Dzuhur Jam Berapa? Ini Perkiraan Waktu dan Batasnya

2 months ago 30

Liputan6.com, Jakarta Pertanyaan seperti dzuhur jam berapa sering muncul di tengah masyarakat Muslim, terutama yang tinggal di daerah perkotaan dengan aktivitas padat dan bergantung pada jadwal digital. Meskipun waktu sholat Dzuhur telah ditentukan secara syar’i berdasarkan pergerakan matahari, konversi ke waktu jam seringkali menjadi kebutuhan praktis sehari-hari. Karena itu, memahami kapan sebenarnya waktu Dzuhur dimulai dan kapan batas akhirnya menjadi penting bagi siapa pun yang ingin menjaga ketepatan waktu dalam beribadah. 

Dalam buku Fiqih Shalat Lengkap karya Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili, dijelaskan bahwa penentuan waktu sholat, termasuk Dzuhur, mengikuti pergerakan matahari sejak zaman Nabi SAW. Dengan mengetahui tanda-tanda astronomis seperti tergelincirnya matahari dan panjang bayangan adalah bagian dari ilmu fikih yang berdampak langsung pada sah atau tidaknya ibadah. Meskipun kini waktu sholat lebih mudah diakses lewat jadwal resmi, penting bagi umat Islam untuk tetap memahami prinsip dasarnya. 

Sementara itu, dalam buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap karya Drs. Moh. Rifa’i, dijelaskan bahwa mematuhi waktu sholat dengan disiplin menunjukkan ketaatan lahir dan batin kepada Allah. Pertanyaan seperti dzuhur jam berapa bukan sekadar teknis, tetapi mencerminkan semangat ibadah yang sadar terhadap waktu. Dengan memadukan pemahaman ilmiah dan dalil syar’i, umat Islam dapat melaksanakan sholat Dzuhur dengan lebih teratur, terencana, dan penuh penghayatan. 

Berikut ini Liputan6.com ulas selengkapnya, Senin (30/6/2025).  

Hujan deras yang disertai petir dan angin kencang mengguyur sejumlah wilayah di Kota Madinah saat jemaah haji Indonesia tiba. Walau begitu, para jemaah haji Indonesia tak menyurutkan niatnya untuk menjalani sholat arbain di Masjid Nabawi.

Dzuhur Jam Berapa 

Dzuhur jam berapa? Merupakan pertanyaan yang sering ditanyakan oleh umat Muslim. Waktu sholat Dzuhur sendiri dimulai semenjak matahari tergelincir dan condong dari tengah langit, dan berakhir ketika bayang-bayang benda sama seperti aslinya. Hal ini diriwayatkan dari hadits Ibnu Abbas RA, ia berkata Rasulullah SAW bersabda, 

أَمَّنِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ مَرَّتَيْنِ عِنْدَ الْبَيْتِ ، فَصَلَّى بى الظُّهْرَ حِينَ مَالَتِ الشَّمْسُ فَكَانَتْ بِقَدْرِ الشِّرَاكِ ، ثُمَّ صَلَّى فِي الْعَصْرَ حِينَ كَانَ ظِلُّ كُلَّ شَيْءٍ مِثْلَهُ ، ثُمَّ صَلَّى فِى الْمَغْرِبَ حِينَ أَفْطَرَ الصَّائِمُ ، ثُمَّ صَلَّى بَيَ الْعِشَاءَ حِينَ غَابَ الشَّفَقُ ، ثُمَّ صَلَّى فِى الْفَجْرَ حِينَ حَرُمَ الطَّعَامُ وَالشَّرَابُ عَلَى الصَّائِمِ ، ثُمَّ صَلَّى فِي الظُّهْرَ مِنَ الْغَدِ حِينَ كَانَ ظِلُّ كُلَّ شَيْءٍ قَدْرَ ظِلِهِ ، ثُمَّ صَلَّى بن العصر حين كَانَ عَل كُلِّ شَيْءٍ مِثلِهِ ، ثم صلى في صَلَّى الْمَغْرِبَ حِينَ أَفْطَرَ الصَّائِمُ ، ثُمَّ صَلَّى فِي الْعِشَاءَ لِقُلُث اللَّيْلِ الأَوَّلِ ، ثُمَّ صَلَّى فِي الْفَجْرَ فَأَسْفَرَ ، وَالْتَفَتَ إِلَى فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ هَذَا وَقْتُ الأنبياء مِنْ قَبْلِكَ ، وَالْوَقْتُ فِيمَا بَيْنَ هَدَيْنَ الْوَقْتَين 

Artinya: "Jibril mengimami aku sholat di Baitullah sebanyak dua kali. Dia sholat Dzuhur bersamaku ketika matahari tergelincir (jarak antara diriku dengannya) kira-kira sepanjang tali alas kaki. Lalu sholat Ashar bersamaku ketika setiap sesuatu sama dengan bayangannya, lalu sholat Maghrib bersamaku ketika orang yang berpuasa berbuka, lalu sholat Isya bersamaku ketika mega terbenam, dan sholat Fajar (Subuh) bersamaku ketika makan dan minum telah diharamkan atas orang yang berpuasa. Keesokan harinya ia sholat Dzuhur bersamaku ketika segala sesuatu sama seperti bayangannya, lalu sholat Ashar bersamaku ketika bayangan segala sesuatu dua kali lipat dari aslinya, lalu sholat Maghrib bersamaku ketika orang yang berpuasa berbuka, lalu sholat Isya bersamaku pada sepertiga malam yang pertama, dan sholat Fajar bersamaku ketika matahari telah terang. Kemudian ia menoleh ke arahku, seraya berkata, ‘Wahai Muhammad, waktu ini adalah waktu para nabi sebelum kamu. Waktu tersebut ialah di antara dua waktu ini.’"

(HR Ahmad dan Tirmidzi, ia berkata, hadits ini hasan shahih, dinyatakan shahih oleh Hakim dan Dzahabi) 

Di Jakarta, perkiraan Dzuhur jam berapa biasanya mencakup rentang waktu antara pukul 12:00 hingga 15:00 WIB. Rentang waktu Dzuhur jam berapa ini memberikan fleksibilitas bagi umat Muslim untuk melaksanakan sholat Dzuhur sesuai dengan kesibukan masing-masing. 

Penting diketahui bahwa waktu sholat Dzuhur setiap wilayah berbeda-beda, tergantung pada derajat tinggi matahari di wilayah tersebut. Umat Islam dianjurkan untuk mendirikan sholat sesegera mungkin begitu waktunya sudah tiba.  

Batas Waktu Berakhir Sholat Dzuhur 

Sementara itu, menurut Sayyid Sabiq dalam Kitab Fikih Sunnah Jilid 1 yang menukil dari Kitab Fath al-Bari karya Al-Hafidz Ibnu Hajar menyebut, para ulama berbeda pendapat mengenai batas mengakhirkan sholat Dzuhur. Ada yang berkata, batasnya adalah sampai bayangan mencapai satu lengan setelah matahari tergelincir. 

Ada juga yang mengatakan, sampai seperempat tinggi bayangan sesuatu yang tegak. Ada yang mengatakan, sampai sepertiga tinggi bayangan sesuatu yang tegak. Namun, dengan syarat, tidak melebihi batas akhir waktu sholat Dzuhur. 

Sedangkan menurut mazhab Syafi’i dan Maliki, mengenai batas berakhirnya sholat Dzuhur yakni ketika bayangan suatu benda sudah lebih panjang dari ukuran aslinya, maka waktu shalat Dzuhur telah berakhir, karena itu berarti sudah memasuki waktu sholat Ashar.  

Hukum Sholat Dzuhur Jam 2 

Shalat Dzuhur memiliki kedudukan istimewa dalam sejarah Islam sebagai shalat pertama yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW, dan keistimewaannya juga tercermin dalam Al-Qur'an dimana Allah SWT memulai penjelasan waktu shalat dari waktu Dzuhur. Setiap waktu shalat memiliki ketentuan khusus yang telah ditetapkan, dan untuk shalat Dzuhur, waktunya dimulai ketika matahari telah tergelincir dari posisi tengah langit menuju ke arah barat. Fenomena alam ini menjadi penanda alamiah yang memudahkan umat Islam untuk mengenali masuknya waktu shalat Dzuhur. 

Dalam penentuan waktu shalat Dzuhur, bayangan matahari memegang peranan penting sebagai indikator alami. Sepanjang siang hari, bayangan akan terus bergerak mengikuti pergerakan matahari, dan menurut pandangan mazhab Syafi'i dan Maliki, waktu shalat Dzuhur akan berakhir ketika panjang bayangan suatu benda telah melebihi ukuran asli benda tersebut, sama seperti yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya. Pada titik ini, waktu telah memasuki periode shalat Ashar, menandakan berakhirnya waktu shalat Dzuhur. 

Para ahli fiqih telah memberikan panduan praktis mengenai rentang waktu pelaksanaan shalat Dzuhur, yang umumnya jatuh antara pukul 12.00 hingga 15.00 siang. Dengan demikian, pelaksanaan shalat Dzuhur masih dianggap sah selama masih berada dalam rentang waktu tersebut, misalnya pada pukul 14.00 atau jam 2 siang. Batas akhir waktu shalat Dzuhur ditandai dengan masuknya waktu shalat Ashar, yang ditandai dengan berkumandangnya adzan Ashar.  

QnA Seputar Waktu Pelaksanaan Sholat Dzuhur 

Q: Kapan waktu mulai sholat Dzuhur menurut Islam? 

A: Waktu Dzuhur dimulai ketika matahari telah tergelincir ke arah barat dari titik tertingginya di langit (zawal), atau dengan kata lain, sesaat setelah waktu tengah hari berlalu. 

Q: Sampai kapan batas akhir waktu sholat Dzuhur? 

A: Batas akhirnya adalah ketika bayangan suatu benda sama panjang dengan benda tersebut, sebelum masuk waktu Ashar. Jika telah masuk waktu Ashar, maka waktu Dzuhur dianggap telah habis. 

Q: Apa hukum melaksanakan sholat Dzuhur di luar waktunya? 

A: Sholat fardhu wajib dilaksanakan di waktunya. Jika seseorang meninggalkannya tanpa uzur, ia berdosa besar. Namun, jika karena lupa atau tertidur, ia wajib mengqadha secepatnya begitu ingat atau bangun. 

Q: Apakah sholat Dzuhur boleh ditunda hingga menjelang Ashar? 

A: Boleh, asalkan masih dalam rentang waktu Dzuhur. Namun, yang paling utama adalah melakukannya di awal waktu, karena lebih disukai dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. 

Q: Bagaimana cara mengetahui waktu Dzuhur secara mandiri tanpa jadwal digital? 

A: Caranya adalah dengan mengamati matahari. Waktu Dzuhur tiba saat matahari mulai bergeser ke barat setelah mencapai titik tertinggi (tengah hari), dan bayangan benda mulai bergeser ke arah timur. 

Q: Apakah waktu Dzuhur sama di semua tempat? 

A: Tidak. Waktu Dzuhur bervariasi tergantung pada letak geografis (lintang dan bujur) serta musim. Oleh karena itu, jadwal waktu sholat biasanya disusun khusus untuk setiap wilayah. 

Q: Bolehkah menggabungkan sholat Dzuhur dengan Ashar (jama’ taqdim atau ta’khir)? 

A: Boleh, dalam kondisi tertentu seperti safar (bepergian jauh) atau ketika terjadi hujan deras yang menyulitkan. Dalam hal ini, seseorang boleh menjamak sholat Dzuhur dengan Ashar sesuai syaratnya. 

Q: Apa keutamaan melaksanakan sholat Dzuhur di awal waktu? 

A: Dalam banyak hadits disebutkan bahwa amalan paling dicintai Allah adalah sholat tepat pada waktunya. Melaksanakan Dzuhur di awal waktu juga menunjukkan kesungguhan dan ketaatan yang tinggi. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |