Liputan6.com, Jakarta Dalam agama Islam, tidur bukan hanya sekadar beristirahat, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang mendalam. Sebelum memejamkan mata, seorang muslim dianjurkan untuk membaca doa mau tidur sebagai bentuk syukur dan permohonan perlindungan kepada Allah SWT. Amalan ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga memiliki manfaat yang besar bagi ketenangan hati dan kualitas tidur.
Doa sebelum tidur merupakan permohonan yang dipanjatkan kepada Allah SWT sebelum seseorang beristirahat di malam hari. Buku: “Doa dalam Al-Qur’an: Studi Tematik” karya Dr. M. Quraish Shihab, secara etimologi, doa berasal dari kata da'a yang berarti memanggil, memohon, atau meminta.
Membaca doa sebelum tidur menjadi satu cara untuk memohon perlindungan dari gangguan syaitan saat tidur. Membaca doa sebelum tidur adalah cara untuk mengingat Allah SWT sebelum memasuki fase tidur, yang merupakan tindakan yang dianjurkan dalam Islam.
Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang doa mau tidur dan penjelasannya dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (1/7/2025).
Doa Mau Tidur: Arab dan Artinya
Doa sebelum tidur merupakan salah satu amalan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW sebagai bentuk penyerahan diri dan perlindungan kepada Allah SWT. Selain memperkuat ketenangan batin, doa ini juga menjadi pengingat akan hakikat hidup dan mati yang sepenuhnya berada dalam kuasa-Nya.
1. Lafal Doa Sebelum Tidur
Rasulullah SAW mengajarkan doa pendek yang dibaca saat hendak tidur:
اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا
Allāhumma bismika amūtu wa ahyā
Artinya: “Ya Allah, dengan nama-Mu aku mati dan hidup.” (Sumber: HR. al-Bukhari no. 6325. Dijelaskan dalam buku Shahih Adzkar Pagi Petang & Sesudah Shalat Fardhu karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas, 2017).
Doa ini sederhana namun penuh makna, mengingatkan bahwa tidur adalah ibarat kematian sementara, dan hanya Allah-lah yang membangunkan kita kembali ke kehidupan.
2. Doa Panjang Sebelum Tidur
Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW membaca doa berikut sebelum tidur:
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ...
Allāhumma aslamtu nafsī ilaika, wa wajjahtu wajhī ilaika, wa fawwadhtu amrī ilaika...
Artinya: “Ya Allah, aku pasrahkan diriku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu...” (Sumber: Al-Adzkar karya Imam Nawawi, cet. Dar Ibn Hazm, 2005; dan Fiqh Dzikir karya Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, Pustaka Ibnu Umar, 2010).
Doa ini merupakan bentuk totalitas penyerahan jiwa kepada Allah sebelum tidur, sekaligus sebagai perisai dari rasa takut atau kekhawatiran malam hari.
3. Doa Tambahan dan Dzikir Sunnah
Dalam buku Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq (Darul Fikr, 2001), disebutkan bahwa Rasulullah SAW biasa membaca:
- Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas kemudian meniupkan ke tangan dan mengusap tubuh.
- Ayat Kursi sebagai perlindungan dari gangguan setan sepanjang malam.
- Tasbih (Subhanallah), Tahmid (Alhamdulillah), dan Takbir (Allahu Akbar) masing-masing 33 kali sebelum tidur.
Hal ini juga diperkuat dalam jurnal Amalan Sunnah Nabi Menjelang Tidur oleh Nurul Aini (Jurnal Ilmu Dakwah, UIN Alauddin, 2020).
Hikmah Membaca Doa Mau Tidur
Membaca doa sebelum tidur merupakan kebiasaan yang dicontohkan Rasulullah SAW dan memiliki berbagai hikmah baik dari segi spiritual maupun kesehatan mental. Doa ini tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai sarana untuk memperoleh ketenangan jiwa dan perlindungan dari Allah SWT sepanjang malam.
1. Menumbuhkan Ketenangan Batin
Dalam jurnal berjudul Relasi Antara Doa dan Ketenangan Jiwa dalam Perspektif Psikologi Agama karya Muhammad Jalaludin Rumi Hamid dkk. (Jurnal Al‑Tarbiyah, 2023), dijelaskan bahwa praktik membaca doa sebelum tidur dapat mengurangi kecemasan, menumbuhkan rasa syukur, serta memberikan ketenangan jiwa. Hal ini dikarenakan aktivitas spiritual seperti doa mampu mengalihkan pikiran dari hal-hal negatif sebelum tidur.
Dalam jurnal Pengaruh Dzikir Terhadap Ketenangan Psikologis oleh Laily Hanifah (Jurnal Psikologi Islam, Vol. 6, No. 1, 2019), disebutkan bahwa dzikir dan doa sebelum tidur dapat mengurangi kecemasan, mempercepat tidur, dan meningkatkan kualitas istirahat.
2. Sebagai Perlindungan Diri dari Gangguan
Buku Fiqh Dzikir dan Doa karya Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr (Pustaka Ibnu Umar, 2010) menyebutkan bahwa Rasulullah SAW membaca doa dan surat-surat tertentu sebelum tidur sebagai bentuk perlindungan dari gangguan setan. Salah satu doa yang biasa dibaca adalah:
اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا
Allāhumma bismika amūtu wa ahyā
Artinya: “Ya Allah, dengan nama-Mu aku mati dan hidup.” (HR. al-Bukhari no. 6325)
Doa ini mengandung penyerahan total kepada Allah atas hidup dan mati, sekaligus bentuk permohonan perlindungan selama tidur.
3. Memperbaiki Kualitas Tidur
Dalam jurnal Pengaruh Dzikir terhadap Kualitas Tidur Berdasarkan Sufi Healing oleh Hafidz A. & Rusydi (ResearchGate, 2023), disebutkan bahwa zikir dan doa sebelum tidur terbukti menurunkan hormon stres seperti kortisol. Dengan menurunnya stres, kualitas tidur pun meningkat, tubuh dan pikiran menjadi lebih segar saat bangun.
4. Meningkatkan Kualitas Iman
Samsidar dalam jurnalnya Doa sebagai Metode Pengobatan Psikoterapi Islam (Al-Din: Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan, 2020) menyatakan bahwa doa malam hari, termasuk doa sebelum tidur, mampu menguatkan hubungan seorang hamba dengan Tuhannya. Ini menumbuhkan rasa syukur dan memperkuat iman secara konsisten dari hari ke hari.
Pentingnya Mendidik Anak Berdoa Sejak Kecil
1. Membentuk Pondasi Spiritual Sejak Dini
Dalam jurnal “Pentingnya Mengajarkan Doa Sehari‑hari kepada Anak SD” oleh M. Hadi Al‑Mutawakkil (Jurnal Pendidikan Islami Anak SD, Vol. 1 No. 1, 2025), ditunjukkan bahwa pengenalan doa sehari-hari sejak usia sekolah dasar mampu membangun kesadaran spiritual, memperkuat kedekatan emosional anak dengan Allah, dan menanamkan nilai religius sejak dini.
2. Mengasah Kecerdasan Spiritual dan Karakter Anak
Jurnal “Mengasah Kecerdasan Spiritual Melalui Aktivitas Berdoa pada Anak Usia Dini” oleh Nur Hafidz & Raden Diana Rachmy (Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya, 2024) menunjukkan bahwa doa rutin sejak kecil dapat meningkatkan kecerdasan spiritual anak. Anak menjadi lebih berperilaku baik, memiliki kesadaran hati nurani, berpikir positif, serta terlatih dalam kolaborasi antara guru dan orang tua.
3. Menanamkan Tauhid Sejak Dini
Buku Prophetic Parenting karya Muhammad Fauzil Adhim (Diva Press, 2011) menegaskan bahwa pendidikan doa pada anak bukan sekadar penghafalan lafaz, tetapi langkah awal menanamkan tauhid. Anak diajarkan bahwa hanya Allah tempat bergantung, sehingga sejak kecil ia mengenali siapa Penciptanya dan bagaimana berinteraksi secara spiritual.
4. Pembiasaan dan Pengaruhnya dalam Keseharian
Menurut buku Psikologi Perkembangan Anak oleh Hurlock, E.B. (2006), usia dini adalah masa keemasan pembentukan kebiasaan. Saat anak rutin diajak berdoa sebelum makan, tidur, atau bepergian, hal tersebut akan tertanam dalam memori bawah sadar mereka. Ini bukan hanya membentuk rutinitas, tapi juga pola berpikir yang religius dan reflektif.
5. Penguatan Melalui Teladan dan Konsistensi
Dalam jurnal Mengasah Kecerdasan Spiritual Melalui Aktivitas Berdoa pada Anak Usia Dini oleh Nur Hafidz & Raden Diana Rachmy (Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya, 2024), disebutkan bahwa peran orang tua sebagai model sangat penting. Ketika anak melihat orang tuanya rutin berdoa, ia akan menirunya secara alami melalui proses imitasi.
6. Meningkatkan Keterikatan Emosional Anak-Orang Tua
Jurnal Pentingnya Mengajarkan Doa Sehari‑hari kepada Anak SD oleh M. Hadi Al‑Mutawakkil (2025) juga menekankan bahwa doa dapat menjadi medium komunikasi emosional yang positif antara orang tua dan anak. Aktivitas membaca doa bersama menumbuhkan kebersamaan, rasa aman, dan kasih sayang dalam keluarga.
7. Pengaruh pada Pengendalian Diri
Psikolog Islam Abu Ahmadi dalam buku Psikologi Pendidikan (2005) menyebutkan bahwa anak yang terbiasa berdoa memiliki kontrol emosi yang lebih baik. Ia lebih mampu menahan amarah, meminta maaf, dan tidak mudah menyalahkan orang lain—karena telah terlatih untuk introspeksi melalui doa.
Tips Agar Mudah Menghafalkan Doa-Doa Islami
1. Gunakan Metode Pengulangan Bertahap
Menurut buku Metode Cepat Menghafal Juz Amma karya Ahmad Zainal Abidin (Diva Press, 2022), pengulangan dengan pola tertentu (spasi memori) terbukti efektif. Doa-doa pendek bisa dibagi menjadi bagian kecil, diulang secara konsisten pada waktu-waktu tetap. Misalnya: pagi hari setelah salat Subuh dan malam sebelum tidur.
2. Hubungkan Arti dan Konteks Doa
Dalam buku Panduan Hafalan Juz Amma, Doa-doa dan Zikir untuk Pelajar dan Umum karya Muhammad Farhan (Erlangga & Diva Press, 2017), dijelaskan bahwa pemahaman makna setiap doa mempercepat proses hafalan. Ketika seseorang tahu kapan dan mengapa doa itu dibaca, ingatan akan lebih kuat dan bertahan lama.
3. Libatkan Visual dan Audio untuk Anak
Buku Mudah Menghafal Doa Sehari-hari untuk Muslim Cilik oleh Albi & Guritno (Al Barokah, 2019) menekankan pentingnya media visual seperti ilustrasi dan warna. Buku ini menyajikan doa-doa dalam bentuk cerita pendek bergambar sehingga anak-anak dapat menghafal sambil bermain.
Juga dalam buku Hafalan Doa Pendek Sehari-hari karya Ibnu Muslih Djuremi (Diva Kids, 2016), dijelaskan bahwa pendekatan ilustratif dan pengulangan dalam konteks kegiatan anak, seperti makan dan tidur, sangat membantu pembiasaan dan penguatan hafalan.
4. Hafalan Bersama dan Evaluasi Berkala
Dalam jurnal Pendidikan Agama Islam: Strategi Menghafal Doa Sehari-Hari pada Anak Sekolah Dasar oleh N. Rahmatullah (Jurnal Edukasi Islam, 2021), disebutkan bahwa kegiatan menghafal doa akan lebih berhasil jika dilakukan secara berkelompok, didampingi guru atau orang tua, serta dievaluasi secara berkala melalui ulangan hafalan.
5. Manfaatkan Aplikasi atau Rekaman Suara
Riset dalam jurnal Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran Agama Islam oleh M. Yasin dan H. Rofiq (Jurnal Teknologi dan Pendidikan Islam, 2020) menyebutkan bahwa aplikasi penghafal doa berbasis audio-visual seperti "Marbel Doa Islam" dan "Muslim Kids Series" terbukti meningkatkan kemampuan hafalan pada anak usia 5-9 tahun.
QnA Seputar Doa Mau Tidur
1. Apa doa mau tidur sesuai sunnah?
Doa mau tidur sesuai sunnah adalah:
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَأَمُوتُ
Bismikallahumma ahyaa wa amuutu
Artinya: “Dengan nama-Mu ya Allah, aku hidup dan aku mati.” (HR. Bukhari).
2. Kenapa dianjurkan membaca doa sebelum tidur?
Karena tidur adalah “kematian kecil” dan waktu berpindah dari sadar ke tidak sadar, sehingga dianjurkan berzikir agar tidur dalam keadaan mengingat Allah dan mendapat perlindungan selama tidur.
4. Apakah cukup hanya membaca doa tidur saja sebelum tidur?
Sangat dianjurkan membaca doa tidur dan juga dzikir seperti membaca Ayat Kursi, Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas sebelum tidur untuk perlindungan dari gangguan jin dan setan.
5. Bagaimana adab sebelum tidur dalam Islam?
Beberapa adab sebelum tidur: berwudhu, membaca doa tidur, tidur menghadap ke kanan, merapikan tempat tidur, dan mematikan lampu serta api, sebagaimana diajarkan dalam sunnah Nabi.
6. Apa yang dibaca saat terbangun di tengah malam?
Bacalah:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Alhamdulillahil ladzi ahyaana ba’da maa amaatana wa ilaihin nusyuur
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan hanya kepada-Nya kami dibangkitkan.” (HR. Bukhari).