Ini Urutan Memotong Kuku Menurut Islam, Lengkap Tata Caranya

1 week ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Praktik menjaga kebersihan diri merupakan bagian dari fitrah dalam ajaran Islam. Salah satunya adalah memotong kuku dengan tata cara yang dianjurkan ulama. Urutan memotong kuku menurut Islam menjadi pembahasan penting karena berkaitan dengan adab dan sunnah yang dituntunkan.

Menurut berbagai kitab fikih klasik, urutan memotong kuku menurut Islam dimulai dari tangan kanan, lalu tangan kiri, kemudian kaki kanan, dan diakhiri dengan kaki kiri. Meski bukan kewajiban, tata cara ini disebut sebagai adab yang baik untuk menjaga kebersihan.

Adab memotong kuku ini bukan sekadar kebiasaan, melainkan bagian dari sunnah fitrah yang disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Dengan mengikuti urutan tertentu, seorang Muslim tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga menghidupkan sunnah dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, penting dicatat bahwa tidak ada hadis shahih yang secara eksplisit menyebutkan urutan detail dalam memotong kuku. Ulama mengambil panduan dari riwayat dan kebiasaan yang dianggap baik, lalu menuliskannya dalam kitab fikih sebagai pedoman.

Tata Cara Memotong Kuku

Secara umum, tata cara memotong kuku dimulai dari tangan kanan. Dimulai dari jari telunjuk, lalu jari tengah, jari manis, jari kelingking, dan terakhir ibu jari. Setelah selesai, berpindah ke tangan kiri dengan urutan serupa.

Untuk kaki, dianjurkan mulai dari kaki kanan. Urutannya dimulai dari jari kelingking hingga ibu jari, lalu berlanjut ke kaki kiri dari ibu jari hingga kelingking. Pola ini mencerminkan prinsip mendahulukan yang kanan, sebagaimana sering dianjurkan dalam banyak ibadah.

Selain urutan, Islam juga mengajarkan adab lainnya, seperti mencuci tangan dan kaki sebelum memotong kuku, mengubur potongan kuku agar lebih bersih, serta memilih hari-hari yang disunahkan.

Hari Senin, Kamis, dan Jumat disebut sebagai waktu terbaik untuk memotong kuku. Hal ini dikaitkan dengan amalan sunnah yang dianjurkan pada hari-hari tersebut, sehingga aktivitas sederhana seperti memotong kuku bisa bernilai ibadah.

Penjelasan Kitab Klasik

Dalam kitab Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab karya Imam An-Nawawi, disebutkan bahwa urutan memotong kuku yang utama adalah tangan kanan terlebih dahulu, disusul kaki kanan, lalu tangan kiri, dan terakhir kaki kiri.

Kitab Fikih Empat Madzhab karya Abdurrahman Al-Juzairi juga menguraikan hal serupa. Dijelaskan bahwa urutannya dimulai dari telunjuk tangan kanan hingga ibu jari, kemudian tangan kiri dari kelingking hingga ibu jari, lalu kaki kanan dari kelingking hingga ibu jari, dan diakhiri dengan kaki kiri.

Sementara dalam Risaalatul Mu’awanah karya Syekh Abdullah bin Alwi Al-Haddad, tata cara yang dijelaskan hampir sama. Semua kitab ini menunjukkan konsistensi pandangan ulama mengenai adab dalam memotong kuku.

Meski begitu, para ulama sepakat bahwa ini adalah bagian dari sunnah, bukan kewajiban. Seorang Muslim tetap sah menjaga kebersihan kukunya meskipun tidak mengikuti urutan secara persis, asalkan tujuannya menjaga kebersihan diri.

Selain urutan, ada pula catatan penting mengenai larangan membiarkan kuku tumbuh terlalu panjang. Dalam hadis, Nabi Muhammad SAW menganjurkan agar kuku tidak dibiarkan lebih dari 40 hari tanpa dipotong.

Risiko Besar kuku Terlalu Panjang

Kuku yang terlalu panjang berisiko menjadi tempat bersarangnya kuman dan bakteri. Dari sisi medis, hal ini bisa menimbulkan penyakit jika tidak dirawat dengan baik.

Adab memotong kuku ini dengan demikian mencerminkan keseimbangan antara nilai spiritual dan manfaat kesehatan. Islam mengajarkan kebersihan bukan hanya sebagai ritual, tetapi juga sebagai bentuk kasih sayang kepada diri sendiri.

Praktik mengubur potongan kuku juga merupakan salah satu adab yang disebutkan dalam literatur klasik. Hal ini dimaksudkan agar potongan kuku tidak tercecer sembarangan dan tetap terjaga kebersihannya.

Bagi sebagian orang, urutan ini dianggap sebagai hal kecil. Namun dalam pandangan Islam, adab-adab kecil inilah yang justru memperlihatkan kesempurnaan ajaran dalam mengatur kehidupan sehari-hari.

Menghidupkan sunnah memotong kuku dengan urutan yang dianjurkan bisa menjadi salah satu bentuk cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Walau sederhana, ia memiliki nilai ibadah yang bernilai di sisi Allah SWT.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa urutan memotong kuku menurut Islam bukan sekadar tradisi, melainkan bagian dari adab yang memiliki landasan dalam kitab fikih. Dimulai dari tangan kanan, tangan kiri, lalu kaki kanan, dan diakhiri dengan kaki kiri.

Daftar Sumber:

Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab – Imam An-Nawawi

Fikih Empat Madzhab Jilid 3 – Abdurrahman Al-Juzairi

Risaalatul Mu’awanah – Syekh Abdullah bin Alwi Al-Haddad

Hadis tentang sunnah fitrah dalam Shahih Muslim

Kajian fikih kontemporer mengenai adab kebersihan dalam Islam

People Also Talk

1. Apakah ada hadis shahih yang menyebut urutan memotong kuku? Tidak ada hadis shahih yang menyebut urutan detail, tetapi ada hadis umum tentang sunnah fitrah yang mencakup memotong kuku.

2. Hari apa yang paling baik untuk memotong kuku menurut Islam? Dianjurkan pada hari Senin, Kamis, dan Jumat.

3. Apakah wajib mengikuti urutan potong kuku sesuai kitab fikih? Tidak wajib, urutan ini bersifat sunnah dan dianjurkan sebagai adab.

4. Mengapa potongan kuku dianjurkan dikubur? Untuk menjaga kebersihan dan adab agar tidak tercecer sembarangan.

5. Apa risiko medis jika kuku dibiarkan panjang? Kuku panjang bisa menjadi sarang kuman dan bakteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |