Doa Musafir Mustajab dan Berpeluang Besar Dikabulkan Allah SWT, Ketahui Dalilnya

2 weeks ago 5

Liputan6.com, Jakarta Doa musafir mustajab dan dianggap berpeluang besar dikabulkan oleh Allah SWT. Doa sendiri merupakan jembatan komunikasi esensial antara seorang hamba dengan Tuhannya. Dalam Islam, doa memiliki kedudukan mulia sebagai bentuk permohonan dan penghambaan diri kepada Allah.

Istilah "mustajab" merujuk pada sesuatu yang manjur atau mujarab, jika dikaitkan dengan doa, berarti doa yang cepat terkabulkan. Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Esa dan Maha Mengabulkan doa setiap hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an (Al-Baqarah 186).

Melansir dari berbagai sumber, doa seorang musafir memiliki peluang besar untuk dikabulkan. Kondisi hati yang cenderung lebih pasrah dan tulus saat menghadapi kesulitan perjalanan menjadi faktor utama mengapa doa musafir mustajab. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (1/9/2025).

Doa Musafir Mustajab: Arab, Latin, dan Terjemah

Seorang musafir dianjurkan untuk memanjatkan doa sebelum dan selama perjalanan sebagai bentuk permohonan perlindungan serta kemudahan. Doa ini juga merupakan pengakuan atas kekuasaan Allah SWT yang telah menundukkan segala sesuatu untuk kemudahan manusia dalam perjalanan.

Salah satu doa safar yang umum dibaca dan mencakup permohonan perlindungan serta kemudahan adalah:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ، سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَٰذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَىٰ رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ.

Latin: "Bismillahirrahmanirrahim, Subhanallathee sakhkhara lana hatha wama kunna lahu muqrineen. Wa-inna ila rabbina lamunqaliboon."

Terjemahan: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maha Suci Allah yang telah menundukkan ini untuk kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu untuk menguasainya, dan hanya kepada Tuhan kami lah kami akan kembali." 

Dalil Doa Musafir Mustajab dalam Islam

Doa seorang musafir termasuk dalam golongan doa yang mustajab atau mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Keutamaan ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA.

Hadis tersebut berbunyi: «ثَلاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ لا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ المَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ المُسافِرِ، وَدَعْوَةُ الوَالِدِ على وَلَدِهِ» قال الترمذي: حديث حسن، وليس في رواية أبي داود «على ولده».

Terjemahan hadis tersebut adalah: "Tiga doa yang mustajab dan tidak ada keraguan di dalamnya: doa orang yang teraniaya, doa musafir, dan doa orang tua terhadap anaknya." 

Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa doa musafir dikabulkan karena musafir sering berada dalam kondisi yang penuh dengan kesulitan dan ketidakpastian. Kondisi ini membuat hatinya lebih dekat kepada Allah dan doanya lebih tulus, sehingga mudah diijabah.

Golongan Doa yang Langsung Dikabulkan Allah SWT

Selain doa musafir, ada beberapa golongan doa lain yang juga memiliki keistimewaan untuk langsung dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini menunjukkan betapa luasnya rahmat Allah bagi hamba-Nya yang memohon dengan tulus.

Doa Seorang Muslim terhadap Saudaranya dari Tempat Jauh: Doa ini menunjukkan keikhlasan dan kepedulian seorang Muslim terhadap sesamanya. Menurut Ghazali dalam buku Agar Keinginan Cepat Terkabul (2020: 125), "Tidaklah seorang muslim berdoa untuk saudaranya yang tidak di hadapannya, maka malaikat yang ditugaskan kepadanya berkata, 'Amin dan bagimu seperti yang kau doakan',"

Doa Orang yang Terzalimi atau Teraniaya: Allah SWT sangat membenci kezaliman, sehingga doa orang yang teraniaya akan langsung sampai kepada-Nya tanpa penghalang. Ghazali (2020: 128) juga menyebutkan, "Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniaya sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)."

Doa Orang yang Berpuasa: Doa orang yang berpuasa, terutama saat berbuka puasa, termasuk doa yang tidak ditolak oleh Allah SWT. Ini adalah salah satu keutamaan ibadah puasa yang dianjurkan untuk dimanfaatkan dengan memperbanyak doa.

Doa Seorang Musafir: Musafir muslim adalah orang yang sedang melakukan perjalanan jauh (bukan untuk maksiat). Doa seorang musafir termasuk doa mustajab menurut ajaran Islam, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Doa Orang Tua kepada Anaknya: Doa orang tua kepada anaknya juga termasuk doa yang mustajab. Oleh karena itu, orang tua dianjurkan untuk senantiasa mendoakan kebaikan bagi anak-anaknya agar tumbuh menjadi pribadi yang Islami dan bermanfaat.

Doa Orang yang Mengalami Kesulitan: Allah SWT juga mengabulkan doa orang yang mengalami kesulitan. Sebagaimana firman-Nya dalam Surah An-Naml ayat 62, "Apakah (yang kamu sekutukan itu lebih baik ataukah) Zat yang mengabulkan (doa) orang yang berada dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, menghilangkan kesusahan, dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di bumi?" (Sumber: quran.kemenag.go.id).

Pentingnya Keyakinan dalam Berdoa

Keyakinan merupakan salah satu pilar utama dalam berdoa agar doa tersebut dapat dikabulkan oleh Allah SWT. Tanpa keyakinan yang kuat, doa mungkin terasa hampa dan kurang bermakna.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 186: "Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran." .

Ayat ini menunjukkan kedekatan Allah dengan hamba-Nya dan janji-Nya untuk mengabulkan doa. Oleh karena itu, seorang Muslim harus memiliki keyakinan penuh bahwa doanya akan didengar dan dikabulkan oleh Allah. Berbaik sangka (husnuzhzhan) kepada Allah adalah adab penting dalam berdoa, karena Allah akan bertindak sesuai dengan prasangka hamba-Nya.

Adab Berdoa agar Dikabulkan

Agar doa lebih berpeluang untuk dikabulkan, seorang Muslim dianjurkan untuk memperhatikan adab-adab dalam berdoa. Adab-adab ini mencerminkan kesungguhan dan penghormatan seorang hamba kepada Tuhannya, serta meningkatkan kualitas permohonan kepada Sang Pencipta.

  • Niat yang Ikhlas: Keikhlasan dalam berdoa adalah kunci agar doa diterima, dipanjatkan semata-mata karena Allah SWT.
  • Memuji Allah dan Bersalawat kepada Nabi: Mengawali doa dengan memuji Allah SWT dan bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW sangat dianjurkan.
  • Mengangkat Kedua Tangan: Mengangkat kedua tangan saat berdoa adalah salah satu adab yang disunahkan, menunjukkan penyerahan diri.
  • Bersungguh-sungguh dan Mengulang Doa: Berdoa dengan sungguh-sungguh dan mengulanginya beberapa kali (disunahkan tiga kali) menunjukkan kesungguhan.
  • Yakin Doa Akan Dikabulkan: Memiliki keyakinan penuh bahwa Allah akan mengabulkan doa adalah syarat penting.
  • Menghadap Kiblat: Menghadap kiblat saat berdoa juga merupakan adab yang dianjurkan.
  • Tidak Meminta Hal yang Buruk: Doa tidak boleh berisi permohonan untuk keburukan atau kezaliman.
  • Bertaubat: Taubat adalah alasan terkuat dikabulkannya doa, karena membersihkan diri dari dosa.

Memahami Konsep Mustajab dalam Doa

Istilah "mustajab" berasal dari bahasa Arab yang berarti 'mudah terkabul' atau 'diterima'. Dalam konteks doa, doa mustajab adalah doa yang memiliki potensi besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT karena dilakukan dengan cara yang benar, pada waktu yang dianjurkan, dan dalam keadaan penuh keikhlasan.

Penting untuk dipahami bahwa Allah SWT menjawab doa hamba-Nya dalam tiga cara. Pertama, doa dikabulkan secara langsung sesuai permintaan. Kedua, doa tidak langsung dijawab, namun ibadah yang dilakukan menjadi pahala yang tersimpan untuk kebaikan di dunia dan akhirat. Ketiga, Allah mengabulkan doa dalam bentuk perlindungan dari hal-hal buruk yang mungkin menimpa.

Konsep mustajab ini bukan berarti setiap doa akan dikabulkan persis seperti yang diminta, melainkan bahwa doa tersebut telah diterima dan akan ada balasan terbaik dari Allah SWT sesuai dengan hikmah dan ilmu-Nya yang Maha Luas. Hal ini menegaskan bahwa setiap doa yang tulus tidak akan pernah sia-sia di sisi Allah.

Daftar Sumber

FAQ

  1. Apa itu doa musafir mustajab? Doa musafir mustajab adalah doa yang dipanjatkan seseorang dalam perjalanan dan berpeluang besar dikabulkan Allah SWT.
  2. Mengapa doa musafir dianggap mustajab? Doa musafir dianggap mustajab karena kondisi hati musafir yang cenderung lebih pasrah dan tulus.
  3. Apakah ada dalil yang mendukung keutamaan doa musafir? Ya, hadis Rasulullah SAW menyebut doa musafir termasuk tiga doa yang mustajab.
  4. Apakah doa musafir hanya untuk keselamatan perjalanan? Tidak, doa musafir mencakup permohonan apa pun yang dipanjatkan dalam keadaan tersebut.
  5. Bagaimana cara agar doa musafir lebih berpeluang dikabulkan? Dengan memperhatikan adab-adab berdoa seperti niat ikhlas dan keyakinan penuh.
  6. Apakah "mustajab" berarti doa akan selalu dikabulkan persis yang diminta? Tidak, "mustajab" berarti doa diterima dan balasan terbaik akan diberikan sesuai hikmah Allah.
  7. Apakah doa musafir berlaku untuk perjalanan maksiat? Tidak, keutamaan doa musafir berlaku selama perjalanan yang dilakukan bukan untuk tujuan maksiat.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |