Doa Fidyah Orang Meninggal Dunia: Simak Hukum dan Tata Caranya Lengkap

1 week ago 13

Liputan6.com, Jakarta Doa fidyah orang meninggal menjadi salah satu amalan yang dapat dilakukan keluarga untuk menunaikan kewajiban puasa yang belum sempat diselesaikan oleh orang yang telah tiada. Fidyah merupakan bentuk penggantian atau denda atas ibadah wajib yang tidak dapat dilaksanakan karena kondisi tertentu, termasuk meninggal dunia.

Pelaksanaan doa fidyah orang meninggal memiliki tata cara khusus yang harus dipahami dengan baik. Mengutip dari buku Panduan Ramadhan: Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah karya Ruhyat Ahmad, dasar hukum ini berdasarkan hadis dari 'Aisyah yang menyatakan bahwa ahli waris dapat menggantikan puasa orang yang meninggal.

Dalam ajaran Islam, keluarga atau ahli waris memiliki tanggung jawab untuk membayar fidyah tersebut sebagai bentuk ibadah pengganti. Namun, hukumnya bersifat sunnah dan tidak menjadi kewajiban mutlak bagi keluarga yang ditinggalkan. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (9/9/2025).

Bacaan Doa Fidyah Orang Meninggal Arab, Latin, dan Terjemah

Melansir dari buku Al-Alfaazh: Buku Pintar Memahami Kata-kata dalam Al-Qur'an tulisan Masduha, fidyah adalah hukum atas perintah wajib yang ditinggalkan atau denda karena melanggar larangan. Konsep ini menjadi dasar pemahaman tentang kewajiban penggantian ibadah.

Pelaksanaan doa fidyah orang meninggal tidak hanya sekedar membaca doa, tetapi juga melibatkan pembayaran fidyah berupa pemberian makanan kepada orang miskin. Amalan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi arwah yang telah meninggal dan menjadi ladang pahala bagi yang masih hidup.

Untuk memberikan penggantian puasa bagi seseorang yang telah tiada, terdapat doa khusus yang dapat dipanjatkan oleh keluarga atau orang-orang terdekat. Berikut adalah bacaan lengkap doa fidyah orang meninggal:

Bacaan Arab: اَللّٰهُمَّ اَتْمِمْ لَهُمْ صِيَامَ شَهْرِ رَمَضَانَ، وَاقْبِلْهُمْ بِاللَّفْوِ وَالرِّضْوَانِ، وَارْزُقْهُمْ حُسْنَ الثَّوَابِ

Bacaan Latin: Allahumma atmim lahumsiama shahri Ramadan, wa aqbilhum bilafwi war-ridwan, wa arzuqhum husna ath-thawab.

Terjemah: "Ya Allah, sempurnakanlah puasa mereka di bulan Ramadhan, terimalah mereka dengan ampunan dan keridhaan, dan berikanlah mereka pahala yang baik."

Doa ini merupakan permohonan kepada Allah SWT agar menerima dan menyempurnakan ibadah puasa orang yang telah meninggal dunia. Keluarga atau ahli waris dapat membaca doa fidyah orang meninggal ini dengan penuh khusyuk dan keikhlasan saat melaksanakan pembayaran fidyah.

Tata Cara Melakukan Fidyah untuk Orang Meninggal

Pelaksanaan fidyah untuk orang yang meninggal dunia memiliki tata cara khusus yang harus diikuti dengan benar. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan:

  • Berniat dengan Tulus

Keluarga atau kerabat harus berniat tulus untuk membayar fidyah dengan membaca lafal niat: "Nawaitu an ukhrija haadzihil fidyah an shaumi Ramadhana fulan bin fulan fardhan lillahi taala."

Artinya: "Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan puasa Ramadhan untuk Fulan bin Fulan (disebutkan nama mayatnya), fardhu karena Allah".

  • Menghitung Jumlah Hari Puasa

Tentukan jumlah hari puasa yang belum diselesaikan oleh orang yang meninggal, kemudian sesuaikan dengan jumlah orang miskin yang akan diberi makan.

  • Memberi Makan Orang Miskin

Bayar fidyah dengan memberi makan sejumlah orang miskin sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan.

  • Berdoa Selama Proses

Selama proses memberi makanan, kerabat atau keluarga dapat membaca doa fidyah orang meninggal dan memohon kepada Allah SWT agar amalan ini diterima.

Mengutip dari berbagai sumber fiqih Islam, pelaksanaan fidyah harus dilakukan dengan penuh keikhlasan tanpa mengharapkan imbalan duniawi. Hal ini bertujuan agar pahala yang diperoleh dapat mengalir kepada arwah yang telah meninggal dan juga kepada yang melaksanakannya.

Hukum Membayar Fidyah untuk Orang yang Meninggal

Hukum membayar fidyah untuk orang yang meninggal dunia merupakan tanggung jawab ahli warisnya. Dasar hukum ini merujuk pada hadis dari 'Aisyah yang diriwayatkan dalam berbagai kitab hadis shahih.

Hadis tentang Fidyah: مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيَامُ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّهُ

Artinya: "Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki kewajiban puasa, maka ahli warisnya yang nanti akan mempuasakannya."

Para ulama menjelaskan bahwa hukum ahli waris membayar fidyah orang yang meninggal adalah sunnah, bukan wajib. Ahli waris tidak diwajibkan untuk membayar denda tersebut, namun dianjurkan untuk melakukannya jika mampu secara finansial.

Mengutip dari Fatwa-Fatwa Haji & Umrah karya Muhammad bin Abdul Aziz Al-Musnad, pelaksanaan fidyah harus dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas. Ahli waris boleh membayarkan doa fidyah orang meninggal jika hidupnya berkecukupan dan memiliki kesempatan untuk melunasinya sebagai bentuk bakti kepada yang telah tiada.

Jenis-jenis Fidyah dalam Islam

Islam mengenal beberapa jenis fidyah yang memiliki konteks dan aturan yang berbeda-beda. Pemahaman tentang jenis-jenis fidyah ini penting untuk memahami konsep doa fidyah orang meninggal secara lebih komprehensif.

Fidyah Haji: adalah denda yang dikenakan kepada jamaah haji yang melanggar larangan dalam berhaji. Pelanggaran seperti mencukur rambut, memotong kuku, memakai pakaian berjahit, atau parfum dapat dibayar dengan fidyah berupa penyembelihan kambing, memberi makan 6 orang miskin, atau puasa 3 hari.

Fidyah Puasa: merupakan denda bagi Muslim yang meninggalkan puasa Ramadhan karena kondisi tertentu. Caranya dengan memberi makan kepada kaum fakir miskin sebagai pengganti jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Menurut ulama Hanafiah, fidyah puasa juga bisa dibayar dengan uang sesuai takaran yang berlaku.

Mengutip dari buku Al-Alfaazh, terdapat juga fidyah dalam konteks permintaan cerai (khulu') dan tebusan berkenaan dengan siksa akhirat. Namun, Al-Quran menegaskan bahwa tidak ada fidyah untuk orang-orang kafir di akhirat, mereka tetap akan mendapatkan adzab atas dosa yang dilakukan.

Dzikir yang Dianjurkan untuk Orang Meninggal

Selain doa fidyah, terdapat beberapa dzikir yang sangat dianjurkan untuk dibaca sebagai bentuk doa dan permohonan ampunan bagi orang yang telah meninggal dunia. Dzikir-dzikir ini diharapkan dapat memberikan keberkahan dan rahmat bagi arwah almarhum.

Berikut adalah dzikir-dzikir yang dianjurkan:

  • Surah Al-Fatihah: Membaca Surah Al-Fatihah merupakan doa umum yang sangat dianjurkan bagi setiap orang yang ingin mendoakan saudara atau kerabatnya yang meninggal. Surah ini adalah salah satu doa paling penting yang dapat memberikan keberkahan dan rahmat bagi orang yang meninggal.
  • Dzikir Istighfar: Beristighfar adalah permohonan ampunan kepada Allah SWT. Ini bisa menjadi anugerah besar dan menjadi pintu pengampunan Allah SWT kepada orang yang meninggal tersebut.
  • Dzikir Tasbih: Dzikir tasbih adalah dengan mengucapkan Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan La Ilaha Illallah, yang merupakan cara untuk mengingat Allah dan memperbanyak amal kebaikan bagi arwah orang yang telah meninggal.
  • Dzikir Doa: Jangan lupa untuk memohon doa keberkahan hidup di dunia dan akhirat untuk orang yang meninggal. Doa tersebut bisa dilafalkan sesuai dengan contoh doa fidyah di atas atau doa-doa lainnya.
  • Surah Yasin: Membaca Surah Yasin untuk orang meninggal bisa menjadi rahmat dan kedamaian arwah mereka di akhirat.
  • Dzikir Tahlil: Membaca kalimat-kalimat tahlil, seperti La ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah), yang bisa dipanjatkan sebagai ungkapan kesaksian atas keesaan Allah dan harapan agar mereka mendapatkan rahmat-Nya.

Hikmah dan Manfaat Membaca Doa Fidyah Orang Meninggal

Pelaksanaan doa fidyah orang meninggal memiliki hikmah dan manfaat yang mendalam, baik bagi arwah yang telah tiada maupun bagi keluarga yang melaksanakannya. Amalan ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan tanggung jawab dalam keluarga Muslim.

Dari sisi spiritual, doa fidyah orang meninggal menjadi bentuk ikatan kasih sayang yang tidak terputus oleh kematian. Keluarga yang melaksanakan fidyah menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab moral terhadap anggota keluarga yang telah tiada, sekaligus memohon ampunan dan rahmat Allah bagi arwah tersebut.

Manfaat lain dari pelaksanaan fidyah adalah sebagai media introspeksi bagi yang masih hidup. Melalui amalan ini, seseorang dapat merenungkan pentingnya menunaikan kewajiban agama selagi masih diberikan kesempatan hidup. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran spiritual dan kedisiplinan dalam beribadah.

Secara sosial, pembayaran fidyah melalui pemberian makanan kepada orang miskin memiliki dampak positif bagi masyarakat. Amalan ini tidak hanya bermanfaat bagi arwah yang didoakan, tetapi juga membantu meringankan beban ekonomi kaum dhuafa. Islam mengajarkan bahwa setiap amal kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas akan mendatangkan berkah dan pahala yang berlipat ganda.

FAQ

1. Apa itu doa fidyah orang meninggal? Doa fidyah orang meninggal adalah permohonan ampun yang dibaca sebagai pengganti puasa yang tidak dapat diselesaikan oleh orang yang telah tiada.

2. Apakah wajib membayar fidyah untuk orang yang meninggal? Membayar fidyah untuk orang meninggal hukumnya sunnah, bukan wajib, namun sangat dianjurkan bagi ahli waris yang mampu.

3. Siapa yang berhak membayar fidyah orang meninggal? Ahli waris atau keluarga terdekat yang masih hidup berhak dan dianjurkan untuk membayar fidyah orang meninggal.

4. Bagaimana cara membayar fidyah untuk orang meninggal? Fidyah dibayar dengan memberi makan orang miskin sesuai jumlah hari puasa yang ditinggalkan sambil membaca doa fidyah.

5. Kapan waktu yang tepat untuk membayar fidyah orang meninggal? Fidyah dapat dibayar kapan saja, namun lebih utama dilakukan pada bulan Ramadhan atau hari-hari mulia lainnya.

6. Apakah fidyah bisa diganti dengan uang? Menurut ulama Hanafiah, fidyah puasa bisa dibayar dengan uang sesuai takaran yang berlaku di daerah setempat.

7. Apa manfaat membaca doa fidyah orang meninggal? Manfaatnya adalah memohon ampunan bagi arwah yang meninggal dan menjadi ladang pahala bagi yang melaksanakannya. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |