Liputan6.com, Jakarta Doa qunut 12 ayat merupakan salah satu amalan sunah yang sering dibaca oleh umat Islam, khususnya dalam salat Subuh. Doa ini dibaca pada rakaat kedua setelah ruku', dan menjadi bagian dari kekhusyukan salat yang menambah kedekatan hamba dengan Allah SWT.
Pembahasan mengenai doa qunut 12 ayat ini akan mengulas secara mendalam bacaan, makna, serta keutamaannya. Dalam Islam, terdapat beberapa variasi Doa Qunut yang bisa dibaca, baik yang pendek maupun yang panjang. Doa qunut memiliki makna terkait permohonan yang tulus kepada Allah SWT untuk petunjuk, keselamatan, dan perlindungan.
Baik dalam salat berjamaah maupun salat sendirian, membaca Doa Qunut dengan penuh penghayatan dapat menambah kekhusyukan dalam beribadah. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (29/8/2025).
Doa Qunut Subuh: Arab, Latin, dan Terjemah (Versi Pendek)
Doa qunut adalah doa khusus yang dibaca sesudah i'tidal pada rakaat terakhir dalam salat tertentu, seperti salat Subuh. Secara bahasa, kata "qunut" memiliki beberapa makna, di antaranya taat, berdiri lama, diam, tunduk, khusyuk, dan doa.
Bacaan ini mencakup permohonan yang komprehensif kepada Allah SWT, mulai dari petunjuk, kesehatan, perlindungan, hingga keberkahan. Dengan demikian, istilah "12 ayat" ini lebih merujuk pada jumlah permohonan atau kalimat inti dalam doa tersebut, bukan ayat Al-Qur'an.
Doa qunut versi pendek umumnya dikenal sebagai doa qunut yang dibaca saat salat Subuh. Bacaan ini ringkas namun padat makna, memohon petunjuk, kesehatan, dan perlindungan dari Allah SWT. Berikut adalah bacaan lengkapnya:
Bacaan Arab: اللّٰهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
Bacaan Latin: Allaahummahdinii fiiman hadait, wa ‘aafinii fiiman ‘aafait, wa tawallanii fiiman tawallait, wa baarik lii fiimaa a’thait, wa qinii syarra maa qadhait, fainnaka taqdhii walaa yuqdhaa ‘alaik, wa innahu laa yadzillu man waalait, wa laa ya’izzu man ‘aadait, tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait.
Terjemah: “Ya Allah, berikanlah aku petunjuk bersama mereka yang telah Engkau berikan petunjuk, dan jadikanlah aku dalam keadaan sehat bersama mereka yang telah Engkau jaga kesehatannya, dan peliharalah aku bersama mereka yang telah Engkau pelihara, dan berkahilah untukku apa-apa yang sudah Engkau berikan (kepadaku), dan lindungi lah aku daripada kejahatan apa-apa (takdir) yang sudah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkaulah Yang Menetapkan (takdir) dan tidak ditetapkan (takdir) kepada-Mu, dan sesungguhnya tidak akan menjadi hina siapa-siapa yang telah Engkau berikan pertolongan (dalam perkara-perkaranya), dan tidak akan mendapatkan kemuliaan siapa-siapa yang Engkau musuhi, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau.”
Doa Qunut Subuh: Arab, Latin, dan Terjemah (Versi Panjang yang Dikenal sebagai "Doa Qunut 12 Ayat")
Versi panjang doa qunut ini sering disebut sebagai "doa qunut 12 ayat" karena terdiri dari dua belas frasa permohonan yang mendalam. Bacaan ini merupakan pengembangan dari versi pendek dengan tambahan pujian dan permohonan ampunan serta selawat kepada Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah bacaan lengkapnya dikutip dari laman antaranews:
Bacaan Arab: اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Bacaan Latin: Allahummahdini fî man hadait, wa ‘âfini fî man ‘âfait, wa tawallanî fî man tawallait, wa bâriklî fî mâ a‘thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik, wa innahû lâ yazillu man wâlait, wa lâ ya‘izzu man ‘âdait, tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait, fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait, wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam
Terjemah: “Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karunia kan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum.
Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.”
Beberapa madzhab boleh membaca doa qunut dengan panjang 12 ayat, namun ada juga yang terbiasa dengan doa pendek. Madzhab Syafi’i misalnya, sangat menganjurkan doa qunut di shalat Subuh sebagai sunnah muakkadah. Melansir dari buku Fiqh al-Sunnah, praktik doa qunut sedikit berbeda-beda, namun tujuannya sama yaitu memohon rahmat dan pertolongan Allah.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa doa qunut panjang adalah bentuk dzikir yang sangat dianjurkan untuk menjaga hati agar tetap tenang dan mendapatkan berkah dari Allah.
Keutamaan Membaca Doa Qunut dalam Shalat Subuh
Membaca doa qunut dalam salat Subuh memiliki berbagai keutamaan dan manfaat spiritual bagi seorang Muslim. Keutamaan ini mencakup permohonan dan harapan akan kebaikan dari Allah SWT.
- Memohon Petunjuk dan Hidayah: Doa qunut adalah sarana untuk memohon petunjuk dan hidayah dari Allah SWT agar selalu berada di jalan yang benar dan dijauhkan dari kesesatan. Petunjuk ini juga mencakup hidayah serta pengampunan dari-Nya.
- Mendapatkan Perlindungan Dunia dan Akhirat: Dengan membaca doa qunut, seorang hamba memohon perlindungan dari Allah SWT terhadap berbagai bahaya di dunia maupun akhirat. Ini menjadi sarana untuk berlindung kepada Allah dan meminta karunia-Nya.
- Terhindar dari Penyakit Hati: Doa qunut juga membantu seorang Muslim untuk dijauhkan dari penyakit hati seperti iri, dengki, dan kebencian, sehingga dapat menjaga kebersihan hati dan meningkatkan kualitas ibadah.
- Memperkuat Hubungan Spiritual dengan Allah SWT: Rutin membaca doa qunut dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperkuat iman, dan ketaqwaan.
- Diberikan Pengampunan dan Rahmat-Nya: Doa qunut juga merupakan cara untuk memohon ampunan dan rahmat dari Allah SWT, berharap mendapatkan kesejahteraan hidup yang lebih baik.
Hukum Membaca Doa Qunut Menurut Berbagai Mazhab Fikih
Hukum membaca doa qunut dalam salat Subuh menjadi salah satu topik yang memiliki perbedaan pendapat di kalangan ulama fikih. Perbedaan ini menunjukkan kekayaan interpretasi dalam Islam.
- Mazhab Syafi'i: Mazhab Syafi'i menganggap membaca doa qunut saat salat Subuh hukumnya sunah muakkadah, yaitu sunah yang sangat dianjurkan. Jika seseorang meninggalkannya, baik sengaja maupun tidak, disunahkan untuk melakukan sujud sahwi. Imam Syafi'i bahkan menganggap qunut Subuh sebagai salah satu kewajiban (wajibatu al-sholah) dalam salat, dan jika tidak dilakukan, diwajibkan sujud sahwi.
- Mazhab Maliki: Mazhab Maliki juga berpendapat bahwa qunut Subuh hukumnya sunah, namun disyaratkan untuk dibaca secara pelan. Mereka juga berpendapat bahwa membaca doa qunut dengan suara rendah saat salat Subuh adalah sunah.
- Mazhab Hanafi: Mazhab Hanafi berpendapat bahwa doa qunut hukumnya sunah dibacakan ketika salat witir, dan tidak disunahkan membaca doa qunut ketika salat lainnya, kecuali terjadi bencana dan berniat melaksanakan salat Jahriyah (salat dengan suara keras). Mereka berpendapat bahwa qunut Subuh tidak disyariatkan karena sudah mansukh (terhapus hukumnya).
- Mazhab Hanbali: Mazhab Hanbali berpendapat bahwa qunut witir dilakukan setelah ruku'. Secara umum, mereka tidak menyunahkan qunut Subuh kecuali dalam kondisi qunut nazilah (karena musibah).
Waktu dan Tata Cara Membaca Doa Qunut
Doa qunut dibaca pada waktu tertentu dalam salat Subuh, yaitu pada rakaat kedua setelah bangkit dari ruku' (i'tidal) dan sebelum sujud. Memahami tata caranya penting untuk mengamalkan doa qunut dengan benar.
- Posisi: Doa qunut dibaca saat posisi i'tidal, yaitu berdiri tegak setelah ruku' pada rakaat kedua salat Subuh.
- Mengangkat Tangan: Disunahkan untuk mengangkat kedua tangan saat membaca doa qunut, seperti layaknya berdoa.
- Bacaan Imam dan Makmum: Jika salat berjamaah, imam membacanya dengan suara keras (jahr) dan makmum mengaminkan. Imam dianjurkan mengubah lafal "ihdini" (berilah aku petunjuk) menjadi "ihdina" (berilah kami petunjuk) saat salat berjamaah, karena dimakruhkan bagi imam berdoa khusus untuk dirinya sendiri pada saat doa qunut. Makmum hendaknya ikut membaca pujian (tsana) atau diam saat imam membaca tsana.
- Setelah Qunut: Setelah selesai membaca doa qunut, tidak perlu menyapu tangan ke muka seperti doa pada umumnya, melainkan langsung melanjutkan ke gerakan sujud.
Sejarah Doa Qunut
Doa qunut memiliki makna yang sangat mendalam, mencerminkan permohonan seorang hamba kepada Allah SWT untuk berbagai aspek kehidupan, baik dunia maupun akhirat. Setiap frasa dalam doa ini mengandung arti yang kaya dan penuh harapan.
Permohonan dimulai dengan "Allaahummahdinii fiiman hadait" yang berarti "Ya Allah, berikanlah aku petunjuk bersama mereka yang telah Engkau berikan petunjuk". Ini adalah pengakuan akan ketergantungan manusia pada hidayah ilahi dan keinginan untuk selalu berada di jalan yang benar. Selanjutnya, "wa ‘aafinii fiiman ‘aafait" memohon kesehatan dan kesejahteraan, baik fisik maupun mental, agar dapat menjalankan ibadah dan kehidupan dengan optimal.
Frasa "wa tawallanii fiiman tawallait" adalah permohonan agar Allah memelihara dan melindungi, menempatkan diri di antara hamba-hamba yang senantiasa dalam penjagaan-Nya. Kemudian, "wa baarik lii fiimaa a’thait" memohon keberkahan atas segala nikmat yang telah diberikan, agar nikmat tersebut menjadi bermanfaat dan membawa kebaikan. Puncak permohonan perlindungan terdapat pada "wa qinii syarra maa qadhait", yaitu memohon agar dilindungi dari kejahatan takdir yang telah ditetapkan, menunjukkan keyakinan bahwa hanya Allah yang dapat menghindarkan dari bahaya.
Doa ini juga menegaskan keesaan dan kekuasaan Allah dengan frasa "fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik" yang berarti "sesungguhnya Engkaulah Yang Menetapkan (takdir) dan tidak ditetapkan (takdir) kepada-Mu". Ini adalah pengakuan mutlak bahwa Allah adalah satu-satunya penentu segala sesuatu. Penutup doa dengan "tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait" adalah pujian kepada Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi, mengakui keagungan dan kebesaran-Nya.
Doa qunut sudah ada sejak masa Nabi Muhammad SAW dan diamalkan oleh para sahabat. Dalam sejarah, doa qunut juga dibaca ketika umat Islam menghadapi kesulitan atau bencana. Doa ini menjadi salah satu bentuk munajat yang menyuarakan kerendahan hati kepada Allah SWT.
Menurut ulama, seperti Imam Nawawi dalam Riyadhus Shalihin, doa qunut memakai kalimat yang diambil dari ayat-ayat Al-Qur’an dan doa Nabi Muhammad agar mendapat keberkahan dan perlindungan dalam hidup.
Daftar Pustaka
- Antara News. "Doa Qunut panjang dan pendek beserta latin dan artinya". 16 Juli 2024. https://www.antaranews.com/berita/4199424/doa-qunut-panjang-dan-pendek-beserta-latin-dan-artinya#google_vignette
- Kitab Fiqh Sunnah, Sayyid Sabiq
- Kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi
- Kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali
FAQ
- Apa itu doa qunut 12 ayat? Doa qunut 12 ayat merujuk pada versi panjang doa qunut Subuh yang terdiri dari dua belas frasa permohonan.
- Kapan doa qunut dibaca dalam salat Subuh? Doa qunut dibaca pada rakaat kedua salat Subuh, setelah i'tidal (bangkit dari ruku') dan sebelum sujud.
- Apakah hukum membaca doa qunut wajib? Menurut mazhab Syafi'i dan Maliki, hukum membaca doa qunut adalah sunah muakkadah (sangat dianjurkan), bukan wajib.
- Apa yang harus dilakukan jika lupa membaca doa qunut? Jika lupa membaca doa qunut, disunahkan untuk melakukan sujud sahwi.
- Apakah salat Subuh sah tanpa doa qunut? Ya, salat Subuh tetap sah meskipun tidak membaca doa qunut, terutama jika lupa atau tidak mengikuti mazhab yang menganjurkannya.
- Apa manfaat utama membaca doa qunut? Manfaat utama membaca doa qunut adalah memohon petunjuk, kesehatan, perlindungan, dan pengampunan dari Allah SWT.
- Apakah ada perbedaan doa qunut untuk salat sendiri dan berjamaah? Ya, untuk salat berjamaah, imam mengubah lafal "ihdini" (berilah aku petunjuk) menjadi "ihdina" (berilah kami petunjuk).

2 months ago
24
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1610100/original/023138600_1496212189-Ramadan-20174.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975686/original/001020200_1729565914-nama-sahabat-nabi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/741885/original/078093900_1411557971-Ziarah-Gunung-Uhud.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3120399/original/060326300_1588698008-syed-muizur-MrRUgFfSjBA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401985/original/063466500_1762233670-ilustrasi_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2397600/original/021060800_1541051347-embers-142515_960_720.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403562/original/069333200_1762330737-doa_penenang_hati.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403290/original/022871300_1762323039-Anjing.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403399/original/043952100_1762326172-membaca_doa_setelah_belajar.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403225/original/009668300_1762321820-Hajar_Aswad.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403116/original/098441200_1762317300-Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402980/original/045616400_1762313330-Grup_musik_Timur_Tengah__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402969/original/091132600_1762312803-cincin_emas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5086670/original/010622200_1736404465-1736397368003_perbedaan-antara-nabi-dan-rasul-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1474232/original/040480600_1484617421-Wisata-Laut-Merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5134162/original/012917000_1739593072-1739590048291_arti-doa-sholat-dhuha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5061590/original/072378300_1734874466-Imam_Syafi_i.jpg)






















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270335/original/056977800_1751427256-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__14_.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5064764/original/069011000_1735030219-bansos_akhir_tahun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161848/original/042811500_1741848433-hq720__11_.jpg)