Penjelasan Berapa Lama Doa Akan Dikabulkan: Pahami dari Kisah Para Nabi

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Doa merupakan jembatan hamba dengan Tuhannya. Melalui doa, manusia dapat menyampaikan segala harapan, keluh kesah, serta permohonan kepada Allah SWT. Pertanyaan mengenai berapa lama doa akan dikabulkan seringkali menjadi perenungan, terutama saat menghadapi cobaan hidup yang berat.

Tidak ada batasan waktu pasti kapan doa akan dikabulkan, karena pengabulan doa sepenuhnya berada dalam kebijaksanaan dan kehendak Allah SWT. Allah memiliki cara dan waktu terbaik untuk menjawab setiap permohonan hamba-Nya. Memahami hal ini akan membantu kita untuk senantiasa berprasangka baik dan tidak berputus asa dalam berdoa.

Setiap doa yang dipanjatkan oleh seorang Muslim dengan sungguh-sungguh diyakini akan dikabulkan oleh Allah SWT, namun tidak selalu dalam bentuk dan waktu yang diharapkan. 

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (23/9/2025).

Berapa Lama Doa Akan Dikabulkan? Memahami Waktu dan Hikmah

Pertanyaan tentang berapa lama doa akan dikabulkan seringkali memicu kegelisahan. Namun, Islam mengajarkan bahwa tidak ada batasan waktu pasti. Pengabulan doa adalah hak prerogatif Allah SWT yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.

Terkadang, doa langsung dikabulkan, namun tak jarang pula memerlukan waktu penantian.

Penundaan pengabulan doa bukanlah tanda penolakan, melainkan bagian dari rencana ilahi. Kisah para Nabi menjadi bukti nyata bahwa pengabulan doa bisa memakan waktu. Diriwayatkan bahwa selang waktu antara doa Nabi Zakaria dengan kabar gembira Allah mengenai kelahiran anaknya memakan waktu sampai 40 tahun. Begitu pula, jarak doa Nabi Musa dan Harun AS juga memakan waktu yang sama.

Penundaan ini bertujuan agar seorang hamba terdorong untuk mengalihkan harapannya kepada Allah dan memurnikan niat untuk bertawakal kepada-Nya.

Hal ini sesuai dengan penjelasan dalam buku Setiap Doa Pasti Allah Kabulkan karya Abu Ezza (2012), bahwa tidak semua doa pasti akan dikabulkan dengan segera oleh Allah. Sebagian doa bisa ditunda ijabahnya dalam waktu yang dekat atau jauh, bahkan terkadang doa tersebut dikabulkan ketika seseorang hampir putus asa.

Oleh karena itu, daripada berfokus pada berapa lama doa akan dikabulkan, lebih baik kita fokus pada kesungguhan dalam berdoa dan keyakinan akan kebijaksanaan Allah. Setiap doa yang mengandung kebaikan pasti akan dikabulkan, baik di dunia maupun di akhirat, sesuai dengan waktu terbaik menurut-Nya.

Kisah Nabi Yunus AS: Teladan Kesabaran dalam Berdoa

Kisah Nabi Yunus AS adalah salah satu teladan nyata tentang kesabaran dan keyakinan dalam berdoa, bahkan dalam situasi yang paling sulit. Nabi Yunus diutus Allah SWT untuk berdakwah kepada penduduk Ninawa yang masih dalam kegelapan dan kekafiran. Namun, karena penduduk Ninawa yang keras kepala, Nabi Yunus AS merasa jengkel dan memutuskan untuk meninggalkan kewajiban dakwahnya.

Dalam pelariannya, Nabi Yunus AS menumpang kapal yang kemudian diterpa badai. Setelah pengundian, Nabi Yunus AS dilempar ke laut dan ditelan oleh seekor paus besar. Di dalam perut paus yang gelap dan sempit, Nabi Yunus AS tidak berputus asa. Beliau terus berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT dengan penuh penyesalan dan ketundukan.

Doa Nabi Yunus AS yang terkenal adalah: "Lā ilaha illa anta sub-ḥanaka inni kuntu minaẓ-ẓalimin" yang berarti "Tiada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim."

Doa ini merupakan pengakuan atas kesalahan dan kezaliman diri sendiri, serta penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah. Setelah 40 hari memanjatkan doa tersebut, tobat Nabi Yunus AS diterima dan beliau dikeluarkan dari perut paus atas izin Allah SWT.

Kisah ini mengajarkan bahwa pengabulan doa bisa datang setelah periode penantian dan ujian kesabaran. Doa Nabi Yunus AS tidak hanya mengabulkan permohonannya untuk diselamatkan, tetapi juga menjadi amalan yang memiliki keutamaan besar.

Ustaz Ahmad Zacky El-Syafa dalam buku Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa menyebutkan bahwa doa Nabi Yunus dapat dibaca sebanyak 40 kali untuk memohon pertolongan, kesembuhan, atau agar meninggal dalam keadaan syahid.

Waktu-Waktu Mustajab untuk Berdoa

Meskipun doa dapat dipanjatkan kapan saja, ada waktu-waktu tertentu yang dianggap lebih mustajab atau lebih besar kemungkinannya untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Memanfaatkan waktu-waktu ini dapat meningkatkan peluang doa kita untuk didengar dan dikabulkan.

Mengutip artikel Waktu-waktu Mustajab untuk Berdoa yang ditulis oleh guru MTs Negeri Muara Enim Misliyani S.Ag., M.Pd.I, berikut waktu-waktu mustajab untuk berdoa:

  1. Ketika Sahur atau Sepertiga Malam Terakhir: Waktu ini adalah saat Allah SWT turun ke langit dunia dan mengabulkan doa hamba-Nya, sebagaimana firman Allah dalam Adz-Dzariyat Ayat 18 dan sabda Rasulullah SAW.
  2. Ketika Berbuka Puasa: Doa orang yang berpuasa hingga ia berbuka tidak akan tertolak, menjadikannya waktu penuh keberkahan.
  3. Ketika Lailatul Qadar: Malam kemuliaan ini adalah waktu diturunkannya Al-Qur'an dan sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah serta doa.
  4. Ketika Adzan Berkumandang: Doa tidak tertolak pada waktu adzan berkumandang, sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW.
  5. Di Antara Adzan dan Iqamah: Waktu ini juga merupakan waktu mustajab untuk berdoa, sesuai sabda Rasulullah SAW.
  6. Ketika Sedang Sujud dalam Salat: Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya saat sujud, sehingga dianjurkan memperbanyak doa ketika itu.
  7. Sebelum Salam pada Salat Wajib: Waktu mustajab untuk berdoa adalah di akhir salat wajib, sebelum salam, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyyah.
  8. Pada Hari Jumat: Di hari Jumat terdapat satu waktu di mana doa seorang Muslim akan dikabulkan, meskipun ada beberapa pendapat mengenai waktu tepatnya.
  9. Ketika Turun Hujan: Doa tidak tertolak ketika hujan turun, menjadikannya waktu yang baik untuk memanjatkan permohonan.
  10. Hari Rabu Antara Dzuhur dan Ashar: Nabi Muhammad SAW pernah berdoa di waktu ini dan doanya dikabulkan, seperti yang diceritakan Jabir bin Abdillah Radhiallahu'anhu.
  11. Ketika Hari Arafah: Doa terbaik adalah doa pada hari Arafah, baik bagi jemaah haji maupun Muslim lainnya.
  12. Ketika Perang Berkecamuk: Doa orang yang berperang di jalan Allah akan dikabulkan, menunjukkan keutamaan doa di medan jihad.
  13. Ketika Meminum Air Zamzam: Khasiat air zamzam sesuai dengan niat peminumnya, sehingga dianjurkan berdoa saat meminumnya.

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Doa Tidak Dikabulkan

Selain waktu mustajab, ada beberapa faktor yang dapat menghalangi terkabulnya doa seorang Muslim. Memahami faktor-faktor ini penting agar kita dapat introspeksi dan memperbaiki diri.

Beberapa penyebab doa tidak terkabul dirangkum dalam buku Al-Jawabul Kafi: Solusi Syar'i dan Qur'ani atas Segala Masalah Hati karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, buku Salah Kaprah! Shalat, Puasa, Sedekah, dan Doa Penyebab Ibadah Tertolak, Rezeki Seret, dan Hidup Ruwet karya Rizem Aizid, dan buku Ngopi Bareng Ustaz karya Amirulloh Syarbini.

  1. Tergesa-gesa ketika berdoa: Rasulullah SAW bersabda bahwa doa akan dikabulkan selama tidak tergesa-gesa atau merasa putus asa dengan mengatakan, "Aku telah berdoa, namun belum dikabulkan juga."
  2. Berbuat dosa dan memutuskan tali persaudaraan: Doa seorang hamba pasti dikabulkan selama tidak diiringi perbuatan dosa dan memutuskan tali persaudaraan.
  3. Berdoa bukan kepada Allah SWT: Meminta atau berdoa selain kepada Allah SWT merupakan perbuatan syirik yang sangat dibenci Allah, seperti firman-Nya dalam Surah Luqman ayat 13.
  4. Hanya berdoa di waktu sempit: Hendaknya berdoa kepada Allah dilakukan setiap saat, bukan hanya ketika dalam kesulitan.
  5. Jarang berbuat kebaikan kepada sesama: Berbuat kebaikan kepada sesama dapat membuka pintu rahmat dan pengabulan doa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
  6. Belum bersungguh-sungguh untuk taat dan beribadah kepada Allah SWT: Allah SWT akan mengabulkan doa hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam ketaatan dan ibadah.
  7. Melakukan perbuatan yang membuat Allah SWT marah: Perbuatan seperti menganiaya, menipu, durhaka pada orang tua, korupsi, zina, dan lainnya dapat menghalangi doa.

Hikmah di Balik Penundaan Pengabulan Doa

Ketika doa tidak langsung dikabulkan, seringkali muncul rasa kecewa atau bahkan putus asa. Namun, dalam Islam, penundaan pengabulan doa memiliki hikmah yang mendalam dan merupakan bagian dari kebijaksanaan Allah SWT. Penundaan ini bukanlah tanda penolakan, melainkan bentuk kasih sayang dan pendidikan dari Sang Pencipta.

Salah satu hikmah utama adalah untuk menguji kesabaran dan keteguhan iman seorang Muslim. Melalui penantian, seorang hamba diajarkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak ibadah, dan terus berprasangka baik.

Penundaan juga dapat menjadi sarana untuk membersihkan dosa dan menambah pahala, karena setiap kali seorang Muslim berdoa dengan sabar meskipun belum dikabulkan, ia akan mendapatkan pahala tersendiri.

Menurut Dr. Yusuf al-Qaradawi dalam bukunya Fiqh ad-Du'a, penundaan pengabulan doa juga dimaksudkan untuk mempersiapkan hamba agar lebih siap menerima nikmat yang diminta. Terkadang, apa yang kita minta belum baik untuk kita terima pada saat ini, sehingga Allah menundanya hingga waktu yang tepat. Ini adalah bentuk perlindungan dari Allah agar kita tidak mendapatkan sesuatu yang justru bisa membahayakan atau tidak membawa manfaat di kemudian hari.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum terkait berapa lama doa akan dikabulkan.

  1. Apakah ada batasan waktu pasti berapa lama doa akan dikabulkan? Tidak ada batasan waktu pasti kapan doa akan dikabulkan karena pengabulan doa sepenuhnya berada dalam kebijaksanaan dan kehendak Allah SWT.
  2. Bagaimana cara Allah SWT mengabulkan doa? Allah SWT mengabulkan doa dalam tiga cara: langsung sesuai permintaan, ditunda hingga waktu terbaik, atau diganti dengan kebaikan lain atau dihindarkan dari keburukan.
  3. Mengapa terkadang doa terasa lama sekali dikabulkan? Penundaan pengabulan doa memiliki hikmah untuk menguji kesabaran, membersihkan dosa, menambah pahala, serta mempersiapkan hamba menerima nikmat pada waktu yang tepat.
  4. Apakah doa yang belum dikabulkan berarti Allah tidak mendengar? Allah SWT selalu mendengar setiap doa hamba-Nya; penundaan pengabulan bukan berarti tidak mendengar, melainkan karena Allah memiliki rencana dan waktu terbaik.
  5. Apa saja faktor yang bisa menghalangi doa dikabulkan? Faktor penghalang doa meliputi tergesa-gesa, berbuat dosa, memutuskan silaturahmi, berdoa kepada selain Allah, hanya berdoa di waktu sempit, jarang berbuat kebaikan, dan melakukan perbuatan yang membuat Allah marah.
  6. Apakah ada waktu-waktu tertentu yang lebih baik untuk berdoa? Ya, ada waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir, saat berbuka puasa, Lailatul Qadar, di antara adzan dan iqamah, saat sujud, sebelum salam, hari Jumat, ketika hujan, hari Rabu antara Dzuhur dan Ashar, hari Arafah, dan saat meminum air zamzam.
  7. Bagaimana seharusnya sikap seorang Muslim ketika doanya belum dikabulkan? Seorang Muslim hendaknya tetap berprasangka baik kepada Allah, bersabar, tidak berputus asa, memperbanyak ibadah, dan introspeksi diri, yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik pada waktu yang tepat.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |