Doa Iftitah Kabiro Bacaan Arab, Latin, dan Arti: Lengkap Keutamaannya

1 month ago 26

Liputan6.com, Jakarta - Doa iftitah adalah salah satu bacaan penting dalam shalat yang diucapkan setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Meskipun hukumnya sunah, mengamalkan doa iftitah Kabiro lengkap dapat menambah kekhusyukan dan kesempurnaan ibadah.

Doa iftitah memiliki berbagai versi yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, salah satunya adalah versi yang dimulai dengan kalimat "Allahu akbar kabiro". 

Dikutip dari buku Dahsyatnya Shalat dan Doa Ibu, Ummi Ayanih (2010: 56) menjelaskan bahwa doa iftitah merupakan salah satu bacaan yang disunahkan dalam shalat. Mengamalkan doa iftitah Kabiro lengkap ini juga menjadi bentuk pengakuan diri terhadap kebesaran Allah SWT.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (11/9/2025).

Bacaan Doa Iftitah Kabiro Lengkap (Arab, Latin, dan Arti)

Salah satu versi doa iftitah yang populer dan sering diamalkan adalah yang dimulai dengan "Allahu akbar kabiro". Doa iftitah Kabiro lengkap ini diriwayatkan oleh Ali r.a. Bacaan ini menjadi pilihan banyak umat muslim karena maknanya yang mendalam.

Berikut adalah bacaan doa iftitah Kabiro lengkap dalam tulisan Arab, Latin, dan artinya:

اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin."

Artinya: "Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji hanya kepunyaan Allah. Maha Suci Allah pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku (hatiku) kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim."

Doa iftitah ini berisi penghambaan diri manusia kepada Allah SWT. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al-An'am ayat 162: "qul inna shalâtî wa nusukî wa maḫyâya wa mamâtî lillâhi rabbil-‘âlamîn" yang berarti "Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”.

Hukum Membaca Doa Iftitah

Hukum membaca doa iftitah adalah sunah, bukan wajib. Ini berarti bahwa shalat tetap sah meskipun doa iftitah tidak dibaca, baik karena lupa maupun sengaja. Namun, karena merupakan amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, membacanya akan mendatangkan pahala tambahan dan menyempurnakan ibadah.

Mayoritas ulama, termasuk imam Hanafiyah, Syafi'iyah, dan Hanabilah, berpendapat bahwa membaca doa iftitah hukumnya sunah bagi imam, makmum, maupun orang yang shalat sendirian.

Dalam madzhab Syafi'i, jika seorang makmum masbuq (terlambat) mendapati imam masih berdiri, kesunahan membaca doa iftitah tetap ada, asalkan yakin bisa menyelesaikan bacaan iftitah dan Al-Fatihah sebelum imam rukuk. Jika tidak, lebih baik doa iftitah ditinggalkan dan segera membaca Al-Fatihah.

Sebagaimana disebutkan dalam buku Buku Panduan Shalat, Doa, & Zikir Super Lengkap, Suhaili (2017: 67) mengutip sabda Rasulullah SAW: “Tidaklah sempurna salatnya seseorang di antara manusia sehingga dia membaca takbir dan memuji Allah Azza Wajalla dan memuja-Nya dan membaca – bacaan iftitah – dan membaca apa yang mudah (yang hafal) baginya dari ayat-ayat Al-Qur’an”. (HR. Abu Daud). 

Keutamaan Membaca Doa Iftitah

Membaca doa iftitah memiliki beberapa keutamaan yang luar biasa:

  1. Membuka Pintu Langit: Salah satu keutamaan paling terkenal dari doa iftitah, khususnya versi "Allahu akbar kabiro walhamdulillaahi katsiiraa", adalah dapat membuka pintu-pintu langit. Hal ini berdasarkan riwayat dari Ibnu Umar r.a. yang mendengar Rasulullah SAW kagum dengan kalimat tersebut dan menyatakan bahwa pintu-pintu langit terbuka karenanya.
  2. Menyucikan Diri dari Dosa: Doa iftitah juga mengandung permohonan kepada Allah untuk membersihkan diri dari kesalahan dan dosa. Misalnya, versi "Allahumma baa'id bainii wa baina khathaayaaya" secara eksplisit memohon pembersihan dosa.
  3. Menambah Kekhusyukan dalam Shalat: Dengan membaca doa iftitah, seorang Muslim memulai shalat dengan penuh kesadaran dan pengakuan terhadap kebesaran Allah. Doa ini berfungsi sebagai pengantar untuk memasuki bacaan shalat yang lebih dalam, membantu fokus dan konsentrasi.
  4. Mengikuti Sunah Rasulullah SAW: Membaca doa iftitah merupakan sunah yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam berbagai riwayat hadis. Mengamalkannya berarti mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dan mendapatkan pahala tambahan.
  5. Pengakuan akan Kebesaran dan Penghambaan Diri: Doa iftitah, terutama versi "Allahu akbar kabiro", berisi ungkapan pujian atas kebesaran Allah SWT dan mencerminkan pengakuan kelemahan serta kelengahan manusia. Dikutip dari buku Sudah Sahalat, Kok Tetap Maksiat, Muhammad Mawaidi (2015: 78) menjelaskan bahwa doa iftitah mengingatkan umat Muslim tentang kuasa Allah SWT dan hakikat di dunia. Doa ini penuh dengan unsur penghambaan diri kepada Allah.

Berbagai Versi Doa Iftitah Lainnya

Selain doa iftitah Kabiro lengkap, terdapat beberapa versi doa iftitah lain yang juga diajarkan oleh Rasulullah SAW dan dapat diamalkan:

1. Versi "Allahumma baa'id bainii"

Ini adalah doa iftitah yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a. Doa ini fokus pada permohonan pembersihan dosa.

اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ . اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ . اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

"Allahumma baa'id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqatsawbul abyadlu minaddanasi. Allahummaghsil khathaayaaya bil maai watstsalji walbaradi."

Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah aku dari kesalahan dan dosa sebagaimana Engkau menjauhkan timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah diriku dari kesalahan dan dosa sebagaimana telah Engkau bersihkan baju putih dari kotoran. Ya Allah, segala kesalahanku dengan air, salju, dan embun sebersih-bersihnya." (HR Bukhari dan Muslim)

2. Versi "Subhaanaka Allahumma"

Doa ini juga sering diajarkan dan diamalkan, menekankan pujian kepada Allah SWT.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ

"Subhaa nakallahumma wabihamdika watabarakasmuka wata'alaa jadduka walaa ilaha ghoiruk."

Artinya: "Engkau Maha Suci, ya Allah, aku memuji-Mu, dan Maha Berkah Nama-Mu. Kekayaan dan kebesaran-Mu begitu tinggi; tidak ada yang layak untuk diibadahi dengan benar kecuali Engkau."

3. Versi "Allahumma robba jibra-iila" (untuk shalat malam)

Doa ini pernah dibaca oleh Rasulullah SAW ketika shalat malam, sebagaimana hadis riwayat Muslim. Doa ini memohon petunjuk kebenaran.

اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ اِهْدِنِى لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَحْدِى مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

"Allahumma robba jibra-iila wa mii-ka-iila wa israa fiila, faathiras-samawati wal ardhi 'alimal ghaibi wasy-syahadati anta tahkumu bayna 'ibaadika fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuun, ihdini limakhtulifa fiihi minal haqqi bi-idznika innaka tahdi man tasyaa-u ilaa shiratim-mustaqim."

Artinya: "Ya Allah, Rabbnya Jibril, Mikail dan Israfil. Ya Pencipta langit dan bumi, Tuhan yang mengetahui yang ghaib dan nyata. Engkau yang menetapkan hukum untuk mengadili perselisihan mereka. Tunjukkanlah aku kebenaran dalam perbantahan ini dengan seizin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada jalan yang lurus bagi siapa yang Engkau kehendaki."

FAQ

Doa iftitah memiliki posisi yang sangat khusus dalam rangkaian shalat, tepatnya setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Posisi strategis ini bukanlah tanpa maksud, melainkan memiliki hikmah yang mendalam dalam mempersiapkan hati dan jiwa untuk berkomunikasi dengan Allah SWT.

Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Hakim menyatakan bahwa: 'Salat seseorang tidak sempurna hingga ia bertakbir memuji Allah dan menyanjungnya kemudian membaca Al-Quran yang mudah baginya.' Hal ini menunjukkan bahwa doa iftitah bukanlah sekadar tambahan yang diucapkan secara lisan, tetapi merupakan bagian penting dari kesempurnaan salat.

Apa itu doa iftitah Kabiro lengkap?

Doa iftitah Kabiro lengkap adalah salah satu versi doa pembuka shalat yang dimulai dengan kalimat "Allahu akbar kabiro walhamdulillaahi katsiiraa". Doa ini dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah, berfungsi sebagai ungkapan pujian dan pengakuan keesaan Allah SWT di awal ibadah.

Kapan waktu yang tepat untuk membaca doa iftitah?

Doa iftitah dibaca setelah takbiratul ihram pertama dalam shalat dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Ini berlaku untuk shalat fardhu maupun shalat sunah, kecuali shalat jenazah yang memiliki ketentuan khusus.

Apakah hukum membaca doa iftitah wajib?

Tidak, hukum membaca doa iftitah adalah sunah. Ini berarti bahwa shalat tetap sah meskipun doa ini tidak dibaca, namun sangat dianjurkan untuk diamalkan karena mendatangkan pahala dan menyempurnakan ibadah.

Apa keutamaan membaca doa iftitah Kabiro?

Keutamaan membaca doa iftitah Kabiro adalah dapat membuka pintu-pintu langit, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis. Selain itu, doa ini juga berfungsi sebagai bentuk pengakuan akan kebesaran Allah, permohonan pembersihan dosa, dan menambah kekhusyukan dalam shalat.

Apakah ada versi doa iftitah lain selain Kabiro?

Ya, ada beberapa versi doa iftitah lain yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, seperti versi "Allahumma baa'id bainii wa baina khathaayaaya" dan "Subhaanaka Allahumma". Masing-masing memiliki redaksi dan makna yang berbeda namun sama-sama sunah untuk diamalkan.

Bagaimana jika makmum terlambat dan imam sudah membaca Al-Fatihah, apakah tetap membaca doa iftitah?

Jika makmum datang terlambat dan imam sudah membaca Al-Fatihah, disunahkan untuk tetap membaca doa iftitah jika diperkirakan masih ada waktu yang cukup untuk menyelesaikan iftitah dan Al-Fatihah sebelum imam rukuk. Namun, bacaan iftitah sebaiknya dipercepat agar tidak tertinggal dari imam.

Apa makna mendalam dari doa iftitah Kabiro?

Makna mendalam dari doa iftitah Kabiro adalah penyerahan diri total kepada Allah SWT, pengakuan bahwa shalat, ibadah, hidup, dan mati hanyalah untuk-Nya semata. Doa ini menegaskan tauhid (keesaan Allah) dan menjauhkan diri dari kemusyrikan, serta menunjukkan kerendahan hati seorang hamba di hadapan kebesaran Penciptanya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |