Liputan6.com, Jakarta - Sholat Maghrib merupakan salah satu sholat fardhu lima waktu. Karena itu, penting bagi muslim untuk mengetahui tata cara sholat maghrib, meliputi niat dan rukunnya.
Kewajiban sholat ini termaktub dalam sejumlah ayat Al-Qur'an, salah satunya di Surat Al-Baqarah ayat 43, yang artinya: "Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk," (QS. Al-Baqarah:43).
Sesuai namanya, maghrib (مغرب) dalam bahasa Arab, mengacu kepada “matahari senja,” yang berasal dari kata غَرَبَ (gharaba), yang berarti “terbenam” atau “akan disembunyikan.” Dalam pengertian lain, maghrib juga mengacu kepada arti ufuk barat atau ujung barat, yang berarti matahari sudah berada di ufuk barat, yang menunjukkan waktu pelaksanaan sholat maghrib.
Waktu sholat Maghrib dimulai ketika matahari terbenam dan berakhir ketika mega merah (cahaya kemerahan di ufuk barat) menghilang.
Berikut ini adalah niat dan tata cara sholat maghrib lengkap; saat sholat sendirian (munfarid) atau berjamaah _baik sebagai imam maupun makmum_, jamak, dan qadha, serta bahasan penting apakah sholat maghrib bisa diqashar?
Tata Cara Sholat Maghrib
Sholat magrib terdiri dari tiga rakaat. Berikut ini tata cara sholat maghrib secara umum, meliputi rukun sholat dan sunnahnya:
- Berdiri tegak menghadap kiblat dan membaca niat sholat Maghrib, baik sebagai imam atau makmum.
- Melakukan takbiratul ihram (bersamaan dengan niat sholat maghrib dalam hati)
- Membaca doa iftitah
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat pendek dalam Al-Quran
- Melakukan rukuk
- Iktidal (berdiri tegak setelah rukuk)
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Bangkit untuk memasuki rakaat kedua
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat pendek dalam Al-Quran
- Melakukan rukuk
- Iktidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Duduk untuk tasyahud awal
- Bangkit untuk memasuki rakaat ketiga
- Membaca surat Al-Fatihah
- Melakukan rukuk
- Iktidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Duduk untuk tasyahud akhir
- Salam.
Niat dan Tata Cara Sholat Maghrib Sendirian
Berikut ini bacaan niat sholat magrib sendiri
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَ
Ushalli fardhu Maghribi tsalaatsa roka’aatain mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta’aala.
Artinya: Saya niat melakukan sholat fardhu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah ta’ala.
Tata Cara Sholat Maghrib Sendirian.
Bacaan sholat saat sendirian adalah sir atau lirih. Lirih yang dimaksud adalah bacaan itu didengar oleh diri sendiri, namun tidak sampai lantang.
Adapun tata cara sholatnya sama dengan tata cara sholat maghrib di atas.
Tata Cara dan Niat Sholat Maghrib Berjamaah
Niat Sholat Maghrib Sebagai Imam
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لله تَعَالَى
Ushallii fardhal maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’aalaa.
Artinya: Saya (berniat) untuk menunaikan shalat fardhu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum, semata-mata karena Allah Ta’ala.
Tata cara sholat maghrib sebagai imam:
- Niat: Berniat dalam hati untuk sholat Maghrib sebagai imam karena Allah Ta'ala
- Takbiratul Ihram: Berdiri tegak menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan sejajar telinga sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
- Membaca Doa Iftitah: (Sunnah) Membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram.
- Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca surat Al-Fatihah dengan suara yang terdengar oleh makmum (jahr)
- Membaca Surat Pendek: Membaca surat pendek atau ayat Al-Quran setelah Al-Fatihah pada rakaat pertama dan kedua dengan suara jahr
- Rukuk: Rukuk dengan tuma'ninah (tenang dan berhenti sejenak), membaca "Subhana rabbiyal adzimi wabihamdih" tiga kali.
- I'tidal: Berdiri tegak setelah rukuk, membaca "Sami'allahu liman hamidah" dan "Rabbana lakal hamd".
- Sujud: Sujud dengan tuma'ninah, membaca "Subhana rabbiyal a'la wabihamdih" tiga kali.
- Duduk di Antara Dua Sujud: Duduk di antara dua sujud, membaca "Rabbighfirli, warhamni, wajburni, warfa'ni, warzuqni, wahdini, wa'aafini, wa'fu'anni".
- Sujud Kedua: Melakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama.
- Berdiri untuk Rakaat Kedua: Berdiri untuk rakaat kedua dan seterusnya, gerakan dan bacaan sama seperti rakaat pertama, namun tanpa membaca doa iftitah lagi.
- Tasyahud Awal: Duduk tasyahud awal pada rakaat kedua.
- Berdiri untuk rakaat kedua, membaca Al-Fatihah dengan lirih (sir), selanjutnya rukuk, i'tidal, sujud dan seterusnya
- Tasyahud Akhir: Duduk tasyahud akhir pada rakaat ketiga, membaca tasyahud, shalawat, dan doa.
- Salam
Tata Cara Sholat Maghrib Makmum
Niat Sholat Maghrib Sebagai Makmum
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى.
Ushallii fardha al-maghribi thalaatha raka’aatin mustaqbilal qiblati ada’an ma’muman lillahi ta’ala.
Artinya: Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu maghrib tiga raka’at dengan menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.
Tata cara sholat maghrib sebagai makmum:
- Niat: Berniat dalam hati untuk sholat Maghrib sebagai makmum karena Allah Ta'ala
- Takbiratul Ihram: Berdiri tegak menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan sejajar telinga sambil mengucapkan "Allahu Akbar", mengikuti imam
- Membaca Doa Iftitah: (Sunnah) Membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram.
- Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca surat Al-Fatihah dengan bacaan sir (lirih), setelah imam
- Rukuk: Rukuk dengan tuma'ninah (tenang dan berhenti sejenak), membaca "Subhana rabbiyal adzimi wabihamdih" tiga kali.
- I'tidal: Berdiri tegak setelah rukuk, membaca "Sami'allahu liman hamidah" dan "Rabbana lakal hamd".
- Sujud: Sujud dengan tuma'ninah, membaca "Subhana rabbiyal a'la wabihamdih" tiga kali.
- Duduk di Antara Dua Sujud: Duduk di antara dua sujud, membaca "Rabbighfirli, warhamni, wajburni, warfa'ni, warzuqni, wahdini, wa'aafini, wa'fu'anni".
- Sujud Kedua: Melakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama.
- Berdiri untuk Rakaat Kedua: Berdiri untuk rakaat kedua dan seterusnya, gerakan dan bacaan sama seperti rakaat pertama, namun tanpa membaca doa iftitah lagi, mengikuti imam
- Tasyahud Awal: Duduk tasyahud awal pada rakaat kedua.
- Berdiri untuk rakaat ketiga, membaca Al-Fatihah dengan lirih (sir), selanjutnya rukuk, i'tidal, sujud dan seterusnya
- Tasyahud Akhir: Duduk tasyahud akhir pada rakaat ketiga, membaca tasyahud, shalawat, dan doa.
- Salam, mengikuti imam
Tata Cara Jamak Sholat Maghrib dan Isya
Sholat jamak ada 2 macam, yakni jamak taqdim dan ta'khir. Jamak takdim yakni shalat maghrib dan isya di waktu maghrib, sedangkan jamak ta’khir yaitu melakukan sholat maghrib dan isya' di waktu isya’.
Sholat jamak dalam konteks kekinian lazimnya dilakukan ketika dalam perjalanan. Jumhur ulama, jarak minimal yang ditempuh adalah 82 kilometer.
Tata cara Sholat Jamak Taqdim Magrib dan Isya
Syarat Jamak Taqdim jama’ taqdim ada empat, yaitu:
1. Tertib
Maksud tertib di sini adalah mendahulukan shalat pertama daripada yang kedua. Yaitu mendahulukan shalat Maghrib daripada Isya’.
2. Niat
Niat jamak shalat di shalat yang pertama. Pelaksanaan niat disunahkan bersamaan dengan takbiratul ihram. Adapun lafal niat jamak taqdim sholat Maghrib dan Isya’:
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى
Ushallî fardlal-maghribi tsalatsa raka‘âtin majmû‘an bil-‘isyâ’i jam‘a taqdîmin lillâhi ta‘ala
Artinya: Saya niat shalat fardlu Maghrib tiga rakaat dijama’ bersama Isya’ dengan jama’ taqdim karena Allah Ta’ala”.
3. Muwalat (berurutan)
Maksud berurutan adalah tidak ada jeda antara sholat pertama dengan sholat kedua. Jadi setelah selesai sholat yang pertama harus segera takbiratul ihram untuk sholat yang kedua.
4. Masih dalam perjalanan
Ketika mengerjakan shalat yang kedua masih tetap dalam perjalanan, meskipun perjalanan itu tidak harus mencapai masafatul qashr (jarak tempuh minimal yang kedua).
Adapun tata cara sholat jamak taqdim sama dengan sholat maghrib munfarid maupun berjamaah.
Tata Cara Sholat Jamak Ta'khir Maghrib dan Isya
Sebagaimana disebut di atas, sholat jamak ta'khir maghrib dan Isya dilakukan pada waktu sholat kedua yakni, di waktu sholat Isya.
Syarat jama’ ta’khir ada dua:
Pertama, niat jama’ ta’khir yang dilakukan di waktu shalat yang pertama. Lafal niat shalat jama‘ ta’khir sholat Maghrib dan Isya’ adalah:
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالعِشَاءِ جَمْعَ تأخِيْرٍلِلهِ تَعَالَى
Ushallî fardlal-maghribi tsalatsa raka‘âtin majmû‘an bil-‘isyâ’i jam‘a ta’khîrin lillâhi ta‘ala
Artinya: Saya niat shalat fardlu Maghrib tiga rakaat dijama’ bersama Isya’ dengan jama’ ta’khir karena Allah Ta’ala”.
Kedua, ketika mengerjakan sholat yang kedua masih tetap dalam perjalanan sebagaimana keterangan pada jamak taqdim.
Adapun rukun dan sunnahnya sama dengan tata cara sholat maghrib munfarid atau berjamaah.
Tata Cara Sholat Maghrib
Sholat qadha adalah sholat pengganti atau bayar utang sholat wajib yang ditinggalkan, atau terlewat waktunya.
Niat Qadha Sholat Maghrib:
أُصَلِّي فَرْضَ المَغْرِبِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَضَآءً لله تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli fardhal-maghribi mustaqbilal-qiblati qadhaa'an lillahi taala.
Artinya: "Aku berniat melaksanakan sholat Maghrib fardhu, menghadap kiblat, secara qadha karena Allah Ta'ala."
Adapun tata caranya, sama persis dengan sholat maghrib munfarid atau berjamaah, apabila qadha dilakukan secara berjamaah.
Menurut ulama Syafiiyah, melaksanakan shalat wajib qadha’ secara berjemaah hukumnya adalah boleh, bahkan disunnahkan. Bahwa kesunnahan melaksanakan shalat wajib qadha’ secara berjemaah ini tidak ada bedanya dengan kesunnahan melaksanakan shalat wajib ada’ secara berjemaah.
Adapun niatnya hanya mengubah lafal 'adaa'an (saat ini/waktu ini) menjadi qadhaa'an (qadha).
Apa Sholat Maghrib Bisa Diqashar?
Qashar adalah meringkas rakaat shalat dari empat menjadi dua. Shalat Maghrib tidak bisa diqashar karena hanya terdiri dari tiga rakaat, dan qashar hanya berlaku untuk shalat yang empat rakaat (Dzuhur, Ashar, dan Isya').
Selain maghrib, shalat yang tidak bisa diqashar adalah subuh (2 rakaat).
Namun begitu, saat melaksanakan sholat jamak maghrib dan isya, sholat isyanya bisa diqashar baik di jamak taqdim maupun takhir.
Contoh Jamak Qashar Maghrib dan Isya':
- Jamak Takdim (di waktu Maghrib): Shalat Maghrib (3 rakaat) dilanjutkan dengan shalat Isya' yang diqashar menjadi 2 rakaat.
- Jamak Takhir (di waktu Isya'): Shalat Isya' diqashar menjadi 2 rakaat, dilanjutkan dengan shalat Maghrib. Syarat Jamak Qashar:
People also Ask:
1. Langkah sholat maghrib lengkap?
- Takbiratul Ihram: Mulailah sholat dengan takbiratul ihram, yakni mengangkat kedua tangan sejajar telinga atau bahu sambil mengucapkan Allahu Akbar.
- Membaca Doa Iftitah: Setelah takbiratul ihram, bacalah doa iftitah (pilihan).
- Membaca Surat Al-Fatihah: Bacalah surat Al-Fatihah dengan tartil dan tenang.
- Membaca Surat Pendek: Setelah membaca Al-Fatihah, bacalah salah satu surat pendek atau beberapa ayat dari Al-Qur'an.
- Ruku': Lakukan ruku' dengan punggung lurus dan mengucapkan Subhaana rabbiyal 'adziim (3 kali).
- I'tidal: Berdiri tegak kembali sambil mengucapkan Sami'allahu liman hamidah lalu Rabbanaa lakal hamd.
- Sujud Pertama: Bersujud sambil mengucapkan Subhaana rabbiyal a'la (3 kali).
- Duduk Di Antara Dua Sujud: Bangun dari sujud dan duduk dengan tenang sambil membaca Rabbighfirli warhamni.
- Sujud Kedua: Lakukan sujud kedua sama seperti sujud pertama.
- Rakaat Kedua: dan KetigaUlangi langkah-langkah dari ruku' hingga sujud kedua, lalu lakukan tahiyat akhir pada rakaat ketiga.
- Tahiyat Akhir: Pada rakaat ketiga, setelah sujud kedua, duduklah dengan tenang untuk membaca tahiyat akhir. Bacalah Attahiyyatul Mubarakatuh... hingga akhir.
- Salam: Akhiri sholat dengan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, Assalamu'alaikum warahmatullah.
2. Bagaimana shalat maghrib dilakukan?
Ucapkan "Allahu Akbar" dan berdoa untuk mengusir setan. Kemudian, lakukan 3 rakaat wajib, yang masing-masing diawali dengan membaca Surat al-Fatihah. Akhiri salat dengan salam.
3. Bolehkah sholat tapi belum hafal bacaan sholat?
Ya, shalat tetap sah meskipun seseorang tidak hafal bacaan shalat, termasuk Al-Fatihah. Jika tidak hafal Al-Fatihah, seseorang bisa membaca dari mushaf atau lembaran khusus. Rukun shalat yang wajib dihafal adalah takbiratul ihram, Al-Fatihah, tasyahud, sholawat kepada Nabi, dan salam. Bacaan lain setelah Al-Fatihah hukumnya sunnah.
4. Sehabis rukuk baca apa?
Setelah rukuk, ketika bangkit berdiri (i'tidal), disunnahkan membaca: "Sami'allahu liman hamidah" (yang artinya: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya") bagi imam dan orang yang sholat sendirian. Kemudian, dilanjutkan dengan membaca: "Rabbana wa lakal hamdu" (yang artinya: "Ya Tuhan kami, segala puji bagi-Mu").
Sumber Referensi:
- Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, Moh Rifai
- Kitab Safinatun Najah, Syaikh Salim bin Abdullah bin Saad bin Sumair Al-Hadhrami
- Muwattha’ al-Imam Malik
- Kemenag.go.id