinaa khoosh-shotan wa amwaatil muslimiina 'aammatan, wa khushushon ila ruhis Sayyid Ja'far bin Hasan Al Barzanji, tsumma ila arwaahi jamii-'i ash-haabil mawaalid, wa ushuulihim wa furuu'ihim annallooha yataghosy-syaahum birrohmati wal maghfiroti wa yuskinuhumul jannata birohmatihii wa yanfa'una bi asroorihim wa anwaarihim wa 'uluumihim wa nfahaatihim fid-diini wad dun-yaa wal aakhiroh, Al Fatihah.
Terjemahan Tawasul Maulid Al Barzanji
Al-Fatihah kehadirat Rasulullah SAW, junjungan kita Muhammad SAW, istri-istrinya, keturunannya, keluarganya yang baik dan suci, para sahabatnya yang terhormat, semua Nabi dan Rasul, malaikat-malaikat terdekat dan hamba-hamba Allah yang shalih, kemudian kepada ruh seluruh tuan kami, keluarga Ba'alawi, dari timur bumi ke barat, darat dan laut.
Kemudian kepada ruh kedua orang tua kami dan orang-orang yang bernasab kepada kami dan para guru kami dan orang-orang mati di antara kami pada khususnya dan orang-orang mati dari kaum Muslim pada umumnya, dan pada khususnya Sayyid Ja'far bin Hasan Al-Barzanji, dan kemudian kepada ruh seluruh pemilik Maulid, asal-usul mereka dan keturunan mereka, bahwa Allah melingkupi mereka dengan rahmat dan pengampunan dan menempatkan mereka di surga dengan rahmat-Nya, dan memberi manfaat kepada kami dengan rahasia, cahaya, ilmu, dan inspirasi mereka dalam agama, dunia ini, dan akhirat, Al fatihah.
Demikianlah bacaan Tawasul Maulid Al Barzanji Arab Latin dan artinya yang dapat Anda amalkan.
Sejarah Kitab Al Barzanji
Awalnya, kitab ini diberi judul ‘Iqd al-Jawahir atau “Untaian Permata.” Namun, masyarakat lebih mengenalnya sebagai Maulid Al Barzanji. Kitab ini berisi syair dan prosa indah yang menceritakan perjalanan hidup Rasulullah SAW, mulai dari kelahiran, masa kecil, hingga wafatnya.
Menurut literatur klasik, kitab ini disusun dalam konteks syiar Islam, menghadirkan nilai sastra yang tinggi sekaligus sarana dakwah. Penggunaan bahasa puitis membuat kitab ini bertahan lama dan dibaca di banyak negara, termasuk Indonesia.
Tradisi membaca Maulid Al Barzanji tersebar luas di pesantren, masjid, hingga acara keluarga. Puncaknya biasanya berlangsung pada bulan Rabiul Awal, bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Di Indonesia, pembacaan kitab ini sering diiringi hadrah atau rebana, sehingga suasananya lebih semarak dan penuh rasa cinta kepada Rasulullah SAW.
Bacaan Tawasul Sebelum Membaca
Bacaan tawasul dalam Maulid Al Barzanji diawali dengan pembacaan surat Al-Fatihah yang dihadiahkan kepada Rasulullah SAW, keluarganya, para sahabat, ulama, wali, guru, serta umat Muslim yang telah wafat.
Secara khusus, bacaan ini juga menghadiahkan doa kepada ruh pengarang kitab, yakni Sayyid Ja’far bin Hasan Al-Barzanji. Harapannya, Allah memberikan rahmat dan ampunan kepada mereka serta menjadikan doa ini sebagai wasilah keberkahan bagi pembacanya.
Contoh teks tawasul Al Barzanji ditulis lengkap dalam bahasa Arab, transliterasi Latin, dan terjemahan. Hal ini memudahkan umat Islam dari berbagai kalangan untuk mengamalkannya.
Tradisi tawasul ini diyakini memperkuat ikatan spiritual umat dengan Rasulullah SAW dan para ulama pewaris ilmunya.
Profil Sayyid Ja’far bin Hasan Al-Barzanji
Sayyid Ja’far bin Hasan lahir sekitar tahun 1690 M dan wafat tahun 1766 M. Ia merupakan seorang hakim dari madzhab Maliki yang hidup di Madinah. Selain dikenal sebagai ulama, ia juga sastrawan ulung yang berhasil mengabadikan kisah Nabi Muhammad SAW dalam bentuk syair.
Ia berasal dari keluarga keturunan Nabi Muhammad SAW melalui jalur Imam Musa Al-Kazim, salah satu cicit Imam Ali dan Sayyidatina Fatimah. Silsilahnya menunjukkan bahwa ia adalah bagian dari keluarga besar yang dikenal karena keilmuan dan kesalehan.
Kitab Maulid Al Barzanji menjadi karya monumentalnya. Hingga kini, kitab ini masih diajarkan, dibaca, dan dilestarikan di banyak tempat, khususnya di dunia pesantren.
Kekuatan bahasa dan kedalaman spiritual dalam karyanya menjadikan nama Sayyid Ja’far bin Hasan tetap harum hingga kini.
Bacaan Tawasul Al Barzanji di Indonesia
Di Nusantara, bacaan tawasul sebelum membaca Maulid Al Barzanji sudah menjadi tradisi turun-temurun. Biasanya, acara dimulai dengan tawasul, dilanjutkan pembacaan syair Barzanji, lalu ditutup doa.
Acara ini tidak hanya sebagai peringatan kelahiran Nabi, tetapi juga sebagai bentuk syukur, doa bersama, serta penguat rasa cinta umat Islam kepada Rasulullah SAW.
Kitab ini menjadi sarana dakwah yang efektif karena mudah diterima oleh masyarakat lintas generasi.
Nilai Sastra dan Dakwah
Selain sebagai teks keagamaan, Maulid Al Barzanji dinilai memiliki nilai sastra tinggi. Pemilihan kata, metafora, dan irama bacaan membuatnya enak dilantunkan.
Sastrawan Islam menilai bahwa kitab ini bukan hanya sejarah, tetapi juga karya seni tulis yang mencerminkan kecintaan seorang ulama kepada Nabi Muhammad SAW.
Inilah alasan mengapa kitab ini tidak pernah lekang oleh waktu, meski sudah berabad-abad usianya.
Dapat disimpulkan bahwa Bacaan Tawasul Al Barzanji dan Profil Pengarangnya menjadi dua hal penting yang saling terkait. Tawasul adalah pintu pembuka dalam membaca Maulid, sementara pengenalan profil pengarangnya menambah pemahaman terhadap nilai sejarah dan spiritual kitab tersebut.
Kitab Al Barzanji akan terus menjadi warisan berharga, tidak hanya sebagai bacaan maulid, tetapi juga sebagai karya sastra Islam yang abadi.
Daftar Sumber:
Kitab Maulid Al Barzanji
M. Syukron Maksum, Maulid al-Barzanji: Untaian Syair Indah untuk Berbagai Acara
M. Saleh, Kitab Shalawat Terlengkap Sepanjang Masa
Artikel dan kajian keislaman di pesantren Nusantara
People Also Ask
1. Apa isi dari Bacaan Tawasul Al Barzanji? Isi tawasul adalah doa hadiah Al-Fatihah untuk Rasulullah SAW, keluarganya, sahabat, ulama, serta pengarang Maulid Al Barzanji.
2. Siapa pengarang Maulid Al Barzanji? Pengarangnya adalah Sayyid Ja’far bin Hasan Al-Barzanji, ulama keturunan Rasulullah SAW yang hidup di Madinah.
3. Mengapa kitab ini dinamakan Al Barzanji? Nama itu dinisbatkan pada kampung asal keluarga pengarang, yaitu Barzanjiyah di Kurdistan.
4. Kapan Maulid Al Barzanji biasanya dibaca di Indonesia? Kitab ini dibaca setiap malam Jumat dan lebih sering pada bulan Rabiul Awal.
5. Apa keistimewaan Maulid Al Barzanji? Keistimewaannya terletak pada perpaduan antara sejarah Nabi dan keindahan sastra dalam bentuk syair dan prosa.