Fii Amanillah Jawabnya Apa: Ini Makna, Keutamaan, dan Tata Cara yang Benar

2 weeks ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Fii Amanillah merupakan salah satu ungkapan Islam yang sering diucapkan ketika berpisah atau ketika seseorang akan bepergian. Namun, masih banyak umat Muslim yang belum mengetahui dengan pasti bagaimana cara menjawab ucapan ini dengan benar.

Ucapan "Fii Amanillah" memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan umat Muslim. Ungkapan ini tidak hanya sekedar kata perpisahan, tetapi merupakan doa yang penuh berkah dan mengandung harapan perlindungan dari Allah SWT.

Menurut para ulama, fii amanillah termasuk dalam kategori doa yang dianjurkan dalam Islam, khususnya ketika hendak berpisah atau bepergian. Melansir dari berbagai kitab fiqh dan hadis, ungkapan ini telah digunakan sejak zaman Rasulullah SAW dan para sahabat.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (2/8/2025).

Fii Amanillah Jawabnya Apa: Pengertian dan Makna

Secara etimologi, "Fii Amanillah" berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari tiga kata: "fii" (dalam), "aman" (keamanan/perlindungan), dan "Allah" (nama Allah SWT). Dengan demikian, makna literal dari fii amanillah adalah "dalam perlindungan Allah" atau "semoga engkau dalam lindungan Allah".

Menurut kitab Tuhfat al-Ahwadhi karya Imam al-Mubarakfuri, ungkapan fii amanillah merupakan bentuk doa agar orang yang dituju senantiasa berada dalam perlindungan dan keamanan Allah SWT. Ungkapan ini menunjukkan kepedulian dan kasih sayang sesama Muslim.

Jawaban yang benar untuk ucapan "Fii Amanillah" adalah "Wa antum fii amanillah" (وأنتم في أمان الله) yang artinya "dan kalian pun dalam perlindungan Allah". Alternatif jawaban lain yang dapat digunakan adalah "Ma'assalamah" (مع السلامة) yang berarti "semoga keselamatan menyertaimu".

Variasi Jawaban Fii Amanillah:

  • Wa antum fii amanillah - Dan kalian juga dalam perlindungan Allah
  • Ma'assalamah - Semoga keselamatan menyertaimu
  • Barakallahu fiikum - Semoga Allah memberkati kalian
  • Hafizhakumullah - Semoga Allah menjaga kalian
  • Bi salamatillah - Dengan keselamatan dari Allah

Dasar Hukum dan Dalil Syar'i

Penggunaan ungkapan fii amanillah dan cara menjawabnya memiliki landasan yang kuat dalam ajaran Islam. Hal ini berdasarkan prinsip umum dalam Al-Qur'an yang menganjurkan umat Muslim untuk saling mendoakan kebaikan.

Dalam Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 86, Allah SWT berfirman: "Dan apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu."

Menurut kitab Fiqh as-Sunnah karya Sayyid Sabiq, prinsip membalas kebaikan dengan kebaikan atau yang lebih baik merupakan dasar hukum dalam menjawab doa dan ucapan baik dari sesama Muslim, termasuk ucapan fii amanillah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang berbuat baik kepada kalian, maka balaslah kebaikannya, dan apabila kalian tidak menemukan sesuatu untuk membalasnya, maka doakanlah dia hingga kalian merasa telah membalasnya." (HR. Abu Dawud)

Keutamaan dan Manfaat Mengucapkan Fii Amanillah

Mengucapkan fii amanillah dan menjawabnya dengan benar memiliki berbagai keutamaan dan manfaat, baik dari sisi spiritual maupun sosial. Para ulama telah menjelaskan berbagai hikmah di balik tradisi ini.

Keutamaan Spiritual:

Pertama, mengucapkan fii amanillah merupakan bentuk tawakal kepada Allah SWT. Ketika kita mendoakan seseorang agar berada dalam perlindungan Allah, kita menunjukkan keyakinan bahwa hanya Allah yang mampu memberikan perlindungan sejati.

Kedua, ungkapan ini mengandung nilai ibadah berupa doa. Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, "Doa adalah ibadah". Dengan demikian, setiap kali mengucapkan fii amanillah, kita sedang melakukan ibadah kepada Allah SWT.

Manfaat Sosial:

Dari sisi sosial, penggunaan fii amanillah dan jawabannya yang tepat dapat mempererat hubungan antar Muslim. Ungkapan ini menunjukkan kepedulian dan perhatian terhadap keselamatan saudara seiman.

Menurut penelitian yang dimuat dalam Jurnal Studi Islam UIN Jakarta, penggunaan ungkapan-ungkapan Islami dalam interaksi sosial terbukti dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan solidaritas di antara umat Muslim.

Waktu dan Situasi yang Tepat

Penggunaan ungkapan fii amanillah memiliki waktu dan situasi yang tepat. Para ulama fiqh telah menjelaskan berbagai kondisi dimana ungkapan ini dianjurkan untuk digunakan.

Situasi-situasi yang Tepat:

  • Ketika Berpamitan untuk Bepergian: Ini adalah situasi yang paling umum dan utama. Ketika seseorang hendak bepergian, baik untuk keperluan bisnis, pendidikan, atau lainnya.
  • Setelah Pertemuan atau Majlis: Di akhir pertemuan, pengajian, atau majlis ilmu, ungkapan ini sering digunakan sebagai doa perpisahan.
  • Ketika Berpisah untuk Waktu Lama: Saat berpisah dengan keluarga, teman, atau kolega untuk jangka waktu yang relatif lama.
  • Dalam Situasi yang Mengandung Risiko: Ketika seseorang akan menghadapi situasi yang mengandung risiko atau tantangan.

Menurut kitab Adab al-Mu'asyarah karya Imam al-Ghazali, penggunaan ungkapan doa seperti fii amanillah sebaiknya dilakukan dengan penuh kesungguhan dan tidak hanya sebagai basa-basi sosial.

Contoh Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut beberapa contoh dialog penggunaan fii amanillah dalam kehidupan sehari-hari:

Contoh 1 - Saat Berpamitan Pergi Kerja:

A: "Assalamu'alaikum, saya berangkat dulu ya. Fii amanillah."

B: "Wa'alaikumussalam. Wa antum fii amanillah. Hati-hati di jalan."

Contoh 2 - Setelah Pengajian:

Ustadz: "Semoga ilmu yang kita pelajari hari ini bermanfaat. Fii amanillah semuanya."

Jamaah: "Aamiin. Barakallahu fiikum ustadz. Ma'assalamah."

Perbedaan dengan Ungkapan Serupa

Dalam bahasa Arab dan tradisi Islam, terdapat beberapa ungkapan serupa yang memiliki makna dan penggunaan yang berbeda dengan fii amanillah. Penting untuk memahami perbedaan ini agar dapat menggunakan ungkapan yang tepat sesuai konteks.

Fi Amanillah vs Ma'assalamah:

Fii amanillah secara literal berarti "dalam perlindungan Allah", sementara ma'assalamah berarti "bersama keselamatan". Kedua ungkapan ini sering digunakan bergantian, namun memiliki nuansa yang sedikit berbeda.

Menurut Mu'jam al-Wasith yang diterbitkan oleh Majma' al-Lughah al-Arabiyyah di Kairo, fii amanillah lebih menekankan aspek perlindungan Allah, sedangkan ma'assalamah lebih menekankan aspek keselamatan dalam perjalanan.

Penggunaan Bi Salamatillah:

Ungkapan "bi salamatillah" juga sering digunakan dengan makna "dengan keselamatan dari Allah". Ungkapan ini lebih spesifik untuk situasi perpisahan dalam perjalanan.

Daftar Sumber

  • Al-Mubarakfuri, Muhammad Abdul Rahman. Tuhfat al-Ahwadhi. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1990.
  • Sabiq, Sayyid. Fiqh as-Sunnah. Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006.
  • Abu Ghuddah, Abdul Fattah. Adab al-Islam. Damaskus: Dar al-Basha'ir, 2000.
  • Bastaman, Hanna Djumhana. Psikologi Islam: Solusi Islam atas Problem-problem Psikologi. Jakarta: Pustaka Hidayah, 2001.
  • Majma' al-Lughah al-Arabiyyah. Mu'jam al-Wasith. Kairo: Dar al-Ma'arif, 1985.
  • Jurnal Studi Islam UIN Jakarta, Vol. 15, No. 2, 2018.
  • Al-Ghazali, Abu Hamid. Adab al-Mu'asyarah. Beirut: Dar al-Kitab al-Arabi, 1988.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apakah wajib menjawab ucapan fii amanillah?

Menjawab ucapan fii amanillah hukumnya sunnah muakkad (sangat dianjurkan) berdasarkan prinsip membalas kebaikan dengan kebaikan. Meskipun tidak wajib secara syar'i, namun termasuk dalam adab pergaulan Muslim yang baik.

2. Bolehkah menggunakan fii amanillah untuk non-Muslim?

Penggunaan fii amanillah secara umum ditujukan untuk sesama Muslim karena mengandung doa kepada Allah SWT. Namun, beberapa ulama membolehkan penggunaannya sebagai bentuk kebaikan umum, dengan tetap menjaga etika dan konteks yang tepat.

3. Apa perbedaan fii amanillah dengan assalamu'alaikum?

Assalamu'alaikum adalah salam pembuka yang digunakan saat bertemu, sedangkan fii amanillah adalah doa perpisahan yang diucapkan saat berpisah atau berpamitan. Keduanya memiliki fungsi dan waktu penggunaan yang berbeda.

4. Apakah ada bacaan khusus setelah mengucapkan fii amanillah?

Tidak ada bacaan khusus yang diwajibkan setelah mengucapkan fii amanillah. Namun, disunnahkan untuk menambahkan doa-doa kebaikan lainnya seperti "barakallahu fiikum" atau membaca doa perjalanan jika yang bersangkutan akan bepergian.

5. Bagaimana jika lupa menjawab fii amanillah?

Jika lupa menjawab, tidak ada dosa atau kewajiban untuk mengulangi. Namun, sebaiknya dibiasakan untuk selalu menjawab ucapan kebaikan dari sesama Muslim sebagai bentuk adab dan penghormatan.

6. Bolehkah menggunakan fii amanillah melalui pesan tertulis atau chat?

Ya, boleh menggunakan fii amanillah melalui pesan tertulis, SMS, chat, atau media komunikasi lainnya. Yang terpenting adalah ketulusan dan makna di balik ucapan tersebut, bukan medium penyampaiannya.

7. Apakah anak-anak perlu diajarkan menggunakan fii amanillah?

Sangat dianjurkan untuk mengajarkan anak-anak menggunakan ungkapan-ungkapan Islami seperti fii amanillah sejak dini. Hal ini membantu membentuk karakter Islami dan membiasakan mereka dengan adab pergaulan Muslim yang baik sejak kecil.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |