Liputan6.com, Jakarta Membaca doa menerima infaq adalah salah satu bentuk syukur dan penghormatan kepada Allah SWT serta kepada mereka yang telah menunaikan kewajibannya. Praktik mendoakan pemberi zakat atau infaq ini sangat dianjurkan dalam Islam.
Praktik membaca doa menerima infaq telah diajarkan sejak zaman Rasulullah SAW dan dianjurkan oleh para ulama. Doa ini tidak hanya sebagai bentuk kesopanan, namun juga memiliki nilai spiritual yang mendalam dalam memperkuat ikatan persaudaraan antar sesama muslim.
Mengutip dari buku Panduan Lengkap Ibadah karya Muhammad Al-Baqir (2016), pembacaan doa saat menerima zakat atau infaq disunahkan sebagai bentuk apresiasi kepada pemberi dan permohonan keberkahan dari Allah SWT. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (12/9/2025).
Doa Menerima Infaq atau Zakat: Arab, Latin, dan Terjemah
Berdasarkan referensi dari Fiqh Zakat karya Dr. Yusuf Al-Qaradawi, tradisi membaca doa saat menerima zakat telah dipraktikkan sejak masa sahabat dan tabi'in. Praktik ini menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan aspek spiritual dalam setiap interaksi sosial, termasuk dalam pemberian dan penerimaan zakat.
Makna filosofis dari doa menerima infaq adalah menciptakan siklus keberkahan yang saling menguntungkan antara pemberi dan penerima. Pemberi mendapat pahala dari Allah, sementara penerima mendapat manfaat sekaligus turut mendoakan kebaikan bagi pemberi.
Doa yang dianjurkan untuk dibaca saat menerima infaq atau zakat memiliki redaksi khusus yang telah diajarkan dalam literatur Islam. Berikut adalah bacaan lengkap doa menerima infaq:
Bacaan Arab: أَجَرَكَ اللهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَ وَ جَعَلَهُ لَكَ طَهُورًا وَ بَارَكَ لَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ
Latin: Ajarakallahu fi ma a'thait. Wa ja'alahu laka thahuran. Wa baraka laka fi ma abqait.
Terjemahan: "Semoga Allah memberimu ganjaran atas pemberianmu. Dan menjadikannya sarana penyucian bagimu. Serta memberimu keberkahan dalam harta yang masih ada padamu."
Doa ini mencakup tiga permohonan utama: memohon ganjaran Allah bagi pemberi, menjadikan pemberian sebagai sarana penyucian jiwa dan harta, serta memohon keberkahan dalam harta yang tersisa. Setiap bagian doa memiliki makna mendalam yang mencerminkan konsep takaful (solidaritas) dalam Islam.
Keutamaan Berdoa Saat Menerima Infaq atau Zakat
Berdoa saat menerima infaq atau zakat memiliki beberapa keutamaan penting dalam Islam. Keutamaan ini tidak hanya dirasakan oleh penerima, tetapi juga berdampak positif bagi pemberi.
- Mendapatkan Pahala bagi Pemberi: Ketika penerima mendoakan pemberi, doa tersebut diharapkan dapat menjadi sebab turunnya pahala dan keberkahan bagi orang yang telah berderma. Doa ini adalah wujud dukungan spiritual yang menguatkan niat baik pemberi.
- Menyempurnakan Proses Pemberian Zakat: Pembacaan doa ini sangat disarankan agar proses pemberian zakat dapat sempurna. Doa dari penerima melengkapi ibadah zakat yang telah ditunaikan oleh pemberi, menjadikannya lebih berkah dan diterima di sisi Allah SWT.
- Bentuk Penghargaan dan Syukur: Doa ini menunjukkan rasa terima kasih yang tulus dari penerima atas rezeki yang telah diberikan melalui perantara pemberi. Mendoakan pemberi zakat adalah bukti bahwa penerima zakat menghargai pemberian zakat yang diberikan.
- Menciptakan Ketenangan Jiwa: Doa yang dipanjatkan oleh penerima dapat memberikan ketenangan jiwa bagi pemberi, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an. Ini menunjukkan hubungan spiritual yang mendalam antara kedua belah pihak.
- Menciptakan Ikatan Persaudaraan: Tradisi saling mendoakan ini memperkuat ikatan ukhuwah islamiyah antara pemberi dan penerima. Hubungan tidak hanya sebatas transaksional, namun berkembang menjadi hubungan spiritual yang saling menguntungkan.
Pentingnya Membaca Doa saat Menerima Infaq atau Zakat
Mendoakan pemberi zakat atau infaq adalah tindakan yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Hal ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah bentuk interaksi spiritual yang memiliki dampak besar. Ketika seorang penerima melafalkan doa menerima infaq, ia sedang memohonkan kebaikan dan keberkahan bagi orang yang telah berderma.
Tindakan mendoakan ini juga mencerminkan adab yang baik dari seorang Muslim. Ini menunjukkan bahwa penerima tidak hanya fokus pada manfaat materi yang didapat, tetapi juga menghargai niat baik dan pengorbanan pemberi. Dengan demikian, hubungan antara pemberi dan penerima menjadi lebih harmonis dan dilandasi oleh nilai-nilai keagamaan.
Sebagaimana firman Allah dalam Surah At-Taubah ayat 103, "Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka." Ayat ini menegaskan bahwa doa dari penerima memiliki efek menenangkan bagi pemberi, menunjukkan pentingnya aspek spiritual dalam transaksi zakat.
Waktu dan Tata Cara Membaca Doa Menerima Infaq
Pembacaan doa menerima infaq memiliki waktu dan tata cara yang dianjurkan untuk memperoleh manfaat maksimal:
Waktu yang Tepat: Doa sebaiknya dibaca segera setelah menerima infaq atau zakat, ketika pemberi masih berada di tempat atau masih dapat mendengar doa tersebut. Hal ini memberikan kesan yang baik dan menunjukkan apresiasi langsung dari penerima.
Tata Cara Pembacaan: Doa dapat dibaca dengan suara yang dapat didengar oleh pemberi, namun tidak perlu terlalu keras. Yang penting adalah keikhlasan dan kesungguhan dalam membaca doa tersebut.
Menurut Kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi, doa menerima zakat atau sedekah dianjurkan untuk dibaca dengan penuh konsentrasi dan kesadaran akan makna yang terkandung di dalamnya. Pembacaan yang dilakukan dengan khusyuk akan memberikan dampak spiritual yang lebih mendalam.
Kondisi Khusus: Jika penerima tidak hafal doa dalam bahasa Arab, dapat membaca terjemahannya terlebih dahulu sambil berusaha mempelajari bacaan Arabnya. Yang terpenting adalah niat baik untuk mendoakan pemberi infaq.
Perbedaan Doa Menerima Zakat Fitrah dan Zakat Mal
Dalam praktiknya, terdapat sedikit perbedaan antara doa menerima zakat fitrah dan zakat mal, meskipun secara umum menggunakan redaksi yang sama:
Zakat Fitrah: Zakat fitrah yang dibagikan menjelang Hari Raya Idul Fitri memiliki kekhususan karena merupakan zakat wajib yang harus dikeluarkan oleh setiap muslim. Doa menerima zakat fitrah biasanya dibaca dengan penekanan pada aspek penyucian jiwa menjelang hari kemenangan.
Zakat Mal (Harta): Untuk zakat mal yang dibagikan sepanjang tahun, doa menerima infaq lebih menekankan pada aspek keberkahan harta dan ganjaran yang berkelanjutan bagi pemberi.
Infaq dan Sedekah Sunnah: Ketika menerima infaq atau sedekah sunnah, doa yang dibaca tetap sama namun dengan penghayatan yang lebih menekankan pada kesukarelaan dan keikhlasan pemberi.
Mengutip dari Fiqh Muamalah karya Dr. Wahbah Az-Zuhaili, perbedaan ini lebih pada konteks dan penghayatan rather than perbedaan redaksi doa yang dibaca. Yang terpenting adalah keikhlasan dalam mendoakan kebaikan bagi pemberi.
Adab dan Etika Saat Menerima Infaq
Islam mengajarkan adab yang baik ketika menerima infaq atau zakat, yang mencakup beberapa aspek penting:
1. Menerima dengan Tawadhu
Penerima hendaknya menerima pemberian dengan sikap rendah hati dan tidak sombong. Menyadari bahwa pemberian tersebut adalah amanah Allah yang datang melalui tangan pemberi.
2. Mengucapkan Terima Kasih
Selain membaca doa, penerima juga dianjurkan mengucapkan terima kasih kepada pemberi sebagai bentuk penghargaan atas kebaikan yang diberikan.
3. Tidak Berlebihan dalam Pujian
Meskipun menghargai pemberian, penerima tidak boleh berlebihan dalam memuji pemberi agar tidak menimbulkan riya atau kesombongan.
4. Menjaga Kehormatan
Penerima hendaknya menjaga kehormatan dengan tidak meminta-minta atau menunjukkan kemiskinan secara berlebihan.
Menurut Kitab Adab asy-Syar'iyyah karya Ibnu Muflih, adab menerima infaq merupakan bagian penting dari akhlak Islam yang harus dipelajari dan diamalkan oleh setiap muslim. Sikap yang baik saat menerima pemberian mencerminkan kematangan spiritual seseorang.
FAQ
1. Apakah wajib membaca doa saat menerima infaq? Membaca doa saat menerima infaq adalah sunnah muakkad, sangat dianjurkan namun tidak wajib.
2. Bagaimana jika tidak hafal doa dalam bahasa Arab? Boleh membaca terjemahannya terlebih dahulu sambil berusaha mempelajari bacaan Arab secara bertahap.
3. Apakah doa harus diucapkan keras agar pemberi mendengar? Tidak harus keras, yang penting pemberi dapat mendengar dan memahami bahwa penerima mendoakannya.
4. Bolehkah mengganti doa dengan ucapan terima kasih saja? Ucapan terima kasih baik, namun membaca doa yang diajarkan Islam memiliki keutamaan spiritual yang lebih besar.
5. Kapan waktu terbaik membaca doa menerima infaq? Waktu terbaik adalah segera setelah menerima infaq, ketika pemberi masih berada di tempat.
6. Apakah anak-anak juga harus membaca doa ini? Anak-anak dianjurkan untuk diajarkan dan dibiasakan membaca doa ini sebagai bagian dari pendidikan akhlak.
7. Bagaimana jika menerima infaq melalui transfer atau tidak bertemu langsung? Tetap dianjurkan membaca doa meskipun tidak bertemu langsung, karena doa tersebut tetap sampai kepada pemberi secara spiritual.

1 month ago
24
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1610100/original/023138600_1496212189-Ramadan-20174.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975686/original/001020200_1729565914-nama-sahabat-nabi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/741885/original/078093900_1411557971-Ziarah-Gunung-Uhud.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3120399/original/060326300_1588698008-syed-muizur-MrRUgFfSjBA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401985/original/063466500_1762233670-ilustrasi_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2397600/original/021060800_1541051347-embers-142515_960_720.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403562/original/069333200_1762330737-doa_penenang_hati.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403290/original/022871300_1762323039-Anjing.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403399/original/043952100_1762326172-membaca_doa_setelah_belajar.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403225/original/009668300_1762321820-Hajar_Aswad.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403116/original/098441200_1762317300-Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402980/original/045616400_1762313330-Grup_musik_Timur_Tengah__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402969/original/091132600_1762312803-cincin_emas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5086670/original/010622200_1736404465-1736397368003_perbedaan-antara-nabi-dan-rasul-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1474232/original/040480600_1484617421-Wisata-Laut-Merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5134162/original/012917000_1739593072-1739590048291_arti-doa-sholat-dhuha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5061590/original/072378300_1734874466-Imam_Syafi_i.jpg)






















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270335/original/056977800_1751427256-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__14_.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5064764/original/069011000_1735030219-bansos_akhir_tahun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161848/original/042811500_1741848433-hq720__11_.jpg)