Doa Iftitah Arab, Latin, dan Terjemah: Wajib Dipahami Setiap Muslim untuk Kekhusyukan Shalat

1 week ago 4

Liputan6.com, Jakarta Doa iftitah arab merupakan salah satu bacaan sunnah yang sangat dianjurkan dalam setiap pelaksanaan shalat. Meskipun tidak termasuk dalam bacaan wajib, namun doa ini memiliki keutamaan yang luar biasa besar bagi setiap Muslim yang membacanya dengan khusyuk.

Posisi doa iftitah arab dalam shalat adalah setelah takbir awal (takbiratul ihram) dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Bacaan ini menjadi pembuka yang indah untuk memulai komunikasi spiritual dengan Allah SWT, menghadirkan rasa khusyuk dan ketundukan yang mendalam.

Mengutip dari kitab Fiqh Islam (2019) karya Sulaiman Rasjid, disebutkan bahwa Rasulullah SAW sering berdiam sejenak setelah takbiratul ihram sebelum membaca surat Al-Fatihah, dan di saat itulah beliau mengucapkan doa iftitah. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (8/9/2025).

Teks Lengkap Doa Iftitah Arab, Latin, dan Terjemahan

Doa iftitah yang paling umum dibaca oleh umat Islam adalah bacaan yang dimulai dengan kalimat "Allahu akbar kabiiro". Berikut adalah teks lengkap doa iftitah arab beserta transliterasi latin dan terjemahannya:

Doa Iftitah Arab:

اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Latin:

Allaahu akbar kabiiraw walhamdu lillaahi katsiira wa subhaanallaahi bukrataw wa'ashiila. Wajjahtu wajhiya lilladzii fataras samawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil aalamiin. laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

Terjemahan:

"Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang. Kuhadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim." (HR. Muslim, No. 185)

Bacaan doa iftitah arab ini memiliki makna yang sangat dalam, menggambarkan pengakuan total seorang hamba terhadap kebesaran Allah SWT. Setiap kalimat dalam doa ini mengandung pelajaran spiritual yang berharga bagi kehidupan seorang Muslim.

Doa Iftitah Lain

Dilansir dari buku Zikir dan Doa oleh Muhammad Ibnu Sapruddin, berikut doa iftitah Allahumma baid dalam tulisan Arab, latin, dan artinya.

Doa iftitah arab:

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ

Latin: Allahumma baaid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa baa'adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji walbarod.

Artinya: "Ya Allah jauhkanlah aku dengan kesalahan-kesalahanku sebagaimana telah Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah bersihkanlah kesalahan-kesalahanku sebagaimana dibersihkannya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun."

Posisi Doa Iftitah dalam Rangkaian Shalat

Doa iftitah memiliki posisi yang sangat khusus dalam rangkaian shalat, tepatnya setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Posisi strategis ini bukanlah tanpa maksud, melainkan memiliki hikmah yang mendalam dalam mempersiapkan hati dan jiwa untuk berkomunikasi dengan Allah SWT.

Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Hakim menyatakan bahwa: "Salat seseorang tidak sempurna hingga ia bertakbir memuji Allah dan menyanjungnya kemudian membaca Al-Quran yang mudah baginya." Hal ini menunjukkan bahwa doa iftitah bukanlah sekadar tambahan yang diucapkan secara lisan, tetapi merupakan bagian penting dari kesempurnaan salat.

Dalam salat, doa iftitah arab berfungsi sebagai pembuka yang menghantarkan seorang Muslim untuk memasuki dimensi spiritual yang lebih dalam. Bacaan ini membantu mengalihkan fokus dari urusan duniawi menuju konsentrasi penuh kepada Allah SWT, menciptakan suasana khusyuk yang dibutuhkan dalam ibadah shalat.

Pentingnya posisi doa iftitah juga tergambar dalam praktik Rasulullah SAW sendiri. Beliau, sebagaimana disampaikan dalam hadits tersebut, sering kali memulai salat dengan mengucapkan doa iftitah. Ini menunjukkan bahwa doa iftitah adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah salat yang mengikuti jejak langsung Nabi Muhammad SAW.

Keutamaan dan Pahala Membaca Doa Iftitah

Membaca doa iftitah arab memiliki keutamaan yang luar biasa dalam Islam. Bacaan ini tidak hanya sekadar mengikuti sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, tetapi juga merupakan pelaksanaan prinsip dalam agama Islam yang menegaskan bahwa setiap amalan baik akan mendatangkan tambahan pahala bagi pelakunya.

Salah satu prinsip dasar dalam Islam adalah bahwa setiap amalan baik yang dilakukan dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan agama akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Dalam hal ini, membaca doa iftitah dalam shalat merupakan peluang bagi umat Islam untuk menambah pahala mereka, asalkan dibaca dengan benar, fasih, dan penuh kesadaran.

Mengutip dari berbagai kitab fiqh klasik, ulama sepakat bahwa membaca doa iftitah merupakan amalan sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan) dalam shalat. Pahala yang diperoleh tidak hanya dari segi kuantitas bacaan, tetapi juga dari kualitas penghayatan makna yang terkandung di dalamnya.

Ketika seseorang melaksanakan shalat sambil mengucapkan doa iftitah arab dengan khusyuk dan khidmat, ia tidak hanya menambah pahala ibadahnya, tetapi juga memperkuat hubungannya dengan Allah SWT. Doa iftitah adalah ungkapan pengakuan akan kebesaran dan keagungan Allah, serta permohonan atas rahmat, petunjuk, dan perlindungan-Nya.

Perbedaan Doa Iftitah dalam Berbagai Mazhab

Dalam praktik keagamaan, terdapat beberapa variasi doa iftitah yang digunakan oleh berbagai mazhab fiqh. Meskipun inti dan makna dasarnya sama, namun terdapat perbedaan dalam redaksi dan panjang pendeknya bacaan yang digunakan.

Mazhab Hanafi umumnya menggunakan doa iftitah yang lebih singkat, sementara mazhab Shafi'i dan Hanbali cenderung menggunakan bacaan yang lebih panjang seperti yang telah disebutkan di atas. Mazhab Maliki memiliki tradisi tersendiri dalam hal doa pembuka shalat, meskipun tetap dalam koridor yang sama.

Yang perlu ditekankan adalah bahwa semua variasi doa iftitah arab ini memiliki landasan hadits yang sahih dan dapat dipraktikkan sesuai dengan mazhab yang dianut. Perbedaan ini bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan, tetapi justru menunjukkan kekayaan khazanah Islam dalam hal ibadah.

Mengutip dari kitab Fiqh al-Madhahib al-Arba'ah, semua mazhab sepakat bahwa membaca doa iftitah adalah sunnah muakkad yang sangat dianjurkan. Perbedaan hanya terletak pada redaksi dan panjang pendeknya bacaan, bukan pada hukum atau keutamaannya.

Shalat yang Menggunakan Doa Iftitah

Tidak semua jenis shalat menggunakan doa iftitah dalam rangkaian bacaannya. Pemahaman tentang kapan dan dalam shalat apa saja doa iftitah arab dibaca menjadi penting untuk dipahami oleh setiap Muslim agar dapat melaksanakan ibadah dengan benar sesuai tuntunan syariat.

Doa iftitah umumnya dibaca dalam shalat-shalat fardhu lima waktu, shalat sunnah rawatib, shalat tahajjud, shalat witir, dan sebagian besar shalat sunnah lainnya. Namun, terdapat beberapa jenis shalat khusus yang memiliki aturan berbeda dalam hal pembacaan doa iftitah.

Salah satu contoh yang paling jelas adalah shalat jenazah, di mana doa iftitah tidak dibaca karena karakteristik shalat ini yang berbeda dari shalat pada umumnya. Shalat jenazah memiliki struktur yang khusus dengan fokus pada doa untuk mayit, sehingga tidak menggunakan bacaan-bacaan seperti surat Al-Fatihah dan doa iftitah.

Dalam shalat khusuf (gerhana) dan istisqa (meminta hujan), beberapa ulama berbeda pendapat mengenai pembacaan doa iftitah. Mayoritas ulama berpendapat bahwa doa iftitah tetap dibaca karena shalat-shalat ini pada dasarnya mengikuti struktur shalat biasa, hanya dengan penambahan atau modifikasi tertentu.

FAQ

1. Apakah wajib membaca doa iftitah dalam shalat? Tidak wajib, doa iftitah adalah sunnah muakkad yang sangat dianjurkan untuk dibaca.

2. Kapan waktu yang tepat untuk membaca doa iftitah? Setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah.

3. Apakah shalat tidak sah jika tidak membaca doa iftitah? Shalat tetap sah meskipun tidak membaca doa iftitah karena statusnya sunnah.

4. Bolehkah membaca doa iftitah dalam hati saja? Tidak, doa iftitah harus dibaca dengan suara pelan seperti bacaan sirr lainnya.

5. Apakah ada doa iftitah yang lebih pendek? Ya, terdapat beberapa variasi doa iftitah, ada yang panjang dan ada yang lebih ringkas.

6. Haruskah hafal doa iftitah arab untuk bisa membacanya? Ya, sebaiknya doa iftitah dihafal dengan baik beserta makna dan cara bacaannya.

7. Apakah anak kecil wajib membaca doa iftitah? Tidak wajib, tetapi sebaiknya diajarkan sejak dini sebagai bagian dari pendidikan agama.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |