Hari Pembalasan Amal Manusia Disebut Yaumul Jaza, Pahami Tahapan Kehidupan Akhirat

1 week ago 5

Liputan6.com, Jakarta Hari pembalasan amal manusia disebut Yaumul Jaza (يوم الجزا), yang artinya hari pembalasan atas seluruh amal perbuatan manusia selama hidup di dunia. Pada hari tersebut, tidak ada satu pun amal perbuatan baik atau buruk, yang luput dari perhitungan dan balasan  setimpal.

Mengutip buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII karya Drs. H. Masan AF, M.Pd, pengertian Yaumul Jaza adalah hari pembalasan seluruh amal manusia. Hari tersebut dikatakan sebagai akhir dari alam semesta dan isinya, di mana setiap manusia akan memperoleh balasan dari segala hal yang telah diperbuat.

Keyakinan akan adanya hari pembalasan amal manusia disebut Yaumul Jaza ini menjadi pendorong bagi umat Muslim untuk senantiasa berbuat kebaikan dan menjauhi larangan Allah SWT. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (3/9/2025).

Pengertian Yaumul Jaza: Hari Pembalasan Amal Manusia

Yaumul Jaza (يوم الجزا) adalah istilah dalam bahasa Arab yang secara harfiah berarti "hari pembalasan". Konsep ini merujuk pada hari di mana seluruh amal perbuatan manusia selama hidup di dunia akan dihitung dan diberikan balasan setimpal oleh Allah SWT. Ini adalah hari di mana keadilan mutlak ditegakkan dan tidak ada satu pun jiwa yang akan dizalimi atau dirugikan.

Pada hari ini, setiap individu akan menghadapi konsekuensi dari pilihan dan tindakan mereka, baik itu kebaikan maupun keburukan. Balasan yang diberikan akan sesuai dengan apa yang telah diusahakan, tanpa ada pengurangan pahala bagi yang berbuat baik atau penambahan siksa bagi yang berbuat jahat melebihi kadar perbuatannya.

Keyakinan akan Yaumul Jaza ini merupakan salah satu pilar keimanan dalam Islam, yang mendorong umatnya untuk selalu berhati-hati dalam setiap langkah dan perbuatan. Hari pembalasan amal manusia disebut Yaumul Jaza ini juga menandai akhir dari hari kiamat, sebelum manusia dimasukkan ke dalam surga atau neraka.

Hari tersebut adalah puncak dari seluruh tahapan kehidupan setelah kematian, di mana takdir abadi setiap jiwa akan ditentukan berdasarkan catatan amal mereka. Oleh karena itu, persiapan menghadapi Yaumul Jaza menjadi sangat penting bagi setiap Muslim.

Dalil Al-Qur'an tentang Yaumul Jaza

Konsep hari pembalasan amal manusia disebut Yaumul Jaza telah dijelaskan secara gamblang dalam berbagai ayat Al-Qur'an. Penjelasan tersebut berfungsi sebagai peringatan dan motivasi bagi umat manusia untuk senantiasa berpegang teguh pada kebenaran dan menjauhi kemaksiatan. Dalil-dalil ini menegaskan bahwa janji Allah SWT akan datangnya hari pembalasan adalah suatu kepastian yang tidak dapat diragukan.

Berikut adalah beberapa dalil dari Al-Qur'an yang menerangkan tentang hari pembalasan:

  • Surah Luqman Ayat 33
  • Surah An-Najm Ayat 31
  • Surah Gafir Ayat 17
  • Surah Al-An'am Ayat 160
  • Surah An-Nisa Ayat 56

Ayat-ayat ini secara kolektif memberikan gambaran yang jelas tentang sifat Yaumul Jaza, keadilan Allah SWT dalam memberikan balasan, serta konsekuensi dari perbuatan baik dan buruk di dunia.

Surah Luqman Ayat 33 dan An-Najm Ayat 31

Al-Qur'an secara tegas mengingatkan manusia akan datangnya hari pembalasan, di mana setiap jiwa akan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Surah Luqman ayat 33 dan Surah An-Najm ayat 31 adalah dua di antara banyak ayat yang menjelaskan tentang hari pembalasan amal manusia disebut Yaumul Jaza.

Surah Luqman Ayat 33:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا ۚ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

Artinya: "Hai manusia, bertakwalah pada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah."

Dikutip dari laman Kemenag RI, tafsir dari ayat di atas ialah hari kebangkitan, pahala, dan siksaan merupakan janji Allah yang kebenarannya sangatlah pasti. Ayat ini menekankan bahwa pada hari kiamat, tidak ada hubungan kekerabatan yang dapat memberikan pertolongan. Setiap individu akan berdiri sendiri di hadapan Allah, dan janji-Nya akan hari pembalasan adalah kebenaran yang mutlak. Oleh karena itu, manusia diperingatkan untuk tidak terperdaya oleh kehidupan dunia yang fana dan tipuan setan.

Surah An-Najm Ayat 31:

وَلِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ لِيَجْزِىَ ٱلَّذِينَ أَسَٰٓـُٔوا۟ بِمَا عَمِلُوا۟ وَيَجْزِىَ ٱلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ بِٱلْحُسْنَى

Artinya: "Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. (Dengan demikian) Dia akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan dan Dia akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)."

Tafsir dari ayat tersebut ialah Allah SWT sebagai penguasa alam semesta telah memberikan akal dan kebebasan kepada manusia untuk menemukan kepercayaan kepada-Nya. Ayat ini menegaskan kekuasaan Allah SWT atas segala sesuatu di langit dan di bumi, serta tujuan dari kekuasaan tersebut, yaitu untuk memberikan balasan yang adil.

Orang yang berbuat jahat akan menerima balasan sesuai perbuatannya, sementara orang yang berbuat baik akan mendapatkan pahala yang lebih baik, yaitu surga. Ini menunjukkan bahwa setiap amal perbuatan manusia akan mendapatkan ganjaran yang setimpal.

Surah Gafir Ayat 17, Al-An'am Ayat 160, dan An-Nisa Ayat 56

Keadilan Allah SWT dalam memberikan balasan pada hari pembalasan amal manusia disebut Yaumul Jaza juga ditegaskan dalam beberapa ayat Al-Qur'an lainnya. Surah Gafir ayat 17, Al-An'am ayat 160, dan An-Nisa ayat 56 memberikan gambaran lebih lanjut mengenai prinsip balasan yang setimpal dan konsekuensi bagi orang-orang yang ingkar.

Surah Gafir Ayat 17:

الْيَوْمَ تُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ ۚ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

Artinya: "Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya."

Tafsir dari ayat Alquran di atas ialah pada hari pembalasan nanti, Allah SWT akan menghitung seluruh amal perbuatan manusia dan setiap manusia akan diberi balasan setimpal sesuai dengan apa yang diperbuat.

Ayat ini secara eksplisit menyatakan bahwa pada hari kiamat, setiap jiwa akan menerima balasan yang tepat sesuai dengan apa yang telah mereka usahakan. Tidak akan ada kezaliman atau ketidakadilan, karena Allah adalah Dzat yang Maha Cepat perhitungan-Nya.

Surah Al-An'am Ayat 160:

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

Artinya: "Siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)."

Berdasarkan ayat di atas, Allah akan memberikan balasan pada hari pembalasan kepada manusia sesuai dengan amal yang telah diperbuat. Ayat ini menunjukkan kemurahan Allah SWT, di mana satu kebaikan akan dibalas sepuluh kali lipat, sementara satu kejahatan hanya dibalas setimpal. Ini adalah bukti keadilan dan rahmat Allah yang tidak akan menzalimi hamba-Nya.

Surah An-Nisa Ayat 56:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا

Artinya: "Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan azab. Sungguh, Allah Maha-perkasa, Mahabijaksana."

Surah An-Nisa ayat 56 di atas menerangkan perihal azab yang diperoleh orang-orang kafir setelah hari pembalasan nanti. Ayat ini secara spesifik menjelaskan balasan bagi orang-orang kafir, yaitu siksa neraka yang pedih dan berkelanjutan. Ini menunjukkan bahwa konsekuensi dari kekafiran adalah azab yang tidak berkesudahan, sebagai bentuk keadilan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Tahapan Kehidupan Akhirat: Alam Barzakh dan Yaumul Ba'ats

Kehidupan di akhirat bukanlah peristiwa tunggal, melainkan serangkaian tahapan yang harus dilalui setiap jiwa setelah kematian. Tahapan-tahapan ini dimulai segera setelah kematian. Memahami tahapan ini penting untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan abadi.

Berikut adalah tahapan-tahapan kehidupan akhirat:

Alam Barzakh (Alam Kubur)

Alam barzakh adalah alam antara dunia dan akhirat, yang menjadi tempat persinggahan jiwa setelah kematian hingga hari kebangkitan. Ini adalah "pintu gerbang" menuju akhirat. Di alam kubur manusia akan bertemu, ditanyai, dan diperiksa oleh malaikat Munkar dan Nakir mengenai amal perbuatan mereka selama di dunia.

Yaumul Ba'ats (Hari Kebangkitan)

Yaumul Ba'ats adalah hari dibangkitkannya seluruh manusia dari kubur. Peristiwa ini terjadi setelah Malaikat Israfil meniupkan sangkakala untuk kedua kalinya. Pada hari ini, seluruh manusia dari zaman Nabi Adam hingga manusia terakhir akan bangkit dari kubur mereka untuk dikumpulkan di Padang Mahsyar.

Tahapan Kehidupan Akhirat: Yaumul Mahsyar, Yaumul Hisab, dan Yaumul Mizan

Setelah dibangkitkan dari kubur, manusia akan melanjutkan perjalanan mereka melalui tahapan-tahapan penting lainnya sebelum mencapai hari pembalasan amal manusia. Tahapan-tahapan ini meliputi pengumpulan di Padang Mahsyar, perhitungan amal, dan penimbangan amal.

Yaumul Mahsyar (Hari Berkumpul)

Setelah dibangkitkan, seluruh manusia akan diarahkan dan dikumpulkan di sebuah tempat yang sangat luas dan dikenal sebagai Padang Mahsyar. Di sinilah setiap jiwa akan menunggu giliran untuk dihisab. Di yaumul mahsyar manusia menerima catatan amalnya selama hidup di dunia, baik amal buruk maupun amal baik.

Yaumul Hisab (Hari Perhitungan Amal)

Yaumul Hisab adalah proses di mana seluruh amal perbuatan manusia selama hidup di dunia akan dihitung secara rinci oleh Allah SWT. Tidak ada satu pun perbuatan, sekecil apa pun yang akan terlewat dari perhitungan ini. Setelah seluruh manusia sampai di Padang Mahsyar, seluruh amal perbuatannya selama hidup di dunia akan dihitung.

Yaumul Mizan (Hari Penimbangan Amal)

Setelah amal dihitung, tahapan selanjutnya adalah Yaumul Mizan, yaitu proses penimbangan amal. Pada hari ini, amal baik dan buruk manusia akan ditimbang untuk menentukan apakah mereka layak mendapatkan surga atau neraka.

Mengutip buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas IX karya Harjan Syuhada dkk., setelah melewati proses hisab, manusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan hasil timbangan hisab tersebut tanpa dikurangi atau dilebihi. Proses penimbangan ini memastikan bahwa setiap jiwa akan menerima balasan yang adil dan setimpal dengan apa yang telah mereka lakukan.

Tahapan Kehidupan Akhirat: Yaumul Jaza sebagai Puncak Pembalasan

Yaumul Jaza merupakan puncak dari seluruh tahapan kehidupan akhirat, di mana setiap jiwa akan menerima balasan final atas segala perbuatan yang telah dilakukan di dunia. Ini adalah hari di mana keadilan Allah SWT ditegakkan secara sempurna dan tidak ada satu pun yang akan dizalimi. Setelah melalui proses hisab dan mizan, manusia akan mendapatkan ganjaran yang setimpal, baik berupa pahala maupun siksa.

Pada hari pembalasan amal manusia disebut Yaumul Jaza ini, takdir abadi setiap individu akan ditentukan. Mereka yang amalnya lebih berat timbangannya akan dimasukkan ke dalam surga, tempat kenikmatan abadi. Sebaliknya, mereka yang amalnya ringan timbangannya atau dipenuhi dengan dosa akan dimasukkan ke dalam neraka, tempat siksaan yang pedih.

Terdapat dua tempat di akhirat yang menjadi balasan hasil hisab, yakni surga dan neraka. Surga adalah tempat bagi orang-orang beriman yang beramal saleh dan bertakwa kepada Allah SWT. Sementara neraka adalah tempat bagi orang-orang yang melanggar perintah Allah di dunia.

Yaumul Jaza menjadi penentu akhir dari perjalanan setiap jiwa, menegaskan bahwa setiap perbuatan di dunia memiliki konsekuensi di akhirat. Keyakinan ini menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk senantiasa berbuat kebaikan dan menjauhi kemaksiatan, demi meraih kebahagiaan abadi di sisi Allah SWT.

Daftar Sumber

  • Drs. H. Masan AF, M.Pd. Akidah Akhlak Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII. Penerbit: Toha Putra. ISBN: 978-6027718982
  • Syuhada, Harjan. Fida' Abdillah. (2021). Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas IX. Penerbit: Bumi Aksara. ISBN: 9786024449209
  • Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama Republik Indonesia | Kementerian Agama Republik Indonesia | Tafsir Surah Luqman Ayat 33 | Diakses 3 September 2025
  • Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama Republik Indonesia | Kementerian Agama Republik Indonesia | Tafsir Surah An-Najm Ayat 31 | Diakses 3 September 2025
  • Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama Republik Indonesia | Kementerian Agama Republik Indonesia | Tafsir Surah Gafir Ayat 17 | Diakses 3 September 2025
  • Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama Republik Indonesia | Kementerian Agama Republik Indonesia | Tafsir Surah Al-An'am Ayat 160 | Diakses 3 September 2025
  • Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama Republik Indonesia | Kementerian Agama Republik Indonesia | Tafsir Surah An-Nisa Ayat 56 | Diakses 3 September 2025

FAQ

1. Apa itu Yaumul Jaza? Yaumul Jaza adalah hari pembalasan di akhirat saat amal manusia dihitung dan dibalas.

2. Mengapa Yaumul Jaza penting dalam Islam? Karena menjadi momen penentu balasan surga atau neraka bagi setiap manusia.

3. Apa saja tahapan kehidupan setelah kematian menurut Islam? Dimulai dari alam barzakh, kemudian kebangkitan, hisab, dan akhirnya pembalasan.

4. Apakah semua manusia akan mengalami Yaumul Jaza? Ya, seluruh manusia akan dibangkitkan dan diadili atas amalnya.

5. Bagaimana cara mempersiapkan diri menghadapi Yaumul Jaza? Dengan memperbanyak amal saleh dan menjauhi perbuatan dosa selama hidup.

6. Apa perbedaan antara Yaumul Jaza dan Yaumul Hisab? Yaumul Hisab adalah hari perhitungan amal, sedangkan Yaumul Jaza adalah hari pembalasan atasnya.

7. Kapan Yaumul Jaza terjadi? Pada hari kiamat, setelah seluruh manusia dibangkitkan dari kematian.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |