Liputan6.com, Jakarta - Cara bertaubat kepada Allah SWT kerapkali dikaitkan dengan doa taubat dan sholat taubat. Padahal, amalan dan ritual ini hanyalah salah satunya. Ada berbagai syarat lain yang membuat taubat seseorang diterima.
Meski begitu, Allah Maha Pengampun, yang pasti akan menerima taubat hamba-Nya. Janji Allah untuk mengampuni yang berusaha meraihnya dengan taubat termaktub dalam Al-Qur'an Surat Az-Zumar ayat 53, yang artinya.
“Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53).
Oleh karena itu, sebagai umat Islam kita perlu mengetahui cara bertaubat kepada Allah SWT sebagaimana dicontohkan Rasulullah. Di antaranya adalah melakukan taubat nasuha, sholat taubat dan berdoa. Berikut uraiannya.
Taubat Nasuha
Cara bertaubat kepada Allah adalah dengan melakukan taubat nasuha (taubatan-nasuuha). Syekh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd dalam Buku Cara Beratubat Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah menjelaskan, pengertian dari taubat nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, kejujuran, kemurnian, dan ketulusan dengan alasan hanya Allah SWT, serta terbebas dari cacat dan cela.
1. Secepatnya Bertaubat
Hendaknya muslim melakukan taubat nasuha terhadap semua jenis dosa yang telah dilakukan. Sebab, dengan taubat nasuha, seseorang akan dibersihkan dari segala dosa yang telah dilakukan.
2. Komitmen Kuat untuk Tidak Kembali Melakukan Dosa yang Sama
Menurut Syekh Ibrahim al-Hamd Taubat nasuha mewajibkan seseorang menggabungkan antara keinginan kuat untuk menjauhi atau tidak kembali melakukan dosa tersebut. Taubat nasuha harus dilakukan tanpa menyisakan keraguan dan penyesalan dalam hati pelakunya serta penundaan pelaksanaannya.
3. Taubat Hanya karena Takut Allah, Bukan Duniawi
Taubat dilakukan semata karena perasaan takut dan khawatir akan Allah SWT dan azab yang mungkin datang serta adanya keinginan untuk mendapatkan kenikmatan berada di sisi-Nya. Bukan karena tuntutan dunia seperti demi menjaga kewibawaan, kedudukan, dan kepemimpinan, serta alasan lainnya yang bersifat keduniawian yang selain alasan untuk Allah SWT semata.
Ibn Qayyim Al-Jauziyyah dalam Kitab Madaarijus Saalikiin, semua dosa-dosa yang pernah dilakukan akan diampuni oleh Allah SWT melalui taubat nasuha. Dengan catatan prasyarat seperti disebut di atas.
"Apabila ia mempercantik taubatnya, Allah SWT akan menggantikan semua kejelekan yang pernah dilakukannya dengan kebaikan-kebaikan yang banyak," demikian penjelasan kitab tersebut.
Pendapat yang sama juga dikemukakan Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari.
Cara Taubat Nasuha
Muhammad Nasrullah dalam buku Ibadah-ibadah Paling Terhormat Bagi Pelaku Maksiat menjelaskan, tata cara taubat nasuha.
1. Berhenti dari perbuatan dosa ataupun menghindari penyebabnya
3. Melakukan kewajiban sebagai Muslim: Melaksanakan perintah Allah SWT, Khususnya dalam hal melaksanakan perintah-Nya dalam urusan sholat dan puasa, maka setelah bertaubat bisa mulai diqadha jika sebelumnya sempat tidak mengerjakan
2. Melakukan sholat taubat dan berdoa memohon ampunan Allah SWT
3. Menyesali sepenuhnya dan ikhlas akan perbuatan dosa yang telah dilakukan
4. Berjanji untuk tidak mengulanginya kembali dengan sungguh-sungguh
Tata Cara Sholat Taubat
Dalam Buku Risalah Tuntunan Sholat (Dilengkapi Dzikir dan Doa-Doa Mustajabah), Ustadz Abu Quro menjelaskan tata cara sholat taubat. Sholat taubat dilakukan dua rakaat dan bisa diulang per 2 rakaat satu salam. Dengan demikian, sholat taubat bisa dilakukan 2, 4 rakaat dan seterusnya.
Adapun pelaksanaan sholat taubat tak berbeda dengan sholat wajib atau sunnah lainnya.
Niat Salat Taubat Nasuha
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatat-taubati rak'ataini lillaahi ta'aalaa. Allahu akbar
Artinya: "Saya niat salat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta'ala. Allahu akbar."
Berikut tata cara sholat taubat nasuha yang benar:
1. Niat sholat taubat nasuha.
2. Takbiratul ihram.
3. Membaca doa iftitah (sunnah).
4. Membaca suart Al-Fatihah.
5. Membaca surat dari Alquran.
6. Rukuk (membaca tasbih rukuk tiga kali).
7. I’tidal (membaca doa I’tidal).
8. Sujud (membaca tasbih sujud tiga kali).
9. Duduk di antara dua sujud (membaca dia ‘robbighfirlii warhamnii…’)
10. Sujud kedua. (membaca tasbih sujud tiga kali).
11. Bangun melanjutkan rakaat kedua seperti urutan di atas sampai yang ke 10.
12. Tasyahud akhir (membaca tasyahud akhir).
13. Salam.
Dilanjutkan doa memohon ampunan
Doa Setelah Sholat Taubat Nasuha
1. Doa Taubat Nasuha-Istighfar
Doa setelah sholat taubat diawali dengan istighfar
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم الَّذِي لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
"Astaghfirullaahal'adziim, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaiih"
Artinya: "Saya mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tiada Tuhan melainkan hanya Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Aku bertaubat kepada Nya."
2. Doa Taubat Nasuha-Sayyidul Istighfar
Setelah itu, dapat dilanjutkan dengan membaca sayyidul istighfar berikut ini:
اللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآاِلهَ اِلَّااَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَناَ عَبْدُكَ وَأَناَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ من شَرِّمَاصَنَعْتَ. اَبُوْءُلَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَي وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ
"Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana'abduka wa ana'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu a'uudzubika min syarri maa shana'tu. Abuu ulaka bini'matika 'alayya wa abuu u bidzanbi fahghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta."
Artinya: "Wahai Tuhan, Engkau adalah Tuhanku, tiada yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Engkaulah yang menjadikan aku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku dalam ketentuan dan janji-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku dan aku mengakui dosaku, karena itulah ampunilah aku, sebab tidak ada yang dapat memberi ampunan melainkan Engkau wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang telah aku perbuat."
Keistimewaan Istighfar
Dalam kitab Shahih Muslim karya Imam Muslim, meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mohon ampun kepada-Nya. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah dalam sehari seratus kali." (HR. Muslim, no. 2702).
Hadis ini menjadi bukti bahwa doa taubat dan istighfar merupakan amalan utama yang sangat dianjurkan oleh Nabi, bukan hanya saat seseorang merasa berdosa besar, tetapi juga sebagai bentuk kesadaran diri dan kerendahan hati.
Imam An-Nawawi dalam kitab Riyadhus Shalihin menjelaskan bahwa taubat harus disertai tiga syarat utama, yakni:
1. Meninggalkan dosa
2. Menyesali perbuatan
3. Bertekad untuk tidak mengulanginya.
Kemudian, apabila seseorang melakukan kesalahan yang berhubungan dengan orang lain, maka dia harus meminta maaf. “Jika dosa itu berkaitan dengan hak orang lain, maka wajib dikembalikan atau minta maaf.”
Maka dari itu, membaca doa taubat perlu dibarengi dengan introspeksi diri dan tekad memperbaiki hubungan dengan Allah SWT maupun sesama manusia.
4 Syarat agar Taubat Diterima Allah SWT
Melansir arsyadislamicschool.sch.id, ada empat syarat taubat agar diterima Allah SWT.
4 Syarat Taubat
1. Mengakui dosa
2. Harus memiliki rasa penyesalan
Menyesali serta merasa sedih atas dosa yang pernah dilakukan, sebagai bukti penyesalan yang sesungguhnya kepada Allâh dan luluh dihadapan-Nya serta murka pada hawa nafsunya sendiri yang terus membujuknya untuk melakukan keburukan. Taubat seperti ini adalah taubat yang benar-benar dilandasi akidah, keyakinan dan ilmu.
3. Memiliki keinginan yang kuat
Jika maksiat atau dosa itu disebabkan karena ia melakukan sesuatu yang diharamkan, maka dia langsung meninggalkan perbuatan haram tersebut seketika itu juga. Jika dosa atau maksiat akibat meninggalkan sesuatu yang diwajibkan, maka dia bergegas untuk melakukan yang diwajibkan itu seketika itu juga.
4. Memohon ampun kepada Allah
Tanda-Tanda Taubat Diterima
1. Setelah bertaubat ia melihat dirinya tidak suci dan tidak bersih dari maksiat
“Janganlah kalian menganggap diri kalian suci dan sholeh”. Hanya nabi dan rasullah yang terjaga dari maksiat. Jadi, jika ingin bahagia ingatla selalu dosa dan maksiat, jangan sampai diri kita takabur dan merasa sholeh dari orang lain. Sesungguhnya orang yang bertakwa adalah orang yang berburuk sangka kepada dirinya.
2. Hatinya lebih banyak sedih dari pada gembiranya
3. Kita senantiasa memikirkan bagaimana pertanggung jawaban kepada Allah swt. Orang yang beriman jika mendapat nikmat ia bersyukur dan mendapat ujian ia bersabar. Sesungguhnya tidak ada nikmat dan ujian yang kekal.
4. Berkumpul dengan orang-orang sholeh, yaitu Menjaga dirinya dari maksiat dengan cara mengikuti kajian dan majelis ilmu.
5. Melihat nikmat sebagai nikmat yang besar
6. Menyibukkan dirinya dengan kebaikan
7. Tahu bagaimana cara menjaga lisan
Batas Akhir Taubat
1. Kematian
Ketika kematian mendatangi seseorang, maka taubat sudah tidak berguna lagi baginya dan tidak akan diterima. Allâh Azza wa Jalla berfirman :
"Dan tidaklah taubat itu diterima Allâh dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih" [An-Nisa/4:18]
2. Kiamat
Jika matahari telah terbit dari arah barat, maka saat itu taubat sudah tidak bermanfaat lagi.
"Pada hari datangnya sebagian ayat-ayat Rabbmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah, “Tunggulah olehmu sesungguhnya Kamipun menunggu (pula).” [An-an’âm/6:158]
People also Ask:
1. Bagaimana cara agar taubat kita diterima oleh Allah?
Agar taubat diterima Allah, Anda perlu menyadari kesalahan, menyesalinya, berhenti dari perbuatan dosa tersebut, dan bertekad kuat untuk tidak mengulanginya. Jika dosa tersebut berkaitan dengan hak orang lain, Anda juga harus meminta maaf atau mengembalikan haknya. Melakukan amal kebaikan seperti sedekah juga dapat membantu menghapus dosa.
2. Apa saja 4 syarat taubat?
Syarat taubat yang diterima ada empat menurut ajaran Islam, yaitu: meninggalkan perbuatan dosa, menyesali perbuatan dosa, bertekad untuk tidak mengulanginya, dan memenuhi hak orang lain jika dosa berkaitan dengan sesama manusia, menurut beberapa ulama.
3. Bagaimana cara agar dosa kita diampuni Allah?
Untuk mendapatkan ampunan Allah, umat Islam dianjurkan untuk bertaubat nasuha (taubat yang tulus), memperbanyak istighfar (memohon ampun), melakukan shalat dan ibadah lainnya seperti puasa Ramadhan dan sedekah, membaca Al-Qur'an, serta menjauhi dosa-dosa besar. Selain itu, bersabar menghadapi ujian, memperbanyak dzikir, dan berbuat baik kepada sesama juga dapat menjadi amalan penghapus dosa.
4. Apa ciri-ciri orang yang diterima taubatnya?
Tanda-tanda taubat diterima Allah SWT
- Berhenti melakukan dosa. ...
- Timbul rasa penyesalan yang mendalam. ...
- Berusaha memperbaiki diri dan lingkungan. ...
- Meningkatkan kualitas ibadah. ...
- Merasa takut kembali berbuat dosa. ...
- Menjaga lingkungan pertemanan. ...
- Menyadari kecilnya urusan dunia dan besarnya urusan akhirat. ...
- Menjaga lisan dan perilaku.
Sumber Referensi:
- QS. Az-Zumar: 53
- Buku Cara Beratubat Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, Syekh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd
- Kitab Madaarijus Saalikiin,Ibn Qayyim Al-Jauziyyah
- Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari
- Buku Ibadah-ibadah Paling Terhormat Bagi Pelaku Maksiat, Muhammad Nasrullah
- Risalah Tuntunan Sholat (Dilengkapi Dzikir dan Doa-Doa Mustajabah), Ustadz Abu Quro
- HR. Muslim
- arsyadislamicschool.sch.id

2 months ago
23
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1610100/original/023138600_1496212189-Ramadan-20174.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975686/original/001020200_1729565914-nama-sahabat-nabi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/741885/original/078093900_1411557971-Ziarah-Gunung-Uhud.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3120399/original/060326300_1588698008-syed-muizur-MrRUgFfSjBA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401985/original/063466500_1762233670-ilustrasi_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2397600/original/021060800_1541051347-embers-142515_960_720.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403562/original/069333200_1762330737-doa_penenang_hati.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403290/original/022871300_1762323039-Anjing.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403399/original/043952100_1762326172-membaca_doa_setelah_belajar.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403225/original/009668300_1762321820-Hajar_Aswad.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403116/original/098441200_1762317300-Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402980/original/045616400_1762313330-Grup_musik_Timur_Tengah__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402969/original/091132600_1762312803-cincin_emas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5086670/original/010622200_1736404465-1736397368003_perbedaan-antara-nabi-dan-rasul-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1474232/original/040480600_1484617421-Wisata-Laut-Merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5134162/original/012917000_1739593072-1739590048291_arti-doa-sholat-dhuha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5061590/original/072378300_1734874466-Imam_Syafi_i.jpg)






















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270335/original/056977800_1751427256-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__14_.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5064764/original/069011000_1735030219-bansos_akhir_tahun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161848/original/042811500_1741848433-hq720__11_.jpg)