Liputan6.com, Jakarta Dzikir dan doa setelah sholat tahajud dan hajat memiliki keutamaan tersendiri dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Amalan ini tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai sarana untuk mengakui kelemahan sebagai hamba yang membutuhkan pertolongan dan ridha Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan.
Menurut kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi, bacaan dzikir setelah sholat tahajud dan hajat memiliki urutan dan tata cara khusus yang perlu dipahami dengan baik. Praktik dzikir dan doa setelah sholat tahajud dan hajat ini telah diamalkan sejak zaman Rasulullah SAW dan para sahabat sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kedua sholat ini biasanya dilakukan pada waktu sepertiga malam terakhir, dimana Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa hamba-Nya yang memohon dengan penuh kerendahan hati. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (11/9/2025).
Dzikir dan Doa Setelah Sholat Tahajud dan Hajat (Arab, Latin, dan Terjemah)
Bacaan dzikir setelah sholat tahajud dan hajat terdiri dari tiga dzikir utama yang diambil dari kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi. Setiap dzikir memiliki makna mendalam dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon pengabulan hajat dengan penuh kerendahan hati.
Dzikir Pertama:
اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Latin: Allahumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus saawati wal ardhi wa man fi hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fi hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardhi wa man fîihinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa'dukal haqq. Wa liqa'uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan naru haqq.
Wan nabiyyuna haqq. Wa Muhammadun shallallahu alaihi wasallama haqq. Was sa'atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa 'alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Fagfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a'lantu, wa ma anta a'lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah.
Artinya: "Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.
Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah."
Dzikir Kedua:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Latin: La ilaha illallahul halimul karim. Subhanallahi rabbil 'arsyil karimil 'azhim. Alhamdulillahi rabbil 'alamin. As'aluka mujibati rahmatik, wa 'aza'ima maghfiratik, wal ghanimata min kulli birrin, was salamata min kulli itsmin. La tada' li dzanban illa ghafartah, wa la hamman illa farrajtah, wa la hajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha ya arhamar rahimin.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Lembut dan Maha Mulia. Maha Suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai rida-Mu karena itu penuhilah hajatku, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih."
Dzikir Ketiga:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Latin: Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina 'adzabannar.
Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia serta di akhirat dan selamatkanlah kami dari siksa api neraka."
Waktu Pelaksanaan Sholat Tahajud dan Hajat
Pemilihan waktu yang tepat dalam melaksanakan sholat tahajud dan hajat sangat berpengaruh terhadap keutamaan dan keberkahan ibadah tersebut. Islam mengajarkan bahwa terdapat waktu-waktu mustajab dimana doa lebih mudah dikabulkan Allah SWT.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir untuk mengabulkan doa hamba-Nya. Waktu inilah yang paling utama untuk melaksanakan dzikir dan doa setelah sholat tahajud dan hajat.
Sepertiga malam terakhir dimulai dari setelah tengah malam hingga menjelang waktu subuh. Pada waktu ini suasana lebih tenang dan hati lebih khusyuk dalam beribadah kepada Allah SWT. Kondisi ini sangat mendukung untuk merasakan kehadiran Allah SWT dalam doa dan permohonan yang dipanjatkan.
Selain sepertiga malam terakhir, sholat hajat juga dapat dilakukan pada waktu-waktu mustajab lainnya seperti setelah sholat maghrib, antara maghrib dan isya, atau setelah sholat subuh. Yang terpenting adalah melakukannya dengan penuh kekhusyukan dan keyakinan akan pengabulan Allah SWT.
Keutamaan Dzikir Setelah Sholat Tahajud dan Hajat
Dzikir setelah sholat tahajud dan hajat memiliki keutamaan yang luar biasa dalam kehidupan spiritual seorang muslim. Amalan ini bukan hanya sebagai pelengkap ibadah sholat, tetapi juga sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara yang lebih mendalam.
Menurut Tafsir Al-Qurthubi, dzikir setelah sholat sunah memiliki kedudukan khusus karena dilakukan dalam keadaan suci dan setelah melakukan ibadah yang mulia. Keadaan ini membuat hati lebih siap menerima rahmat dan hidayah Allah SWT, sehingga doa dan permohonan lebih mudah dikabulkan.
1. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Dzikir setelah sholat tahajud dan hajat merupakan bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan membaca dzikir-dzikir yang penuh makna, seorang muslim mengakui keagungan Allah SWT dan ketergantungan total kepada-Nya.
2. Pengampunan Dosa
Dalam dzikir yang dibaca terdapat permohonan ampunan atas segala dosa yang telah dilakukan, baik yang tersembunyi maupun yang nyata. Allah SWT berjanji mengampuni dosa hamba-Nya yang beristighfar dengan sungguh-sungguh.
3. Pengabulan Hajat dan Keinginan
Dzikir khusus setelah sholat hajat mengandung permohonan agar Allah SWT mengabulkan segala hajat dan keinginan yang baik. Dengan membaca dzikir ini secara rutin dan penuh keyakinan, diharapkan Allah SWT akan memudahkan segala urusan.
4. Ketenangan Hati dan Pikiran
Dzikir memiliki efek menenangkan hati dan pikiran dari berbagai keresahan duniawi. Dalam Al-Quran disebutkan bahwa dengan mengingat Allah SWT, hati akan menjadi tenang dan damai.
5. Perlindungan dari Godaan Syetan
Membaca dzikir setelah sholat tahajud dan hajat juga berfungsi sebagai benteng perlindungan dari godaan syetan dan hal-hal negatif lainnya. Dzikir menciptakan aura spiritual yang kuat di sekitar seseorang.
Tata Cara Sholat Tahajud
Sholat Tahajud adalah sholat sunah yang sangat dianjurkan dan memiliki tata cara yang serupa dengan sholat sunah lainnya. Sholat ini dapat dikerjakan minimal dua rakaat dan tidak terbatas jumlahnya, namun disunahkan untuk dilakukan secara ganjil, misalnya 2, 4, 6, 8, atau 10 rakaat yang kemudian ditutup dengan sholat Witir.
Waktu terbaik untuk melaksanakannya adalah pada sepertiga malam terakhir, sebelum melanjutkan dengan dzikir dan doa setelah sholat tahajud dan hajat. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam melaksanakan Sholat Tahajud:
- Niat: Niat sholat Tahajud diucapkan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Lafal niatnya adalah: أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى Ushallî sunnatat tahajjudi rak'ataini lillâhi ta'âlâ. Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta'ala.”
- Takbiratul Ihram: Mengucapkan "Allahu Akbar" sambil mengangkat kedua tangan.
- Membaca Doa Iftitah: (Disunahkan).
- Membaca Surat Al-Fatihah: Wajib dalam setiap rakaat.
- Membaca Surat Pendek Al-Quran: Setelah Al-Fatihah, disunahkan membaca surat pendek. Beberapa riwayat menyebutkan Nabi Muhammad SAW membaca surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua.
- Rukuk: Dengan tuma'ninah (berhenti sejenak dan tenang).
- I'tidal: Dengan tuma'ninah.
- Sujud: Dengan tuma'ninah.
- Duduk di antara dua sujud: Dengan tuma'ninah.
- Sujud kedua: Dengan tuma'ninah.
- Berdiri untuk rakaat kedua: Melakukan gerakan yang sama.
- Salam: Setelah dua rakaat, ditutup dengan salam.
Tata Cara Sholat Hajat
Sholat Hajat adalah sholat sunah yang dilakukan untuk memohon agar Allah SWT mengabulkan hajat atau keinginan. Sholat ini dapat dilakukan antara 2 hingga 12 rakaat dengan salam di setiap 2 rakaat.
Meskipun dapat dilakukan kapan saja, sholat Hajat lebih dianjurkan dilakukan pada malam hari seperti halnya sholat Tahajud. Berikut adalah tata cara umum dalam melaksanakan Sholat Hajat:
- Niat: Niat sholat Hajat diucapkan dalam hati ketika takbiratul ihram. Lafal niatnya adalah: أُصَلِّي سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعاَلَى Ushollii sunnatal haajati rok'aataini lillaahi ta'aala. Artinya: “Aku berniat salat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala.” .
- Takbiratul Ihram: Mengucapkan "Allahu Akbar" sambil mengangkat kedua tangan.
- Membaca Doa Iftitah: (Disunahkan).
- Membaca Surat Al-Fatihah: Wajib dalam setiap rakaat.
- Membaca Surat Pendek Al-Quran: Setelah Al-Fatihah, disarankan membaca Ayat Kursi dan surat Al-Ikhlas pada tiap rakaat. Beberapa ulama juga menyarankan membaca surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua.
- Rukuk: Dengan tuma'ninah.
- I'tidal: Dengan tuma'ninah.
- Sujud: Dengan tuma'ninah.
- Duduk di antara dua sujud: Dengan tuma'ninah.
- Sujud kedua: Dengan tuma'ninah.
- Berdiri untuk rakaat berikutnya: Melakukan gerakan yang sama hingga rakaat terakhir.
- Salam: Setelah rakaat terakhir, ditutup dengan salam.
Kesalahan Umum dalam Pelaksanaan
Dalam melaksanakan sholat tahajud dan hajat beserta dzikir setelahnya, terdapat beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh umat muslim. Memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan ini penting agar amalan yang dilakukan mendapat ridha Allah SWT dan memberikan manfaat maksimal.
Majalah Al-Furqan yang diterbitkan oleh Yayasan Al-Furqan Indonesia menyebutkan bahwa kesalahan dalam ibadah sunah seringkali terjadi karena kurangnya pemahaman tentang tata cara yang benar atau mengikuti praktik yang tidak sesuai dengan tuntunan syariat.
1. Tidak Tidur Sebelum Sholat
Tahajud Salah satu kesalahan umum adalah melaksanakan sholat tahajud tanpa tidur terlebih dahulu. Padahal definisi tahajud adalah bangun dari tidur untuk beribadah kepada Allah SWT.
2. Tergesa-gesa dalam Membaca Dzikir
Banyak yang membaca dzikir dan doa setelah sholat tahajud dan hajat dengan tergesa-gesa tanpa memperhatikan makna dan tidak dengan tartil. Hal ini mengurangi kualitas spiritual dari ibadah yang dilakukan.
3. Hanya Melakukan Ketika Ada Hajat Mendesak
Kesalahan lain adalah hanya melakukan sholat hajat ketika memiliki keinginan mendesak saja, bukan sebagai rutinitas ibadah. Padahal konsistensi dalam beribadah akan memberikan keberkahan yang lebih besar.
4. Tidak Memahami Makna Dzikir
Membaca dzikir tanpa memahami maknanya membuat ibadah menjadi kurang khusyuk. Penting untuk mempelajari arti dari setiap dzikir yang dibaca agar lebih menghayati.
5. Meragukan Pengabulan Doa
Keraguan terhadap pengabulan doa dapat mengurangi efektivitas dzikir dan doa setelah sholat tahajud dan hajat. Yakin sepenuhnya bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa dengan cara dan waktu yang terbaik.
FAQ
1. Apa perbedaan antara sholat tahajud dan sholat hajat? Sholat tahajud adalah sholat sunah yang dilakukan setelah tidur pada malam hari, sedangkan sholat hajat adalah sholat sunah untuk memohon hajat atau keinginan kepada Allah SWT.
2. Berapa rakaat sholat tahajud dan hajat yang dianjurkan? Sholat tahajud minimal 2 rakaat dan maksimal 8 rakaat, sedangkan sholat hajat umumnya 2 rakaat, namun bisa ditambah sesuai kemampuan.
3. Apakah dzikir setelah sholat tahajud dan hajat harus dibaca lengkap? Tidak wajib membaca lengkap, namun lebih utama dan berkah jika dibaca sesuai tuntunan yang ada dalam kitab-kitab hadits.
4. Kapan waktu terbaik melaksanakan sholat tahajud dan hajat? Waktu terbaik adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu mulai setelah tengah malam hingga menjelang subuh.
5. Apakah sholat tahajud dan hajat bisa digabung dalam satu waktu? Ya, kedua sholat ini bisa dilaksanakan bersamaan dengan niat masing-masing dan dzikir yang sama setelahnya.
6. Bagaimana jika tidak hafal dzikir setelah sholat tahajud dan hajat? Bisa dibaca sambil melihat teks atau mempelajarinya secara bertahap hingga hafal, yang penting adalah konsistensi dalam mengamalkannya.
7. Apakah dzikir dan doa setelah sholat tahajud dan hajat pasti dikabulkan? Allah SWT pasti mendengar setiap doa hamba-Nya, namun pengabulan tergantung hikmah Allah dan bisa dalam bentuk yang berbeda dari yang diminta.