Gambar Kengerian Padang Mahsyar dan 7 Golongan yang Selamat di Sana

3 weeks ago 23

Liputan6.com, Jakarta - Setiap jiwa yang hidup di dunia ini akan menghadapi kematian, kemudian dibangkitkan kembali untuk mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya. 

Setelah kebangkitan, seluruh umat manusia akan dikumpulkan di sebuah dataran yang sangat luas, dikenal sebagai Padang Mahsyar. Di sinilah kengerian Padang Mahsyar akan mulai terungkap, di mana setiap individu akan menanti perhitungan amal.

Menurut Ukasyah Habibu Ahmad dalam bukunya Duhai Nabi, Jadikan Aku Kekasihmu!, kebahagiaan sejati tidak ditemukan di dunia, melainkan di akhirat yang merupakan tujuan akhir perjalanan setiap makhluk.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Sabtu (11/10/2025).

Gambaran Kengerian Padang Mahsyar dan Hari Perhitungan

Padang Mahsyar adalah sebuah dataran luas yang menjadi tempat berkumpulnya seluruh umat manusia, mulai dari Nabi Adam hingga manusia terakhir, setelah mereka dibangkitkan dari kubur.

Hari itu merupakan hari yang sangat panjang, penuh ketidakpastian dan ketakutan, di mana setiap jiwa akan merasakan kengerian Padang Mahsyar yang luar biasa.

Pada hari tersebut, matahari akan didekatkan sejauh satu mil, menyebabkan panas yang tak tertahankan dan keringat yang membanjiri tubuh manusia sesuai dengan kadar dosa mereka.

Setiap orang akan sibuk dengan urusannya sendiri, tidak ada yang peduli dengan orang lain, bahkan orang tua tidak akan peduli pada anaknya, dan anak tidak akan peduli pada orang tuanya.

Ini adalah hari di mana setiap amal perbuatan akan dipertanggungjawabkan secara adil.

Allah SWT berfirman dalam QS. al-A'raaf: 34, bahwa setiap umat mempunyai batas waktu, dan apabila telah datang waktunya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat pula memajukannya. Ayat ini menegaskan bahwa hari kebangkitan dan perhitungan di Padang Mahsyar adalah ketetapan yang pasti dan tidak bisa ditawar.

Dalam buku 1001 Wajah Manusia Di Padang Mahsyar yang dipublikasikan QultumMedia pada tahun 2008, dijelaskan bahwa manusia akan dihadapkan pada lembaran catatan amal mereka.

Lembaran ini tidak akan melewatkan satu pun perbuatan, baik yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. Setiap individu akan membaca catatan amalnya dengan lidah yang kelu dan hati yang penuh penyesalan, sementara rasa takut menyelimuti dari segala arah.

Banyak perbuatan yang dianggap bersih dan diterima di dunia, ternyata ditolak dan dihapus pada hari itu, menimbulkan penyesalan yang mendalam atas kelalaian selama hidup.

Kondisi Manusia yang Mencekam di Padang Mahsyar

Kondisi manusia di Padang Mahsyar akan sangat beragam, tergantung pada amal perbuatan mereka selama hidup di dunia. Namun, secara umum, suasana yang meliputi adalah kengerian Padang Mahsyar yang mencekam dan penuh ketidakpastian.

Berikut adalah beberapa gambaran kondisi manusia di hari tersebut:

  • Panas yang Menyengat: Matahari akan didekatkan sejauh satu mil, menyebabkan suhu yang sangat ekstrem. Panas ini akan terasa membakar, membuat setiap orang merasa sangat tersiksa.
  • Keringat yang Membanjiri: Akibat panas yang luar biasa, keringat akan mengucur deras dari tubuh manusia. Ketinggian keringat ini bervariasi, ada yang hanya sampai mata kaki, lutut, pinggang, bahkan ada yang tenggelam dalam keringatnya sendiri, sesuai dengan kadar dosa yang mereka miliki.
  • Telanjang dan Kebingungan: Semua manusia akan dibangkitkan dalam keadaan telanjang dan tidak beralas kaki. Mereka akan berdiri dalam kebingungan dan ketakutan, menunggu giliran untuk dihisab.
  • Penantian yang Sangat Panjang: Hari perhitungan di Padang Mahsyar akan berlangsung sangat lama, seolah-olah lima puluh ribu tahun di dunia. Penantian yang tak berujung ini menambah kengerian Padang Mahsyar.
  • Ketakutan dan Kecemasan: Setiap jiwa akan diliputi rasa takut dan cemas yang mendalam, memikirkan nasib mereka di hadapan Allah SWT. Mereka akan sangat berharap agar proses hisab segera dimulai, meskipun itu berarti menghadapi konsekuensi dari perbuatan mereka.
  • Pencarian Syafaat: Dalam keputusasaan, manusia akan mencari syafaat dari para nabi, mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW, agar proses hisab dapat segera dimulai. Ini menunjukkan betapa dahsyatnya hari itu.

Tujuh Golongan yang Mendapat Naungan di Tengah Kengerian Padang Mahsyar

Di tengah kengerian Padang Mahsyar yang dahsyat dan mencekam, ada golongan manusia yang akan mendapatkan perlindungan dan naungan langsung dari Allah SWT. Ini adalah sebuah anugerah besar di hari yang tidak ada naungan lain selain naungan-Nya.

Dalam buku Menempuh Jalan ke Surga oleh Badiatul Muchlisin Asti yang diterbitkan pada tahun 2014, dijelaskan bahwa ada tujuh golongan manusia istimewa yang akan mendapatkan keistimewaan ini.

Sebuah hadis Rasulullah SAW menginformasikan tentang tujuh golongan tersebut yang akan dilindungi oleh Allah di dalam lindungan-Nya pada hari yang tiada perlindungan selain perlindungan-Nya:

  1. Pemimpin yang Adil: Seorang pemimpin yang menjalankan kekuasaannya dengan adil dan bijaksana, tanpa memihak dan selalu mengutamakan kebenaran.
  2. Pemuda yang Tumbuh dalam Ibadah: Seorang pemuda yang menghabiskan masa mudanya untuk beribadah dan taat kepada Allah SWT, menjauhi godaan duniawi.
  3. Laki-laki yang Hatinya Terikat dengan Masjid: Seseorang yang selalu merindukan masjid, merasa tenang dan nyaman berada di dalamnya, serta selalu menjaga shalat berjamaah.
  4. Dua Orang yang Saling Mencintai karena Allah: Dua individu yang menjalin persahabatan atau hubungan karena dasar cinta kepada Allah, bertemu dan berpisah karena-Nya.
  5. Laki-laki yang Menolak Maksiat: Seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh wanita cantik dan berkedudukan, namun ia menolak dengan tegas karena takut kepada Allah SWT.
  6. Orang yang Bersedekah Secara Rahasia: Seseorang yang bersedekah dengan sangat ikhlas dan rahasia, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya.
  7. Orang yang Berzikir Sendirian hingga Menangis: Seseorang yang mengingat Allah SWT dalam kesendiriannya, merenungi kebesaran-Nya hingga meneteskan air mata karena takut dan cinta kepada-Nya.

Pentingnya Persiapan Menghadapi Kengerian Padang Mahsyar

Mengingat kengerian Padang Mahsyar yang telah dijelaskan, sangatlah penting bagi setiap Muslim untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin selama hidup di dunia.

Dunia ini adalah ladang amal, tempat kita menanam benih kebaikan yang hasilnya akan kita tuai di akhirat. Setiap detik yang berlalu adalah kesempatan untuk mengumpulkan pahala dan memperbaiki diri.

  • Persiapan ini mencakup ketaatan penuh kepada perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
  • Melaksanakan shalat lima waktu, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan berhaji bagi yang mampu adalah pilar-pilar utama ibadah yang harus ditegakkan.
  • Selain itu, berbuat baik kepada sesama, menjaga lisan, dan menjauhi perbuatan dosa juga merupakan bagian integral dari persiapan menghadapi hari perhitungan.

Jika seseorang lalai dalam mempersiapkan diri, penyesalan di hari akhirat tidak akan ada gunanya. Allah SWT berfirman dalam QS. al-Mu'minuun: 99-100, yang menggambarkan penyesalan orang-orang yang meminta kembali ke dunia setelah kematian, namun permintaan itu ditolak karena sudah terlambat.

Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan waktu yang ada untuk beramal shalih, agar kita tidak termasuk golongan yang menyesal di hari yang penuh kengerian Padang Mahsyar.

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan Padang Mahsyar?

Padang Mahsyar adalah tempat berkumpulnya seluruh manusia setelah dibangkitkan dari kubur untuk menanti dan menghadapi perhitungan amal perbuatan.

2. Mengapa suasana di Padang Mahsyar begitu menakutkan?

Karena matahari didekatkan sangat dekat, panas luar biasa, keringat membanjir, dan setiap jiwa diliputi ketakutan atas nasibnya di hadapan Allah SWT.

3. Siapa yang akan mendapat perlindungan di tengah kengerian Padang Mahsyar?

Tujuh golongan yang disebut dalam hadis, seperti pemimpin adil, pemuda yang taat, dan orang yang berzikir hingga menangis, akan mendapat naungan Allah SWT.

4. Apa yang terjadi pada manusia saat dihisab?

Setiap orang akan membaca catatan amalnya sendiri tanpa ada yang terlewat, dan semua perbuatan akan dipertanggungjawabkan dengan adil.

5. Apa pelajaran penting dari peristiwa di Padang Mahsyar?

Kengerian hari itu mengingatkan pentingnya memperbanyak amal saleh, menjaga keikhlasan, dan mempersiapkan diri sejak di dunia untuk keselamatan di akhirat.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |