Liputan6.com, Jakarta - Sejarah masuknya Islam ke Indonesia memunculkan berbagai teori, termasuk teori Persia yang memiliki bukti-bukti kuat. Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui jalur perdagangan dari Persia (Iran) pada abad ke-13.
Bukti Teori Persia masuknya Islam di Indonesia menunjukkan adanya pengaruh budaya Syiah dalam penyebaran agama Islam di Nusantara. Kesamaan ritual keagamaan dan sistem penulisan Arab menjadi indikator penting dalam mendukung teori ini.
Menurut buku Nuansa Kajian Tasawuf dan Budaya Lokal karya Sokhi Huda dan Ghozi, teori Persia didukung oleh P.A. Husein Jayadiningrat dan M. Dahlan Mansur yang meyakini Islam masuk ke Indonesia dibawa kaum Syiah melalui jalur perdagangan dari Persia.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (28/8/2025).
Kenali Teori Persia
Teori Persia merupakan salah satu hipotesis yang menjelaskan bagaimana Islam masuk ke Indonesia melalui pengaruh budaya dan perdagangan dari Persia (Iran). Teori ini berlandaskan pada maraknya paham Syiah pada awal masuknya Islam ke Indonesia dan kesamaan tradisi yang berkembang di masyarakat.
Bukti Teori Persia masuknya Islam di Indonesia dapat ditemukan melalui berbagai aspek budaya dan keagamaan yang memiliki kemiripan dengan tradisi Persia. Para pendukung teori ini meyakini bahwa Islam masuk ke Indonesia dari Persia yang singgah di Gujarat pada abad ke-13, sebagaimana dijelaskan dalam buku Sejarah Indonesia: Masuknya Islam hingga Kolonialisme karya Ahmad Fakhri Hutauruk.
Latar belakang munculnya teori ini didasarkan pada bukti-bukti arkeologis dan budaya yang menunjukkan pengaruh kuat tradisi Syiah Persia di Indonesia. Kesamaan sistem penulisan, ritual keagamaan, dan tradisi masyarakat menjadi dasar utama para ahli dalam mengembangkan teori ini.
Teori Persia juga didukung oleh temuan-temuan sejarah yang menunjukkan adanya hubungan perdagangan dan budaya antara Persia dengan wilayah Nusantara pada masa lampau. Penggunaan gelar dan sistem pemerintahan yang mirip dengan Persia menjadi indikator penting dalam mendukung validitas teori ini.
Bukti-Bukti Utama yang Menguatkan Teori Persia
Berbagai bukti sejarah dan budaya memperkuat argumentasi bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui pengaruh Persia. Bukti-bukti ini mencakup aspek ritual keagamaan, sistem penulisan, dan tradisi masyarakat yang memiliki kesamaan dengan budaya Persia.
1. Peringatan 10 Muharram atau Asyura
Salah satu bukti paling kuat adalah adanya peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai peringatan Syiah atas syahidnya Hussein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad SAW. Masyarakat Indonesia pada masa itu membuat bubur Syura dalam memperingati peristiwa tersebut, yang merupakan tradisi khas Syiah Persia.
2. Upacara Tabuik atau Tabut
Menurut buku Sumatera Utara dalam Periodisasi karya Lister Eva Simangunsong, kesamaan budaya masyarakat terlihat dari upacara Tabuik atau Tabut di Sumatera Barat dan Jambi. Upacara ini memiliki kemiripan dengan tradisi peringatan Asyura di Persia yang melibatkan prosesi keranda atau replika makam Hussein.
3. Sistem Penulisan dan Kaligrafi
Penggunaan istilah bahasa Iran dalam mengeja huruf Arab untuk tanda-tanda bunyi harakat dalam Al-Qur'an turut memperkuat bukti Teori Persia masuknya Islam di Indonesia. Kesamaan seni kaligrafi pahat pada batu-batu nisan juga menunjukkan pengaruh gaya Persia dalam seni Islam Indonesia.
4. Kesamaan Ajaran Sufi
Adanya kesamaan ajaran sufi yang dianut oleh Syaikh Siti Jenar dengan sufi Iran yakni Al Hallaj menjadi bukti penting. Kedua tokoh sufi ini memiliki pemahaman dan ajaran yang serupa, menunjukkan adanya transmisi pengetahuan sufi dari Persia ke Indonesia.
5. Penggunaan Gelar Syah
Pemakaian gelar Syah yang biasa digunakan di Persia juga pernah digunakan oleh raja-raja di Aceh. Menurut Miftakhuddin dalam buku Sejarah Peradaban Dunia Lengkap, hal ini mengasumsikan adanya kesamaan budaya masyarakat Indonesia dengan Persia pada masa itu.
6. Kesamaan Mazhab Syafi'i
Bukti sejarah lain adalah pengakuan umat Islam Indonesia yang mayoritas bermazhab Syafi'i sama dengan mazhab muslim Malabar. Sebagaimana dikutip dari buku Sejarah Peradaban Islam karya Suyuthi Pulungan, kesamaan mazhab ini menunjukkan jalur penyebaran Islam yang sama.
Tokoh-Tokoh Pendukung Teori Persia
Para ahli sejarah yang mendukung teori Persia memiliki argumentasi yang kuat berdasarkan penelitian mendalam tentang pengaruh budaya Persia di Indonesia. Tokoh-tokoh ini mengembangkan teori berdasarkan bukti-bukti arkeologis dan budaya yang ditemukan di berbagai wilayah Indonesia.
P.A. Husein Jayadiningrat merupakan salah satu tokoh utama yang mendukung teori ini dengan menganalisis kesamaan budaya dan tradisi antara Persia dan Indonesia. Penelitiannya mengungkap berbagai aspek budaya yang menunjukkan pengaruh kuat Persia dalam penyebaran Islam di Nusantara.
M. Dahlan Mansur juga memberikan kontribusi penting dalam pengembangan teori Persia melalui kajiannya terhadap aspek-aspek keagamaan dan budaya. Analisisnya terhadap tradisi Syiah di Indonesia menjadi dasar penting dalam memahami jalur masuknya Islam dari Persia.
Dikutip dari Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia karya Adi Sudirman, para pendukung teori Persia menggunakan pendekatan multidisipliner dalam menganalisis bukti-bukti sejarah. Mereka tidak hanya mengandalkan sumber tertulis, tetapi juga mengkaji aspek arkeologis, budaya, dan linguistik untuk memperkuat argumentasi mereka.
Analisis Perbandingan dengan Teori Lain
Teori Persia memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari teori-teori lain tentang masuknya Islam ke Indonesia. Perbandingan dengan teori Gujarat, Arab, dan China menunjukkan kekhasan dan kelebihan masing-masing pendekatan dalam menjelaskan fenomena sejarah ini.
Berbeda dengan teori Gujarat yang menekankan pada jalur perdagangan melalui India, bukti Teori Persia masuknya Islam di Indonesia lebih fokus pada aspek budaya dan keagamaan Syiah. Teori Persia memberikan penjelasan yang lebih komprehensif tentang tradisi-tradisi lokal yang memiliki akar dalam budaya Persia.
Teori Arab menekankan pada peran langsung bangsa Arab dalam penyebaran Islam, sementara teori Persia mengakui adanya perantara budaya yang memberikan warna khusus pada Islam Indonesia. Keunikan Islam Indonesia yang sinkretis dengan budaya lokal dapat dijelaskan melalui pendekatan teori Persia.
Menurut analisis dalam buku Awal Mula Muslim di Bali Kampung Loloan Jembrana karya Bagenda Ali, teori Persia memberikan kontribusi penting dalam memahami keragaman Islam Indonesia. Pengaruh Syiah Persia memberikan nuansa tersendiri yang berbeda dengan Islam Sunni yang dominan di wilayah lain.
Kritik dan Kelemahan Teori Persia
Meskipun memiliki bukti-bukti yang kuat, teori Persia juga menghadapi berbagai kritik dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Para kritikus menunjukkan beberapa aspek yang masih memerlukan penjelasan lebih lanjut untuk memperkuat validitas teori ini.
- Salah satu kelemahan utama terletak pada ketidakpastian waktu masuknya Islam melalui jalur Persia.
Jika dikaitkan dengan perkembangan politik di Timur Tengah pada masa itu, pengaruh Persia yang signifikan baru muncul setelah periode tertentu, sehingga sulit menentukan kapan tepatnya pengaruh ini mulai masuk ke Indonesia.
- Kritik lain berkaitan dengan kurangnya bukti arkeologis yang secara langsung menghubungkan Indonesia dengan Persia pada periode awal penyebaran Islam.
Meskipun terdapat kesamaan budaya, hubungan kausal yang langsung antara keduanya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Dikutip dari Serba-serbi Pendidikan Islam karya Ihsan Harun, beberapa ahli juga mempertanyakan kemungkinan bahwa kesamaan budaya tersebut merupakan hasil dari perkembangan paralel atau pengaruh tidak langsung, bukan bukti langsung dari penyebaran Islam oleh orang Persia. Bukti Teori Persia masuknya Islam di Indonesia masih memerlukan dukungan data yang lebih komprehensif.
Daftar Sumber
- Huda, Sokhi dan Ghozi. Nuansa Kajian Tasawuf dan Budaya Lokal
- Hutauruk, Ahmad Fakhri. Sejarah Indonesia: Masuknya Islam hingga Kolonialisme
- Simangunsong, Lister Eva. Sumatera Utara dalam Periodisasi
- Miftakhuddin. Sejarah Peradaban Dunia Lengkap
- Pulungan, Suyuthi. Sejarah Peradaban Islam
- Sudirman, Adi. Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia
- Ali, Bagenda. Awal Mula Muslim di Bali Kampung Loloan Jembrana
- Harun, Ihsan. Serba-serbi Pendidikan Islam
- Husain, Sarkawi B. Sejarah Masyarakat Islam Indonesia
- mtsnpematangsiantar.sch.id
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa yang dimaksud dengan Teori Persia dalam masuknya Islam ke Indonesia?
Teori Persia adalah hipotesis yang menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui pengaruh budaya dan perdagangan dari Persia (Iran) pada abad ke-13, dibawa oleh kaum Syiah melalui jalur perdagangan yang berasal dari Persia.
2. Siapa tokoh-tokoh yang mendukung Teori Persia?
Tokoh-tokoh utama yang mendukung Teori Persia antara lain P.A. Husein Jayadiningrat, M. Dahlan Mansur, dan Umar Amir Husen yang mengembangkan teori ini berdasarkan bukti-bukti budaya dan keagamaan.
3. Apa bukti utama yang mendukung Teori Persia masuknya Islam di Indonesia?
Bukti utama meliputi peringatan 10 Muharram atau Asyura, upacara Tabuik di Sumatera, kesamaan sistem penulisan Arab, kesamaan ajaran sufi, penggunaan gelar Syah, dan kesamaan mazhab Syafi'i dengan muslim Malabar.
4. Bagaimana pengaruh Syiah Persia terlihat dalam budaya Indonesia?
Pengaruh Syiah Persia terlihat dalam tradisi peringatan Asyura, pembuatan bubur Syura, upacara Tabut, sistem mengeja huruf Arab menggunakan istilah Persia, dan kesamaan ajaran tasawuf antara Syaikh Siti Jenar dengan Al Hallaj.
5. Apa kelemahan dari Teori Persia?
Kelemahan teori ini terletak pada ketidakpastian waktu yang tepat, kurangnya bukti arkeologis langsung yang menghubungkan Indonesia dengan Persia, dan kemungkinan bahwa kesamaan budaya merupakan hasil perkembangan paralel.
6. Bagaimana Teori Persia dibandingkan dengan teori masuknya Islam lainnya?
Teori Persia berbeda dari teori Gujarat yang menekankan jalur perdagangan India, teori Arab yang fokus pada peran langsung bangsa Arab, dan teori China yang melihat pengaruh budaya Tiongkok dalam penyebaran Islam di Indonesia.
7. Apa relevansi Teori Persia dalam konteks Islam Indonesia modern?
Teori Persia membantu menjelaskan keragaman tradisi Islam Indonesia, memberikan perspektif historis tentang pluralitas Islam Nusantara, dan menjadi dasar pemahaman proses akulturasi dan sinkretisme dalam penyebaran Islam di Indonesia.

2 months ago
25
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1610100/original/023138600_1496212189-Ramadan-20174.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975686/original/001020200_1729565914-nama-sahabat-nabi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/741885/original/078093900_1411557971-Ziarah-Gunung-Uhud.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3120399/original/060326300_1588698008-syed-muizur-MrRUgFfSjBA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401985/original/063466500_1762233670-ilustrasi_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2397600/original/021060800_1541051347-embers-142515_960_720.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403562/original/069333200_1762330737-doa_penenang_hati.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403290/original/022871300_1762323039-Anjing.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403399/original/043952100_1762326172-membaca_doa_setelah_belajar.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403225/original/009668300_1762321820-Hajar_Aswad.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403116/original/098441200_1762317300-Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402980/original/045616400_1762313330-Grup_musik_Timur_Tengah__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402969/original/091132600_1762312803-cincin_emas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5086670/original/010622200_1736404465-1736397368003_perbedaan-antara-nabi-dan-rasul-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1474232/original/040480600_1484617421-Wisata-Laut-Merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5134162/original/012917000_1739593072-1739590048291_arti-doa-sholat-dhuha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5061590/original/072378300_1734874466-Imam_Syafi_i.jpg)






















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270335/original/056977800_1751427256-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__14_.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5064764/original/069011000_1735030219-bansos_akhir_tahun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161848/original/042811500_1741848433-hq720__11_.jpg)