Liputan6.com, Jakarta - Ibadah Umroh merupakan perjalanan spiritual yang diidamkan banyak umat Muslim di seluruh dunia. Setelah menunaikan serangkaian ibadah di Tanah Suci, setiap jemaah tentu berharap Umrohnya diterima dan mendapatkan predikat mabrur.
Doa ini tidak hanya menjadi ungkapan hati jemaah yang telah kembali, tetapi juga permohonan agar keberkahan ibadah tetap terjaga dalam kehidupan sehari-hari. Kata "mabrur" berasal dari bahasa Arab yang berarti 'diterima' atau 'disetujui', sehingga Umroh mabrur mengacu pada ibadah Umroh yang diterima oleh Allah SWT.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (11/9/2025).
Bacaan Doa Pulang Umroh Mabrur (Arab, Latin, dan Artinya)
Setelah menunaikan ibadah Umroh, terdapat beberapa doa yang dapat dipanjatkan oleh jemaah sebagai bentuk syukur dan permohonan agar Umrohnya diterima dan menjadi mabrur. Doa-doa ini juga seringkali dibacakan saat menyambut tamu yang baru pulang dari Tanah Suci.
Doa Pulang Umroh Pertama
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىٰ سَـيِّدِنَامُحَمَّدٍ صَلَاةً تُبَلِّغُنَابِهَاحَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ وَزِيَارَةَ قَبْرِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil'alamin. Allahumma sholli wasallim wabaarik 'alaa sayyidina muhammadin sholatan tuballighuna bihaa hajja baitikal haraami wa ziyarota qobri nabiyyika muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji bagiNya, Tuhan semesta alam. Ya Allah, limpahkanlah sholawat, salam serta berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, melalui sholawat itu dapat menyampaikan kami untuk berhaji ke baitil haram dan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW."
Doa Pulang Umroh Kedua
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ حَجَّنَاحَجًّامَبْرُوْرًا، وَعُمْرَتَنَاعُمْرَةًمَبْرُوْرًا،وَسَعْيَنَاسَعْيًامَشْكُوْرًا، وَذَنْبَنَاذَنْبًامَغْفُوْرًا، وَعَمَلَنَاعَمَلًاصَالِحًا مَقْبُوْلًا، وَتِجَارَتَنَاتِجَارَةً لَنْتَبُوْرَ، يَا عَالِمَ مَا فِى الصُّدُوْرِأَخْرِجْنَامِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ
Allahummaj'al hajjana hajjan mabruron, wa 'umrotana 'umrotan mabruron, wasa' yana sa'yan masykuro, wa dzambanaa dzanban maghfuro, wa 'amalana 'amalan sholihan maqbula, watija rotana tijaarotan lan tabuur, yaa 'aalima maa fis shuduur, akhrijna mina dzulumaati ilannuur.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah kami haji mabrur. Umroh kami yang mabrur, sa'i kami yang disyukuri. Dosa kami yang Engkau ampuni. Amal sholeh kami yang Engkau terima dan perdagangan kami perdagangan yang tidak merugi. Wahai Dzat Yang Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati kita, keluarkan kami dari kegelapan ini menuju cahaya."
Doa Pulang Umroh Ketiga
للهم سَهِّلْ أُمُوْرَنَاوَحَصِّلْ مَقَاصِدَنَاوَبَلِّغْنَا إِلَيْكَ يَا اَللهُ. اللهم اجْمَعْنَاجَمْعًامَرْحُوْمًا اللهم إِنَّانَسْئَلُكَ النِّعْمَةَوَالرَّحْمَةَ وَحُسْنَ الْخَاتِمَة
Allahummasahhil umuuronawahasshil maqooshidanawaballignaa ilaika yaAllah. Allahummaj ma' jam'an marhuuma. Allahumma inna nas-alukanni'mata warrohmata waqusnal qhotimah.
Artinya: "Mudahkanlah ya Allah segala urusan kami. Kabulkanlah segala keinginan kami, dan sampaikanlah kami kehadiratMu. Ya Allah kumpulkan kami bersama mereka orang-orang yang mendapatkan rahmat-Mu. Kami mohon ya Allah kepadaMu nikmat, rahmat dan juga akhir yang baik."
Doa Pulang Umroh Keempat
رَبَّنَااَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِحَسَنَةً وَقِنَاعَذَابَ النَّاِر. وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَا لَمِيْنَ
Robbanaa aatina fiddun ya hasanah, wafil aakhiroti hasanah, waqinaa 'adzaa bannaar. Walhamdulillahi robbil 'alamin.
Artinya: "Ya Tuhan kami, berkahilah kami kebaikan di dunia juga di akhirat, serta jauhkan kamu dari siksaan api neraka. Dan segaja puji milik Allah."
Doa untuk Tamu yang Menyambut Kepulangan Jemaah Umroh
Ketika jemaah Umroh kembali ke tanah air, seringkali kerabat dan tetangga datang berkunjung untuk menyambut dan meminta doa. Sebagai balasan, tamu juga dianjurkan untuk mendoakan jemaah yang baru pulang. Doa ini merupakan bentuk penghormatan dan harapan agar ibadah yang telah ditunaikan benar-benar diterima oleh Allah SWT.
Doa yang dapat ditunaikan tamu kepada jemaah yang baru pulang dari Tanah Suci adalah:
تَقَبَّلَ اللَّهُ عُمْرَتَكَ,وَغَفَرَذَنْبَكَ,وَأَخْلَفَ عَلَيْكَ نَفَقَتَكَ
Taqab balallahu 'umrotaka, wa ghofara dzanbaka, wa aqlafa 'alaika nafakotaka.
Artinya: "Semoga Allah menerima umrohmu, dan Allah ampuni dosamu dan Allah berikan gantinya untuk biaya perjalananmu."
Sunah-Sunah Setelah Pulang Umroh untuk Meraih Kemabruran
Setelah menunaikan ibadah Umroh, terdapat beberapa sunah yang dianjurkan untuk dilakukan oleh jemaah guna menjaga dan meraih kemabruran ibadahnya. Amalan-amalan ini membantu mempertahankan semangat spiritual dan perubahan positif yang didapatkan selama di Tanah Suci.
- Berdoa Seperti yang Dicontohkan Rasulullah SAW
Jemaah yang baru kembali dari perjalanan, baik setelah peperangan, haji, atau umrah, disunnahkan untuk berdoa sesuai dengan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Diriwayatkan dari Ibnu Umrah, bahwa ketika Rasulullah SAW kembali, beliau biasanya bertakbir tiga kali setiap kali mendaki tanjakan, kemudian berdoa:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ، وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ، سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ، صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحَدَهُ
La ilaha illallah wahdahu la sharika lah, lahul mulku, walahul hamdu wahuwa 'ala kulli shay'in qadir, a'ibuna ta'ibuna 'abiduna, sajiduna lirabbina hamiduna, sadaqallahu wa'dahu, wa nasara 'abdahu, wa hazamal ahzaba wahdah.
Artinya: "Tiada tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Segenap kekuasaan dan pujian adalah milik-Nya, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kami pulang, bertobat, beribadah, bersujud, dan memuji Tuhan kami. Allah telah menepati janji-Nya, memenangkan hamba-Nya, dan mengalahkan persekutuan kaum kafir sendirian." (HR. Bukhari dan Muslim | Shahih Bukhari dan Shahih Muslim)
- Membaca Doa saat Melihat Kampung Halaman
Ketika melihat perbatasan kampung halamannya, dianjurkan juga untuk mengucapkan doa berikut ini:
باسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ إنِّي أسألُكَ خَيْرَها وَخَيْرَ أهلها وَخَيْرَ ما فِيها وأعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّها وَشَرّ أهلها وَشَرّ مَا فِيهَا
Bismillahi, Allahumma inni as'aluka khairaha wa khaira ahlha wa khaira ma fiha wa a'udhu bika min sharriha wa sharri ahlha wa sharri ma fiha.
Artinya: "Ya Allah, aku memohon Engkau memberiku kebaikan negeri ini, kebaikan penduduknya, dan kebaikan apa saja yang ada di dalamnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan negeri ini, kejahatan penduduknya, serta kejahatan apapun yang ada di dalamnya."
- Membaca Doa Setelah Masuk Rumah
Setelah kembali ke rumah, disarankan untuk mengucapkan doa sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah SAW seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA. Beliau biasanya mengucapkan, "Setelah pulang dari perjalanan jauh dan masuk ke rumah untuk bertemu dengan keluarganya, Nabi SAW biasanya berkata:
تَوْبًا تَوْبًا، لِرَبِّنَا أَوْبًا، لَا يُغَادِرُ حُوْبًا
Tauban tauban, lirabbina awban, la yughadiru huban.
Artinya: "(Ya Allah), kami memohon Engkau memberi kami taubat yang sempurna. Kami kembali kepada Tuhan kami, semoga tak tersisa lagi dosa kami."
- Memberi Kabar Kepulangan Kepada Keluarga
Setelah kembali dari perjalanan haji atau umroh dan berada dekat dengan kampung halaman, disarankan bagi umat Muslim untuk mengirim seseorang untuk memberi kabar kepada istri, anak-anak, dan keluarga lainnya. Tujuannya adalah agar mereka tidak terkejut dengan kedatangan tiba-tiba.
- Tidak Dianjurkan Mengunjungi Keluarga di Malam Hari
Sebaiknya seseorang yang baru tiba dari haji atau umroh tidak mengunjungi keluarga atau istrinya pada malam hari. Disarankan untuk memasuki kampung pada pagi atau sore hari. Hal ini turut diterangkan dalam riwayat Muslim, dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW tidak pernah mendatangi keluarganya (sekembalinya dari perjalanan jauh) pada malam hari, melainkan beliau mendatangi mereka pada pagi atau sore hari.
- Sholat Dua Rakaat di Masjid
Disarankan bagi seseorang yang baru pulang dari haji atau umroh untuk masuk ke masjid terlebih dahulu setelah tiba di rumah dan menunaikan sholat sunnah safar dua rakaat. Setelah itu, ketika sudah masuk ke rumah, disarankan untuk melaksanakan sholat dua rakaat, diikuti dengan berdoa dan bersyukur kepada Allah SWT.
- Berperilaku Lebih Baik
Setelah menjalani Umroh, sangatlah wajar bagi seorang Muslim untuk meningkatkan perilaku dan berbuat lebih baik daripada sebelumnya. Hal ini merupakan indikasi diterimanya ibadah Umroh dan menunjukkan bahwa kebaikan dalam dirinya terus berkembang. Ciri-ciri Umroh mabrur antara lain adalah perubahan sikap dan akhlak yang lebih baik, semangat ibadah yang meningkat, tidak lagi terpaku pada hal duniawi, menjadi pribadi yang lebih rendah hati, dan menjaga komitmen amal saleh.
Keutamaan Umroh Mabrur dalam Islam
Umroh mabrur memiliki keutamaan yang sangat besar dalam ajaran Islam, menjanjikan balasan yang istimewa dari Allah SWT. Keutamaan ini menjadi motivasi utama bagi setiap Muslim untuk menunaikan ibadah Umroh dengan sebaik-baiknya dan berharap agar ibadahnya diterima.
Salah satu keutamaan utama Umroh mabrur adalah penghapusan dosa.
Rasulullah SAW bersabda, "اَلْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ"
Artinya: "Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga." (HR. Bukhari dan Muslim | Shahih Bukhari dan Shahih Muslim). Hadits ini menunjukkan bahwa Umroh dapat menghapus dosa-dosa kecil yang terjadi di antara dua Umroh.
Selain itu, jemaah Umroh juga dianggap sebagai tamu Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang mengerjakan haji dan umroh merupakan tamu Allah. Maka jika mereka bermohon kepada-Nya, pastilah dikabulkan-Nya, dan jika mereka memohon ampunan pasti diampuni-Nya." (HR. Ibnu Majah | Sunan Ibnu Majah).
Hal ini berarti doa-doa mereka lebih mudah dikabulkan. Imam Al-Ghazali dalam bukunya Rahasia Haji dan Umrah juga menyebutkan bahwa doa orang yang berhaji akan cepat diijabah oleh Allah SWT.
Keutamaan lain dari Umroh mabrur adalah peningkatan iman dan takwa, serta keberkahan dalam hidup. Jemaah yang Umrohnya mabrur akan mengalami perubahan perilaku menjadi lebih baik, lebih dermawan, dan semakin taat dalam beribadah.
Mempertahankan Kemabruran Setelah Kembali ke Tanah Air
Kemabruran Umroh tidak hanya terbatas pada saat pelaksanaan ibadah di Tanah Suci, tetapi juga harus dijaga dan dilestarikan setelah kembali ke tanah air. Ini adalah tantangan terbesar bagi setiap jemaah, karena lingkungan dan rutinitas sehari-hari dapat mengikis semangat spiritual yang telah dibangun.
Mempertahankan kemabruran berarti menjaga kualitas ibadah dan akhlak yang telah meningkat. Menurut Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi, kemabruran haji (dan umroh) tidak sebatas ketika berada di Tanah Suci, tetapi harus dibawa setelah kembali ke tanah air. Ini karena hakikat haji dan umroh adalah mengubah sikap mental, ketakwaan, dan perilaku. Jemaah diharapkan menjadi "manusia baru" yang teladan dan membawa kebaikan.
Beberapa amalan yang dapat dilakukan untuk menjaga kemabruran antara lain adalah:
- Istiqamah dalam Ibadah: Menjaga shalat tepat waktu, membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan amalan sunah lainnya secara konsisten.
- Meningkatkan Akhlak: Berusaha untuk selalu santun dalam bertutur kata, menebarkan kedamaian, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
- Menjauhi Maksiat: Berkomitmen untuk tidak kembali pada perbuatan dosa dan maksiat yang sebelumnya mungkin sering dilakukan.
- Bersabar dalam Ujian: Menghadapi segala kesulitan dan cobaan hidup dengan kesabaran dan keikhlasan, sebagai bentuk pengamalan nilai-nilai yang didapat dari ibadah.
- Berbagi Ilmu dan Pengalaman: Menginspirasi orang lain dengan pengalaman spiritual dan pelajaran yang didapat selama Umroh.
- Menjaga Harta Halal: Memastikan bahwa rezeki yang diperoleh tetap dari sumber yang halal dan bersih.
- Meningkatkan Kepedulian Sosial: Lebih peka terhadap kondisi masyarakat sekitar dan aktif dalam kegiatan sosial, seperti zakat, infaq, dan sedekah.
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar doa pulang Umroh mabrur dan keutamaannya:
Apa itu Umroh mabrur?
Umroh mabrur adalah ibadah Umroh yang diterima oleh Allah SWT, yang dilaksanakan dengan sempurna sesuai tuntunan syariat Islam dan disertai niat yang ikhlas. Ciri-cirinya terlihat dari perubahan positif pada diri jemaah setelah kembali, seperti peningkatan ketakwaan dan akhlak yang lebih baik.
Mengapa penting membaca doa pulang Umroh mabrur?
Membaca doa pulang Umroh mabrur adalah bentuk syukur kepada Allah SWT atas kesempatan menunaikan ibadah. Doa ini juga merupakan permohonan agar ibadah yang telah dilakukan diterima, dosa-dosa diampuni, dan keberkahan Umroh tetap menyertai kehidupan jemaah setelah kembali ke tanah air.
Apakah ada perbedaan antara doa pulang Umroh untuk jemaah dan untuk tamu?
Ya, ada perbedaan. Doa pulang Umroh yang dipanjatkan oleh jemaah biasanya berisi permohonan agar ibadahnya mabrur, diampuni dosa, dan dimudahkan urusan. Sementara itu, doa yang diucapkan oleh tamu kepada jemaah yang baru pulang umumnya berisi harapan agar Umroh jemaah diterima, dosanya diampuni, dan pengeluarannya diganti oleh Allah SWT.
Bagaimana ciri-ciri seseorang yang Umrohnya mabrur?
Ciri-ciri Umroh mabrur dapat dilihat dari perubahan perilaku dan akhlak yang lebih baik setelah pulang dari Tanah Suci. Ini termasuk peningkatan dalam ibadah, kesabaran, kedermawanan, kepedulian sosial, serta menjauhi maksiat dan riya'.
Apa keutamaan Umroh mabrur?
Keutamaan Umroh mabrur sangat besar, di antaranya adalah penghapusan dosa-dosa kecil yang terjadi di antara dua Umroh. Selain itu, jemaah Umroh dianggap sebagai tamu Allah, sehingga doa-doa mereka lebih mudah dikabulkan, dan balasan bagi Umroh mabrur adalah surga.
Bagaimana cara menjaga kemabruran Umroh setelah kembali ke rumah?
Menjaga kemabruran Umroh setelah kembali ke rumah melibatkan komitmen untuk mempertahankan perubahan positif yang didapat. Ini bisa dilakukan dengan istiqamah dalam ibadah, meningkatkan akhlak, menjauhi maksiat, bersabar dalam menghadapi ujian, serta aktif dalam kegiatan sosial dan kebaikan.
Apakah Umroh mabrur menjamin masuk surga?
Umroh mabrur, sebagaimana haji mabrur, memiliki balasan surga. Namun, ini bukan berarti jaminan mutlak tanpa usaha berkelanjutan. Predikat mabrur menunjukkan bahwa ibadah diterima dan membawa dampak positif yang diharapkan terus berlanjut dalam ketaatan kepada Allah SWT hingga akhir hayat.