Doa Membasuh Hidung Ketika Berwudhu: Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

1 week ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Wudhu merupakan salah satu syarat sah shalat yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim. Salah satu bagian penting dalam wudhu adalah membasuh hidung, yang dikenal dengan istilah istinsyaq.

Membasuh hidung saat berwudhu adalah sunnah yang dianjurkan untuk kesempurnaan ibadah. Pemahaman yang benar mengenai doa membasuh hidung ketika berwudhu serta tata caranya sangat penting bagi umat Muslim.

Menurut kemenag.go.id, wudhu atau bersuci dari hadas kecil merupakan salah satu syarat sah shalat; tanpa wudhu, shalat tidak sah. Proses istinsyaq ini tidak hanya membersihkan rongga hidung dari kotoran, tetapi juga menjadi momen untuk memohon kepada Allah SWT. 

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (8/9/2025).

Bacaan Doa Membasuh Hidung Ketika Berwudhu: Arab, Latin, dan Artinya

Membasuh hidung atau istinsyaq adalah salah satu sunnah dalam berwudhu yang memiliki keutamaan tersendiri. Ketika melakukan gerakan ini, umat Muslim dianjurkan untuk melafalkan doa tertentu sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT. Doa ini bertujuan untuk memohon kenikmatan surga dan perlindungan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Menukil buku Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab Al-Adzkar susunan Imam An-Nawawi, doa yang dapat dilafalkan ketika membasuh hidung adalah:

اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنِيْ رَائِحَةَ نَعِيْمِكَ وَجَنَّاتِكَ

Arab Latin: Allaahumma laa tahrimnii raaihata naʼiimika wa jannaatika

Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau mengharamkan kepada kami dari harumnya kenikmatan dan surga-Mu."

Selain doa tersebut, terdapat juga doa lain yang dapat dibaca secara spesifik saat menghirup dan mengeluarkan air dari hidung. Saat menghirup air ke hidung, doanya adalah:

اَللّٰهُمَّ أَرِحْنِيْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ، اَللّٰهُمَّ لَا تَحْرِمْنِيْ رَائِيحَةَ نِعَمِكَ وَجَنَّاتِكَ

(Allâhumma ariḫnî râiḫatal jannah. Allâhumma lâ taḫrimnî râiḫata ni‘amika wa jannâtika) yang berarti "Ya Allah, (izinkan) aku mencium wewangian surga. Ya Allah, jangan halangi aku mencium wanginya nikmat-nikmat-Mu dan wanginya surga-surga-Mu."

Sementara itu, saat mengeluarkan air dari hidung, doanya adalah:

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ رَوَائِحِ النَّارِ وَسُوْءِ الدَّارِ

(Allâhumma innî a‘ûdzu bika min rawâiḫin nâr wa sû’id dâr) yang berarti "Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari busuknya bau neraka, dan dari buruknya tempat kembali."

Doa-doa ini menambah kekhusyukan dalam setiap gerakan wudhu, mengingatkan kita akan tujuan spiritual dari setiap tahapan bersuci.

Pentingnya Istinsyaq (Membasuh Hidung) dalam Wudhu

Istinsyaq adalah istilah dalam fiqih Islam yang merujuk pada tindakan menghirup air ke dalam hidung saat berwudhu. Gerakan ini merupakan bagian dari sunnah wudhu, yang berarti sangat dianjurkan untuk dilakukan meskipun tidak termasuk dalam rukun wudhu yang wajib.

Melakukan istinsyaq dengan benar dapat menyempurnakan wudhu dan menambah pahala bagi pelakunya.

Dijelaskan oleh Prof. Wahbah Az-Zuhaili dalam Terjemah Fiqhul Islam wa Adillathuhu Juz 1, beristinsyaq disunnahkan sebanyak tiga kali. Pentingnya istinsyaq tidak hanya terletak pada aspek kebersihan fisik, yaitu membersihkan kotoran dan lendir dari rongga hidung, tetapi juga pada aspek spiritual.

Dengan membersihkan hidung, seorang Muslim mempersiapkan diri secara menyeluruh untuk beribadah, memastikan tidak ada kotoran yang menghalangi kekhusyukan. Ini juga merupakan bentuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Dalam sebuah riwayat yang sanadnya disahkan oleh Ibnu Qaththan, Rasulullah SAW bersabda: "Apabila kamu berwudhu, hendaklah berlebihan ketika bermadhmadhah (berkumur) dan beristinsyaq selama kau tidak berpuasa."

Hadis ini menunjukkan anjuran untuk melakukan istinsyaq secara berlebihan, kecuali saat berpuasa, untuk memastikan kebersihan maksimal. Hal ini menegaskan bahwa istinsyaq bukan sekadar formalitas, melainkan bagian integral dari kesempurnaan wudhu yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Cara Membasuh Hidung (Istinsyaq) Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Melakukan istinsyaq sesuai sunnah Rasulullah SAW melibatkan beberapa langkah yang spesifik untuk memastikan kebersihan dan kesempurnaan. Cara ini tidak hanya efektif dalam membersihkan hidung, tetapi juga merupakan bentuk ketaatan terhadap ajaran Nabi.

Memahami tata cara yang benar akan membantu umat Muslim melaksanakan wudhu dengan lebih baik.

Merujuk buku Terjemah Fiqhul Islam wa Adillathuhu Juz 1, dalam riwayat lainnya dari Laqith bin Sabrah menyebutkan: "Sempurnakanlah wudhu, gosoklah celah-celah jari, dan melebihkan istinsyaq kecuali kamu berpuasa."

Berdasarkan hadits di atas, cara membasuh hidung atau beristinsyaq yang baik ialah dengan berlebihan. Hal ini dilakukan dengan memasukkan air dan menghisap nafas hingga ke dalam hidung.

Cara membasuh hidung yang dianjurkan adalah dengan menghirup air ke dalam hidung sebanyak tiga kali. Air dihirup menggunakan tangan kanan, kemudian dikeluarkan atau dibuang menggunakan tangan kiri. Proses ini dilakukan dengan "berlebihan" atau secara maksimal, yaitu dengan memasukkan air dan menghisap napas hingga air masuk ke dalam rongga hidung, kecuali jika sedang berpuasa.

Imam Nawawi melalui Kitab Al-Minhaj menyatakan bahwa berkumur dan beristinsyaq secara serentak lebih diutamakan ketimbang melakukan keduanya sendiri-sendiri.

Caranya ialah dengan tiap satu dari tiga gayungan air digunakan untuk berkumur terlebih dahulu, lalu digunakan juga untuk istinsyaq. Ini menunjukkan detail perhatian dalam ajaran Islam terhadap setiap aspek ibadah.

Tata Cara Wudhu yang Benar dan Urutannya

Wudhu adalah ritual bersuci yang memiliki tata cara dan urutan yang telah ditetapkan dalam syariat Islam. Melaksanakan wudhu sesuai urutan yang benar adalah salah satu rukun wudhu yang wajib dipenuhi agar wudhu sah. Setiap langkah dalam wudhu memiliki makna dan tujuan tersendiri, baik secara fisik maupun spiritual.

Urutan wudhu dimulai dengan niat, yang merupakan pondasi dari setiap ibadah.

  • Niat dilakukan dalam hati,
  • diikuti dengan membaca basmalah.
  • Setelah itu, membasuh kedua telapak tangan tiga kali,
  • berkumur tiga kali, dan
  • menghirup air ke dalam hidung (istinsyaq) sebanyak tiga kali.
  • Kemudian, membasuh seluruh bagian wajah yang terlihat sejumlah tiga kali,
  • membasuh kedua tangan hingga siku (dimulai dari kanan lalu kiri) sebanyak tiga kali,
  • mengusap kepala tiga kali,
  • membasuh kedua telinga tiga kali (dimulai dari kanan lalu kiri), dan
  • terakhir membasuh kedua kaki hingga mata kaki (dimulai dari kanan lalu kiri) tiga kali.
  • Terakhir, membaca doa setelah wudhu.

Setiap langkah ini harus dilakukan secara berurutan (tertib).

Menurut kemenag.go.id, wudhu akan dianggap sah jika melaksanakan enam wajib wudhu:

  • niat,
  • membasuh wajah,
  • membasuh kedua tangan hingga siku,
  • mengusap sebagian kepala, membasuh kedua kaki hingga mata kaki,
  • dan tertib.

Jika salah satu rukun tidak terpenuhi, maka wudhu dianggap tidak sah. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memahami dan mempraktikkan tata cara wudhu ini dengan cermat dan teliti, memastikan setiap rukun dan sunnah terlaksana dengan baik.

Sunnah-Sunnah dalam Berwudhu

Selain rukun wudhu yang wajib, terdapat pula sunnah-sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan saat berwudhu. Melaksanakan sunnah-sunnah ini akan menambah kesempurnaan wudhu dan mendatangkan pahala tambahan bagi pelakunya. Sunnah-sunnah ini mencakup berbagai tindakan yang melengkapi rukun wudhu.

Beberapa sunnah penting dalam wudhu antara lain

  • mendahulukan anggota tubuh bagian kanan sebelum yang kiri,
  • membasuh setiap anggota tubuh tiga kali,
  • dan berwudhu secara berurutan agar setiap anggota dibasuh sebelum bagian sebelumnya mengering.

Penting juga untuk tidak meminta bantuan orang lain kecuali diperlukan, tidak mengeringkan anggota tubuh kecuali dalam cuaca dingin, serta berhati-hati agar air wudhu tidak memercik kembali ke tubuh.

  • Selain itu, bersiwak atau menyikat gigi dengan bahan yang kesat sangat disunnahkan, terutama bagi yang tidak berpuasa setelah matahari terbenam.
  • Sunnah lainnya termasuk mengucapkan dua kalimat syahadat dan menghadap kiblat selama berwudhu, serta membaca doa dan syahadat setelah selesai wudhu.

Menurut kemenag.go.id, urutan wajib dan sunnah wudhu juga mencakup membaca basmalah, membasuh kedua tangan, berkumur, dan menghirup air ke hidung (istinsyaq).

Sunnah-sunnah ini menunjukkan bahwa wudhu adalah ibadah yang komprehensif, tidak hanya memenuhi kewajiban minimal tetapi juga mengoptimalkan setiap aspeknya untuk mendapatkan keberkahan maksimal. Melaksanakan sunnah-sunnah ini adalah bentuk kecintaan dan penghormatan terhadap ajaran Rasulullah SAW.

FAQ

1. Apa itu istinsyaq dalam wudhu?

Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya, sebagai sunnah dalam wudhu.

2. Apakah istinsyaq wajib dilakukan dalam wudhu?

Tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) untuk menyempurnakan wudhu.

3. Berapa kali sebaiknya melakukan istinsyaq?

Disunnahkan tiga kali sesuai ajaran Rasulullah SAW.

4. Apa doa utama saat membasuh hidung?

اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنِيْ رَائِحَةَ نَعِيْمِكَ وَجَنَّاتِكَ Artinya: "Ya Allah, jangan halangi aku dari harumnya kenikmatan dan surga-Mu."

5. Adakah doa berbeda saat menghirup dan mengeluarkan air?

Ya, saat menghirup berdoa agar mencium wangi surga, dan saat mengeluarkan berdoa agar dijauhkan dari bau neraka.

6. Apa manfaat istinsyaq secara fisik?

Membersihkan kotoran dan lendir di rongga hidung sehingga lebih segar dan sehat.

7. Mengapa istinsyaq penting secara spiritual?

Karena menjadi sarana memohon kenikmatan surga, perlindungan dari neraka, serta menambah kekhusyukan dalam wudhu.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |