Doa Bangun Tidur dan Artinya, Mengawali Hari dengan Syukur dan Dzikir

2 months ago 27

Dalam ajaran Islam, setiap aktivitas memiliki tuntunan, termasuk aktivitas sehari-hari yang dianggap sepele seperti bangun tidur. Islam mengajarkan umatnya untuk memulai hari dengan kesadaran spiritual, kebersihan fisik, dan kesiapan mental. Bangun dari tidur bukan hanya sekadar proses terjaga dari lelap, melainkan bentuk kebangkitan kecil yang mengingatkan manusia pada kebangkitan besar di hari kiamat kelak. Oleh karena itu, Rasulullah SAW memberikan pedoman adab bangun tidur yang kaya makna dan manfaat, baik dari sisi agama maupun kesehatan.

1. Berusaha Bangun Sebelum Subuh

Dalam Kitab Bidayat al-Hidayah karya Imam Al-Ghazali, dijelaskan bahwa salah satu adab terbaik bagi seorang Muslim adalah berusaha bangun sebelum waktu Subuh. Rasulullah SAW bersabda:

"Rabb kita turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: Siapa yang berdoa pada-Ku, Aku akan mengabulkan; siapa yang meminta pada-Ku, Aku akan memberi; siapa yang memohon ampun, Aku akan mengampuni." (HR. Bukhari)

Waktu sepertiga malam terakhir adalah waktu yang penuh berkah, sangat dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, shalat malam, dan berdoa.

2. Segera Membaca Doa

Adab pertama dan utama yang diajarkan Rasulullah SAW saat bangun dari tidur adalah membaca doa, sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat kehidupan yang diberikan kembali oleh Allah SWT. Doa ini mencerminkan keyakinan bahwa tidur merupakan bentuk ‘kematian sementara’ dan bangun tidur adalah kehidupan baru yang harus disyukuri dengan lisan dan amal.

3. Dzikir dan Istighfar

Selain membaca doa bangun tidur, dianjurkan pula memperbanyak dzikir dan istighfar. Sebagaimana dijelaskan oleh Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim, dzikir setelah bangun tidur adalah bentuk penyadaran tauhid dan keimanan sejak pagi. Membaca istighfar tiga kali dan syahadat adalah cara menyucikan jiwa dan memperbarui komitmen kepada Allah SWT.

4. Tidak Langsung Mengusap Mata

Dari sisi adab dan kesehatan, dianjurkan untuk tidak langsung mengusap mata ketika bangun tidur. Hal ini karena tangan belum tentu bersih dan bisa membawa kuman yang membahayakan mata. Rasulullah SAW sangat memperhatikan kebersihan sebagai bagian dari iman.

5. Mencuci Tangan Sebelum Melakukan Aktivitas

Rasulullah SAW bersabda:

"Jika salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, maka jangan mencelupkan tangannya ke dalam bejana sebelum mencucinya tiga kali. Karena ia tidak tahu di mana tangan itu berada semalam." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menjadi landasan bahwa mencuci tangan tiga kali saat bangun tidur adalah sunnah. Ulama berbeda pendapat tentang hukumnya. Mazhab Hanbali menganggapnya wajib, sedangkan jumhur ulama memandangnya sebagai sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).

6. Bersiwak atau Menyikat Gigi

Kebersihan mulut juga menjadi perhatian dalam adab bangun tidur. Dari Hudzaifah ibn Yaman, diriwayatkan:

"Biasanya Nabi SAW jika bangun di malam hari beliau menggosok-gosok mulutnya dengan siwak." (HR. Bukhari dan Muslim)

Menurut Syaikh Shalih Al-Fauzan, bersiwak penting dilakukan karena ketika tidur, bau mulut sering berubah akibat naiknya gas dari perut. Maka dari itu, menggosok gigi atau bersiwak membantu menjaga kesegaran mulut dan termasuk sunnah Nabi.

7. Berwudhu untuk Menghilangkan Rasa Malas

Setelah bangun tidur, tubuh masih diliputi rasa malas dan kantuk. Untuk itu, Nabi SAW menganjurkan agar kita segera berwudhu dan melakukan shalat.

"Setan mengikat kepala salah satu dari kalian dengan tiga ikatan. Jika ia bangun lalu berdzikir, terbukalah satu ikatan. Jika ia berwudhu, terbuka lagi satu ikatan. Jika ia shalat, terbukalah semua ikatan, dan ia bangun dalam keadaan semangat dan jiwa yang baik." (HR. Bukhari dan Muslim)

Wudhu tidak hanya menyucikan, tetapi juga menyegarkan tubuh dan membangkitkan semangat ibadah.

8. Segera Mengerjakan Shalat Subuh

Adab berikutnya adalah tidak menunda-nunda shalat Subuh. Sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-‘Aini:

"Hendaknya orang yang bangun tidur bersungguh-sungguh untuk segera mengerjakan shalat fajar (Subuh), sebagai bentuk syukur kepada Allah atas dikembalikannya ruh dan diberinya kesempatan untuk hidup kembali." (Umdatul Qari, 5/70)

Shalat Subuh merupakan awal dari kebaikan hari itu. Barang siapa memulai harinya dengan ibadah, maka Allah akan berkahi sisa harinya.

9. Merapikan Tempat Tidur dan Kamar

Kebersihan adalah bagian dari iman. Oleh karena itu, salah satu adab bangun tidur adalah merapikan tempat tidur dan kamar. Ini membentuk kedisiplinan pribadi serta menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan tempat tinggal.

10. Membaca Doa Pagi Hari

Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Rasulullah SAW membaca doa panjang saat memasuki pagi hari, seperti:

الْحَمْدُ للهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ للهِ وَالْعُظْمَةُ وَالسُّلْطَانُ ِللهِ وَالْعِزَّةُ وَالْقُدْرَةُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الْإِسْلَامِ وَعَلَى كَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مَحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. أَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحَيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ. أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَبْعَثَنَا فِى هَذَا الْيَوْمِ إِلَى كُلِّ خَيْرٍ وَنَعُوْذُ بِكَ أَنْ نَجْتَرِحَ فِيْهِ سُوْأً أَوْنجْرِهِ إِلَى مُسْلِمٍ أَوْ يُجْرِهِ أَحَدٌ إِلَيْنَا. نَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا فِيْهِ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا فِيْهِ

Alhamdulillahilladzi ahyana ba’da ma amatana wa ilaihin nusyuri, ashbahna wa ashbahal mulku lillahi wal udhmati was sulthani lillahi wal ‘izzati wal qudrati lilla Rabbil ‘alamina ashbahna wa ‘ala fithratil Islami wa ‘ala kalimatil ikhlashi wa ‘aladini Nabiyyina Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallama wa ‘ala millati abina Ibrahimi hanifan musliman wa makana minal musyrikina. Allahumma bika ashbahna wa bika amsaina wa bika nahsa wa bika namutu wa ilaikan nusyuri. Allahumma inna nas’aluka an tab’atsana fi hadzal yaumi ila kulli khairan wa na’udzubika an najtariha fihi su’an a najrihi il Muslmin aw yujirhu ahadun ilaina. Nasulaka khira hadzal yaumi wa khaira mafiihi wa na’udzubika min syarri hadzal yaumi wa syarra ma fihi.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nyalah kami kembali. Aku memasuki pagi, sedang kekuasaan tetap hanyalah milik Allah, kemuliaan dan kekuasaan milik Allah pula. (Dialah) Tuhan seru sekalian alam. Aku menyongsong pagi dengan kesucian Islam dan dengan kalimat ikhlas (syahadat) serta dengan agama (yang dibawa) Nabi Muhammad ﷺ.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |