Liputan6.com, Jakarta - Setiap Muslim yang akan memulai perjalanan, baik jarak dekat maupun jauh, selalu dianjurkan untuk memanjatkan doa. Membaca doa mau berangkat perjalanan adalah bentuk ikhtiar spiritual untuk memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT.
Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar menjelaskan bahwa doa musafir memiliki keutamaan khusus karena perjalanan seringkali disertai kesulitan dan ketidakpastian.
Keutamaan ini menjadikan doa seorang musafir lebih tulus dan dekat kepada Allah, sehingga doanya lebih mustajab. Memanjatkan doa mau berangkat perjalanan adalah langkah awal memastikan segala urusan dipermudah dan terhindar dari marabahaya.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (11/9/2025).
Bacaan Doa Mau Berangkat Perjalanan (Arab, Latin, dan Artinya)
Terdapat beberapa versi doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk diamalkan sebelum dan selama perjalanan. Doa-doa ini mencakup permohonan perlindungan, kemudahan, dan pengakuan atas kekuasaan Allah SWT.
-
Doa Umum Perjalanan (HR. Tirmidzi)
Doa ini diriwayatkan dari Abdullah bin Sarjis, yang biasa dibaca Rasulullah SAW ketika melakukan perjalanan jauh.
"اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ"
Arab latin: Allahumma antash shohibu fis safar, wal kholiifatu fil ahli. Allahumma inni a'udzubika min wa'tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli.
Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Teman dalam perjalanan, dan Pengganti dalam keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari beratnya perjalanan, dan kesedihan saat kembali, serta dari kekafiran setelah iman, dan dari doa orang yang dizalimi dari keburukan pemandangan dalam keluarga dan harta." (HR Tirmidzi)
-
Doa Memohon Kemudahan Perjalanan (HR. Muslim)
Doa ini memohon agar perjalanan dipermudah dan jarak yang jauh terasa dekat.
"اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِعَنَّابُعْدَهُ اَللّٰهُمَّ اَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِوَالْخَلِيْفَةُفِى الْاَهْلِ"
Arab latin: Allahuma hawwin alaina safarana haadza, wathwi 'anna bu'dah. Allahuma anta shaahibus safari wal khaliifatu fil maali wal ahli.
Artinya: "Ya Allah permudahlah perjalanan kami ini, dan jadikanlah perjalanan yang jauh terasa dekat. Ya Allah Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi harta dan keluarga (yang ditinggal)" (HR Muslim)
-
Doa Naik Kendaraan (QS. Az-Zukhruf: 13-14)
Doa ini dibaca ketika seseorang telah duduk di atas kendaraan, sebagai bentuk pengakuan atas kekuasaan Allah yang menundukkan kendaraan bagi manusia.
"الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ"
Arab latin: Alhamdulillaahilladzii sakhkhara lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniin, wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun.
Artinya: "Segala puji bagi Allah, yang menundukkan semua ini kepada kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami." (QS. Az-Zukhruf: 13-14)
-
Doa Lengkap Perjalanan (dari Bekal Safar)
Ustaz Abu Abdil A'la Hari Ahadi dalam bukunya Bekal Safar menyebutkan doa yang lebih lengkap untuk diamalkan sebelum melakukan perjalanan jauh.
"اللَّهُ أَكْبَرُ (3x) سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ"
Arab latin: Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar. Subhanalladzi sakh-khoro lanaa hadza wa maa kunna lahu muqrinin. Wa inna ila robbina lamun-qolibuun. Allahumma innaa nas'aluka fii safarinaa hadza al birro wat taqwa wa minal 'amali ma tardho. Allahumma hawwin 'alainaa safaronaa hadza, wathwi 'anna bu'dahu. Allahumma antash shoohibu fis safar, wal kholiifatu fil ahli. Allahumma inni a'udzubika min wa'tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli.
Artinya: "Allah Maha Besar (3x). Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga." (Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar dalam kitab Shahih Muslim nomor 1342, dan disebutkan dalam buku Bekal Safar oleh Ustaz Abu Abdil A'la Hari Ahadi).
-
Doa Memohon Pertolongan dan Kemudahan
Doa ini memohon agar segala kesulitan dalam urusan dan perjalanan diringankan, serta diberikan kebaikan.
"اَللَّهُمَّ بِكَ أَسْتَعِيْنُ، وَعَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ، اَللَّهُمَّ ذَلِّلْ لِي صُعُوْبَةَ أَمْرِيْ، وَسَهِّلْ عَلَيَّ مَشَقَّةَ سَفَرِيْ، وَارْزُقْنِيْ مِنَ الخَيْرِ أَكْثَرَ مِمَّا أَطْلُبُ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَرٍّ، رَبِّ اشْرَحْ لِيِ صَدْرِيْ، وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ."
Arab latin: Allāhumma bika asta'īnu, wa 'alaika atawakkalu. Allāhumma żallil lī ṣu'ūbata amrī, wa sahhil 'alayya masyaqqata safarī, warzuqnī minal khairi mim mā aṭlubu, waṣrif 'annī kulla ṣyarr, rabbiṣraḥlī ṣadrī wa yassir lī amrī.
Artinya: "Ya Allah, kepada-Mu aku memohon pertolongan dan kepadaMu aku berpasrah. Ya Allah, ringankan kesulitan pada urusanku, mudahkanlah kendala perjalananku, karuniakanlah kebaikan bagiku melebihi apa yang kuminta, palingkanlah segala keburukan dariku. Tuhanku, lapangkanlah hatiku dan mudahkanlah urusanku."
Keutamaan Berdoa Sebelum Perjalanan
Membaca doa sebelum melakukan perjalanan memiliki keutamaan yang besar dalam Islam. Salah satu keutamaan utama adalah bahwa doa seorang musafir (orang yang sedang bepergian) termasuk dalam kategori doa yang mustajab, atau yang pasti dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW.
"Tiga doa yang mustajab dan tidak ada keraguan di dalamnya: doa orang yang teraniaya, doa musafir, dan doa orang tua terhadap anaknya."
Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA dan tercatat dalam beberapa kitab hadis seperti HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Dalam buku Semua Ada Haknya karya Syaikh Sa'ad Yusuf Mahmud Abu Aziz, disebutkan bahwa orang yang bepergian niscaya doanya dikabulkan Allah SWT.
Keutamaan ini diberikan karena perjalanan seringkali membawa kesulitan dan ketidakpastian, yang membuat hati seorang musafir lebih tulus dan dekat kepada Allah. Selain itu, berdoa juga memberikan ketenangan hati dan keyakinan bahwa setiap langkah berada dalam penjagaan dan pengawasan Allah SWT.
Menurut Kitab Al-Adzkar susunan Imam An-Nawawi, perjalanan yang panjang dan jauh semakin mendekatkan doa kita untuk dikabulkan.
Adab Bepergian dalam Islam
Dalam Islam, bepergian atau safar tidak hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga memiliki adab dan etika yang dianjurkan untuk dipatuhi agar perjalanan menjadi berkah dan selamat. Adab-adab ini mencakup persiapan sebelum berangkat hingga selama di perjalanan.
Adab dalam safar merupakan konsep Islam yang mencakup tata krama, etika, dan kesopanan.
- Melakukan Salat Dua Rakaat Sebelum Keberangkatan: Dianjurkan untuk melaksanakan salat sunah dua rakaat sebelum meninggalkan rumah, dengan surat-surat yang sama seperti salat Istikharah.
- Menulis Wasiat: Dianjurkan untuk menulis wasiat terkait hak dan kewajiban, mengingat ajal kematian berada di tangan Allah.
- Mencari Pendamping Safar yang Saleh: Disarankan untuk tidak bepergian sendirian dan mencari teman perjalanan yang dapat mengingatkan dalam kebaikan, terutama dari penuntut ilmu syar'i.
- Memberitahukan Kepergian kepada Keluarga dan Kerabat: Penting untuk berpamitan dan memberitahukan rencana perjalanan kepada orang-orang terdekat, termasuk tetangga dan sahabat.
- Memilih Hari Kamis di Permulaan Siang: Rasulullah SAW sering memilih hari Kamis untuk memulai perjalanan, menjadikan hari ini sebagai pilihan yang dianjurkan.
- Membaca Doa Keluar Rumah: Mengucapkan doa saat melangkah keluar dari rumah, sebagai bentuk tawakal dan permohonan perlindungan.
- Membaca Doa Naik Kendaraan: Memanjatkan doa ketika sudah berada di atas kendaraan, sebagai bentuk syukur atas kemudahan yang diberikan Allah.
- Bertakbir saat Melalui Tanjakan dan Bertasbih saat Turunan: Mengucapkan "Allahu Akbar" ketika mendaki dan "Subhanallah" ketika menurun, sebagai pengingat kebesaran dan kesucian Allah.
Jenis Perjalanan Penting dalam Islam
Dalam Islam, perjalanan memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar berpindah tempat; ia juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkaya spiritualitas. Beberapa jenis perjalanan memiliki nilai ibadah yang tinggi dan sangat dianjurkan, bahkan ada yang diwajibkan.
- Haji: Merupakan rukun Islam kelima dan wajib bagi Muslim yang mampu secara fisik, mental, dan finansial. Dilaksanakan di Mekkah pada bulan Dzulhijjah, Haji adalah ajang introspeksi diri dan penegasan solidaritas umat Muslim.
- Umrah: Meskipun tidak wajib seperti Haji, Umrah memiliki nilai spiritual tinggi dan dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Banyak Muslim memilih Umrah untuk merasakan suasana spiritual di Mekkah dan Madinah, serta mencari keberkahan.
- Ziarah ke Masjid Nabawi: Kunjungan ke Masjid Nabawi di Madinah, tempat makam Nabi Muhammad SAW, sangat dianjurkan. Ini adalah momen untuk mengingat perjuangan Nabi dan menambah kecintaan kepada Rasulullah.
- Perjalanan Menuntut Ilmu: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Perjalanan untuk mencari ilmu, baik agama maupun umum, memiliki nilai ibadah yang sangat tinggi, bahkan jika harus ke negeri yang jauh.
- Perjalanan Dakwah: Seorang Muslim dianjurkan melakukan perjalanan dalam rangka dakwah, yaitu menyebarkan ajaran Islam dan mengajak kepada kebaikan, baik secara lokal maupun internasional.
- Ziarah ke Makam Orang Tua atau Kerabat: Bentuk penghormatan dan doa bagi yang telah meninggal, serta pengingat akan kematian dan kehidupan akhirat, juga sebagai bentuk introspeksi diri.
- Perjalanan untuk Memperbanyak Silaturahmi: Menjaga hubungan baik dengan keluarga, kerabat, dan sesama Muslim adalah amalan yang sangat dianjurkan. Perjalanan ini dapat memanjangkan umur dan melapangkan rezeki, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar doa mau berangkat perjalanan:
-
Apa arti dari doa mau berangkat perjalanan?
Doa mau berangkat perjalanan adalah permohonan yang dipanjatkan seorang Muslim kepada Allah SWT sebelum memulai safar (perjalanan) dengan tujuan memohon keselamatan, kelancaran, keberkahan, dan perlindungan dari segala marabahaya selama di perjalanan hingga kembali ke tempat asal. Ini merupakan bentuk penyerahan diri dan tawakal kepada Tuhan.
-
Mengapa penting untuk berdoa sebelum bepergian dalam Islam?
Berdoa sebelum bepergian sangat penting dalam Islam karena merupakan bentuk ibadah dan pengakuan akan kekuasaan Allah SWT. Doa musafir termasuk doa yang mustajab (dikabulkan), dan memanjatkannya dapat memberikan ketenangan hati, perlindungan dari bahaya, serta keberkahan sepanjang perjalanan.
-
Apakah ada waktu khusus di mana doa musafir lebih mungkin dikabulkan?
Ya, doa seorang musafir termasuk dalam tiga jenis doa yang pasti dikabulkan oleh Allah SWT, bersama dengan doa orang yang teraniaya dan doa orang tua untuk anaknya. Ini berarti setiap waktu selama seseorang berstatus musafir, doanya memiliki keutamaan khusus untuk diijabah.
-
Apa saja doa umum yang bisa dibaca saat mau berangkat perjalanan?
Beberapa doa umum yang bisa dibaca antara lain "Allahumma antash shohibu fis safar..." (Ya Allah, Engkau adalah teman dalam perjalanan...), "Allahuma hawwin alaina safarana hadza..." (Ya Allah permudahlah perjalanan kami ini...), dan "Alhamdulillaahilladzii sakhkhara lanaa haadzaa..." (Segala puji bagi Allah, yang menundukkan semua ini kepada kami...).
-
Apa saja adab bepergian yang dianjurkan dalam Islam?
Adab bepergian dalam Islam meliputi beberapa hal, seperti melakukan salat sunah dua rakaat sebelum berangkat, menulis wasiat, mencari teman perjalanan yang saleh, memberitahukan kepergian kepada keluarga, memilih hari Kamis untuk memulai perjalanan, membaca doa keluar rumah dan doa naik kendaraan, serta bertakbir saat menanjak dan bertasbih saat menurun.
-
Apa saja jenis perjalanan yang dianggap penting dalam Islam?
Jenis perjalanan yang dianggap penting dalam Islam mencakup Haji (wajib), Umrah (sangat dianjurkan), ziarah ke Masjid Nabawi, perjalanan menuntut ilmu, perjalanan dakwah, ziarah ke makam orang tua atau kerabat, dan perjalanan untuk memperbanyak silaturahmi. Semua perjalanan ini memiliki nilai spiritual dan ibadah.
-
Bisakah saya berdoa dalam bahasa saya sendiri saat bepergian?
Meskipun ada doa-doa khusus dalam bahasa Arab yang diajarkan, seorang Muslim diperbolehkan untuk berdoa dalam bahasa apa pun yang ia pahami dan rasakan ketulusannya. Yang terpenting adalah niat dan kekhusyukan dalam memohon kepada Allah SWT.