Doa Shodaqoh untuk Diri Sendiri Teks Arab, Latin, dan Arti, Memohon Berkah

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Bersedekah tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga mendatangkan keberkahan bagi diri sendiri. Membaca doa shodaqoh untuk diri sendiri setelah bersedekah menjadi pelengkap ibadah agar diterima oleh Allah SWT.

Sedekah dapat menjadi sarana bagi umat Islam untuk berdoa kepada Allah SWT, memohon ampunan, dan meminta pertolongan-Nya. Ustad Masykur Arif dalam bukunya Hidup Berkah dengan Sedekah menjelaskan sedekah adalah langkah untuk memohon kepada Allah.

Manusia senantiasa mengharapkan keberlimpahan rezeki dan perlindungan dari-Nya. Allah SWT telah menyiapkan diri-Nya sebagai sandaran hidup, tempat memohon segala kebaikan, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an, Surat Ghafir ayat 60.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (16/9/2025).

Bacaan Doa Shodaqoh untuk Diri Sendiri (Arab, Latin, dan Artinya)

Setelah menunaikan sedekah, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa agar amalan tersebut diterima dan membawa keberkahan. Salah satu doa utama yang dapat dibaca adalah kutipan dari Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 127.

Doa ini memohon agar Allah menerima persembahan dari hamba-Nya, karena Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Doa tersebut berbunyi: "رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ".

Latin: Rabbanaa taqabbal minnaa innaka antas-samii’ul ‘aliim

Artinya: "Tuhan kami, terimalah persembahan dari kami. Sungguh Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui."

Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin juga mengutip doa ini sebagai bentuk permohonan penerimaan amal. Doa ini menjadi inti dari doa shodaqoh untuk diri sendiri agar amal ibadah semakin sempurna.

Selain doa di atas, terdapat beberapa doa lain yang bisa dipanjatkan sebagai bagian dari doa shodaqoh untuk diri sendiri untuk memohon keberkahan dan manfaat lainnya. Doa-doa ini mencakup permohonan keberkahan rezeki, penggantian harta yang lebih baik, serta penghapusan dosa.

Amalan doa ini melengkapi ibadah sedekah agar dampaknya lebih terasa dalam kehidupan.

  • Doa Memohon Keberkahan Sedekah

"اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صَدَقَتَنَا وَاجْعَلْهَا سَبَبًا لِبَرَكَةِ رِزْقِنَا وَحِفْظِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءٍ وَشَرٍّ"

Latin: Allaahumma taqabbal minnaa shadaqatanaa waj‘alhaa sababaan libarakati rizqinaa wahifzhinaa min kulli balaa’in wasyarrin

Artinya: "Ya Allah, terimalah sedekah kami, jadikanlah ia sebagai sebab keberkahan rezeki kami, serta lindungilah kami dari segala bencana dan keburukan."

  • Doa agar Rezeki Diganti dengan yang Lebih Baik

"اللَّهُمَّ أَخْلِفْ عَلَى مُنْفِقٍ خَلَفًا وَعَلَى مُمْسِكٍ تَلَفًا"

Latin: Allaahumma akhlif ‘alaa munfiqin khalafan wa‘alaa mumsikin talafan

Artinya: "Ya Allah, berikanlah ganti yang lebih baik kepada orang yang berinfak, dan binasakanlah harta orang yang kikir." (HR. Bukhari & Muslim)

  • Doa agar Sedekah Menjadi Penghapus Dosa

"اللَّهُمَّ اجْعَلْ صَدَقَتِي هَذِهِ كَفَّارَةً لِذُنُوبِي وَسَبَبًا لِنَيْلِ رَحْمَتِكَ"

Latin: Allaahumma aj‘al shadaqatii haadzihi kaffaaratan lidzunuubii wasababaan linayli rahmatika

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah sedekah ini sebagai penghapus dosaku dan jalan menuju rahmat-Mu."

Sedekah dan Kaitannya dengan Doa

Sedekah, atau shodaqoh sunnah, dapat diartikan sebagai bentuk harta yang dikeluarkan seseorang di jalan Allah. Ini mencakup pemberian harta kepada fakir miskin tanpa mengharapkan imbalan atau dilakukan secara sukarela, seperti dijelaskan dalam Fiqh Islam oleh Sulaiman Rasjid (2019). 

Pernyataan ini selaras dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 261. Ayat tersebut menggambarkan perumpamaan nafkah di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, di mana setiap bulir memiliki seratus biji, menunjukkan pelipatgandaan ganjaran. Allah melipatgandakan karunia-Nya bagi siapa yang Dia kehendaki, karena Dia Maha Luas lagi Maha Mengetahui.

Di balik setiap sedekah, terdapat harapan akan balasan atau pahala dari Allah SWT. Harapan inilah yang menjadi bagian dari doa, sehingga orang yang bersedekah memiliki doa yang semakin kuat.

Keyakinan akan dikabulkannya doa melalui sedekah semakin merasuk dalam jiwa, seperti disampaikan dalam sabda Rasulullah SAW, "Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah." (HR. Al-Baihaqi).

Manfaat Sedekah bagi Diri Sendiri

Sedekah merupakan ajaran agama Islam yang sangat ditekankan, sebagaimana tertera dalam sabda Rasulullah SAW, "Setiap muslim hendaklah bersedekah." (HR. Muttafaq ‘alaih).

Nabi Muhammad SAW menegaskan pentingnya sedekah dalam syariat Islam, menjelaskan kedudukannya, dan menetapkan hukumnya bagi setiap umat yang menjalankannya, seperti yang diulas oleh Achmad Sunarto dalam bukunya Indahnya Sedekah (2015).

Bagi seorang muslim, manfaat sedekah tidak hanya dirasakan oleh penerima, tetapi juga mendatangkan kemuliaan bagi diri sendiri.

Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah:177 juga menjelaskan pentingnya memberikan harta yang dicintai kepada mereka yang berhak. Manfaat-manfaat ini menunjukkan bahwa sedekah adalah investasi spiritual yang menguntungkan bagi pelakunya.

Berikut adalah beberapa manfaat utama sedekah bagi diri sendiri:

  • Mendapatkan pahala dan kebaikan: Bersedekah adalah tindakan mulia yang akan diganjar pahala berlipat ganda oleh Allah SWT. Kebaikan yang ditabur akan kembali dituai, mencerminkan sifat dasar dari sedekah itu sendiri.
  • Menyucikan diri: Dalam ajaran Islam, sebagian harta yang kita miliki adalah hak orang lain yang membutuhkan. Dengan bersedekah, kita memenuhi hak-hak tersebut sesuai perintah Allah, sehingga dosa-dosa kita diharapkan dapat dihapuskan.
  • Memperpanjang umur: Sedekah diyakini dapat memperpanjang umur karena menabur kebaikan akan menciptakan hidup yang lebih aman dan tenteram. Kondisi ini secara tidak langsung turut menjaga kesehatan fisik dan mental seseorang.

Amalan yang Terhitung Sedekah untuk Diri Sendiri

Sedekah kepada diri sendiri berarti manfaat dan pahalanya akan kembali kepada orang yang bersedekah. Konsep ini sesuai dengan pepatah "Siapa yang menanam maka dialah yang memanen," sebagaimana dijelaskan dalam buku Di Bawah Naungan Arsy oleh Rizem Aizid. 

Terdapat beberapa macam sedekah yang dapat dilakukan untuk diri sendiri, yang juga merupakan bentuk doa shodaqoh untuk diri sendiri secara tidak langsung. Amalan-amalan ini tidak selalu berupa harta benda, melainkan juga tindakan ibadah yang mendatangkan pahala dan keberkahan. 

Berikut adalah beberapa amalan yang terhitung sebagai sedekah bagi diri sendiri:

  1. Salat Dhuha: Melaksanakan salat Dhuha sebanyak dua rakaat merupakan salah satu cara bersedekah untuk diri sendiri. Rasulullah SAW bersabda, "Semua itu dicukupi dengan salat dhuha (sebanyak) dua rakaat." (HR Muslim).
  2. Membaca Al-Qur'an: Membaca Al-Qur'an adalah amalan yang sangat dianjurkan dan juga merupakan bentuk sedekah untuk diri sendiri. Rasulullah SAW menyamakan orang yang membaca Al-Qur'an dengan orang yang bersedekah, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.
  3. Membaca Tasbih, Tahmid, Takbir, dan Tahlil: Amalan dzikir ini memiliki keutamaan sebagai sedekah. Setiap ucapan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir dihitung sebagai sedekah, seperti yang dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim.
  4. Bersholawat kepada Rasulullah SAW: Sholawat adalah ungkapan pujian kepada Nabi Muhammad SAW yang pahalanya akan kembali kepada hamba yang mengucapkannya. Setiap sholawat akan mendatangkan sepuluh kebaikan, menghapus sepuluh keburukan, dan meninggikan sepuluh derajat.
  5. Berpuasa: Puasa memiliki banyak manfaat untuk keimanan dan kesehatan, serta merupakan salah satu opsi sedekah untuk diri sendiri. Allah SWT berfirman bahwa puasa adalah untuk-Nya dan Dia sendiri yang akan membalasnya dengan pahala berlipat ganda.

Waktu Terbaik dan Cara Bersedekah yang Benar

Agar doa setelah sedekah semakin mustajab dan diterima oleh Allah SWT, penting untuk memperhatikan waktu dan cara pelaksanaannya.

Meskipun sedekah dapat dilakukan kapan saja, ada waktu-waktu tertentu yang sangat dianjurkan dalam Islam untuk bershodaqoh. Melakukan sedekah pada waktu-waktu ini dapat melipatgandakan pahala dan keberkahannya.

Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah yang paling baik ialah sedekah pada bulan Ramadhan." (HR. Tirmidzi).

Ini menunjukkan bahwa bulan suci Ramadhan adalah momen istimewa untuk memperbanyak amalan sedekah. Selain itu, ada beberapa waktu lain yang juga dianggap sangat baik untuk bersedekah, memperkuat harapan terkabulnya doa shodaqoh untuk diri sendiri.

Waktu-waktu terbaik untuk bersedekah meliputi:

  • Hari Jumat: Hari yang penuh berkah dalam Islam, di mana setiap amalan baik dilipatgandakan pahalanya.
  • Bulan Ramadhan: Pahala sedekah berlipat ganda, terutama di sepuluh hari terakhir yang diyakini sebagai Lailatul Qadar.
  • Waktu Subuh: Malaikat turun untuk mendoakan orang-orang yang bersedekah pada waktu ini.
  • Saat Ada Kelebihan Rezeki: Merupakan bentuk syukur kepada Allah atas karunia yang diberikan, dan dianjurkan untuk berbagi.

Selain waktu, cara bersedekah yang benar juga sangat penting agar amalan tersebut berkah dan mustajab. Niat yang tulus dan kualitas pemberian menjadi penentu utama.

Berikut adalah cara bersedekah yang benar:

  1. Lakukan dengan Ikhlas: Niat adalah kunci utama dalam bersedekah. Sedekah yang tidak dilandasi niat ikhlas karena Allah tidak akan bernilai ibadah.
  2. Berikan yang Terbaik: Allah berfirman dalam QS. Ali Imran: 92, "Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai." Sedekah terbaik adalah yang kita cintai, bukan hanya memberi sesuatu yang sudah tidak berguna.
  3. Bersedekah Secara Konsisten: Lebih baik bersedekah sedikit tetapi rutin, daripada banyak tetapi hanya sesekali. Rasulullah SAW bersabda, "Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara terus-menerus meskipun sedikit." (HR. Bukhari & Muslim).

FAQ

1. Apa hubungan sedekah dengan doa?

Sedekah dapat menjadi wasilah doa agar permohonan lebih mustajab di sisi Allah SWT.

2. Apakah ada doa khusus setelah bersedekah?

Ya, salah satunya doa dari QS. Al-Baqarah ayat 127: "Rabbana taqabbal minna innaka antas-samii’ul ‘aliim."

3. Apa manfaat membaca doa setelah sedekah?

Doa melengkapi sedekah agar diterima Allah, membawa berkah, dan menambah pahala.

4. Apakah sedekah bisa menjadi penghapus dosa?

Ya, Rasulullah SAW bersabda sedekah dapat memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api.

5. Kapan waktu terbaik bersedekah?

Waktu utama antara lain Ramadhan, hari Jumat, waktu subuh, dan saat memiliki kelebihan rezeki.

6. Apakah sedekah hanya berupa harta?

Tidak, sedekah juga bisa berupa senyuman, dzikir, sholawat, dan amal kebaikan lainnya.

7. Bagaimana cara agar sedekah bernilai ibadah?

Niat ikhlas karena Allah, memberi yang terbaik, dan dilakukan secara konsisten.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |