Liputan6.com, Jakarta - Pujian seringkali menjadi bagian tak terpisahkan dari interaksi sosial manusia, namun bisa juga menjadi ujian berat bagi keimanan.
Salah satu teladan terbaik datang dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, sahabat terkemuka Rasulullah SAW. Beliau mengajarkan sebuah doa yang mendalam, dikenal sebagai doa Abu Bakar ketika dipuji, untuk menjaga hati tetap rendah hati dan terhindar dari sifat ujub.
Doa ini merupakan permohonan agar diri senantiasa lebih baik dari sangkaan orang lain, hingga tidak disiksa karena perkataan pujian tersebut. Melansir dari buku Pintu-Pintu Hikmah oleh Supriyadi, doa ini menjadi pengingat akan bahaya kesombongan. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (3/10/2025).
Doa Abu Bakar Ketika Dipuji: Arab, Latin, dan Artinya
Ketika seseorang menerima sanjungan, Abu Bakar Ash-Shiddiq mengajarkan sebuah doa yang patut diamalkan. Doa ini berfungsi untuk menjaga hati dari kesombongan dan menjadi bentuk ketawadhuan seorang hamba.
Berikut adalah bacaan doa Abu Bakar ketika dipuji dalam bahasa Arab:
"اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ"
Dalam transliterasi Latin, doa tersebut berbunyi: "Allahumma anta a’lamu minni bi nafsiy, wa anaa a’lamu bi nafsii minhum. Allahummaj ‘alniy khoirom mimmaa yazhunnuun, wagh-firliy maa laa ya’lamuun, wa laa tu-akhidzniy bimaa yaquuluun."
Doa ini diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman dan Imam Al-Bukhari dalam Adabul Mufrad.
Artinya, "Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka." Doa ini menjadi permohonan tulus agar terhindar dari kesombongan.
Makna dan Hikmah Doa Abu Bakar
Doa yang diucapkan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq ini mengandung makna mendalam tentang kerendahan hati dan kesadaran diri. Beliau menyadari bahwa pujian dapat menjadi ujian yang menjerumuskan seseorang ke dalam kesombongan.
- Pertama, doa ini mengakui bahwa Allah SWT adalah Dzat yang paling mengetahui hakikat diri seorang hamba, termasuk segala kekurangan yang tersembunyi.
 
Ini adalah fondasi kerendahan hati, mengingatkan bahwa pujian manusia seringkali didasarkan pada apa yang tampak di permukaan saja.
- Kedua, ada permohonan untuk menjadi lebih baik dari sangkaan orang lain, mencerminkan keinginan tulus untuk terus memperbaiki diri di mata Allah SWT.
 - Ketiga, doa ini juga memohon ampunan atas dosa dan kekurangan yang hanya diketahui oleh diri sendiri dan Allah.
 
Terakhir, permohonan perlindungan dari akibat pujian agar tidak menjadi sebab datangnya azab atau siksa dari Allah SWT. Doa ini menjadi amalan para salaf sebagai teladan dalam bersikap rendah hati, sebagaimana disebutkan dalam Syu'abul Iman oleh Al-Baihaqi.
Bahaya Riya' dan Ujub dalam Islam
Pujian, jika tidak disikapi dengan hati-hati, dapat menjadi pintu masuk bagi dua penyakit hati berbahaya: riya' dan ujub. Kedua sifat ini berpotensi merusak keikhlasan amal dan menjauhkan seseorang dari ridha Allah SWT.
Riya' adalah melakukan amalan kebaikan dengan tujuan agar dilihat atau dipuji orang lain, bukan karena Allah semata. Sifat ini termasuk syirik kecil, di mana Allah Tabaroka wa Ta’ala berfirman, "Aku sama sekali tidak butuh pada sekutu dalam perbuatan syirik. Barangsiapa yang menyekutukan-Ku dengan selain-Ku, maka Aku akan meninggalkannya (artinya: tidak menerima amalannya, pen) dan perbuatan syiriknya." Amal yang dicampuri riya' tidak akan diterima.
Sementara itu, ujub adalah perasaan kagum atau bangga terhadap diri sendiri atas kelebihan atau amalan yang dimiliki, tanpa menyadari semua itu karunia Allah. Ujub merupakan akar kesombongan dan dapat membinasakan seseorang, seperti disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Abdur Rozaq dan dihasankan Syaikh Al Albani.
Hadits tersebut menyatakan bahwa ujub adalah salah satu dari tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan. Orang yang ujub merasa dirinya yang berbuat, sehingga tidak merealisasikan "iyyaka nasta'in," bahkan ujub dapat merusak amalan kebaikan dan menjadi sebab masuk neraka.
Mengenal Sosok Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar Ash-Shiddiq, dengan nama asli Abdullah bin Abi Quhafah, merupakan sahabat terkemuka Nabi Muhammad SAW dan khalifah pertama Islam. Beliau dikenal sebagai Assabiqunal Awwalun, yaitu orang-orang yang paling awal memeluk Islam.
Lahir di Mekah sekitar tahun 573 Masehi, beliau berasal dari Bani Taim, suku Quraisy. Gelar "Ash-Shiddiq" diberikan oleh Nabi Muhammad SAW atas keteguhan dan keyakinannya yang luar biasa terhadap kebenaran ajaran Rasulullah, terutama saat peristiwa Isra' Mi'raj.
Menurut buku Sejarah Peradaban Islam Terlengkap oleh Rizem Aizid, Abu Bakar adalah sosok yang sangat dekat dengan Rasulullah dan seorang pedagang terpelajar. Beliau mampu membaca dan menulis, serta menyukai puisi, hal yang langka di kalangan Quraisy pada masanya.
Kedekatannya dengan Rasulullah SAW terjalin sejak kecil, di mana keduanya memiliki sifat jujur, tidak menyukai kejelekan, tidak menyembah berhala, dan tidak minum khamr. Beliau juga menjadi ayah mertua Nabi melalui putrinya, Aisyah.
Kisah-Kisah Inspiratif Abu Bakar Ash-Shiddiq
Kehidupan Abu Bakar Ash-Shiddiq penuh dengan teladan dan pengorbanan luar biasa dalam mendukung dakwah Islam. Kisah-kisah beliau menunjukkan dedikasi dan kesetiaan yang tak tergoyahkan.
Beliau telah menjadi teman akrab Rasulullah SAW sejak kecil, berbagi sifat mulia dan pekerjaan sebagai pedagang. Pengorbanan hartanya sangat besar, menyumbangkan empat puluh ribu dirham untuk dakwah dan membebaskan budak. Rasulullah SAW bahkan bersabda, "Tidak ada harta yang lebih memberikan manfaat bagiku, selain hartanya Abu Bakar."
Gelar "Ash-Shiddiq" melekat padanya karena beliau adalah orang pertama yang membenarkan peristiwa Isra' Mi'raj, saat banyak orang meragukannya. Beliau dengan tegas menyatakan kepercayaannya, bahkan untuk berita yang lebih aneh sekalipun, menunjukkan imannya yang kokoh.
Kesetiaannya juga terbukti saat hijrah ke Madinah, di mana beliau satu-satunya sahabat yang menemani Nabi. Saat bersembunyi di Gua Tsur, Allah SWT melindungi mereka dari kejaran musuh dengan mukjizat sarang laba-laba, menegaskan perlindungan ilahi atas mereka.
FAQ
1. Apa doa Abu Bakar ketika dipuji?
Doa ini berbunyi: "Allahumma anta a’lamu minni binafsiy, wa anaa a’lamu binafsii minhum..." yang berisi permohonan agar dijadikan lebih baik dari prasangka orang lain, diampuni atas kekurangan, dan tidak disiksa karena perkataan pujian.
2. Dari mana doa ini diriwayatkan?
Doa ini diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman dan Imam Al-Bukhari dalam Adabul Mufrad.
3. Apa arti doa Abu Bakar ketika dipuji?
Artinya adalah permohonan kepada Allah agar menjadikan diri lebih baik dari yang dipuji orang, mengampuni kekurangan yang tersembunyi, dan tidak dihukum karena ucapan manusia.
4. Apa hikmah utama dari doa ini?
Hikmahnya adalah menjaga hati tetap rendah, menjauhi ujub dan riya’, serta menyadarkan bahwa Allah lebih mengetahui keadaan hamba dibanding manusia.
5. Mengapa pujian dianggap ujian dalam Islam?
Karena pujian dapat memicu sifat sombong, riya’, atau ujub, yang berbahaya bagi keikhlasan dan dapat merusak amal.
6. Siapakah Abu Bakar Ash-Shiddiq?
Beliau adalah sahabat dekat Rasulullah SAW, khalifah pertama, dan teladan dalam ketawadhuan, kesetiaan, serta pengorbanan untuk Islam.
7. Bagaimana cara menyikapi pujian dengan bijak?
Caranya dengan meneladani doa Abu Bakar, mengingat bahwa semua kebaikan adalah karunia Allah, serta terus berusaha memperbaiki diri tanpa terjebak kesombongan.

                        1 month ago
                                22
                    :strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4830372/original/038035000_1715592365-quran-being-held-hands-close-up.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4262146/original/085381500_1671090332-pexels-alena-darmel-8164382.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401581/original/012152300_1762216664-ular_oiton.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401601/original/001087400_1762219862-Mengeluarkan_uang_dari_dompet.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313792/original/040263100_1755055409-images__58_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3343034/original/050137400_1610018331-asian-muslim-woman-praying_8595-14770.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1316154/original/029416400_1471011949-IMG_20160812_080042.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4939593/original/027085900_1725806729-Imam_an-Nawawi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3433076/original/095580500_1618813744-close-up-islamic-new-year-with-quran-book_23-2148611710__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401335/original/050061800_1762163848-Sholawat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4588921/original/076033400_1695712009-muhammad-7571024_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5003571/original/099304000_1731479241-jin-adalah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2593228/original/008517700_1546693457-20180105-Cicak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3119457/original/075717600_1588607022-shutterstock_650518888.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5095573/original/012538800_1736934827-pexels-helloaesthe-15707485.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393639/original/014086000_1761564726-76bfeb1a-9ad5-49ad-bbf0-2bbfba586a46.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3098127/original/085622900_1586415856-photo-of-a-person-kneeling-in-front-of-book-2608353__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5165346/original/086610700_1742183992-cd9e6f09dddc797bbc48fde0b17ab2f2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395424/original/066921600_1761708920-doa_nurbuat.jpg)





























