Liputan6.com, Jakarta Doa puasa sunnah Kamis dan Senin memiliki makna mendalam yang dapat memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT. Praktik puasa sunnah ini telah dilakukan oleh Rasulullah SAW secara rutin setiap minggunya.
Memahami doa puasa sunnah Kamis dan Senin beserta maknanya akan membantu umat Muslim menjalankan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan penuh penghayatan. Melansir dari Shahih Muslim karya Imam Muslim, Rasulullah bersabda bahwa amal perbuatan dilaporkan pada hari Senin dan Kamis.
Karena itulah Rasulullah ingin amalnya dilaporkan dalam keadaan berpuasa. Hal ini menunjukkan betapa istimewanya puasa pada kedua hari tersebut dalam pandangan Islam. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (12/9/2025).
Doa Niat Puasa Senin dan Kamis (Arab, Latin, Terjemah)
Doa niat puasa sunnah Senin dan Kamis memiliki redaksi khusus yang harus dipahami oleh setiap Muslim. Berikut adalah doa puasa sunnah Kamis dan Senin dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya:
Niat Puasa Sunnah Senin:
Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnain sunnatan lillahi ta'ala
Terjemahan: "Saya berniat puasa hari Senin sunnah karena Allah Ta'ala"
Niat Puasa Sunnah Kamis:
Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيْسِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma yaumil khamis sunnatan lillahi ta'ala
Terjemahan: "Saya berniat puasa hari Kamis sunnah karena Allah Ta'ala"
Menurut Fiqh As-Sunnah karya Sayyid Sabiq, niat puasa sunnah dapat dilakukan kapan saja sebelum terbenamnya matahari, bahkan dapat dilakukan pada saat sahur atau sebelum subuh. Doa puasa sunnah Kamis dan Senin ini sebaiknya dibaca dengan penuh penghayatan dan keyakinan akan pahala yang akan diperoleh dari Allah SWT.
Keutamaan Puasa Sunnah Senin dan Kamis
Puasa sunnah Senin dan Kamis memiliki berbagai keutamaan yang telah dijelaskan dalam hadits-hadits shahih. Berikut adalah keutamaan-keutamaan utama dari puasa sunnah ini:
1. Amal Perbuatan Diangkat ke Langit
Rasulullah SAW bersabda bahwa amal perbuatan manusia dilaporkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis. Beliau ingin amalnya dilaporkan dalam keadaan berpuasa agar mendapat keberkahan.
2. Penghapus Dosa-Dosa Kecil
Puasa sunnah Senin dan Kamis dapat menjadi penghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan oleh seorang Muslim sepanjang minggu tersebut.
3. Latihan Mengendalikan Hawa Nafsu
Puasa mengajarkan umat Muslim untuk mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
4. Mendapat Pahala Berlipat Ganda
Setiap amal kebaikan yang dilakukan saat berpuasa akan mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
5. Mendekatkan Diri kepada Allah
Puasa sunnah ini menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas spiritual seorang Muslim. Mengutip dari Shahih Bukhari, Aisyah RA berkata bahwa Rasulullah SAW sangat bersemangat menjalankan puasa Senin dan Kamis dibandingkan hari-hari lainnya. Hal ini menunjukkan betapa istimewanya kedua hari tersebut dalam pandangan Rasulullah SAW.
Hikmah dan Manfaat Puasa Sunnah Senin dan Kamis
Puasa sunnah Senin dan Kamis tidak hanya memberikan pahala ukhrawi, tetapi juga memiliki hikmah dan manfaat yang dapat dirasakan di dunia. Amalan ini mengajarkan berbagai nilai kehidupan yang sangat berharga bagi seorang Muslim.
Dari segi spiritual, puasa ini dapat meningkatkan ketakwaan dan kedekatan dengan Allah SWT. Seorang Muslim akan lebih merasakan kehadiran Allah dalam hidupnya melalui ibadah puasa yang rutin dilakukan setiap minggu. Selain itu, puasa juga mengajarkan kesabaran, kedisiplinan, dan pengendalian diri yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Dari segi kesehatan, puasa Senin dan Kamis memberikan istirahat pada sistem pencernaan dan dapat membantu detoksifikasi tubuh. Berbagai penelitian modern menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, termasuk perbaikan metabolisme dan penurunan risiko berbagai penyakit kronis.
Menurut Journal of Islamic Medical Association of North America, puasa yang dilakukan secara teratur dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh dan membantu regenerasi sel-sel tubuh. Doa puasa sunnah Kamis dan Senin yang dibaca dengan penuh keyakinan juga dapat memberikan ketenangan jiwa dan mengurangi tingkat stres dalam kehidupan sehari-hari.
Doa-Doa yang Dianjurkan Selama Puasa Sunnah
Selain doa niat puasa, terdapat berbagai doa yang dianjurkan untuk dibaca selama menjalankan puasa sunnah Senin dan Kamis. Doa-doa ini dapat memperkaya spiritual dan meningkatkan kualitas ibadah puasa yang dilakukan.
Doa Ketika Berbuka Puasa:
Arab: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu
Terjemahan: "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka"
Doa Saat Sahur:
Arab: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Latin: Allahumma barik lana fima razaqtana wa qina 'adzab an-nar
Terjemahan: "Ya Allah, berkahilah bagi kami apa yang Engkau rezekikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa neraka"
Menurut Hisnul Muslim karya Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, membaca doa-doa ini dengan istiqamah dapat meningkatkan keberkahan dan pahala dari puasa sunnah yang dilakukan. Doa puasa sunnah Kamis dan Senin beserta doa-doa pelengkapnya akan menjadikan ibadah lebih sempurna dan bermakna.
Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Untuk menjaga keabsahan puasa, penting untuk mengetahui hal-hal yang dapat membatalkannya. Jika dilakukan dengan sengaja, maka wajib mengganti puasa tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban.
- Makan dan Minum dengan Sengaja: Hal utama saat puasa adalah menahan hawa nafsu, termasuk nafsu makan dan haus. Jika makan dan minum dengan sengaja, puasa batal. Namun, jika lupa, puasa tidak batal.
- Muntah dengan Sengaja: Jika seseorang sengaja memuntahkan isi perutnya, puasanya batal. Namun, jika muntah terjadi tanpa sengaja atau karena sakit, puasa tetap sah.
- Haid dan Nifas: Wanita yang mengalami menstruasi (haid) atau nifas (darah setelah melahirkan) puasanya batal. Mereka tidak diwajibkan berpuasa dan harus menggantinya di hari lain.
- Berhubungan Seksual di Siang Hari: Melakukan hubungan suami istri di siang hari saat berpuasa membatalkan puasa. Pelanggaran ini memiliki ketentuan khusus untuk menggantinya, seperti membayar kafarat.
- Keluar Mani dengan Sengaja: Keluarnya air mani dengan sengaja, misalnya karena onani, membatalkan puasa.
- Gila atau Hilang Akal: Salah satu syarat sah puasa adalah memiliki akal yang sehat. Jika seseorang mengalami gangguan jiwa atau kehilangan akal saat berpuasa, puasanya batal.
- Murtad atau Keluar dari Islam: Ketika seseorang memutuskan untuk keluar dari Islam, maka puasanya otomatis batal, karena puasa adalah ibadah yang hanya diwajibkan bagi Muslim yang beriman.
- Memasukkan Sesuatu ke dalam Tubuh Melalui Lubang yang Terbuka: Seperti memasukkan obat melalui saluran pencernaan atau hidung, atau memasukkan sesuatu ke dalam kubul maupun dubur.
- Merokok: Mayoritas ulama berpendapat bahwa merokok membatalkan puasa karena asap tembakau dianggap sebagai 'ain (hal yang membatalkan puasa).
Tips Menjalankan Puasa Sunnah Secara Konsisten
Menjalankan puasa sunnah Senin dan Kamis secara konsisten memerlukan strategi dan komitmen yang kuat. Beberapa tips berikut dapat membantu dalam menjaga istiqamah menjalankan amalan mulia ini:
- Membuat Jadwal Rutin: Buatlah jadwal mingguan yang mencantumkan hari Senin dan Kamis sebagai hari puasa sunnah, sehingga menjadi rutinitas yang tidak terlupakan.
- Mencari Teman Puasa: Mencari teman atau keluarga yang juga menjalankan puasa sunnah dapat memberikan motivasi dan dukungan moral dalam menjalankan ibadah ini.
- Mempersiapkan Menu Sahur dan Berbuka: Persiapan menu makanan yang bergizi dan mudah disiapkan akan membantu menjalankan puasa dengan lebih nyaman dan lancar.
- Membaca Doa dengan Penuh Makna: Memahami makna doa puasa sunnah Kamis dan Senin akan meningkatkan motivasi spiritual dalam menjalankan ibadah ini.
- Mempelajari Keutamaan Puasa: Semakin banyak mempelajari keutamaan puasa Senin dan Kamis, semakin kuat motivasi untuk menjalankannya secara konsisten.
Menurut Fiqhus Sunnah karya Sayyid Sabiq, konsistensi dalam menjalankan amalan sunnah lebih dicintai Allah daripada amalan yang banyak namun tidak istiqamah. Oleh karena itu, lebih baik menjalankan puasa sunnah Senin dan Kamis secara rutin meskipun tidak setiap minggu, daripada sesekali saja namun dalam jumlah banyak.
FAQ
1. Kapan waktu yang tepat membaca doa puasa sunnah Kamis dan Senin? Doa niat puasa sunnah dapat dibaca sebelum fajar atau bahkan setelah fajar asalkan belum makan dan minum.
2. Bolehkah membatalkan puasa sunnah Senin dan Kamis jika ada keperluan? Ya, puasa sunnah boleh dibatalkan jika ada keperluan mendesak atau uzur syar'i tanpa dosa.
3. Apakah harus sahur ketika menjalankan puasa sunnah? Sahur tidak wajib untuk puasa sunnah, namun sangat dianjurkan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
4. Bagaimana jika lupa membaca niat puasa sunnah? Niat puasa sunnah masih sah jika dibaca setelah fajar asalkan belum makan atau minum apapun.
5. Apakah puasa sunnah Senin dan Kamis bisa diganti hari lain? Puasa sunnah ini khusus untuk hari Senin dan Kamis, tidak dapat diganti dengan hari lain.
6. Berapa lama sebaiknya menjalankan puasa sunnah ini secara konsisten? Puasa sunnah Senin dan Kamis dapat dilakukan sepanjang hidup sebagai amalan rutin mingguan.
7. Apakah ada pantangan khusus selama puasa sunnah Senin dan Kamis? Pantangannya sama dengan puasa pada umumnya: tidak makan, minum, dan berhubungan suami istri dari fajar hingga maghrib.

1 month ago
25
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1610100/original/023138600_1496212189-Ramadan-20174.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975686/original/001020200_1729565914-nama-sahabat-nabi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/741885/original/078093900_1411557971-Ziarah-Gunung-Uhud.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3120399/original/060326300_1588698008-syed-muizur-MrRUgFfSjBA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401985/original/063466500_1762233670-ilustrasi_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2397600/original/021060800_1541051347-embers-142515_960_720.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403562/original/069333200_1762330737-doa_penenang_hati.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403290/original/022871300_1762323039-Anjing.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403399/original/043952100_1762326172-membaca_doa_setelah_belajar.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403225/original/009668300_1762321820-Hajar_Aswad.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403116/original/098441200_1762317300-Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402980/original/045616400_1762313330-Grup_musik_Timur_Tengah__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402969/original/091132600_1762312803-cincin_emas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5086670/original/010622200_1736404465-1736397368003_perbedaan-antara-nabi-dan-rasul-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1474232/original/040480600_1484617421-Wisata-Laut-Merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5134162/original/012917000_1739593072-1739590048291_arti-doa-sholat-dhuha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5061590/original/072378300_1734874466-Imam_Syafi_i.jpg)






















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270335/original/056977800_1751427256-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__14_.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5064764/original/069011000_1735030219-bansos_akhir_tahun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161848/original/042811500_1741848433-hq720__11_.jpg)