Liputan6.com, Jakarta Memahami doa sesudah haid beserta tata cara saat mandi wajib menjadi hal yang penting bagi wanita Muslim. Setelah masa haid berakhir, setiap muslimah diwajibkan untuk melakukan mandi wajib. Mandi wajib ini penting dilakukan agar dapat kembali melaksanakan ibadah salat fardu dan ibadah lainnya dengan sah.
Proses mandi wajib ini berbeda dengan mandi biasa karena melibatkan niat khusus dan serangkaian tata cara yang telah ditentukan syariat. Dengan niat yang benar, mandi wajib tidak hanya membersihkan fisik tetapi juga menyucikan jiwa.
Menurut buku Penerapan Cuti Haid Bagi Pekerja Perempuan, Dawis dan Syam (2022:1), haid merupakan proses pelepasan dinding rahim endometrium yang disertai pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan, kecuali pada saat kehamilan. Berikut Liputan6a.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (2/9/2025).
Doa Sesudah Haid (Niat Mandi Wajib)
Niat merupakan rukun pertama dan terpenting dalam mandi wajib. Niat ini harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh. Pembacaan doa sesudah haid ini menjadi penentu sah atau tidaknya mandi wajib yang dilakukan.
Berikut adalah lafal niat atau doa sesudah haid untuk mandi wajib:
Arab: نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الْحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta’aalaa.
Terjemahan: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah Ta’ala.”
Ada juga variasi niat lain yang memiliki makna serupa, yaitu “Nawaitul ghusla liraf'i hadatsil haidil lillahi ta'ala. Artinya: 'Aku berniat mandi wajib untuk menyucikan hadats besar dari haid karena Allah Ta'ala.'”
Pengertian Haid dalam Islam
Haid atau menstruasi secara etimologis berarti darah yang mengalir. Dalam syariat Islam, haid adalah darah alami yang keluar dari rahim perempuan secara sehat tanpa sebab tertentu, pada waktu-waktu tertentu. Darah haid ini bersifat alamiah, yang berarti terjadi akibat siklus tabiat dalam tubuh wanita yang keluar dalam keadaan sehat dan baik.
Mengutip dari digilib.uinsby.ac.id dalam “BAB II PEREMPUAN HAID DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM A. Pengertian Haid”, haid secara bahasa adalah mengalirnya sesuatu. Dalam munjid fi al lugah kata haid berasal dari kata ḥaḍa-ḥaiḍan yang diartikan dengan keluarnya darah dalam waktu dan jenis tertentu.
Para ulama menetapkan batasan waktu haid, di mana menurut Abu Hanifah paling sedikit tiga hari tiga malam dan paling lama sepuluh hari. Jika darah keluar kurang dari itu, disebut darah fasad.
Pentingnya Mandi Wajib Setelah Haid
Mandi wajib setelah haid adalah kewajiban bagi setiap muslimah untuk menyucikan diri dari hadas besar. Proses ini memungkinkan wanita kembali melaksanakan ibadah seperti salat dan puasa dengan sah sesuai tuntunan agama.
Dalam Islam, menjaga kebersihan dan kesucian tubuh adalah hal yang sangat penting karena dapat memengaruhi sah atau tidaknya ibadah salat. Hal yang membedakan mandi biasa dengan mandi junub adalah adanya niat yang khusus untuk membersihkan diri sesuai dengan ketentuan syariat.
Rukun Mandi Wajib Setelah Haid
Terdapat dua rukun yang perlu dilakukan untuk melaksanakan mandi junub, termasuk mandi wajib setelah haid. Rukun ini adalah elemen esensial yang jika tidak terpenuhi, maka mandi wajib dianggap tidak sah.
Rukun pertama adalah niat. Niat diucapkan dalam hati, sebagaimana lafal niat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu doa sesudah haid. Niat ini harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.
Rukun kedua adalah mengguyur seluruh bagian tubuh. Seluruh badan bagian luar harus terguyur air saat mandi wajib, termasuk rambut dan bulu-bulunya. Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus bisa mengalir sampai ke bagian kulit dan pangkal rambut/bulu sehingga tubuh tidak tertempel najis.
Seperti yang dijelaskan oleh Antara News pada 29 Agustus 2024, “Terdapat dua rukun yang perlu dilakukan untuk melaksanakan mandi junub yaitu: 1. Niat. 2. Mengguyur seluruh bagian tubuh.”
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
Berikut adalah tata cara mandi wajib setelah haid yang benar, menggabungkan rukun dan kesunnahan untuk kesempurnaan ibadah:
- Membaca Niat: Niat mandi wajib setelah haid dibaca dalam hati sebelum memulai mandi.
- Mencuci Kedua Tangan: Basuh kedua tangan sebanyak tiga kali untuk membersihkan dari kotoran yang menempel.
- Membersihkan Organ Intim dan Kotoran Lainnya: Bersihkan area organ intim dan kotoran atau najis yang masih menempel di badan menggunakan tangan kiri. Setelah itu, cuci tangan kembali dengan sabun atau pembersih lainnya.
- Mengambil Wudu: Lakukan wudu seperti saat ingin melaksanakan salat.
- Menyiram Air ke Kepala: Siram air ke kepala sebanyak tiga kali hingga ke pangkal atau kulit kepala, sambil menyela-nyela rambut agar air merata.
- Menyiram Air ke Seluruh Tubuh: Siram air ke seluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan kemudian dilanjutkan ke sisi kiri. Pastikan seluruh area badan terkena air.
- Mandi Seperti Biasa: Terakhir adalah mandi seperti biasa, menggunakan sabun dan sampo untuk membersihkan diri secara menyeluruh.
Antara News juga merinci beberapa langkah ini, termasuk membasuh tangan tiga kali, membersihkan kotoran, berwudu sempurna, mengguyur kepala tiga kali, mengguyur badan kanan lalu kiri, menggosok tubuh, menyela rambut, dan mengalirkan air ke lipatan kulit serta pangkal rambut.
Kesunnahan dalam Mandi Wajib
Selain rukun, terdapat beberapa kesunnahan yang dapat dilakukan saat melaksanakan mandi wajib untuk menyempurnakannya. Kesunnahan ini melengkapi tata cara mandi wajib, menjadikannya lebih afdal di mata syariat. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidayah. Beberapa kesunnahan tersebut antara lain:
- Membasuh tangan hingga tiga kali.
- Membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan.
- Berwudu dengan sempurna sebelum mandi.
- Mengguyur kepala sampai tiga kali, bersamaan dengan itu melakukan niat menghilangkan hadas besar.
- Mengguyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan badan sebelah kiri juga tiga kali.
- Menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali.
- Menyela-nyela rambut.
- Mengalirkan air ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut.
- Membaca basmalah di awal mandi.
- Menghadap kiblat saat mandi.
Doa Setelah Mandi Wajib
Setelah selesai melaksanakan mandi wajib, dianjurkan untuk membaca doa sebagai bentuk penyempurnaan ibadah dan memohon keberkahan kepada Allah SWT. Doa ini mirip dengan doa setelah wudu, menunjukkan pentingnya kesucian lahir dan batin. Berikut ini adalah bacaan doa yang diambil dari buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Mazhab karya Isnan Ansory.
Arab: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Latin: Asyhadu an laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluhu, allahumma-j'alni minat-tawwabina, waj'alni minal-mutathahhirin.
Terjemahan: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan termasuk orang-orang yang selalu menyucikan diri.”
Daftar Sumber
- ANTARA News. “Doa niat mandi wajib setelah haid dan tata caranya”. 2024-08-29. https://www.antaranews.com/berita/4295127/doa-niat-mandi-wajib-setelah-haid-dan-tata-caranya
- A. MUFLIHAH DARWIS, S.KM., M.KES, Rizky Chaeraty Syam, SKM., M.Kes. (2022). Penerapan Cuti Haid Bagi Pekerja Perempuan. Penerbit: P41. ISBN: 9786235490670
- digilib.uinsby.ac.id. "BAB II PEREMPUAN HAID DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM A. Pengertian Haid".
- Ansory, Isnan, Lc., M. Ag. (2018). Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Mazhab. Jakarta: Rumah Fiqih Publishing.
FAQ
1. Apa niat mandi wajib setelah haid yang benar? Niatnya adalah “Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari lillahi ta’ala” sebelum menyiramkan air.
2. Kapan waktu yang tepat untuk mandi wajib setelah haid? Setelah darah haid benar-benar berhenti dan suci.
3. Apakah doa setelah haid wajib dibaca saat mandi wajib? Tidak wajib, namun dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah.
4. Apakah mandi wajib bisa dilakukan hanya dengan shower? Ya, asalkan air mengenai seluruh tubuh secara merata.
5. Apa saja tata cara mandi wajib setelah haid? Berniat, membasuh tangan, membersihkan kemaluan, berwudhu, lalu menyiram seluruh tubuh.
6. Apakah boleh langsung sholat setelah mandi wajib haid? Boleh, jika tubuh sudah suci dan telah berwudhu.
7. Apakah ada perbedaan doa mandi wajib haid dan junub? Tidak ada perbedaan, niatnya hanya menyesuaikan sebab mandi wajibnya.