Ila Hadrotin Nabiyil Mustofa Sebagai Pembuka Doa Tahlil, Teks Arab Latin dan Artinya

5 days ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Warga kerap mencari bacaan Ila Hadrotin Nabiyil Mustofa untuk Tahlil, Lengkap Teks Arab Latin dan Artinya agar rangkaian tahlil berjalan rapi sesuai adab. Redaksi merangkum fungsi, teks, dan cara pengamalannya secara singkat.

Secara praktik, bacaan Ila Hadrotin Nabiyil Mustofa untuk Tahlil, Lengkap Teks Arab Latin dan Artinya adalah niat menghadiahkan doa kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, juga arwah kaum Muslimin/Mukminin sebelum membaca Al-Fatihah dan wirid tahlil berikutnya.

Fokus utamanya niat dan menghadiahkan pahala bacaan, sehingga lafaz penutup “lahumul Fatihah” menjadi penanda untuk segera membaca Al-Fatihah secara khusyuk.

Rujukan bentuk bacaan ini banyak ditemukan dalam buku panduan tahlil, doa arwah, serta kompilasi wirid yang dipakai jamaah di Nusantara; redaksi menampilkan teks sebagaimana lazim beredar dalam praktik masyarakat.

Teks Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan ini lazim dibaca sebagai pembukaan tahlil, dilanjutkan Al-Fatihah yang dihadiahkan untuk para tujuan yang disebut dalam lafaz.

Teks Arab:إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِينَ، وَإِلَى رُسُلِ اللهِ وَأَنْبِيَائِهِ وَأَوْلِيَائِهِ وَشُهَدَائِهِ وَالصَّالِحِينَ وَجَمِيعِ الْمَلَائِكَةِ أَجْمَعِينَ، وَإِلَى جَمِيعِ أَهْلِ القُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، خُصُوصًا إِلَى آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَأَسَاتِذَةِ أَسَاتِذَتِنَا، وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِمَنْ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ، شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Teks Latin:Ila hadrotin nabiyil mustofa Sayyidina Muhammadin shollalloohu 'alaihi wasallam, wa aalihi wa ash-haabihi wa azwaajihi wa dzurriyyatihi ajma'iin, wa ila rusulillahi wa anbiyaa-ihi wa awliyaa-ihi wa syuhadaa-ihi wash-shaalihiina wa jamii'il malaa-ikati ajma'iin, wa ila jamii'i ahlik qubuur minal muslimiina wal muslimaati wal mu'miniina wal mu'minaati, khushushon ila aabaa-ina wa ummahaatinaa wa ajdaadinaa wa jaddaatinaa wa masyaayikhinaa wa masyaayikhi masyaayikhinaa wa astaadhiznaa wa astaadhiz wa astaadhizinaa, wa liman ahsana ilaina wa limanij-tama'naa haahunaa bisababihi, syai'un lillahi lahumul faatihah.

Artinya (ringkas):“(Dihadiahkan) kepada hadirat Nabi Muhammad SAW yang terpilih, keluarga, para sahabat, istri-istri, dan keturunannya; juga kepada para rasul, nabi, wali, syuhada, orang saleh, seluruh malaikat; serta semua ahli kubur dari kaum Muslimin-Muslimat dan Mukminin-Mukminat, khususnya kepada orang tua, kakek-nenek, para guru dan guru-guru mereka, serta siapa saja yang berbuat baik kepada kami dan yang karenanya kami berkumpul di sini. Sesuatu karena Allah; untuk mereka Al-Fatihah.”

Adab Pembacaan & Urutan Singkat

Urutan yang lazim: pembawa acara mengucap basmalah, membacakan lafaz “Ila Hadrotin… syai’un lillah lahumul Fatihah”, lalu seluruh jamaah menghadiahkan Al-Fatihah; selepas itu baru wirid tahlil lain (tasbih, tahmid, tahlil, shalawat).

Tujuannya merapikan niat dan sasaran hadiah pahala bacaan, sehingga rangkaian doa terasa lebih tertib dan mudah diikuti jamaah.

Redaksi menampilkan satu versi populer; di lapangan terdapat variasi redaksi menurut kebiasaan majelis/daerah. Substansi niat menghadiahkan pahala tetap sama.

Pada akhirnya, umat dapat mengamalkan secara sederhana: lafazkan niat, hadiahkan Al-Fatihah, lanjutkan dzikir tahlil—menjaga kekhusyukan dan adab majelis. Inilah esensi “dacaan Ila Hadrotin Nabiyil Mustofa untuk Tahlil, Lengkap Teks Arab Latin dan Artinya” yang dicari banyak pembaca.

Daftar Sumber

Buku Panduan Tahlil & Doa Arwah (berbagai penerbit).

Majmu’ Syarif: kompilasi wirid, shalawat, dan doa-doa amaliah.

Kumpulan Tahlil & Yasinan (praktik majelis-majelis di Nusantara).

Pengantar Fikih Ibadah & Adab Majelis Dzikir (modul kajian lokal).

Catatan pengajian tahlil (halaqah/majelis taklim setempat).

People Also Talk

1. Apa fungsi utama bacaan “Ila Hadrotin…”?

Menghadiahkan pahala bacaan (terutama Al-Fatihah) kepada Nabi SAW dan para pihak yang disebut, lalu kepada arwah Muslimin/Mukminin.

2. Kapan tepatnya dibaca dalam tahlil?

Di bagian pembuka sebelum Al-Fatihah; setelah lafaz penutup “lahumul Fatihah”, seluruh jamaah membaca Al-Fatihah.

3. Apakah redaksinya harus sama persis?

Tidak mesti identik; ada variasi sesuai kebiasaan majelis/daerah, namun substansi niat menghadiahkan pahala tetap dijaga.

4. Bolehkah menambahkan nama khusus (almarhum) dalam daftar tujuan?

Boleh, biasanya disebut setelah daftar umum (Muslimin/Mukminin) sebagai pengkhususan.

5. Mengapa ada kalimat “syai’un lillah”?

Sebagai ungkapan menghadiahkan sesuatu karena Allah, menegaskan keikhlasan niat sebelum menghadiahkan Al-Fatihah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |