Doa Nabi Ilyas Arab Latin dan Artinya: Untuk Perlindungan dan Datangkan Kebaikan

4 weeks ago 24

Liputan6.com, Jakarta - Dalam khazanah Islam, doa para Nabi diyakini sangat mustajab karena dilantunkan oleh para kekasih Allah SWT. Salah satunya adalah doa Nabi Ilyas AS. Kisah Nabi Ilyas berdoa ini diriwayatkan dalam Al-Qur'an, meski tak disebut secara eksplisit lafal doanya.

Merujuk Buku Kisah Nyata 25 Nabi dan Rasul Disertai dengan Pengetahuan Aqidah Islam, Karya Cecep Ihsani, Nabi Ilyas adalah keturunan keempat Nabi Harun AS. Dia diutus kepada Bani Israil penganut paganisme. Kaum Nabi Ilyas adalah penyembah patung atau berhala, yang disebut Ba'al.

Nabi Ilyas tak pernah lelah menyeru kaumnya agar menyembah Allah SWT dan meninggalkan praktik penyembahan berhala dan maksiat. Namun, kemudian kaumnya kembali membangkang dan akhirnya datanglah azab Allah. Hanya Nabi Ilyas dan pengikutnya saja yang selamat.

Berikut ini adalah doa Nabi Ilyas arab latin dan artinya, sebagaimana diriwayatkan oleh para salafusalih, dan relevansinya dengan di zaman sekarang.

Bacaan Doa Nabi Ilyas

Doa paling populer yang diucapkan oleh Nabi Ilyas adalah doanya dengan Nabi Khidir AS. Salah satunya tercantum dalam kitab Syawariq Al-Anwar, karya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani. Doa ini juga tercantum dalam Kitab Tanwir al-Qulub, Syaikh Muhammad Amin al-Kurdi (Mursid Tareqat Naqsabandiyah) yang disebutkan sebagai doa menghadapi berbagai masalah, yaitu doa Nabi Ilyas dan Khidir, ketika keduanya bertemu:

Berikut ini lafal doa Nabi Ilyas dan Nabi Khidir AS:

بِسْمِ الله مَاشَاءَ الله لاَ يَسُوْقُ الْخَيْرَ إِلاَّ الله بِسْمِ الله مَاشَاءَ الله لاَ يَصْرِفُ السُّوْءَ إِلاَّ الله بِسْمِ الله مَاشَاءَ الله مَاكَانَ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ الله بِسْمِ الله مَاشَاءَ الله لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِالله

Latin: Bismillahi masya Allah laa yasuqulkhaira illallah, bismillahi masya Allah laa yashrifu as-su-a illallah bismillahi masya Allah maa kana min ni’matihi faminallahi masya Allah la haula wa la quwwata illa billahil-aliyyil-azhim.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang segala sesuatu terjadi atas kehendak dan kuasa-Nya. Tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Allah. Dengan menyebut nama Allah yang segala sesuatu terjadi atas kehendak dan kuasa-Nya, tidak ada yang menyingkirkan kebatilan kecuali Allah. Dengan menyebut nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak dan kuasa-Nya, tidakada kenikmatan selain dari Allah.

Dengan menyebut nama Allah yang segala sesuatu terjadi atas kehendak dan kuasa-Nya, tidak ada daya untuk berbuat kebaikan kecuali atas pertolongan Allah dan tidak ada kekuatan untuk menghindar dari maksiat kecuali dengan perlindungan Allah Yang Maha Agung.

Doa Nabi Ilyas Versi Lain

Versi kedua bersumber dari Syekh Abdurrahman Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab "Al-Durr Al-Mantsur fi Tafsir bil Ma’tsur" yang menukil dari beberapa atsar (riwayat) bahwa doa ini adalah wirid yang diamalkan oleh Nabi Ilyas dan Nabi Khidir AS.

Hanya saja, teksnya sedikit berbeda. Pada susunan kalimat kedua, ketiga, dan keempat tidak ada memulai dengan بِسْمِ اللهِ. Langsung dengan kalaimat ماَ شَاءَ اللهُ.

Berikut bacaan Doa Nabi Ilyas dan Nabi Khidir AS:

بِسْمِ اللهِ ماَ شَاءَ اللهُ لاَ يَسُوْقُ الْخَيْرَ إلَّا اللهُ

 ماَ شَاءَ اللهُ لاَ يَصْرِفُ السُّوْءَ إلَّا اللهُ

 ماَ شَاءَ اللهُ مَا كَانَ مِنَ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ

 ماَ شَاءَ اللهُ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إلاَّ باِللهِ

Latin:

Bismillāhi mā syā’a-llāhu lā yasūqul-khaira illā-llāh

Mā syā’a-llāhu lā yashrifus-sū’a illā-llāh

Mā syā’a-llāhu mā kāna min ni‘matin fa-minallāh

Mā syā’a-llāhu lā ḥaula wa lā quwwata illā billāh   

Artinya:

Dengan nama Allah, segala yang dikehendaki Allah pasti terjadi, tidak ada yang dapat mendatangkan kebaikan kecuali Allah.

Segala yang dikehendaki Allah pasti terjadi, tidak ada yang dapat menolak keburukan kecuali Allah.

Segala yang dikehendaki Allah pasti terjadi, segala nikmat yang ada berasal dari Allah.

Segala yang dikehendaki Allah pasti terjadi, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.

Dzikir dan doa ini juga berasal dari riwayat imam ad-Daruquthni bersumber dari Ibnu Abbas. 

Dzikir dan doa ini berasal dari riwayat Imam ad-Daruquthni bersumber dari Ibnu Abbas. 

Kata Ibnu Abbas: “Siapa yang membaca doa ini tiga kali pagi dan petang, Allah akan memberikan keamanan (keselamatan) dari tenggelam (kebanjiran), kebakaran, pencurian atau perampokan, bahaya binatang buas, seperti ular, kalajengking, kejahatan syetan dan penguasa yang zhalim. (HR. Daruquthni dari Ibnu Abas). 

Namun, ada ulama menilai bahwa riwayat hadis ini daif. Meski begitu, para ulama juga menjelaskan bahwa boleh mengamalkan hadis daif untuk menambah pahala, keutamaan amal ibadah, dan motivasi keagamaan, keikhlasan dan meraih kedekatan dengan Allah sedekat-dekatnya.

Termasuk hadis daif boleh diamalkan untuk sebagai nasehat dan pelajaran. Riwayat mengenai kisah dan sejarah, yang secara ilmu hadis kualitasnya daif, juga boleh, tidak apa-apa, kecuali  kalau riwayat hadis atau berita itu palsu atau maudhu’, maka yang dilarang.  

Berbeda dalam hal penetapan hukum halal dan haram, tidak boleh menggunakan hadis daif, harusnya dengan hadis mutawatir, hadis sahih atau hadis hasan. 

Fadhilah Doa Nabi Ilyas AS

Imam As-Suyuthi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa doa Nabi Ilyas adalah bentuk tawakkal dan penyerahan diri kepada Allah. Berikut ini adalah fadhilah atau eutamaan doa Nabi Ilyas

1. Perlindungan dari Keburukan

Doa Nabi Ilyas, terutama yang berbunyi “Bismillah ma sya Allah la yasuuqul khaira illa Allah...” dipercaya memberikan perlindungan dari segala bentuk keburukan, marabahaya, dan bala. Dalam riwayat yang dicantumkan Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam Al-Durr Al-Mantsur, doa ini diamalkan oleh Nabi Ilyas dan Nabi Khidir untuk memohon penjagaan Allah dari kejahatan makhluk dan musibah yang tidak diinginkan.

2. Mendatangkan Kebaikan dan Rezeki

Doa ini juga diyakini sebagai wasilah untuk mendatangkan kebaikan dan rezeki dari Allah. Dalam kitab Qashash al-Anbiya karya Ibnu Katsir, disebutkan bahwa Nabi Ilyas selalu bertawakkal dan berdoa kepada Allah dalam setiap urusan, dan Allah pun mencukupkan segala kebutuhannya.

3. Menumbuhkan Tawakkal dan Kesadaran Tauhid

Fadhilah lainnya adalah menumbuhkan rasa tawakkal (berserah diri) dan memperkuat keyakinan tauhid, bahwa hanya Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dalam Tafsir Ibnu Katsir (Surat Ash-Shaffat: 123-132), dijelaskan bahwa doa Nabi Ilyas merupakan bentuk pengakuan bahwa manusia tidak memiliki kekuatan apa pun tanpa izin Allah.

4. Dijaga dari Gangguan Jin dan Sihir

Dalam beberapa literatur tasawuf dan kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi, doa ini juga sering diamalkan sebagai perlindungan dari gangguan jin, sihir, dan makhluk halus, karena kandungannya yang penuh dengan pengakuan kekuasaan Allah.

Kapan Waktu Membaca Doa Nabi Ilyas

Dalam Al-Adzkar, Imam Nawawi menyebutkan bahwa doa ini sangat dianjurkan dibaca saat pagi dan sore sebagai perlindungan dari bahaya yang nampak maupun tersembunyi. Doa ini menjadi wirid Nabi Ilyas dan Nabi Khidir yang diwariskan kepada umat Islam sebagai amalan perlindungan, yang bisa jadi amalan harian.

Berikut ini adalah waktu mengamalkan Doa Nabi Ilyas:

1. Pagi dan Sore Hari

Mayoritas ulama, seperti yang dijelaskan oleh Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam Al-Durr Al-Mantsur dan Imam Nawawi dalam Al-Adzkar, menyebutkan bahwa waktu terbaik untuk mengamalkan doa Nabi Ilyas adalah pada pagi dan sore hari. Hal ini didasarkan pada riwayat dari para ulama salaf, yang menyatakan bahwa Nabi Ilyas dan Nabi Khidir membaca doa tersebut setiap pagi dan sore sebagai bentuk perlindungan dan penyerahan diri kepada Allah.

Imam Nawawi dalam Al-Adzkar menukil atsar:

“Barangsiapa yang membaca doa ini di pagi hari, maka ia akan dijaga dari keburukan hingga sore hari. Dan barangsiapa yang membacanya di sore hari, maka ia akan dijaga hingga pagi hari.”

2. Saat Menghadapi Bahaya atau Kekhawatiran

Selain pagi dan sore, para ulama juga menganjurkan membaca doa Nabi Ilyas ketika seseorang merasa dalam bahaya, menghadapi kekhawatiran besar, atau sebelum melakukan perjalanan jauh. Hal ini karena doa ini adalah bentuk tawakkal dan permohonan perlindungan kepada Allah, sebagaimana diamalkan oleh Nabi Ilyas ketika menghadapi kaum yang membangkang dan berbagai ancaman.

3. Setelah Shalat

Sebagian ulama juga menganjurkan membaca doa ini setelah shalat fardhu sebagai bagian dari dzikir dan permohonan perlindungan kepada Allah agar terjaga dari segala keburukan sepanjang hari.

Kisah Nabi Ilyas dalam Al-Qur’an

Nabi Ilyas AS adalah salah satu nabi yang diutus kepada Bani Israil untuk menyeru mereka kembali kepada tauhid, yakni menyembah Allah semata dan meninggalkan penyembahan berhala, khususnya berhala Ba’al.

Kisah Nabi Ilyas secara eksplisit disebutkan dalam Al-Qur’an, terutama pada Surat Ash-Shaffat ayat 123-132 dan secara singkat pada Surat Al-An’am ayat 85.

Ayat Al-Qur’an tentang Nabi Ilyas QS. Ash-Shaffat: 123-132:

وَإِنَّ إِلْيَاسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ (123) إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَلَا تَتَّقُونَ (124) أَتَدْعُونَ بَعْلًا وَتَذَرُونَ أَحْسَنَ الْخَالِقِينَ (125) اللَّهَ رَبَّكُمْ وَرَبَّ آبَائِكُمُ الْأَوَّلِينَ (126) فَكَذَّبُوهُ فَإِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ (127) إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ (128) وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ (129) سَلَامٌ عَلَى إِلْ يَاسِينَ (130) إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (131) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (132)

Artinya: “Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul. (Ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: ‘Mengapa kamu tidak bertakwa? Apakah kamu menyeru Ba’al dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?’ Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka), kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian; ‘Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas.’ Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.”

Dalam Tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim menjelaskan bahwa Nabi Ilyas diutus kepada kaum Bani Israil di wilayah Syam, khususnya di daerah Baalbek, yang pada saat itu terkenal dengan penyembahan berhala Ba’al.

Nabi Ilyas menyeru mereka agar hanya menyembah Allah dan meninggalkan Ba’al, namun hanya sedikit yang beriman sedangkan mayoritas tetap dalam kesesatan. Azab utama yang menimpa kaum Nabi Ilyas adalah kekeringan dan tertahannya hujan selama tiga tahun, sebagai akibat dari penolakan dan kekufuran mereka terhadap seruan tauhid.

Setelah Nabi Ilyas berdoa dan memohon, akhirnya Allah menurunkan hujan kembali sebagai tanda kasih sayang-Nya setelah sebagian dari mereka bertobat.

Keistimewaan Nabi Ilyas AS

Mukjizat Nabi Ilyas yang paling utama adalah doanya yang menyebabkan kekeringan panjang dan hujan kembali turun setelah kaumnya bertaubat. Mukjizat ini menegaskan kedudukan Nabi Ilyas sebagai utusan Allah dan kekuatan spiritual seorang nabi. Penjelasan ini didukung oleh tafsir Ibnu Katsir, As-Suyuthi, dan ulama lainnya.

Berikut ini adalah mukjizat Nabi Ilyas:

1. Menahan Turunnya Hujan (Kekeringan Panjang)

Mukjizat paling masyhur dari Nabi Ilyas adalah doanya yang dikabulkan Allah sehingga hujan tertahan dan terjadi kekeringan panjang di negeri kaum Bani Israil sebagai azab atas kedurhakaan dan kemusyrikan mereka. Kekeringan ini berlangsung selama tiga tahun, menyebabkan penderitaan besar hingga sebagian dari mereka akhirnya bertaubat.

2. Doa yang Mustajab

Nabi Ilyas dikenal sebagai nabi yang doanya sangat mustajab. Setelah kekeringan yang panjang, ketika sebagian kaumnya bertaubat, Nabi Ilyas berdoa kembali dan Allah menurunkan hujan serta mengakhiri bencana tersebut. Mukjizat ini menunjukkan kedekatan Nabi Ilyas dengan Allah dan kekuatan spiritualnya sebagai seorang nabi.

3. Keselamatan dari Kaum yang Membangkang

Dalam beberapa riwayat, Nabi Ilyas juga dikaruniai keselamatan dari ancaman pembunuhan oleh kaumnya. Allah senantiasa melindunginya dari makar orang-orang yang membenci dakwah tauhid yang beliau bawa.

Kisah Nabi Ilyas dalam Ensiklopedia Islam

Dalam Ensiklopedia Islam, disebutkan bahwa Nabi Ilyas berusaha menghindari kejaran kaumnya. Ia bersembunyi dari satu tempat ke tempat lain. Karena perbuatan buruk nabi Israil itu, Allah swt lalu menimpakan azab kepada mereka berupa kekeringan dan kemarau panjang. Hujan tidak turun di negeri mereka selama kurang lebih tiga tahun. Hewan ternak banyak yang mati dan sawah ladang kering sehingga mereka kesulitan mendapatkan makanan.

Penduduk pun marah dan menganggap bencana tersebut karena kedatangan nabi Ilyas dan kemarahan berhala mereka. Dalam sumber lain disebut Raja Israil meminta para imam berdoa ke berhala agar kemarau lekas usai. Tapi kemarau berkepanjangan tetap berlanjut dan tidak berhenti. Akhirnya, bani Israil semakin marah tak terkira dan mereka bertekad untuk memburu nabi Ilyas secara besar-besaran.

Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa nabi Ilyas terpaksa selalu berpindah tempat pasca diburu akibat keingkaran bani Israil. Terkadang, ia tinggal di rumah seorang kaumnya yang memercayai Ilyas. Terkadang, ia tinggal di gua. Namun, Ilyas tak pernah berhenti berdakwah dan menyampaikan kebenaran. Beliau dengan gigih menyampaikan ajaran Allah swt. Menurut sejumlah literatur, setiap rumah yang disinggahi Nabi Ilyas akan tercium bau makanan.

Di tengah pelariannya, nabi Ilyas menemukan sebuah rumah di gurun pasir. Sumber lain menyebut, di tengah persembunyian itu Ilyas diutus untuk menemui seorang ibu yang memiliki anak laki-laki. Ilyas tinggal sementara di sana, makan, minum, tidur dan hari-harinya dihabiskan di rumah itu. Di situlah ia dipertemukan dengan Ilyasa’ yang kelak juga diangkat sebagai Nabi Allah.

Kondisi Ilyasa’ saat itu bergitu memprihatinkan karena ia mengidap sakit keras sejak lama. Kemudian nabi Ilyas berdoa dan memohon kepada Allah swt agar penyakitnya disembuhkan. Berkat izin Allah swt, Ilyasa’ bisa sehat seperti sedia kala. Nabi Ilyas kemudian mulai mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada Ilyasa. Menurut sebagian riwayat, hal yang pertama diajarkan kepada ilyasa adalah tauhid.

Nabi Ilyas ditemani Ilyasa’ kemudian melanjutkan dakwah mereka. Pada saat itu, kondisi kekeringan dan kemarau panjang sudah demikian parah menimpa bani Israil, makanan sudah sulit didapat, ternak banyak yang mati, dan lahan-lahan menjadi tandus. Karena putua asa, mereka pun berusaha mencari nabi Ilyas. Ketika berjumpa, mereka memohon kepada beliau agar bisa membantu persoalan yang dihadapi kaumnya.

People also Ask:

1. Apa doa Nabi Khidir?

Bacaan doa Nabi Khidir: Allahumma sholi'alaa sayyidina Muhammad wa alihi kama laanihaayatin likamaalihi wa'ada hamaaluhu.

2. Apakah keistimewaan Nabi Ilyas?

Keistimewaan Nabi Ilyas meliputi mukjizatnya yang dapat mengendalikan cuaca (mendatangkan kemarau dan hujan), keteguhan kesabaran dalam berdakwah kepada kaum Bani Israil yang membangkang, ketaatan beribadah, sikap suka menolong sesama, serta kemampuan mendapatkan rezeki dari langit saat dibutuhkan, yang semuanya merupakan karunia dari Allah SWT.

3. Kenapa Nabi Khidir tidak masuk dalam 25 nabi?

Nabi Khidir tidak termasuk dalam 25 nabi yang wajib diketahui karena namanya tidak disebut secara eksplisit dalam Al-Qur'an, sehingga tidak ada dasar untuk memasukkannya dalam daftar tersebut, meskipun kisahnya ada di dalam Al-Qur'an. Daftar 25 nabi adalah nama-nama yang kisahnya disebutkan secara jelas dalam Al-Qur'an dan melalui penjelasan Rasulullah SAW.

4. Nabi Ilyas ada di surat apa?

Nama nabi Ilyas sendiri disebut dalam Al-Qur'an sebanyak empat kali, yaitu di Surat al-An'am ayat 85 dan ash-Shaffat ayat 123, 129, dan 130. Sedangkan, kisah tentang perjuangan nabi Ilyas dalam memperingatkan kaumnya termuat dalam surat ash-Shaffat ayat 124 hingga 128

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |