Doa Sesudah Adzan Sesuai Sunnah Teks Arab dan Arti: Pahami Keutamaannya

1 week ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Adzan merupakan seruan agung yang menandai masuknya waktu shalat wajib bagi umat Islam. Lebih dari sekadar panggilan, adzan memiliki kedudukan mulia dan keutamaan besar dalam syariat Islam.

Mengamalkan doa sesudah adzan sesuai sunnah adalah salah satu cara untuk meraih keberkahan dan syafaat dari Rasulullah SAW.

Penting bagi setiap Muslim untuk memahami dan mengamalkan doa ini, mengingat keutamaan yang dijanjikan. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda:

"Seandainya semua orang tahu tentang keutamaan azan dan saf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan mengundi, niscaya mereka akan mengundinya." (HR Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437).

Hal ini menunjukkan betapa besar nilai ibadah yang terkait dengan adzan, termasuk doa sesudah adzan sesuai sunnah. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (3/8/2025).

Bacaan Doa Sesudah Adzan Sesuai Sunnah: Arab, Latin, dan Artinya

Membaca doa setelah adzan merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan, dan bacaan ini diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW. Doa ini dikenal sebagai doa Al-Wasilah dan Al-Fadhilah. Doa ini berasal dari hadits shahih yang diriwayatkan oleh seorang sahabat bernama Jabir bin Abdullah dari Rasulullah.

Bacaan doa setelah adzan sesuai sunnah adalah sebagai berikut:

Arab: اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ

Latin: Allahumma rabba haadzihid da'watit taammah, Wash shalaatil qaa-imah, Aati muhammadal wasiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa'adtah

Artinya: "Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna (azan) ini dan salat (wajib) yang didirikan. Berilah Al-Wasilah (derajat di surga, yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi SAW) dan fadilah kepada Muhammad. Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan." (HR. Bukhari no. 579)

Dalam riwayat lain, terdapat penambahan kalimat "Innaka laatukhliful mii'aad" di akhir doa setelah adzan. Menurut riwayat Baihaqi (1/410), Al-Allamah Abdul Aziz bin Baaz berpendapat bahwa sanad hadis yang membawakan doa setelah adzan dengan tambahan tersebut adalah hasan.

Oleh karena itu, umat Muslim diperbolehkan mengamalkan doa ini dengan atau tanpa tambahan kalimat tersebut.

Keutamaan Membaca Doa Setelah Adzan

  • Mengamalkan doa setelah adzan memiliki keutamaan yang sangat besar, salah satunya adalah mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW di hari kiamat kelak.

Keutamaan ini disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Jabir radhiyallahu 'anhu:

"Barang siapa yang setelah selesai mendengar azan kemudian berdoa dengan, 'Allahumma rabba haadzihid da'watit taammah, wasshalaatil qaaaimah, aati muhammadanil wasiilata wal fadhiiilata, wab'atshu maqaaman mahmuuda alladzii wa'adtah (Ya Allah, Pemilik seruan yang sempurna ini dan salat yang ditegakkan, anugerahkanlah kepada Nabi Muhammad; wasilah [kedudukan yang tinggi di surga] dan keutamaan [melebihi seluruh makhluk], dan bangkitkanlah beliau dalam kedudukan terpuji [memberi syafaat] yang telah Engkau janjikan), maka ia berhak mendapatkan syafaatku kelak di hari kiamat." (HR. Bukhari no. 579).

  • Hadis ini menegaskan bahwa dengan membaca doa tersebut, seorang Muslim akan mendapatkan pertolongan dan syafaat dari Nabi Muhammad SAW pada hari perhitungan amal.

Ini adalah janji yang sangat berharga bagi setiap Muslim yang mengharapkan rahmat dan ampunan Allah SWT. Selain itu, waktu setelah adzan juga merupakan waktu mustajab untuk berdoa. "Sesungguhnya do'a yang tidak tertolak adalah do'a antara adzan dan iqomah, maka berdo'alah (kala itu)." (HR Ahmad).

Amalan Lain Setelah Mendengar Adzan Sesuai Sunnah

Selain membaca doa Al-Wasilah dan Al-Fadhilah, terdapat beberapa amalan lain yang disunnahkan setelah mendengar adzan. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya Jalaa-ul Afham fii Fadhli Ash Shalah was Salaam ‘ala Muhammad Khoiril Anam menyebutkan lima amalan yang bisa dilakukan setelah adzan.

  • Mengucapkan seperti apa yang diucapkan oleh muadzin.

Ketika muadzin mengumandangkan adzan, disunnahkan bagi pendengar untuk mengulang lafaz yang sama. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW: "Jika kalian mendengar azan, maka ucapkanlah sebagaimana ucapan muadzin." (HR. Muslim no. 384). Pengecualian berlaku untuk lafaz "Hayya 'alash shalah" dan "Hayya 'alal falah", yang dijawab dengan "Laa hawla wa laa quwwata illa billah".

  • Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Setelah menjawab adzan, disunnahkan untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat dapat diucapkan dengan lafaz "Allahumma sholli ‘ala Muhammad" atau shalawat Ibrahimiyyah seperti yang biasa dibaca pada akhir shalat. Rasulullah SAW bersabda, "Kemudian bershalawatlah untukku. Karena siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali." (HR. Muslim no. 384).

  • Meminta Wasilah dan Fadhilah untuk Rasulullah SAW.

Ini adalah doa utama yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu doa Allahumma rabba haadzihid da'watit taammah. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mengucapkan setelah mendengar adzan ‘allahumma robba hadzihid da’watit taammah wash sholatil qoo-imah, aati Muhammadanil wasilata wal fadhilah, wab’atshu maqoomam mahmuuda alladzi wa ‘adtah’ [...] maka dia akan mendapatkan syafa’atku kelak." (HR. Bukhari no. 614).

  • Membaca syahadat dan menyatakan keridhaan.

Disunnahkan untuk membaca: Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh, radhitu billahi robbaa wa bi muhammadin rosulaa wa bil islami diinaa. Amalan ini dapat mengampuni dosa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Siapa yang mengucapkan setelah mendengar azan: Asyhadu alla ilaha illallah [...] maka dosanya akan diampuni." (HR. Muslim no. 386).

  • Memanjatkan doa sesuai yang diinginkan.

Waktu setelah adzan adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda, "Ucapkanlah sebagaimana disebutkan oleh muadzin. Lalu jika sudah selesai kumandang azan, berdoalah, maka akan diijabahi (dikabulkan)." (HR. Abu Daud no. 524 dan Ahmad 2: 172). Ini berarti doa yang dipanjatkan setelah adzan memiliki peluang besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT.

Ketentuan Adzan

Adzan adalah seruan yang sangat fundamental dalam Islam, memiliki makna dan ketentuan syariat yang jelas. Mengutip buku Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat oleh Ahmad Sarwat, Lc, M.A (2019), secara bahasa, kata "azan" (أَذَان) memiliki dua makna utama, yaitu pengumuman dan panggilan.

Salah satu contoh penggunaan makna panggilan adalah ketika Nabi Ibrahim a.s. diperintahkan untuk menyeru umat manusia menunaikan ibadah haji.

Secara istilah atau syariat, adzan didefinisikan sebagai pengumuman atas waktu shalat fardhu. Untuk mengumandangkan adzan, terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, baik bagi muadzin maupun dalam pelaksanaan adzan itu sendiri.

Dikutip dari buku Panduan Salat Wajib dan Sunah oleh Ustadz Muhammad Syafril (2019), terdapat beberapa ketentuan dalam adzan, yang pertama adalah adanya muadzin yang memenuhi syarat. Syarat-syarat sah untuk muadzin antara lain:

  • Beragama Islam.
  • Tamyiz atau mumayyiz, yaitu dapat membedakan hal yang baik dan buruk.
  • Berjenis kelamin laki-laki.

Selain syarat muadzin, syarat sah adzan itu sendiri meliputi:

  • Dilakukan secara tertib, yaitu urutan lafaz adzan harus sesuai.
  • Dilakukan secara terus menerus dan tidak berjeda lama.
  • Mengeraskan suara ketika mengumandangkan adzan agar terdengar oleh banyak orang.
  • Telah masuk waktu shalat wajib, karena adzan berfungsi sebagai penanda waktu shalat.

Sejarah Singkat Pensyariatan Adzan dalam Islam

Pensyariatan adzan dimulai di Madinah pada tahun pertama Hijriyah, sekitar sembilan bulan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah dan tiba di Madinah. Sebelum adanya adzan, kaum Muslimin berkumpul dan berdiskusi mengenai cara terbaik untuk menandai masuknya waktu shalat.

Hadis Ibnu ‘Umar menjelaskan bahwa pada awalnya, ada usulan untuk menggunakan lonceng seperti kaum Nasrani atau terompet seperti kaum Yahudi. Namun, Umar bin Khattab mengusulkan untuk mengumandangkan suara sebagai panggilan shalat. Rasulullah SAW kemudian menyetujui usulan tersebut dan memerintahkan Bilal bin Rabah untuk mengumandangkan adzan, yang menjadi awal mula pensyariatan adzan dalam Islam. (HR. Bukhari, no. 604 dan Muslim, no. 377).

Daftar Sumber

  • Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat. Ahmad Sarwat, Lc, M.A. 2019. Gramedia. ISBN 978-602-03-8459-7.
  • Hisnul Muslim: Kitab Shahih Doa & Dzikir Rasulullah SAW. Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qathani.
  • Jalaa-ul Afham fii Fadhli Ash Shalah was Salaam ‘ala Muhammad Khoiril Anam. Ibnu Qayyim Al Jauziyah. 1432 H. Dar Ibni Katsir.
  • Panduan Salat Wajib dan Sunah. Ustadz Muhammad Syafril. 2019. Qultum Media.
  • Hadis Riwayat Bukhari no. 579, 604, 614, 615.
  • Hadis Riwayat Muslim no. 377, 384, 386, 437.
  • Hadis Riwayat Abu Daud no. 524.
  • Hadis Riwayat Ahmad 2: 172.
  • Hadis Riwayat Baihaqi 1/410.

FAQ

1. Apa itu doa setelah adzan?

Doa setelah adzan adalah doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk dibaca setelah mendengar adzan, dikenal dengan doa Al-Wasilah dan Al-Fadhilah.

2. Bagaimana bacaan doa setelah adzan sesuai sunnah?

Doanya berbunyi: Allahumma rabba haadzihid da’watit taammah, wash shalaatil qaa-imah, aati muhammadanil wasiilata wal fadhiilah, wab’atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa’adtah.

3. Apa arti doa setelah adzan?

Artinya memohon kepada Allah agar memberikan kedudukan wasilah, keutamaan, dan maqam terpuji kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang dijanjikan.

4. Apakah doa setelah adzan wajib dibaca?

Tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) karena memiliki keutamaan besar.

5. Apa keutamaan membaca doa setelah adzan?

Keutamaannya adalah mendapatkan syafaat Rasulullah SAW pada hari kiamat dan doa mudah dikabulkan.

6. Apakah boleh menambahkan kalimat “Innaka laa tukhliful mii’aad” di akhir doa?

Boleh, karena riwayat hadits dengan tambahan tersebut dinilai hasan oleh sebagian ulama.

7. Amalan apa saja yang disunnahkan setelah adzan selain membaca doa?

Mengulang lafaz adzan, menjawab dengan Laa hawla wa laa quwwata illa billah saat hayya ‘alash shalah/hayya ‘alal falah, bershalawat, membaca syahadat, dan berdoa sesuai hajat.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |