Doa Nabi Yaqub untuk Hadapi Duka: Bacaan, Makna dan Cara Mengamalkan

4 weeks ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Doa Nabi Yaqub menjadi rujukan banyak muslim ketika menghadapi duka dan kehilangan, karena menegaskan keteguhan hati untuk mengadu hanya kepada Allah serta tetap berbaik sangka atas setiap ketetapan-Nya.

Dalam konteks berita keislaman, doa Nabi Yaqub yang termaktub di QS Yusuf ayat 86 sering dipetik sebagai pedoman bersabar: mengelola kesedihan dengan tawakal tanpa kehilangan harapan akan pertolongan Allah.

Doa Nabi Yaqub dan Cara Mengamalkan

Teks doa (Arab): إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ.

Latin: innamā asykū bathtsī wa ḥuznī ilallāh, wa a‘lamu minallāhi mā lā ta‘lamūn.

Arti: “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.” Maknanya: duka diserahkan kepada Allah, dan keyakinan pada ilmu Allah menjaga seorang mukmin dari putus asa.

Doa ini seyogyanya dibaca setelah sholat fardhu, saat hati sesak, atau ketika teringat orang tersayang. Boleh ditambah istighfar dan sholawat, menghadap kiblat, dan menjaga kekhusyukan.

Penekanan adab berdoa dan sabar saat musibah diulas dalam karya-karya fikih dan zikir, termasuk Al-Adzkar an-Nawawi dan kompilasi doa seperti Majmu’ Syarif, yang menuntun etika berdoa untuk diri dan keluarga.

Teladani pula wasiat Nabi Ya’qub kepada anak-anaknya (QS Al-Baqarah:133) agar istiqamah di atas Islam; ini memperkuat spirit doa dengan komitmen akidah dan akhlak keluarga.

Boleh mengamalkan doa perlindungan dan kebaikan sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad SAW—memohon kebaikan yang beliau minta dan perlindungan dari keburukan yang beliau minta dijauhkan, sebagai bingkai doa Ya’qub dalam keseharian.

Panduan Membaca Doa

Panduan membaca, ucapkan doa QS Yusuf: 86 apa adanya, atau disertai bahasa sendiri; inti utamanya adalah kejujuran mengadu kepada Allah, bukan panjang-pendek lafaz.

Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka menonjolkan dimensi psikologis—sabar, harapan, dan aduan yang elegan kepada Allah—yang relevan untuk menghadapi trauma kehilangan modern.

Saat duka menerpa, jadikan doa QS Yusuf:86 sebagai jangkar batin. Inilah esensi doa nabi yaqub—mengadu hanya kepada Allah, menjaga harap, dan melangkah dengan sabar.

Daftar Sumber

- Al-Qur’an: QS Yusuf:86

- QS Al-Baqarah:133

- Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar (tafsir kisah Ya’qub & Yusuf)

- Imam an-Nawawi, Al-Adzkar (adab & doa)

- Majmu’ Syarif (kompilasi doa untuk berbagai keadaan)

- Kitab-kitab fikih mu‘tabar tentang adab berdoa & sabar saat musibah

People Also Talk

1. Kapan sebaiknya membaca doa QS Yusuf:86?

Setelah sholat fardhu, sepertiga malam terakhir, saat hati terasa berat, atau ketika teringat musibah/kehilangan—semuanya dianjurkan.

2. Bolehkah doa nabi yaqub dibaca dalam bahasa Indonesia?

Boleh. Lafaz Arab sangat utama, namun mengadu dengan bahasa sendiri tetap sah karena inti doa adalah kejujuran hati kepada Allah.

3. Apakah perlu menyebut nama orang yang kita rindukan saat membaca doa ini?

Tidak wajib, tapi boleh. Menyebut nama membuat doa lebih spesifik tanpa mengubah hukum.

4. Apa amalan pendukung selain membaca doa QS Yusuf:86?

Perbanyak istighfar, sholawat, sabar aktif (menjaga ibadah & akhlak), dan sedekah, semuanya memperkuat harap dan ketenangan.

5. Bagaimana cara menjaga konsistensi mengamalkan doa ini?

Tetapkan waktu rutin (mis. setelah Subuh & Isya), catat pengingat, dan padukan dengan dzikir harian agar menjadi kebiasaan baik.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |