Liputan6.com, Jakarta - Menjenguk orang sakit adalah tindakan yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam, menunjukkan kepedulian dan kasih sayang sesama manusia. Selain memberikan dukungan moral, momen ini juga menjadi kesempatan emas untuk memanjatkan doa bagi kesembuhan dan kekuatan bagi yang sedang diuji.
Mengutip dari buku Jalan Takwa Meraih Bahagia karya Fajar (2016), pada dasarnya, sakit bukanlah azab yang diberikan karena kebencian Allah SWT kepada umat-Nya, melainkan kasih dan perhatian-Nya yang besar untuk orang beriman.
Memahami bacaan doa menjenguk orang sakit latin sangat penting agar doa yang dipanjatkan dapat lebih meresap dan penuh makna. Melansir dari informatics.uii.ac.id, menyebutkan bahwa semua keadaan yang dialami seorang muslim mengandung hikmah dan kebaikan, termasuk sakit.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (2/8/2025).
Pentingnya Doa Menjenguk Orang Sakit
Menjenguk orang sakit adalah salah satu bentuk ibadah sosial yang memiliki kedudukan tinggi dalam Islam. Aktivitas ini tidak hanya sekadar kunjungan fisik, melainkan juga mengandung dimensi spiritual yang mendalam, di mana doa menjadi inti dari kunjungan tersebut.
Doa yang dipanjatkan saat menjenguk orang sakit adalah permohonan kepada Allah SWT agar mengangkat penyakit, memberikan kesembuhan, dan mengampuni dosa-dosa yang sakit.
Pentingnya doa menjenguk orang sakit ditekankan dalam berbagai riwayat dan ajaran Islam. Tindakan ini menunjukkan empati dan solidaritas sesama muslim, serta mengingatkan kita akan kerapuhan hidup dan kebesaran Allah SWT sebagai Maha Penyembuh. Selain itu, doa yang dipanjatkan juga dapat memberikan kekuatan mental dan spiritual bagi orang yang sakit, membantu mereka menghadapi cobaan dengan lebih tabah.
Menurut buku Rahasia Doa Mustajab susunan Ibnu Qayyim, menjenguk orang sakit sambil mendoakan umur panjang dan kesembuhan bagi yang bersangkutan akan membuatnya terhibur sekaligus senang. Ini menunjukkan bahwa doa memiliki dampak psikologis yang positif bagi pasien.
Dengan demikian, menjenguk orang sakit bukan hanya kewajiban sosial, tetapi juga kesempatan untuk meraih pahala dan keberkahan dari Allah SWT. Doa yang dipanjatkan, termasuk doa menjenguk orang sakit latin, menjadi wujud nyata dari kepedulian dan harapan akan kesembuhan.
Bacaan Doa Menjenguk Orang Sakit: Arab, Latin, dan Artinya
Ada beberapa versi doa yang dapat dipanjatkan saat menjenguk orang sakit, masing-masing memiliki keutamaan dan makna yang mendalam. Berikut adalah beberapa di antaranya, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya, yang dapat menjadi panduan dalam mengamalkan doa menjenguk orang sakit latin.
- Doa pertama dikutip dari Kitab Miftah al-Falah wa Mishbah al-Arwah tulisan Ibn Athaillah al-Sakandari:
"اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا"
(Latin: Allaahumma rabban naasi, adzhibil ba'sa. Isyfi. Antas syaafi. Laa syaafiya illā anta syifaa'an lā yughaadiru saqaman).
Artinya: "Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakit. Sembuhkanlah, Engkaulah penyembuh. Tidak ada penawar selain dari penawar-Mu, penawar yang menghabiskan sakit dan penyakit."
- Doa kedua ditemukan dalam buku Kitab Induk Doa dan Dzikir oleh Imam Nawawi:
"اللَّهُمَّ اشْفِ عَبْدَكَ يَنْكَأُ لَكَ عَدُوّاً أَوْ يَمْشِيْ لَكَ إِلَى صَلَاةٍ"
(Latin: Allaahummasy fii 'abdaka yanka-u laka 'aduwwan au yamsyii laka ilaa shalaatin).
Artinya: "Ya Allah, sembuhkanlah hamba-Mu ini, sehingga dia bisa menyembuhkan musuh untuk-Mu atau dapat berjalan untuk menunaikan shalat."
- Doa ketiga diriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah menjenguk orang badui yang sakit ringan (HR Bukhari):
"لاَ بَأْسَ، طَهُورٌ إِنْ شَاءَ الله"
(Latin: Laa ba'sa thahur insyaa Allah). Artinya: "Tidak apa, semoga menjadi penghapus (dosa), jika Allah menghendakinya."
- Doa keempat, dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit oleh H. Hamdan Hamedan, MA (2021), adalah
"لَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا"
(Latin: Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman.).
- Doa kelima, juga dikutip dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit, adalah
"أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ"
(Latin: As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka.).
Artinya: "Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu."
- Terakhir, doa Rasulullah SAW saat merukiah seorang sahabat, juga dapat ditemukan dalam Saku Tuntunan Doa dan Dzikir dari Universitas Ahmad Dahlan:
"امْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِك الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إلَّا أَنْتَ"
(Latin: Imsahil ba’sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā’u. Lā kāsyifa lahū illā anta.).
Artinya: "Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Kau."
Hikmah dan Keutamaan Menjenguk Orang Sakit dalam Islam
Menjenguk orang sakit bukan hanya sekadar tradisi, melainkan sebuah amalan yang memiliki hikmah dan keutamaan besar dalam ajaran Islam. Tindakan ini mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama.
Dalam Islam, sakit dipandang sebagai ujian dari Allah SWT, dan menjenguk orang sakit adalah bentuk dukungan moral dan spiritual yang sangat dibutuhkan.
Mengutip dari buku Jalan Takwa Meraih Bahagia karya Fajar (2016), pada dasarnya, sakit bukanlah azab yang diberikan karena kebencian Allah SWT kepada umat-Nya, melainkan kasih dan perhatian-Nya yang besar untuk orang beriman. Ini menunjukkan bahwa sakit dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Sakit juga menjadi sarana untuk menggugurkan dosa-dosa dan meningkatkan derajat seorang hamba di sisi Allah. Oleh karena itu, menjenguk orang sakit adalah kesempatan untuk berbagi rahmat dan keberkahan.
Mengutip dari Sukses Dunia-Akhirat Dengan Doa-Doa Harian oleh Syafrowi (2019:198), menjenguk orang sakit, siapa pun ia, apa pun jenisnya, warna kulitnya, atau negaranya adalah amal kemanusiaan yang oleh Islam dinilai sebagai ibadah dan qurbah (pendekatan diri kepada Allah Swt.).
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa menjenguk orang sakit, maka ia masuk dalam rahmat Allah. Dan, jika ia duduk di sampingnya, maka rahmat (Allah) membanjiri padanya.” (HR Ahmad, Bukhari, dan Muslim).
Tata Cara Membaca Doa untuk Orang Sakit
Membaca doa untuk orang sakit memiliki tata cara tertentu agar doa tersebut lebih bermakna dan diharapkan dapat dikabulkan oleh Allah SWT. Tata cara ini tidak hanya sekadar melafalkan kata-kata, tetapi juga melibatkan pemahaman dan kekhusyukan dalam berdoa.
Berikut adalah tata cara membaca doa untuk orang sakit yang dikutip dari buku Quantum Doa karya Syukriadi Sambas dkk.
- Pertama, pahami makna dari doa yang akan dipanjatkan.
Memahami arti dari setiap kalimat doa akan membantu kita untuk lebih meresapi dan menghayati permohonan yang disampaikan kepada Allah SWT.
- Kedua, mulailah dengan memuji Allah SWT.
Awali doa dengan mengagungkan nama Allah, mengakui kebesaran dan kekuasaan-Nya sebagai pencipta dan pengatur segala sesuatu.
- Ketiga, bacalah sholawat untuk Rasulullah SAW.
Setelah memuji Allah, lanjutkan dengan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Ini adalah bentuk penghormatan dan kecintaan kepada Rasulullah, yang juga merupakan salah satu adab dalam berdoa.
- Keempat, sampaikan doa yang ingin dipanjatkan.
Setelah memuji Allah dan bersholawat, barulah sampaikan permohonan kesembuhan atau doa lainnya untuk orang yang sakit. Pastikan untuk menyebutkan nama orang yang sakit jika memungkinkan.
- Kelima, akhiri dengan membaca sholawat dan tahmid.
Tutup doa dengan kembali bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW dan mengucapkan tahmid (pujian kepada Allah).
Dengan mengikuti tata cara ini, diharapkan doa yang dipanjatkan, termasuk doa menjenguk orang sakit latin, dapat lebih fokus dan penuh harap, sehingga proses penyembuhan dapat dipercepat dan memberi ketenangan bagi yang sedang sakit.
Waktu Mustajab untuk Memanjatkan Doa Kesembuhan
Ada beberapa momen istimewa di mana doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan memilih waktu yang tepat, diharapkan doa yang kita panjatkan untuk kesembuhan orang sakit dapat lebih cepat terkabul.
Mengutip dari buku Agar Doa Selalu Dikabulkan Allah tulisan Muhammad Syafi'ie el-Bantanie, berikut adalah waktu yang mustajab ketika sedang ingin membaca doa. Salah satunya adalah sepertiga malam terakhir (qiyamul lail), yang dianggap sebagai waktu paling mustajab karena pada saat itu Allah SWT turun ke langit dunia dan mengabulkan permohonan hamba-Nya.
Waktu mustajab lainnya adalah saat azan dikumandangkan hingga iqamah, karena pada saat itu pintu-pintu langit terbuka. Selain itu, saat sujud, baik di dalam maupun di luar sholat, juga merupakan waktu yang sangat baik, sebab sujud adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya.
Doa juga lebih mudah dikabulkan setiap selesai sholat fardhu, pada hari Jumat (terutama saat khatib duduk di antara dua khutbah), pada bulan Ramadan, dan pada malam Lailatul Qadar.
Momen-momen seperti hari Arafah, saat sedang berpuasa, dan saat sedang dalam perjalanan juga termasuk waktu yang dianjurkan untuk berdoa. Memanfaatkan waktu-waktu mustajab ini untuk memanjatkan doa menjenguk orang sakit latin akan meningkatkan harapan akan terkabulnya permohonan kesembuhan.
Daftar Sumber
- Agar Doa Selalu Dikabulkan Allah. Muhammad Syafi'ie el-Bantanie.
- Doa Harian Pengetuk Pintu Langit. H. Hamdan Hamedan, MA. 2021.
- Jalan Takwa Meraih Bahagia. Fajar. 2016.
- Kitab Induk Doa dan Dzikir. Imam Nawawi.
- Kitab Miftah al-Falah wa Mishbah al-Arwah. Ibn Athaillah al-Sakandari.
- Quantum Doa. Syukriadi Sambas dkk.
- Rahasia Doa Mustajab. Ibnu Qayyim.
- Saku Tuntunan Doa dan Dzikir. Universitas Ahmad Dahlan.
- Sukses Dunia-Akhirat Dengan Doa-Doa Harian. Syafrowi. 2019.
- informatics.uii.ac.id.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa hukum menjenguk orang sakit dalam Islam?
Menjenguk orang sakit hukumnya sunnah muakkadah, bahkan sebagian ulama menyebutnya sebagai hak sesama muslim.
2. Apa manfaat mendoakan orang sakit?
Doa dapat memberi ketenangan batin, memperkuat semangat pasien, serta menjadi wasilah kesembuhan dengan izin Allah SWT.
3. Apakah sakit selalu berarti azab dari Allah?
Tidak. Sakit adalah ujian dan kasih sayang Allah yang dapat menggugurkan dosa dan meninggikan derajat seorang hamba.
4. Apa bacaan doa sederhana saat menjenguk orang sakit?
Salah satunya: Laa ba’sa, thahurun insyaa Allah yang artinya: “Tidak apa, semoga menjadi penghapus dosa jika Allah menghendaki.”
5. Kapan waktu terbaik untuk mendoakan kesembuhan?
Antara lain saat sepertiga malam terakhir, setelah sholat fardhu, ketika sujud, dan di hari Jumat.
6. Bagaimana adab berdoa untuk orang sakit?
Memulai dengan memuji Allah, bersholawat, menyebutkan doa dengan khusyuk, lalu menutup dengan tahmid dan sholawat.
7. Apa keutamaan menjenguk orang sakit?
Selain mendapat pahala besar, juga menjadi sarana mempererat silaturahmi, menumbuhkan empati, dan mendatangkan rahmat Allah SWT.