Liputan6.com, Jakarta - Sholat tahiyatul masjid merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam ketika memasuki masjid. Sholat ini dikerjakan sebanyak dua rakaat sebelum duduk, dengan tujuan memuliakan dan menghormati masjid sebagai rumah Allah. Karena itu, penting bagi seorang muslim untuk mengetahui doa sholat tahiyatul masjid dan tata caranya yang benar.
Hukum sholat tahiyatul masjid menurut jumhur ulama adalah sunnah muakadah. Dalam Fathul Muin, Syekh Zainuddin al-Malibari menjelaskan, disunahkan shalat tahiyatul masjid bagi orang yang masuk masjid, meskipun masuknya berulang-ulang selama belum duduk.
Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Qatadah bahwa Rasulullah SAW berkata, yang artinya: "Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, hendaklah sholat dua rakaat sebelum duduk." (HR Al-Bukhari dan Muslim). Dalam hadits ini atas dijelaskan, Rasulullah menganjurkan umatnya agar sholat dua rakaat ketika masuk masjid dengan syarat belum duduk terlalu lama.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai doa sholat tahiyatul masjid: meliputi niat, ketentuan, tata caranya dan bacaannya.
Doa Sholat Tahiyatul Masjid: Bacaan Niat dan Tata Caranya
Mengutip e-Book Sholat Tahiyatul Masjid karya Muhammad bin Shalih al-Khuzaim, Tahiyatul masjid disyari'atkan di setiap waktu, karena termasuk zawaatul asbab (ibadah yang terkait dengan sebab). Inilah pendapat yang dipilih oleh Syaikh Islam Ibnu Taymiah dan dikatakan oleh Majduddin Abu al-Burkan, Ibnual-Jauzi dan mayoritas ulama lainnya.
Setelah mengetahui kesunnahannya, maka yang perlu dipahami adalah tata cara sholat tahiyatul masjid termasuk niatnya. Berikut ini uraiannya:
Bacaan niat sholat tahiyatul masjid
أصَلِّي تَحِيَّةَ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةَ لِلّهَ تَعَاَلَى
Latin: Ushalli tahiyyatal masjid rak’ataini sunnatan lillâhi ta’ala
Artinya: Saya shalat tahiyatul masjid dua rakaat karena Allah Taala.
Tata Cara Sholat Tahiyatul Masjid
Berikut tata cara sholat tahiyatul masjid yang perlu dilakukan.
1. Membaca niat sholat tahiyatul masjid.
2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
3. Baca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca salah satu surat pendek Al-Quran (dianjurkan Surat Al-Kafirun)
4. Rukuk.
5. Itidal.
6. Sujud pertama.
7. Duduk di antara dua sujud
8. Sujud kedua
9. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
10. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Pada rakaat kedua, setelah surat Al-Fatihah dianjurkan membaca surah Al-Ikhlas.
11. Salam.
Tentang Surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas
Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab menjelaskan, bahwa bacaan surah setelah Al-Fatihah dalam sholat sunnah tidak ditentukan, tetapi dianjurkan mengikuti bacaan sunnah Nabi SAW, yaitu Al-Kafirun dan Al-Ikhlas dalam dua rakaat sunnah.
Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Hurairah RA:
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَرَأَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ: {قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ} وَ {قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ}
Artinya: "Rasulullah SAW pada dua rakaat sebelum Subuh membaca surat al-Kafirun dan surat al-Ikhlas. (HR Muslim: 726; Abu Dawud: 1256; Nasai: 945; Ibnu Majah: 1148)
dan Hadits riwayat Abdullah bin Mas’ud RA:
وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: مَا أُحْصِي مَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ, وَفِي الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْفَجْرِ بِـ {قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ} وَ {قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ}
Artinya: Abdullah bin Mas’ud ra. berkata: Tidak terhitung aku mendengar Rasulullah saw. setelah Maghrib dan sebelum Subuh pada dua rakaatnya membaca surat al-Kafirun dan surat al-Ikhlas. (HR Tirmidzi: 431; Ibnu Majah: 1166; Thabrani dalam Ausath: 5767; Abu Ya’la dallam Musnad: 5049)
Doa Setelah Sholat Tahiyatul Masjid
Tidak ada ketentuan khusus mengenai doa setelah sholat tahiyatul masjid. Doa setelah sholat termasuk waktu yang mustajab.
Namun begitu, setelah melakukan sholat tahiyatul masjid, biasanya umat Muslim bisa membaca dan mengamalkan doa berikut, yang sering disebut sebagai doa Allahummaftah:
اللَّهُمَّ افْتَحْ عَلَيْنَا حِكْمَتَكَ وَانْشُرْ عَلَيْنَا مِنْ خَزَائِنِ رَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Latin: Alloohummaftah ‘alainaa hikmataka wansyur ‘alainaa min khozaa-ini rohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya:“Ya Allah, anugerahilah kami hikmah dari-Mu, dan curahan rahmat-Mu, wahai Dzat yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
Wahbah az-Zuhaili dalam Al-Tafsir al-Munir menjelaskan bahwa rahmat Allah meliputi hidayah, ketenangan batin, dan perlindungan dari kesesatan. Dengan memohon “khazā’in rahmatik” (perbendaharaan rahmat-Mu), doa ini mengandung makna permintaan anugerah tak terbatas, sebab rahmat Allah tidak pernah habis dan mencakup seluruh kebutuhan manusia, baik dunia maupun akhirat.
Karena statusnya sebagai pembuka, jika masih ada kesempatan dan waktu sebelum sholat fardhu, maka bisa dilanjutkan dengan doa-doa lebih panjang atau amalan lainnya.
Kesunahan Sholat Tahiyatul Majid Hilang Jika..
Syekh Zainuddin Al-Malibari mengungkapkan, kesunahan sholat bisa hilang apabila seorang mukmin melakukan beberapa hal berikut ini:
1. Masuk Masjid Langsung Duduk
baik lama ataupun sebentar. Namun begitu, kalau lupa atau tidak tahu dibolehkan langsung berdiri mengerjakan shhlat sunah tahiyatul masjid, dengan syarat duduknya tidak terlalu lama.
2. Masuk Masjid Langsung Iqamah
Sholat tahiyatul masjid makruh ditinggalkan kecuali dalam kondisi terdesak. Misalnya, pada saat masuk masjid muadzin sudah iqamah dan shalat berjamaah sebentar lagi akan dilaksanakan.
Dalam kondisi diharuskan untuk langsung sholat berjamaah untuk mendapatkan keutamaan takbiratul ihram bersama imam.
Doa Pengganti Sholat Tahiyatul Masjid
Ada solusi untuk yang tak berkesempatan melakukan sholat tahiyatul masjid seperti kondisi di atas. Keutamaan sholat tahiyatul masjid tetap dapat diperoleh dengan membaca doa berikut, sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Zainuddin al-Malibari:
سبحان الله والحمد لله ولا اله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
Latin: Subhanallah, walhamdulillah, wa la ilaha illallah wallahu akbar, wa la haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil adzim.
Artinya: Maha Suci Allah, segala bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, tidak ada daya dan upaya melainkan karena Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Menurut Syekh Zainuddin, Lafal ini dibaca empat kali untuk mengganti sholat tahiyatul masjid.
Keutamaan Sholat Tahiyatul Masjid
Berikut ini adalah keutamaan sholat tahiyatul masjid menurut hadis dan penjelasan ulama, seperti Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu', KH. Hasyim Asy’ari dalam Adab al-‘Alim wa al-Muta‘allim, Sayyid Sabiq dalam Buku Fiqih Sunnah:
1. Menghormati Masjid sebagai Rumah Allah
Dalil: “Apabila salah seorang dari kalian masuk masjid, maka janganlah ia duduk sebelum shalat dua rakaat.” (HR. Bukhari no. 1167, Muslim no. 714). Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ menyebut sholat ini sebagai bentuk adab terhadap masjid.
2. Sunnah Muakkadah yang Ditekankan Rasulullah
Ulama sepakat sholat ini sangat dianjurkan (sunnah muakkadah). Kedudukannya sebagai sunnah yang selalu dijaga Rasulullah.
3. Mendapat Pahala Tambahan sebagai Amalan Sunnah
Amalan sunnah seperti tahiyatul masjid menambah pahala dan menyempurnakan kekurangan ibadah wajib.
4. Menghapus Dosa-Dosa Kecil
Rasulullah SAW bersabda, “Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan menghapus dosa-dosa di antara keduanya, selama dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim).
Penjelasan: Ulama menafsirkan sholat sunnah, termasuk tahiyatul masjid, termasuk amalan penghapus dosa kecil.
5. Menghadirkan Hati dan Khusyuk Saat Beribadah
Tahiyatul masjid melatih kesiapan hati untuk fokus beribadah sebelum melaksanakan sholat fardhu atau ibadah lainnya di masjid.
6. Menjadi Tanda Tawadhu’ dan Ketaatan
Memulai aktivitas ibadah dengan sholat sunnah menunjukkan sikap rendah hati seorang hamba di hadapan Allah.
People also Ask:
1. Apa doa setelah sholat tahiyatul masjid?
Tidak ada doa khusus yang dianjurkan dibaca setelah sholat Tahiyatul Masjid, tetapi Anda bisa melanjutkan dengan dzikir, doa apa saja yang Anda inginkan, seperti doa memohon rahmat dan hikmah dari Allah Ta'ala, atau bahkan membaca dzikir lailaha illallah wallahu akbar dan doa sebisa mungkin baik dalam bahasa Arab atau bahasa Indonesia.
2. Apa bacaan tahiyatul masjid?
Doa atau niat sholat tahiyatul masjid adalah "Ushallî sunnata tahiyyatil masjidi rak'ataini adā'an lillāhi ta'ālā" yang artinya "Aku menyengaja sholat sunnah tahiyatul masjid dua rakaat tunai karena Allah Swt". Sholat sunnah ini dilakukan dua rakaat sebagai penghormatan kepada masjid sebelum duduk di dalamnya.
3. Shalat tahiyatul masjid baca surat apa?
Tata Cara Shalat Tahiyatul Masjid
Disarankan pagi yang menunaikan untuk membaca surat al-Kafirun di rakaat pertama dan al-Ikhlas di rakaat kedua setelah membaca al-Fatihah.
4. Apakah shalat tahiyatul masjid membaca doa iftitah?
Ya, Anda disunnahkan membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram dalam sholat tahiyatul masjid, sama seperti pada sholat wajib maupun sholat sunnah lainnya, kecuali jika menjadi makmum masbuk yang ketinggalan bacaan imam. Doa iftitah ini bersifat sunnah, sehingga sholat tetap sah meskipun tidak dibaca, namun membacanya lebih utama untuk menyempurnakan ibadah.