Liputan6.com, Jakarta Doa terhindar dari fitnah dan orang zalim menjadi bentuk perlindungan spiritual yang sangat penting bagi setiap muslim dalam menghadapi situasi sulit tersebut. Kehidupan manusia sendiri memang tidak pernah terlepas dari berbagai ujian dan cobaan, termasuk menghadapi fitnah dan perlakuan zalim dari orang lain.
Fitnah merupakan perbuatan tercela yang sangat dilarang dalam agama Islam dan dibenci oleh Allah SWT. Dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 58, Allah SWT menegaskan bahwa menyakiti orang mukmin tanpa alasan yang benar akan memikul dosa yang besar.
Islam memberikan tuntunan lengkap mengenai doa terhindar dari fitnah dan orang zalim yang dapat diamalkan oleh setiap muslim. Berbagai doa ini telah diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagai bentuk tawakal dan perlindungan kepada Allah SWT. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (16/9/2025).
Doa Terhindar Dari Fitnah dan Orang Zalim: Arab, Latin, dan Terjemah
Menurut Tafsir Al-Qurthubi karya Imam Al-Qurthubi, fitnah adalah segala bentuk ujian yang dapat menggoyahkan keimanan seseorang, baik dalam bentuk kemiskinan, kekayaan, penyakit, maupun tuduhan dari orang lain. Islam mengajarkan umatnya untuk selalu memohon perlindungan Allah dari berbagai bentuk fitnah dan kezaliman.
1. Doa Utama Berlindung dari Fitnah
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ
Hasbunallah wa ni'mal wakil. Ni'mal maula wa ni'man nasir
Artinya: "Cukuplah bagi kami Allah sebagai penolong dan Dia adalah sebaik-baik pelindung."
2. Doa Berlindung dari Fitnah Dajjal
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Allahumma inni audzubika min 'adzabi jahannama wa min adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min syarri fitnatil masihid dajjal
Artinya: "Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari kejahatan fitnah al-masikh ad-Dajjal."
3. Doa Ketika Dizalimi
اَمَّنْ يُّجِيْبُ الْمُضْطَرَّ اِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوْۤءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاۤءَ الْاَرْضِۗ ءَاِلٰهٌ مَّعَ اللّٰهِ ۗقَلِيْلًا مَّا تَذَكَّرُوْنَۗ
Amman yujiibu mudhtharra idzaa da'aahu wayaksyifussuu-a wayaj'alukum khulafaa-al ardhi ailahun ma'allahi qoliilan maa tadzakkaruun
Artinya: "Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat."
4. Doa Memohon Perlindungan dari Kejahatan Manusia
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ
Allahumma ashlih li dinii alladzii huwa 'ishmatu amrii, wa ashlih li dunyaaya allatii fiihaa ma'aasyii, wa ashlih lii aakhiratii allatii fiihaa ma'aadii, waj'alil hayaata ziyaadatan lii fii kulli khairin, waj'alil mauta raahatan lii min kulli syarrin
Artinya: "Ya Allah, perbaikilah agamaku yang merupakan pelindung urusanku, perbaikilah duniaku tempat kehidupanku, perbaikilah akhiratku tempat kembaliku, jadikanlah hidup sebagai tambahan bagiku dalam segala kebaikan, dan jadikanlah mati sebagai istirahat bagiku dari segala kejahatan."
5. Doa Berlindung dari Orang Jahat
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ
Allahumma innii a'uudzu bika min syarri maa 'amiltu wa min syarri maa lam a'mal
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang telah aku perbuat dan dari kejahatan apa yang belum aku perbuat."
Dikutip dari buku Setapak Akhir Zaman karya Thoriq Aziz Jayana (2017), doa-doa tersebut merupakan bentuk berserah diri kepada Allah SWT dan keyakinan bahwa hanya Allah yang dapat memberikan perlindungan sempurna dari segala bentuk fitnah dan kezaliman.
Amalan untuk Terhindari dari Fitnah
Selain membaca doa terhindar dari fitnah dan orang zalim, Islam juga mengajarkan berbagai amalan yang dapat memperkuat perlindungan spiritual seseorang. Amalan-amalan ini bukan hanya bersifat ritual, tetapi juga membentuk karakter dan perilaku yang dapat menjauhkan seseorang dari berbagai bentuk fitnah.
1. Memperbanyak Membaca Al-Quran
Membaca Al-Quran secara rutin, terutama surah-surah yang memiliki keutamaan perlindungan seperti Surah Al-Falaq, An-Nas, dan Ayat Kursi. Al-Quran adalah syifa (obat) bagi segala penyakit hati dan perlindungan dari kejahatan.
2. Menjaga Shalat Lima Waktu
Shalat yang dilakukan dengan khusyuk dan tepat waktu menjadi benteng pertahanan spiritual yang kuat. Dalam shalat, seorang muslim berkomunikasi langsung dengan Allah dan memohon perlindungan-Nya.
3. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar
Dzikir dan istighfar yang diamalkan secara konsisten dapat membersihkan hati dari dosa-dosa yang menjadi celah masuknya fitnah. Rasulullah SAW mengajarkan berbagai dzikir perlindungan yang dapat diamalkan setiap hari.
4. Berbuat Baik kepada Sesama
Melakukan kebaikan kepada sesama manusia dapat menjadi amal jariyah yang mendatangkan perlindungan Allah. Orang yang berbuat baik akan mendapat perlindungan dari Allah melalui doa-doa orang yang ditolong.
5. Menghindari Gunjingan dan Fitnah
Menjaga lisan dari gunjingan, gosip, dan menyebarkan fitnah orang lain. Dalam Islam, siapa yang menghindari perbuatan buruk, maka Allah akan melindunginya dari perbuatan serupa.
Dikutip dari Fiqh al-Ad'iyah wa al-Adhkar karya Syaikh Abdul Razzaq Al-Badr (2018), konsistensi dalam mengamalkan doa perlindungan akan membentuk perisai spiritual yang kuat terhadap berbagai bentuk fitnah dan gangguan dari orang-orang yang berniat jahat.
Dalil-Dalil tentang Bahaya Fitnah dan Kezaliman
Islam sangat melarang perbuatan fitnah dan kezaliman karena dampak buruknya yang besar. Banyak dalil dari Al-Qur'an dan Hadis yang menegaskan hal ini, mendukung pentingnya doa terhindar dari fitnah dan orang zalim.
- Fitnah Lebih Besar dari Pembunuhan: Dalam QS Al-Baqarah: 191, Allah SWT berfirman, "Dan (ingatlah bahawa angkara) fitnah itu lebih besar bahayanya daripada pembunuhan."
- Ancaman bagi Penyebar Fitnah: Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang menyebarkan fitnah (mengadu domba) tidak akan masuk surga. Barangsiapa yang mengatakan sesuatu tentang saudaranya yang tidak ada padanya, maka dia telah melakukan fitnah.
- Larangan Berbuat Zalim: Allah SWT mengharamkan perbuatan zalim, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Qudsi: "Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan zalim atas diri-Ku. Dan, aku jadikan perbuatan haram di antara kalian. Oleh karena itu, janganlah kalian saling berbuat zalim."
Kisah Teladan Berlindung dari Fitnah
Sejarah Islam mencatat berbagai kisah teladan tentang cara para salaf menghadapi fitnah dan kezaliman dengan berdoa dan bertawakal kepada Allah. Kisah-kisah ini memberikan inspirasi dan pelajaran berharga bagi umat Islam dalam menghadapi cobaan serupa.
Rasulullah SAW sendiri menghadapi berbagai fitnah dan kezaliman dari kaum Quraisy selama dakwah di Makkah. Beliau mengajarkan kepada para sahabat untuk selalu berdoa dan bertawakal kepada Allah dalam menghadapi setiap cobaan. Ketika kaum Quraisy memboikot Bani Hasyim, Rasulullah tetap bersabar dan memperbanyak doa.
Sahabat Abu Bakar ra juga pernah menghadapi fitnah ketika ada yang menuduhnya melakukan kesalahan dalam urusan keuangan negara. Beliau menghadapinya dengan sabar, memperbanyak doa, dan memberikan penjelasan yang jujur kepada umat. Allah kemudian membuka kebenaran dan membersihkan nama baiknya.
Imam Ahmad bin Hanbal mengalami cobaan berat ketika menghadapi fitnah Mihna (ujian teologi) pada masa Khalifah Al-Ma'mun. Beliau dipenjara dan disiksa karena tidak mau mengakui bahwa Al-Quran adalah makhluk. Dalam cobaan tersebut, beliau terus berdoa memohon perlindungan dan kekuatan dari Allah.
Sayyidah Aisyah ra menghadapi fitnah besar dalam peristiwa Ifk (tuduhan palsu). Beliau menghadapinya dengan berdoa kepada Allah dan menyerahkan urusan kepada-Nya. Allah kemudian menurunkan wahyu yang membebaskan beliau dari tuduhan tersebut.
Berdasarkan catatan dalam Sirah al-A'immah karya Ibn Katsir, para ulama salaf selalu menjadikan doa sebagai senjata utama dalam menghadapi fitnah. Mereka tidak membalas dengan cara yang buruk, tetapi menyerahkan urusan kepada Allah dengan penuh tawakal.
FAQ
1. Kapan waktu terbaik untuk membaca doa terhindar dari fitnah dan orang zalim? Waktu terbaik adalah sepertiga malam terakhir, setelah shalat fardhu, dan saat menghadapi situasi yang berpotensi menimbulkan fitnah.
2. Apakah doa perlindungan dari fitnah harus dibaca dalam bahasa Arab? Sebaiknya dibaca dalam bahasa Arab sesuai tuntunan, namun boleh juga berdoa dengan bahasa yang dipahami sambil tetap mengamalkan doa-doa yang ma'tsur.
3. Berapa kali sebaiknya doa perlindungan dari fitnah dibaca dalam sehari? Tidak ada batasan khusus, namun konsistensi lebih penting daripada kuantitas, minimal dibaca setelah shalat subuh dan maghrib.
4. Apakah boleh berdoa agar orang yang berbuat zalim mendapat balasan? Sebaiknya berdoa untuk perlindungan diri dan memohon agar orang tersebut mendapat hidayah, bukan meminta balasan buruk.
5. Bagaimana jika setelah berdoa masih mengalami fitnah? Doa yang belum terkabul secara kasat mata bukan berarti tidak didengar Allah, mungkin Allah menguji kesabaran atau memberikan hikmah lain.
6. Apakah ada amalan khusus yang harus dilakukan bersamaan dengan doa perlindungan? Ya, sebaiknya disertai dengan memperbanyak dzikir, membaca Al-Quran, berbuat baik kepada sesama, dan menjaga akhlak.
7. Apakah anak-anak juga perlu diajarkan doa terhindar dari fitnah? Ya, sangat penting mengajarkan anak-anak doa perlindungan sejak dini agar mereka terbiasa berlindung kepada Allah dalam segala situasi.