Liputan6.com, Jakarta - Puasa Kamis merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan dalam ajaran Islam. Untuk itu penting bagi umat Islam untuk mengetahui doa berbuka puasa Kamis, agar pahalanya lebih sempurna.
Anjuran puasa Kamis didasarkan pada sejumlah hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satunya hadis sahih berikut ini, Nabi SAW bersabda: "Amal-amal manusia diperiksa (dihadapkan) pada Allah pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka amalanku diperiksa sedang aku dalam keadaan berpuasa." (HR. Tirmidzi no. 747, Muslim no. 2565).
Hadis ini menjadi landasan utama bahwa puasa Kamis memiliki keutamaan tersendiri di sisi Allah SWT, karena pada hari tersebut amal manusia diangkat dan diperiksa.
Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan, puasa Kamis termasuk ibadah sunnah muakkad yang sangat dianjurkan.
1. Doa Buka Puasa Riwayat Abdullah bin Umar RA
Merujuk Kitab Fathul Mu'in karya Ahmad Zainuddin Alfannani dan Hasyiyah Iqna karya Sulaiman Bujairimi berikut ini adalah bacaan doa buka puasa, termasuk puasa Senin Kamis yang dibaca Rasulullah SAW.
Berikut ini adalah bacaan doa buka puasa seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
ذَهَبَ الظّـَمَأُ وَابْتَلّـَتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Latin: Dhahaba zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru in syaa Allah
Artinya: Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.
Doa buka puasa Rasulullah ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: ذَهَبَ الظّـَمَأُ وَابْتَلّـَتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Latin: Kāna Rasūlullāhi Shallallāhu 'alaihi wa sallam, idhā afṭara qāla: Dhahaba zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru in syaa Allah,"
Artinya: Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam apabila telah berbuka puasa, beliau berdoa: “Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.” Hadits Hasan, [HR. Abu Daud no. 2357].
2. Doa Buka Puasa Riwayat Muadz bin Zuhrah RA
Ada pula doa buka puasa yang diriwayatkan oleh Mu’adz bin Zuhrah. Berikut bacaannya:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu
Artinya: Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.
Doa ini, diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya (no. 2358), namun sanadnya dinilai dhaif (lemah) oleh para ulama hadits seperti Syaikh Al-Albani.
Doa ini populer dan banyak tercantum dalam buku-buku doa harian, seperti Buku Hisnul Muslim (Benteng Muslim), Sa'id bin 'Ali bin Wahf Al-Qahthani buku-buku terbitan Indonesia, serta buku fiqih populer, meskipun mereka biasanya mengutip dari riwayat-riwayat di atas. Namun, banyak ulama yang menyatakan sanadnya lemah.
3. Doa Buka Puasa Syekh Bujairimi
Dalam Hasyiyah Iqna, Syekh Sulaiman Bujairimi memaparkan doa berbuka puasa. Berikut ini bacaanya:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu.
Artinya: Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.
4. Doa Buka Puasa Populer di Indonesia
Doa berbuka puasa paling banyak diamalkan di Indonesia adalah gabungan dari dua doa di atas. Maka lafal doanya adalah:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
Latin: Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ
Artinya: Ya Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah.
Dalam Kitab Fathul Muin dijelaskan, "Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka “Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika aftharthu” dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: “Dzahabadh dhamâ’u wabtalatl-‘urûqu wa tsabata-l-ajru insyâ-a-Llâh,” (Fath al-Mu’in, juz 2, hal. 279),".
Bahwa ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadis riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah di atas. Sedangkan lafal doa dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air.
Namun demikian, nyaris tak ada orang berbuka puasa hanya berupa makanan tanpa minuman, kecuali sangat terdesak. Sehingga, bacaan yang sering kita dapati adalah penggabungan doa dari hadis tersebut.
Kapan Waktu Tepat Membaca Doa Buka Puasa?
Umumnya, masyarakat membaca doa berbuka puasa tersebut saat akan berbuka puasa, persis setelah masuk maghrib, sebelum minum atau menyantap makanan. Padahal, melihat redaksi, maka doa tersebut lebih tepat saat dan setelah berbuka puasa.
Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin menjelaskan, pijakan dalil penempatan membaca doa berbuka dilakukan setelah selesai berbuka puasa adalah dengan memandang makna yang terkandung dalam doa berbuka tersebut, khususnya pada doa berbuka yang tercantum dalam hadis riwayat Abdullah bin Umar di atas yang hanya pantas (al-munasib) diucapkan sesudah selesai berbuka puasa.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa meskipun dengan membaca doa di atas sebelum berbuka puasa, telah mendapatkan kesunnahan (husul ashli as-sunnah), tapi tetap yang paling utama adalah membacanya tatkala selesai berbuka.
Pendapat ini juga senada dengan Syekh Said bin Muhammad Ba’ali, yang dituliskannya di Kitab Busyra al-Karim:
“Disunnahkan bagi orang ketika hendak berbuka—tapi yang lebih utama setelah berbuka—membaca doa “Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika aftharthu,”.
Begitu pula dalam Kitab Nihayatuzzain, Imam Nawawi Al Bantani menjelaskan, kesunnahan puasa yang ketiga: Doa dari Nabi SAW yang diucapkan setelah berbuka puasa.
Berdasar pandangan dua ulama ini, maka membaca doa berbuka puasa sebaiknya dilakukan setelah selesai berbuka, hal ini dimaksudkan agar kita memperoleh kesunnahan yang sempurna (kamal as-sunnah) dalam membaca doa.
Tata Cara Berbuka Puasa Sesuai Sunnah dan Adabnya
1. Segera Berbuka Saat Waktu Maghrib
Sunnah berbuka puasa segera setelah masuk waktu maghrib. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “Orang yang berpuasa hendaknya segera berbuka ketika maghrib tiba.”(HR. Abu Dawud, no. 2356, sahih menurut Al-Albani).
Berbuka segera menunjukkan kepatuhan terhadap sunnah Rasulullah, menghindari kesulitan fisik akibat menahan lapar terlalu lama, serta menegaskan pentingnya disiplin waktu dalam ibadah puasa.
2. Berbuka dengan Kurma atau Air
Rasulullah SAW biasa berbuka dengan kurma, dan jika tidak ada, beliau berbuka dengan air. Kurma memberikan energi cepat dan mudah dicerna, sementara air mengembalikan cairan tubuh yang hilang. Berbuka dengan kurma dan air membantu menstabilkan gula darah dan mencegah gangguan pencernaan.
3. Membaca Doa Berbuka Puasa
Doa berbuka puasa sunnah dibaca sebelum atau saat berbuka puasa dan setelahnya. Membaca doa berbuka menegaskan niat ibadah, mensyukuri rezeki Allah, dan mengingat tujuan spiritual dari puasa.
Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menekankan bahwa doa berbuka adalah sunnah yang menyempurnakan puasa dan menambah pahala.
4. Etika Tambahan
Berbuka dengan makanan ringan terlebih dahulu, baru melanjutkan makan utama.Menghindari makan berlebihan.Berbuka bersama keluarga atau orang lain dianjurkan untuk menambah keberkahan, sesuai ajaran Rasulullah SAW.5. Berdoa Umum Tatkala Berbuka Puasa
Ketika berbuka adalah salah satu dari sekian banyak waktu mustajab atau terkabulnya do’a. Umat muslim agar tidak melewatkannya saat berdoa. Tentunya akan lebih baik lagi bila berdoa dengan doa-doa sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW.
Dalam sebuah hadis dijelaskan: "Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW: “Ada tiga orang yang tidak akan tertolak doanya, yaitu: seorang yang puasa ketika sedang berbuka, seorang imam yang adil, dan do’a seorang yang terzholimi.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban).
Keutamaan Puasa Kamis
Ulama sepakat bahwa selain mengikuti sunnah Rasulullah, puasa Kamis juga melatih kesabaran dan meningkatkan ketakwaan. Selain itu, momentum diperiksanya amal pada hari Kamis menjadi motivasi tambahan bagi umat Muslim untuk memperbanyak amal saleh, termasuk dengan berpuasa sunnah pada hari tersebut.
Berikut ini adalah keutamaan puasa Kamis
1. Amalan Diperlihatkan di Hadapan Allah
Rasulullah SAW bersabda:“Setiap amalan manusia diperlihatkan pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka amalanku diperlihatkan sedang aku berpuasa.”(HR. Tirmidzi no. 747, sahih menurut Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 989).
Artinya, puasa sunnah ini membuat amal hamba diperlihatkan dalam kondisi terbaik, yakni dalam keadaan taat kepada Allah, sehingga pahala menjadi lebih sempurna.
2. Mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW
Dari Aisyah RA: "Nabi SAW sangat menjaga puasa Senin dan Kamis."(HR. An-Nasa’i no. 2361)
Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni menyatakan puasa Senin dan Kamis adalah sunnah berdasarkan perbuatan dan ucapan Nabi SAW, dan para ulama sepakat tentang keutamaannya.
3. Menghapus Dosa Kecil
Dalam Buku Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq dijelaskan puasa sunnah ini termasuk amalan yang mendorong kesabaran, ketakwaan, dan penghapus dosa kecil jika rutin dilakukan
4. Melatih Kesabaran dan Ketakwaan
Menurut Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab, puasa sunnah melatih seseorang menahan hawa nafsu dan mengendalikan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa. Hal ini menumbuhkan ketakwaan (taqwa) dan kedisiplinan spiritual.
5. Manfaat Kesehatan Fisik dan Mental
Puasa sunnah secara rutin bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Dengan menahan diri dari makan dan minum, tubuh beristirahat dari proses pencernaan penuh, sementara mental terlatih untuk fokus dan sabar.
People also Ask:
1. Apa doa buka puasa Kamis?
"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa 'alayka tawakkaltu wa 'alaa rizqika afthortu, birohmatika yaa arhamar roohimiin." Artinya: "Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Penyayang."
2. Apa doa puasa hari Senin Kamis?
Doa puasa Senin Kamis meliputi niat puasa di malam hari sebelum fajar dan doa berbuka di waktu magrib. Lafal niatnya adalah "Nawaitu shauma yaumil-itsnaini/khamisi sunnatan lillahi ta'ala" (Aku niat puasa sunnah hari Senin/Kamis karena Allah Ta'ala). Doa setelah berbuka adalah "Allahumma laka shomtu wa bika amantu wa 'ala rizqika aftortu, birohmatika ya arhamar roohimiin" (Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka puasa).
3. Apa bacaan doa berbuka puasa?
Doa buka puasa yang dianjurkan adalah "Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa 'alaa rizqika afthartu, birahmatika yaa arhamar rahimin". Doa ini berarti "Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu wahai Zat Yang Maha Pengasih dan Penyayang".
4. Doa apa yang dibaca sebelum berbuka puasa?
Doa sebelum buka puasa yang dianjurkan adalah "Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa\'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina" yang berarti "Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, wahai yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih". Ada juga doa lain yang bisa dibaca setelah berbuka, yaitu "Dzahaba zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insyaAllah" yang berarti "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah tetap pahala, insya Allah".

3 weeks ago
20
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5095573/original/012538800_1736934827-pexels-helloaesthe-15707485.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393639/original/014086000_1761564726-76bfeb1a-9ad5-49ad-bbf0-2bbfba586a46.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3098127/original/085622900_1586415856-photo-of-a-person-kneeling-in-front-of-book-2608353__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5165346/original/086610700_1742183992-cd9e6f09dddc797bbc48fde0b17ab2f2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395424/original/066921600_1761708920-doa_nurbuat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400504/original/082953500_1762135176-doa_menghilangkan_pikiran_kotor.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380779/original/021538300_1760432736-Pria_muslim_membaca_Al-Qur_an__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/904568/original/070887100_1434622909-imagepemimpinresized.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3120399/original/060326300_1588698008-syed-muizur-MrRUgFfSjBA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381630/original/058311500_1760512958-Dua_orang_muslim_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365522/original/031085600_1759199598-Wanita_berdoa_menengadahkan_kedua_tangan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2223459/original/090937300_1526989466-iStock-483807056.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975686/original/001020200_1729565914-nama-sahabat-nabi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3349760/original/068310500_1610683254-muslim-woman-pray-with-beads-read-quran_73740-667__4_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2816698/original/011383300_1558943066-shutterstock_1104214622.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380435/original/008084100_1760424585-Pria_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/813545/original/080167000_1424263004-neraka.jpg)





























