Liputan6.com, Jakarta - Doa hajat terkabul menjadi harapan banyak umat Islam setiap kali melaksanakan sholat hajat. Ibadah sunnah ini sering dilakukan ketika seorang muslim memiliki keinginan atau kebutuhan tertentu, baik urusan dunia maupun akhirat.
Sholat hajat dianjurkan sebagai bentuk adab sebelum memohon kepada Allah. Setelah sholat, seorang muslim membaca doa dengan penuh khusyuk, mengakui dosa, memohon ampun, serta menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah.
Salah satu doa hajat populer yang disebutkan dalam kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi berbunyi:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الحَلِيمُ الْكَرِيمُ، سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ الْعَظِيمِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. أَسْأَلُكَ مُجِيبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَظَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ. لَا تَتْرُكْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.
“Laa ilaha illallahul halimul karim, subhanallahi rabbis samawaatis sab’i warabbil ‘arsyil ‘azhim, alhamdulillahi rabbil ‘alamin. As’aluka muujibati rahmatika, wa ‘azaa’ima maghfiratika, wal ghaniimata min kulli birrin, was salaamata min kulli itsmin. Laa tada’ lii dzamban illa ghafartahu, wa laa hamman illa farrajtahu, wa laa haajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha ya arhamar rahimin.”
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia. Mahasuci Allah, Tuhan tujuh langit dan Tuhan ‘Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu, yang pasti menggapai ampunan-Mu, memperoleh kebaikan, dan keselamatan dari dosa. Ya Allah, jangan Engkau tinggalkan dosa kecuali Engkau ampuni, kesusahan kecuali Engkau hilangkan, dan hajat yang Engkau ridai kecuali Engkau kabulkan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.”
Doa Hajat Seperti Doa Nabi Yunus
Selain itu, doa pendek juga sering dipraktikkan sebagai bagian dari doa hajat. Misalnya doa Nabi Yunus yang terdapat dalam Al-Qur’an:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz zhalimin.”
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang zalim.”
Doa lainnya yang diajarkan Nabi Muhammad SAW adalah doa umum yang mencakup kebaikan dunia dan akhirat:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Rabbana aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban naar.”
Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka.”
Pentingnya Adab Berdoa
Ulama dalam kitab Shahih at-Targhib wa at-Tarhib karya Syaikh Nasiruddin al-Albani menekankan bahwa waktu mustajab juga menjadi kunci terkabulnya doa. Beberapa momen terbaik antara lain sepertiga malam terakhir, saat azan, dan setelah sholat fardhu.
Adab berdoa juga tidak kalah penting. Dalam Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq dijelaskan bahwa doa harus dipanjatkan dengan hati khusyuk, penuh keyakinan, serta tidak terburu-buru.
Amalan lain yang bisa mendukung terkabulnya doa antara lain memperbanyak sedekah, berpuasa sunnah, membaca Al-Qur’an, serta berdzikir dengan Asmaul Husna. Dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu karya Prof Dr Wahbah az-Zuhaili disebutkan bahwa amal shaleh bisa membuka pintu doa lebih luas.
Selain itu, kitab Fiqih Empat Mazhab karya Syaikh Abdurrahman Al Juzairi juga menegaskan pentingnya istighfar sebelum berdoa. Dosa yang menumpuk bisa menjadi penghalang terkabulnya doa, sementara taubat membuka jalan rahmat Allah.
Tidak semua doa langsung dikabulkan. Sebagaimana dijelaskan para ulama, terkadang doa ditunda, diganti dengan yang lebih baik, atau dijadikan sebagai penolak musibah. Semua itu adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.
Petunjuk Singkat Membaca Doa Hajat
- Lakukan sholat hajat (dua rakaat atau sesuai kebiasaan) bila ingin mengkhususi doa.
- Memohon ampunan (istighfar) sebelum dan selama doa.
- Pilih waktu mustajab: sepertiga malam terakhir, setelah sholat fardhu, saat azan, atau waktu-waktu istimewa lainnya.
- Serta disertai ikhtiar: usaha nyata, perbaiki hubungan, dan sedekah bila mampu.
- Sabar dan tawakal: terima jawaban Allah dalam bentuk apa pun (terkabul, ditunda, atau diganti kebaikan lain).
Karena itu, seorang muslim dianjurkan untuk tetap berdoa dengan sabar dan penuh tawakal. Konsistensi dalam berdoa dan keyakinan bahwa Allah Maha Mendengar akan membuat seorang hamba lebih dekat dengan pengabulan doa.
Daftar Sumber:
Shahih at-Targhib wa at-Tarhib — Syaikh Nasiruddin al-Albani
Al-Adzkar — Imam Nawawi
Fiqih Sunnah — Sayyid Sabiq
Fiqih Islam wa Adillatuhu — Prof Dr Wahbah az-Zuhaili
Fiqih Empat Mazhab — Syaikh Abdurrahman Al Juzairi
People Also Talk
1. Kapan waktu terbaik berdoa agar doa hajat terkabul?
Sepertiga malam terakhir, saat azan, dan setelah sholat fardhu.
2. Apakah harus sholat hajat terlebih dahulu sebelum berdoa?
Dianjurkan melaksanakan sholat hajat sebagai adab, meski doa bisa dibaca kapan saja.
3. Apakah sedekah bisa mempercepat terkabulnya doa hajat?
Ya, sedekah mendatangkan berkah dan menghapus dosa.
4. Bagaimana jika doa belum juga dikabulkan?
Tetap berdoa, perbanyak amal shaleh, bersabar, karena Allah bisa mengganti dengan yang lebih baik.
5. Apa doa pendek yang direkomendasikan saat terdesak?
Doa Nabi Yunus dan doa “Rabbana aatinaa fid dunyaa hasanah…” sering dianjurkan karena ringkas dan luas maknanya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul